Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

-Jumat ke-14

Tema 14: buat cerita dengan awalan kalimat "Semua itu dimulai dengan kebohongan." .

*

"Semua itu dimulai dengan kebohongan."

Aku mengangguk, Kiina juga. Sudah pasti kami berdua paham situasinya, maksudku, ini hari Jumat ke-14, dan yang terjadi adalah bencana kebohongan.

Kami berdua sekarang ada di aula (lagi), bersama si murid populer bernama Erza yang hidungnya memanjang.

Erza mulai bercerita bahwa ia tidak tahu, bahwa, kini sumber bencananya adalah dia sendiri. Sementara berbohong sudah jadi kebiasaan buatnya, melebih-lebihkan cerita di antara teman-temannya. Jadi ya dia berbohong saja, dan tiba-tiba, ujung hidungnya memanjang.

"Tapi kenapa kau berbohong?" tanyaku.

"Tentu saja biar diterima dalam pergaulan! Apa kalian tahu kalau kalian jujur-jujur saja, kalau kalian tidak memiliki apa pun, bisa kah kalian diterima dalam pergaulan?"

"Maaf, tapi bukankah itu pola pikir yang bodoh?" Kiina menyahut. "Harusnya, pergaulan atau pertemanan, adalah sekumpulan orang yang bisa menerimamu apa adanya dan mendukungmu untuk menjadi lebih baik."

Erza terdiam, lalu menunduk.

"Kau yakin tidak mau ke pusat isolasi? Tidak ada jaminan kalau hidungmu akan kembali seperti semula besok," ujarku.

Cowok itu masih terdiam.

"Setelah kau sembuh dan pulang, buang orang-orang yang kau anggap teman itu, dan bertemanlah dengan kami." Aku mengulas senyum.

Erza mengangkat wajahnya, tampak bingung dan berpikir sebelum mengembuskan napas panjang.

"Baiklah, panggil Komite Kebencanaan."

Aku dan Kiina saling berpandangan, kemudian kami merengkuh Erza dalam pelukan.

Tidak perlu ada kata-kata lagi, semuanya lebih dari cukup untuk mengatakan sesuatu padanya. Bahwa ia harusnya mendapat teman yang lebih baik, yang pantas ia dapatkan.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro