第3章. Takdir Mungkin
Di hari-hari libur seperti sekarang ini, Seijuurou hanya membaca di perpustakaan yang ada di rumahnya. Menurutnya membaca buku lebih baik daripada melihat televisi yang acaranya sama sekali tidak berguna.
"Ara, Sei-chan. Kaa-san kira kau ada dimana, ternyata disini."
"Ada apa, Kaa-sama?."
"Shintarou-kun mencarimu. Dia ada di depan sekarang. Cepat kau temui dia." Perintah Yasashii lembut.
"Baiklah, Kaa-sama."
sudah seminggu Yuuki pergi berlibur, sampai sekarang pun ia belum kembali ke Tokyo. yang Seijuurou lakukan saat liburan hanyalah pergi ke perpustakaan, dapur, dan kamarnya. hanya tiga tempat itulah yang Seijuurou kunjungi setiap harinya.
Yuuki memang selalu berkirim pesan padanya dan sesekali menelponnya. Tetapi tetap saja, Seijuurou merindukan Yuuki yang bisa mengusir kejenuhannya.
"Midorima, tumben sekali kau berkunjung."
"Bukannya aku peduli padamu. aku hanya kasihan padamu sendirian menunggu hari libur habis dan masuk ke sekolah baru." Ya sifat Tsunderenya keluar. Seijuurou hanya tersenyum memaklumi sifat sahabatnya.
"Iya, jujur saja ini membosankan. Melakukan hal yang sama setiap hari. baiklah, kau ingin mengajakku kemana?."
"Aku bersama teman-temanku sedang bermain basket sekarang. Aku kesini ingin mengajakmu bertanding, kau mau?."
"Tentu."
"Ara... Shintarou-kun sudah ingin pulang?."
"Akashi-san, saya ingin mengajak Akashi keluar."
"Oh baiklah. Aku izinkan."
"Terimakasih, Kaa-sama." "Terimakasih Akashi-san."
"Ya, hati-hati."
~Koishikute~
Seijuurou berjalan bersama-sama dengan Midorima.
"Oi Midorima!." suara panggilan itu berasal dari teman-teman Midorima.
"Aku membawa temanku, namanya Akashi Seijuurou." Midorima memperkenalkan Seijuurou pada teman-temannya.
"Senang bertemu dengan kalian." kata Seijuurou ramah.
"Baiklah, ayo kita bermain basket. Kau bisa bermain basket?."
"Ya, aku bisa."
"Baiklah, ayo langsung mulai."
Mereka langsung membentuk 2 tim. Seijuurou dan Midorima setim. Mereka langsung bermain basket dengan semangat.
~Koishikute~
"Hosh...hosh... Hosh." Seijuurou sangat kelelahan.
"Akashi!." Midorima melempar satu botol air minuman dan Seijuurou langsung menangkapnya.
"Arigatou." Seijuurou langsung meminumnya. Midorima duduk di samping Seijuurou.
"Akashi, bolehkah aku bertanya sesuatu?."
"Tentang apa?."
"Tentang Morikawa Yuuki."
Seijuurou tersenyum mendengar nama Yuuki disebut. "Tanyakan saja."
"Bagaimana kau bisa mengenal Morikawa?."
"Entahlah, takdir mungkin."
Midorima yang mendengarnya heran.
"Dulu, aku sedang kesal berada di rumah. Aku pergi keluar dan pergi ke taman kota. Aku bertemu dia disana."
Midorima masih ada niat untuk mendengarkan cerita Seijuurou.
"Awalnya aku tidak suka dengannya. Pendapatku tentangnya saat awal bertemu dengannya adalah dia anak yang tidak sopan. Saat awal bertemu denganku dia langsung memanggil nama belakangku."
Seijuurou masih melanjutkan ceritanya.
"Tapi hanya saja, aku tidak tau kenapa aku tidak bisa marah padanya, justru aku ingin selalu bertemu dengannya."
Seijuurou memejamkan matanya menikmati angin yang berhembus menerpa wajahnya.
"Aku tidak tahu kalau kau orang yang sangat melankolis." Kata Midorima menegak minumannya.
Seijuurou tertawa. "Entahlah. Aku juga tidak tau."
"Akashi, sebentar lagi pendaftaran sekolah akan dibuka. Kau akan melanjutkan kemana?."
"Aku akan melanjutkan ke Teikou."
"Oh ya Akashi, ku dengar di Teikou, club basketnya cukup terkenal. Itu cocok untuk bakat basket mu."
"Ya, karena itu aku akan melanjutkan sekolah di sana."
~Koishikute~
Yuuki sedang merapikan barang-barang bawaannya dan sekalian merapikan kamarnya. Dia bersiap kembali ke Tokyo. Setelah seminggu dia berlibur ke luar kota ia akan pulang ke rumahnya di Tokyo.
Dia sangat merindukan Tokyo tapi lebih merindukan seseorang yang telah menjadi kekasihnya. Ya orang itu adalah Akashi Seijuurou. Dia benar-benar merindukannya.
"Nee-san.. sudah selesai belum? Ayo kita ke bawah.. Tou-san dan Kaa-san sudah menunggu." Kata Hidari
"Ya, tunggu sebentar." Yuuki membawa tasnya. "ayo kita turun." Mereka berdua turun.
~Koishikute~
Yuuki dan Hidari sudah masuk ke dalam mobil.
"Maaf Kaa-san.. Nee-san lama sekali." Kata Hidari sambil menunjuk Yuuki.
"Hehehe.. maaf maaf.. kau kan enak Hidari-chan. Bawaanmu sudah dirapikan oleh Kaa-san. Kalau Nee-san harus merapikannya sendiri." Kata Yuuki. Sementara Hidari hanya cengar-cengir sendiri.
"Sudah.. sudah.. yang penting tidak ada yang tertinggal kan? Ya sudah ayo berangkat." Kata Souji menjalankan mobil menuju Tokyo.
'Aku akan pulang. Tunggu aku, Sei-kun'
~Koishikute~
Hari ini hari pendaftaran ke sekolah baru untuk para pelajar seluruh Jepang. Sekolah-sekolah di Jepang dipenuhi para orangtua dan putra-putri mereka yang akan sekolah di sekolah tersebut.
"Sei-kun, dimana? Katanya mau masuk Teikou.. kok dia tidak ada sih? Apa jangan-jangan Sei-kun tidak jadi masuk Teikou!?." Kata Yuuki yang terus menggenggam handphonenya berharap Seijuurou memberinya kabar.
"Yuuki!!!." Ada Seijuurou memanggilnya. Dia segera berlari ingin memeluk Seijuurou tapi tidak jadi setelah melihat Yasashii di belakangnya.
"Hai! Kita bertemu lagi. Senang bertemu denganmu di sini." Ucap Yasashii lembut.
"Senang bertemu anda juga, Akashi-san." Ucap Yuuki sambil memberi hormat.
"Ara.. Yuuki-chan mendaftar Teikou juga? Wah kau dan Sei-chan akan satu sekolah ya." kata Yasashii senang.
"Ya, Akashi-san." Yuuki menjawab dengan semangat.
Seijuurou hanya tersenyum tenang.
"Yuuki-chan berkunjunglah ke rumah kami. Aku sudah pernah mengatakannya bukan?."
"Oh ya.. Sumimasen. Aku lupa."
"Bagaimana kalau hari ini saja? Kasihan Seijuurou kesepian di rumah."
"Maaf, Akashi-san. Mungkin lain kali. Hari ini aku harus menghadiri suatu acara keluarga."
"Sayang sekali ya.. Eum... Tapi kau harus berjanji."
"Apa itu?." tanya Yuuki heran.
"Kau harus sering-sering ke rumah Sei-chan."
Yuuki terkejut mendengarnya.
"Bagaimana?." tanya Yasashii tidak sabar.
"Baiklah.. Tapi kalau Sei-kun mengizinkan."
"Aku tidak masalah." kata Seijuurou yang akhirnya angkat bicara.
"Baiklah... Oh ya Yuuki-chan.. Katanya kau harus pergi."
"Oh ya terimakasih sudah mengingatkanku. Aku permisi dulu. Sampai jumpa di sekolah baru seminggu lagi, Sei-kun." kata Yuuki sambil berlari menuju mobilnya.
"Heh.. Apa maksudnya 'seminggu lagi'?
"Sudahlah Sei-chan.. Mungkin Yuuki sedang sibuk. Ayo kita pulang!." kata Yasashii berjalan menuju mobilnya.
"Huh dasar."
~Koishikute~
Memasuki musim gugur, bunga-bunga sakura mulai jatuh dari pohonnya. Di musim ini pula para pelajar seluruh jepang memulai kehidupan baru mereka di sekolah baru. Begitupun di SMP Teikou, di sekolah itu sedang diadakan penawaran klub. Klub-klub di sekolah itu sedang mencari anggota baru.
Sementara Seijuurou baru turun dari mobilnya.
"Apa anda yakin turun disini?."
"Ya. Mulai besok kau tidak perlu mengantarku."
"Tapi, ayah anda..."
"Ayah tidak ada hubungannya. Selain itu, orang-orang bisa menertawakanku nanti. Setidaknya di sekolah, biarkan aku bebas." jawab Seijuurou dengan senyum.
"Sei-kun!!!. Sini sini!"
Seijuurou tersenyum kepada Yuuki yang sudah berada di gerbang sekolah.
"Iya, aku akan segera kesana. Aku akan pergi." kata Seijuurou melangkahkan kaki mendatangi Yuuki.
"Sudah lama?." tanya Seijuurou.
"Tidak juga. Setidaknya aku menang karena aku sudah datang terlebih dulu darimu."
"Heh? Benarkah? Bukankah kau juga baru datang?."
"Eh? Ketahuan ya? Ku kira kau tidak melihatku."
"Tidak akan ku biarkan aku kalah dari oranglain walaupun itu kekasihku."
"Huh dasar! Oh iya Sei-kun, kau akan masuk klub apa?." tanya Yuuki sementara Seijuurou hanya tersenyum menjawab pertanyaan Yuuki.
"Kau sudah tau, kan?."
~Koishikute~
Setelah itu, Yuuki dan Seijuurou melihat-lihat papan pembagian kelas.
"yah.. kita tidak sekelas, Sei-kun."
"Ya.. tapi kelas kita bersebelahan."
"Nanti kau sering-sering ke kelasku ya."
"Ya. Ayo kita masuk kelas."
~Koishikute~
Yuuki memasuki ruang kelasnya. Ia masuk di kelas 1B. Sementara Seijuurou memasuki kelas 1A. Di ruangan kelas 1B sudah banyak orang.
Yuuki berjalan mencari satu bangku kosong
"Bolehkah aku duduk disini?." Tanya Yuuki pada siswi bersurai pink.
"Silahkan. Disini kosong kok."
"Terimakasih." Yuuki menggantungkan tasnya di samping meja.
"Hei.. Dai-chan! Jangan tidur terus! Bangunlah! Sebentar lagi Sensei datang loh." Siswi bersurai pink itu membangunkan siswa bersurai biru tua atau navy yang tertidur di bangku sebelahnya.
"Berisik kau, Satsuki. Nanti kalau ada Sensei masuk juga aku bangun." Katanya sambil melanjutkan acara tidurnya.
"Kau itu kebanyakan tidak sadarnya daripada sadarnya kalau Sensei mengajar. Dasar." Kata siswi itu mulai kesal sementara Yuuki hanya memerhatikan mereka berdua.
"Ano... maaf aku berisik ya.."
"Tidak apa-apa kok."
"Oh ya, siapa namamu?." Tanya siswi itu.
"Aku Morikawa Yuuki. Namamu?."
"Yuuki-chan ya. Namaku Momoi Satsuki dan dia Aomine Daiki. Salam kenal ya." Kata Momoi sambil menunjuk siswa navy yang sedang tidur bernama Aomine.
"Ya. Kau sudah lama kenal dengan Aomine-kun?."
"Oh Dai-chan? Ya, kami sudah berteman sejak kecil."
"Pantas saja kalian sangat dekat." Kata Yuuki tertawa dengan Momoi.
Tiba-tiba manusia bertubuh besar bersurai ungu masuk sambil memakan cemilan yang ia bawa.
'Dia besar sekali' pikir Yuuki.
"Ano... aku duduk disini ya." Kata siswa besar itu pada Aomine.
"Ah.. silahkan saja." Kata Aomine tetap tertidur.
"Terimakasih." Kata siswa besar itu. Siswa itu tidak besar dalam arti gemuk. Dia tinggi. Sangat tinggi untuk ukuran anak yang baru masuk SMP.
Sambil menunggu guru masuk, Yuuki dan Momoi bercerita tentang kehidupan masing-masing.
"warui (maaf) mengganggu. Aku Murasakibara Atsushi. Boleh aku pinjam gunting? Maiubo (cemilannya Murasakibara) ku sulit dibuka." Kata siswa besar itu.
"Oh, aku punya, ini Mukkun." Kata Momoi.
"Terimakasih."
~Koishikute~
Sementara di kelas 1A, Seijuurou sedang membaca buku yang ia bawa untuk mengabaikan para siswi yang sedang membicarakan dirinya.
"Kau ada di kelas ini juga, Akashi?." Kata Midorima yang baru saja memasuki kelas.
"Ya, tumben sekali kau terlambat." Kata Seijuurou.
"Aku tidak terlambat. Aku di perpustakaan sejak pagi tadi." Kata Midorima sambil meletakan tasnya dan duduk di samping Seijuurou.
"Kita tidak sekelas dengan Morikawa?." Tanya Midorima yang mulai mempersiapkan segalanya sebelum guru masuk.
"Tidak, dia ada di kelas sebelah."
"Begitu ya?."
Setelah itu guru masuk ke dalam kelas.
~Koishikute~
Bel istirahat berbunyi. Semua siswa melangkahkan kaki ke kantin untuk mengisi perut mereka.
Sementara Yuuki sedang merapikan bukunya dan memasukannya ke dalam tas.
"Yuuki-chan, kau ingin ke kantin bersama kami?." Tanya Momoi.
"Aku menunggu seseorang, Satsuki-chan kalau ingin duluan, duluan saja."
"Em... baiklah, ayo Dai-chan." Momoi melangkah keluar bersama Aomine yang menguap pertanda dia masih mengantuk.
Tak lama kemudian, Seijuurou masuk ke dalam kelas Yuuki.
"Kau ingin ke kantin?."
"Ya, aku sangat lapar, Sei-kun."
"Baiklah, ayo."
~Koishikute~
Mereka mengantri untuk mengambil makanan. Setelah mengambil makanan, Seijuurou dan Yuuki duduk di bangku yang kosong.
"Itadakimasu!." Kata Yuuki sambil menyendokkan suapan pertamanya begitu juga dengan Seijuurou.
"Bagaimana kelasmu?." Tanya Yuuki.
"Em... biasa saja." Kata Seijuurou santai.
"Oh begitu ya." Kata Yuuki melanjutkan makannya.
"Bergabunglah dengan klub basket." Kata Seijuurou.
"Eh? Aku tidak bisa main basket."
"Aku tidak mengatakan kau menjadi pemain."
"Lalu?."
"Jadilah manager atau apapun itu."
"Memangnya aku bisa apa?."
"Kau bisa membantu tim dengan memberinya minum atau memberi mereka handuk. Ya semacam itu."
"Oh begitu ya.. setahuku pekerjaan manager yang mendaftarkan tim dalam pertandingan."
"Kalau kau bisa, kau bisa melakukan itu."
"Em? Gimana ya?." Kata Yuuki sambil berpose seperti berpikir.
Seijuurou hanya santai menunggu jawaban Yuuki.
"Em... baiklah, aku akan bergabung dengan klub basket."
Seijuurou tersenyum mendengarnya.
"Sesuai rencana."
~Koishikute~
Di gedung olahraga basket, sudah berkumpul siswa-siswa yang ingin bergabung dengan klub basket
"Pertama, kita akan melakukan tes untuk menentukan grup. Yang akan bermain sebagai tim inti adalah dari grup satu." kata seorang pelatih basket itu.
"Ngomong-ngomong, tidak ada yang bisa masuk grup satu dengan tes ini."
"Benarkah? Jadi kita hanya menargetkan grup 2? Jadi dengan tes ini, kita mengincar grup 2."
"Kalau begitu, ayo kita berusaha."
Setelah itu tes langsung dilaksanakan.
"Wah ramai sekali ya. Klub apa ya. Ah bagaimana ya? Pasti kalau bergabung dengan klub apa saja pasti akan mudah. Mungkin apapun itu." kata siswa bersurai kuning itu.
~Koishikute~
Para manager klub basket sedang berjalan bersama sambil membawa handuk untuk para anggota klub basket termasuk Yuuki. Dia sekarang menjadi manager klub basket tentunya atas kemauan Seijuurou.
"Hmm? Yah..." respon Momoi.
"Senang sekali ya bisa menjadi teman sejak kecilnya Aomine-kun."
"Apa dia sudah punya pacar?."
"Heh?." Momoi mulai bingung.
"Dia juga bermain di turnamen nasional."
"Keren sekali ya." kata 2 orang manager itu.
"Eh?." Hampir saja handuk-handuk yang dibawa itu jatuh kalau tidak ditahan oleh Seijuurou.
"Hampir saja." Seijuurou memegang handuk itu.
"Hati-hati ya. Kuucapkan terimakasih. Aku sangat berterimakasih kau mau membantu tim kita." Kata-kata Seijuurou berhasil mempesona manager-manager itu termasuk Yuuki.
"Ayo Midorima!." Sebelum pergi, Seijuurou meletakan tangannya di pucuk kepala Yuuki dan mengelusnya pelan.
Yuuki tersenyum melihat Seijuurou tersenyum.
"Sudah kubilang, Akashi-sama juga hebat sekali ya."
"-sama?." Tanya Yuuki dan Momoi heran.
"Habisnya, dia sudah menjadi wakil kapten saat masih kelas satu."
"Oh..." respon Momoi.
"Oh ya, Yuuki-chan... saat istirahat aku melihatmu makan siang bersama Akashi-kun. Apa hubunganmu dengannya?." Tanya manager A.
"Iya, sebelum ke kantin aku juga melihat Akashi-kun masuk kelas." Kata Momoi.
"Ah itu, hubunganku dengan Akashi-kun seperti hubungan Satsuki-chan dengan Aomine-kun." Jelas Yuuki.
"Masa sih hanya teman? Aku melihat Akashi-kun mengelus kepalamu sebelum pergi. Itu manis sekali." Kata manager B.
Yuuki hanya bisa tersenyum menanggapinya. Mereka langsung berjalan ke gym untuk memberikan handuk pada para pemain sambil melanjutkan pembicaraan mereka.
~Koishikute~
Latihan sore ini sangat keras. Rata-rata para pemain tergeletak di lantai gym karena kelelahan.
"Ku kira aku akan mati." kata Aomine tak berdaya.
"Kau ingin minum, Dai-chan?." tanya Momoi menghampiri Aomine.
"Ya.. Tolong Satsuki."
Momoi segera mengambilkan minum untuk Aomine.
Sementara Seijuurou dan Midorima juga kelelahan di bench. Yuuki menghampiri mereka berdua.
"Kalian ingin minum?."
Mereka berdua hanya mengangguk. Yuuki tersenyum dan memberi mereka minum
"Ini sekalian handuknya."
"Terimakasih."
"Kalian lelah sekali ya?." tanya Yuuki.
"Lumayan."
"Yah latihannya sangat keras."
"Untung saja ya latihannya sudah selesai."
"Ya."
"Aku ingin mengganti bajuku. Kau ingin ikut Akashi?." tanya Midorima
"Ya, aku ikut." kata Seijuurou ikut bersama Midorima.
~Koishikute~
Yuuki menunggu Seijuurou sambil mengobrol bersama Momoi sesekali tertawa bersama.
"Satsuki! Ayo cepat aku ingin pulang. Badanku rasanya sudah tidak bertulang. Ingin sekali berbaring di ranjangku." kata Aomine sambil merenggangkan tubuhnya.
"Kau berlebihan Dai-chan.. Ya sudah, aku akan pulang bersama Dai-chan. Bagaimana denganmu Yuuki-chan?."
"Aku akan menunggu Sei-kun dulu. Aku akan pulang bersama Sei-kun."
"Baiklah, aku pulang dulu. Sampai jumpa besok, Yuuki-chan."
"ya, hati-hati di jalan." kata Yuuki melambaikan tangannya pada Momoi.
"Ayo kita pulang, Yuuki!." kata Seijuurou yang sudah selesai mengganti pakaiannya.
"Baiklah, bagaimana denganmu Midorima-kun?."
"Aku akan langsung ke tempat les. Kalian duluan saja."
"Wah kau rajin sekali ya, Midorima-kun. Aku duluan ya."
"Ya."
Seijuurou berjalan menuju halte bersama Yuuki dan berpisah bis karena tujuannya berbeda.
~Koishikute~
Pagi ini pagi yang sangat cerah, hingga membuat Yuuki malas untuk bangun. Sudah sepagi ini, dia tetap bergelung dengan selimutnya.
"Yuuki! Bangun! Kau tidak sekolah? Ini sudah siang loh. Kamu sekolah, kan?." kata Yuuhi dari luar kamar Yuuki.
"Iya, aku sudah bangun Kaa-san."
Dia melirik jam weker yang berada di atas meja kecil di sampingnya. Sekarang masih pukul setengah 7 pagi sementara kelasnya dimulai pukul 8 pagi. Dia segera beranjak dari tempat tidur, bergegas ke kamar mandi dan segera merapikan diri.
~Koishikute~
"Hari ini kalian berangkat bersama Kaa-san ya." Kata Yuuhi.
"Memangnya Kaa-san tidak kerja?." Tanya Hidari
"Kerja kok. Tapi bisa berangkat nanti setelah mengantar kalian."
"Terserah Okaa-san saja." Kata Migi santai sambil menyendokkan makanannya ke dalam mulutnya. Yasashii hanya tersenyum melihat ketiga anaknya.
~Koishikute~
Setelah mengantar Hidari dan Migi, Yuuhi langsung mengantar Yuuki ke SMP Teikou.
"Terimakasih Kaa-san." Kata Yuuki.
"Ya, nanti mau Kaa-san jemput?."
Yuuki menggeleng. "Tidak usah Kaa-san. Nanti aku bisa pulang sendiri."
"Baiklah. Sudah cepat masuk."
"Ha'i." Kata Yuuki tersenyum lalu melangkah masuk gerbang sekolah.
Saat ingin pergi dari sekolah Yuuki, Yuuhi melihat Yuuki sedang berjalan bersama Seijuurou. Mereka berjalan bersama sambil sesekali tertawa. Yuuhi tersenyum melihat wajah Yuuki yang terlihat sangat senang bersama Seijuurou. Setelah puas melihat wajah anaknya, dia langsung pergi.
"Ano.. Sei-kun. Ini masih pagi. Bagaimana kalau kau ke kelasku dulu?."
"Baiklah."
"Yeay... temani aku ya."
Seijuurou mengangguk dan langsung ke kelas Yuuki.
~Koishikute~
Seperti biasa pemandangan di kelas Yuuki yaitu Aomine yang selalu tertidur setiap dirinya masuk kelas, Murasakibara yang sedang mengunyah snack yang ia bawa. dan Momoi yang sesekali terlihat menahan tawanya saat melihat handphonenya. Entah apa yang sedang ia lihat.
"Ohayou Satsuki-chan."
"Aah.. Yuuki-chan sudah datang, ohayou."
"Iya." Kata Yuuki sambil menggantung tasnya di sisi meja.
"Akashi-kun kau kesini? Ingin menemani Yuuki ya?." Goda Momoi.
"Ano Satsuki-chan..."
"Iya, aku ingin menemaninya."
Eh?. Mungkin itu yang ada di pikiran Momoi.
"Ara.. Aka-chin ada disini? Kau mau? Mori-chin juga mau?." Kata Murasakibara menawarkan snacknya.
"Tidak, terimakasih." Kata Seijuurou dan Yuuki.
"Sayang sekali.. padahal ini enak loh."
"Buat Murasaki-kun saja." Kata Yuuki.
"Em.. baiklah." Murasakibara melanjutkan acara makannya.
"Oh ada Akashi rupanya. Hoam... apa sekarang ada latihan pagi? Tumben sekali kau ke kelasku."
"Tidak, tidak ada latihan pagi. Tapi nanti sore kita akan latihan."
"Benarkah? Yes... semangatku mulai membara!."
"Kau berlebihan Dai-chan." Kata Momoi malas. Aomine memang seperti itu. Dia terlihat memiliki semangat hidup jika menyangkut tentang basket.
Setelah itu mereka semua mengobrol bersama. Tentang apapun itu. Basket, kehidupan masing-masing. Tapi Yuuki dan Seijuurou masih menyimpan rahasia tentang hubungan mereka berdua.
~Koishikute~
Sorenya anggota klub basket tetap menjalani latihan seperti biasa. Walaupun berat mereka harus tetap berjuang untuk kemenangan tim.
"Ini, Sei-kun." Kata Yuuki memberikan sebotol minuman.
"Arigatou."
Yuuki hanya tersenyum menjawab Seijuurou.
"Aku akan berganti baju sebentar." Kata Seijuurou melangkah ke ruang ganti.
~Koishikute~
"Sudah selesai?." Tanya Yuuki.
"Ya."
"Ayo kita pulang bersama!." Kata Yuuki.
~Koishikute~
"WOAH!!!!." teriak Aomine saat memasuki gedung basket 2. Dia terus merapalkan kalimat yang bisa membuat dirinya berhenti gemetar.
"Kau siapa?."
Aomine menengok ke arah suara yang menanyakannya.
"Aomine-kun?."
"Akhir-akhir ini aku dengar ada gosip tentang hantu. Jadi aku kira kau hantunya."
"Aku hanya latihan tambahan."
"Hebat sekali. Bahkan di grup satu tidak ada yang berlatih seperti itu."
Aomine tersenyum ke arah anak laki-laki bertubuh pendek dan bersurai biru seperti langit musim panas yang diketahui bernama Kuroko Tetsuya.
"Yosh... aku sudah memutuskan." Kata Aomine yakin.
"Eh?."
"Mulai sekarang setiap hari disini aku akan berlatih bersamamu. Dan suatu saat, kita akan berdiri di lapangan yang sama."
"apa kau yakin?."
"Baka. Ini bukan masalah yakin atau tidak. Tidak ada orang buruk yang menyukai basket." Kata Aomine memberikan tos-annya. Kuroko tersenyum dan membalas tos Aomine.
~Koishikute~
beberapa hari kemudian...
Seijuurou sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Dia merapikan tatanan rambutnya, dan juga merapikan bentuk dasinya di depan cermin. Setelah merasa bahwa dirinya sudah rapi, dia segera turun ke bawah.
"Ohayou, Sei-chan." Kata Yasashii dengan nada ceria.
"Ohayou, Kaa-sama." Seijuurou langsung menempatkan diri duduk di kursi yang berseberangan dengan ibunya.
"Sei-chan... tidak bisakah kau membawa Yuuki-chan ke rumah? Kaa-san kesepian tau. Ayahmu berangkat ke Kyoto dan pulang baru minggu depan." Kata Yasashii meminta pada Seijuurou.
"Entahlah Kaa-sama. Aku dan Yuuki sekarang mempunyai klub yang sama. Kami sama-sama pulang sore. Tidak mungkin kan kalau aku membawa Yuuki?."
"Yuuki satu klub denganmu? Yuuki masuk klub basket?."
"Ya, dia menjadi manager di klub." kata Seijuurou memakan sarapannya.
"Manisnya! Kalian bisa satu klub. Itu artinya kalian bersama setiap detik dong. Lucu sekali." kata Yasashii yang terlihat gemas, sementara Seijuurou hanya sweatdrop melihat perilaku ibunya.
"Kau berlebihan, Kaa-sama."
"Oh ya, Sei-chan.. Kaa-san akan mengantarmu ke sekolah hari ini."
"Tidak perlu." kata Seijuurou sambil meminum secangkir tehnya.
"Eh? Kenapa? Sei-chan.. Bukankah Kaa-san sudah katakan? Kaa-san kesepian di rumah. Setidaknya biarkan Kaa-san keluar rumah dengan mengantarmu ke sekolah. Salahkah Kaa-san kalau ingin mengantarmu ke sekolah?." kata Yasashii.
"Baiklah, terserah Kaa-sama saja." Seijuurou akhirnya menyerah.
"Yatta! Ayo kita berangkat, Sei-chan!." seru Yasashii sambil mengeluarkan kunci mobil.
"Ternyata Kaa-sama sudah merencanakannya ya."
~Koishikute~
Seijuurou sampai di depan gerbang sekolah.
"Sei-kun!." Panggil Yuuki. "Ohayou."
"Ohayou."
"Ara... ohayou Yuuki-chan." Sapa Yasashii.
"Akashi-san... ohayou." Kata Yuuki membungkuk.
Yasashii tersenyum. "Hari ini main ke rumah ya. Aku kesepian di rumah."
"Baiklah. Tapi kalau Seijuurou juga ikut ya, Akashi-san."
"Iya iya... aku sudah bilang ke Sei-chan kok. Sei-chan nanti ajak Yuuki-chan ke rumah ya."
"Baiklah Kaa-sama. Ja, aku masuk dulu. Ayo Yuuki." Kata Seijuurou melangkah masuk gerbang.
"Tunggu aku, Sei-kun! Aku pergi dulu, Akashi-san."
"Ya sampai bertemu di rumahku." Yuuki mengangguk dan segera menyusul Seijuurou.
~Koishikute~
"Kita jadi ke rumah mu hari ini?." Tanya Yuuki saat masih berjalan di koridor sekolah bersama Seijuurou.
"Ya."
"Lalu bagaimana dengan basketnya?."
"Hari ini kita libur dulu. Kau akan bersamaku ke rumahku. Ibuku dari kemarin ribut saja memintaku agar membawamu ke rumah. Dasar merepotkan."
Yuuki tersenyum. "Kau tidak suka aku ke rumahmu?."
Seijuurou tersenyum. "Tentu saja aku suka. Dengan senang hati aku akan membawa kekasihku ke rumahku dan suatu saat aku akan memperkenalkanmu sebagai calon pendamping hidupku."
"Dasar, kau berpikir terlalu jauh Sei-kun."
Mereka tertawa bersama hingga berpisah di kelas masing-masing.
~Koishikute~
"Ohayou, Satsuki-chan." Sapa Yuuki pada momoi yang sedang sibuk dengan bukunya.
"Ohayou, Yuuki-chan." Sapa Momoi dan kembali sibuk dengan bukunya.
Karena penasaran, Yuuki langsung bertanya pada Momoi. "Kau sedang apa?."
"Oh ini? Aku sedang mengumpulkan data tentang para pemain dari semua sekolah yang kemungkinan akan melawan tim kita di kejuaraan." Kata Momoi.
"Aku bahkan sudah mengumpulkannya sampai satu buku." Kata Momoi menunjukkan buku yang sudah penuh dengan data pemain.
"Wah.. Kau hebat sekali. Kau benar-benar manager yang hebat!." Kata Yuuki saat melihat buku milik Momoi yang penuh dengan angka-angka dan kemampuan masing-masing pemain.
"Apa kau juga punya data tentang pemain tim kita?." Tanya Yuuki.
"Tentu saja.." Momoi mengeluarkan sebuah buku dari tasnya. "Ini." Dan menyerahkannya pada Yuuki.
"Sugoi!." Kata Yuuki takjub menatap buku itu. Pemain inti sampai pemain grup 2 dan 3 Momoi memilikinya. Yuuki membaca-baca isi dari buku itu.
"Semua pemain kita mengalami peningkatan, baik fisik maupun kemampuan mereka, terutama pemain inti." Kata Momoi menjelaskan.
Yuuki terus membalikkan lembar demi lembar data milik Momoi. Ia tersenyum saat melihat data milik Seijuurou. Kemampuan Seijuurou memang luar biasa.
"Eh... kau melihat data tentang Akashi-kun ne?."
"Iya."
"Akashi-kun memang hebat. Dia dan Dai-chan lah yang mengalami peningkatan yang drastis."
"Kau benar. Tapi yang lainnya juga hebat." Kata Yuuki.
Tiba-tiba saja Seijuurou masuk ke dalam kelas 1B.
"Momoi, kau sudah menyelesaikan tugas yang kuberikan?." Tanya Seijuurou.
"Ya. Ini Akashi-kun." Momoi memberikannya pada Seijuurou.
"Terimakasih." Seijuurou melihat-lihat data yang Momoi kumpulkan.
"Ini lebih dari cukup, Terimakasih." Kata Seijuurou puas dan langsung keluar dari kelas 1B tak lama kemudian bel tanda masuk berbunyi.
~Koishikute~
Bel istirahat berbunyi, para siswa keluar dari kelas menuju kantin untuk makan.
Momoi dan Yuuki sudah berada di kantin. Di meja itu hanya mereka berdua yang menempati, mengobrol bersama dan sesekali tertawa bersama.
"Oi Satsuki!!." Panggil Aomine datang bersama para pemain inti klub basket.
"Eh Dai-chan! Sini-sini!." Kata Momoi.
"Kenapa kau tidak menunggu kami?."
"Ah... maaf maaf tadi aku kira kalian sedang mendiskusikan sesuatu yang serius. Maka dari itu aku dan Yuuki-chan tidak ingin mengganggu dan datang kesini tanpa kalian."
"Dasar...." keluh Aomine sementara yang lainnya mengambil tempat masing-masing.
"Kau marah padaku?." Tanya Yuuki pada Seijuurou yang duduk di sebelahnya.
"Tidak." Jawab Seijuurou dan Yuuki hanya tersenyum mendengarnya.
Mereka makan bersama tanpa ada yang memulai pembicaraan. Tiba-tiba ada seseorang yang bersurai abu-abu datang.
"Oi oi... kenapa aku tidak diajak?." Kata orang itu.
"Oi oi Haizaki.. kalau kau datang hanya membuat masalah, lebih baik kau pergi saja." Kata Aomine pada orang itu yang bernama Haizaki Shogo.
"Heh... kau juga tukang pembuat masalah, Daiki. Tidak perlu sok keren kau!."
"Apa katamu!?." Kata Aomine yang amarahnya tidak tertahan. Untung saja Momoi menahannya.
"Kau tidak perlu membuat masalah -nanodayo." Kata Midorima yang mulai meleraikan mereka berdua.
Seijuurou, Murasakibara, dan Yuuki hanya diam saja melihat kejadian itu.
"Haizaki-kun... ayo makan denganku." Ajak seorang siswi.
"Baiklah sayang. Aku akan makan denganmu daripada makan dengan orang-orang ini. Ayo." Haizaki pergi bersama siswi itu.
"Haizaki itu.... selalu saja membuatku kesal." Aomine menggerutu.
"Sabar, Dai-chan."
"Dia itu siapa? Sepertinya aku belum pernah melihatnya." Kata Yuuki.
"Dia Haizaki Shogo. Seorang pemain inti tim kita. Kemampuan basketnya memang luar biasa, tapi dia tipe orang yang malas latihan. Kau memang belum pernah bertemu dengannya. Oh ya, dia tipe yang kasar. Dia senang sekali berkelahi di jalanan." Kata Momoi menjelaskan.
"Kau harus hati-hati dengannya, Mori-chan." Kata Murasakibara.
"Begitu? Baiklah."
Mereka merasa tenang kembali dan melanjutkan makan mereka.
~Koishikute~
Mereka semua kembali ke kelas bersama-sama kecuali Momoi dan Aomine. Entahlah mereka kemana. Tiba-tiba saja Seijuurou ingin mengambil sesuatu di gedung basket 2.
"Aomine! Ku kira kau ada dimana, ternyata kau disini." kata Seijuurou
"Ya, dia ingin mengajakku bicara sebentar."
"Dia?."
Semuanya kaget melihat siswa bertubuh kecil bersurai biru muda di samping Aomine.
"Ara? Ternyata ada dia ya." kata Murasakibara.
"Are? Dia tidak terasa sama sekali. Hawa keberadaannya sangat tipis." pikir Yuuki.
"Ada sedikit yang ingin ku bicarakan dengannya. Bisakah kita bicara sebentar?." tanya Seijuurou pada Kuroko.
~Koishikute~
"Ah.. Apa yang Sei-kun bicarakan dengannya ya?."
"Tunggu sajalah, Akashi memang seperti itu."
"Kau sangat mengenalnya ya, Midorima-kun?."
"Ya, Aku mengenalnya sejak kecil."
Yuuki tersenyum mendengarnya.
"Ngomong-ngomong tentang siswa itu, apa kau mengenalnya?."
"Aku dengar dia adalah anggota basket regu 3."
"Sou ka?."
"Maaf membuat kalian menunggu lama. Ayo kita kembali." Kata Seijuurou yang sudah selesai berbicara dengan siswa itu.
Yuuki, Murasakibara, dan Midorima hanya mengangguk.
"Ano..." panggil Kuroko.
Seijuurou menengok ke Kuroko.
"Terimakasih banyak, Akashi-kun."
"Ya. Temui aku jika kau mengerti." Seijuurou melanjutkan perjalanannya ke kelas bersama teman-temannya.
"Itukah orang yang kau maksud, Akashi?."
"Entahlah... aku juga tidak tahu. Tapi aku sudah memberinya tali. Entah dia akan menggunakannya atau tidak."
Yuuki, Midorima, dan Murasakibara hanya terdiam.Di hari-hari libur seperti sekarang ini, Seijuurou hanya membaca di perpustakaan yang ada di rumahnya. Menurutnya membaca buku lebih baik daripada melihat televisi yang acaranya sama sekali tidak berguna.
"Ara, Sei-chan. Kaa-san kira kau ada dimana, ternyata disini."
"Ada apa, Kaa-sama?."
"Shintarou-kun mencarimu. Dia ada di depan sekarang. Cepat kau temui dia." Perintah Yasashii lembut.
"Baiklah, Kaa-sama."
sudah seminggu Yuuki pergi berlibur, sampai sekarang pun ia belum kembali ke Tokyo. yang Seijuurou lakukan saat liburan hanyalah pergi ke perpustakaan, dapur, dan kamarnya. hanya tiga tempat itulah yang Seijuurou kunjungi setiap harinya.
Yuuki memang selalu berkirim pesan padanya dan sesekali menelponnya. Tetapi tetap saja, Seijuurou merindukan Yuuki yang bisa mengusir kejenuhannya.
"Midorima, tumben sekali kau berkunjung."
"Bukannya aku peduli padamu. aku hanya kasihan padamu sendirian menunggu hari libur habis dan masuk ke sekolah baru." Ya sifat Tsunderenya keluar. Seijuurou hanya tersenyum memaklumi sifat sahabatnya.
"Iya, jujur saja ini membosankan. Melakukan hal yang sama setiap hari. baiklah, kau ingin mengajakku kemana?."
"Aku bersama teman-temanku sedang bermain basket sekarang. Aku kesini ingin mengajakmu bertanding, kau mau?."
"Tentu."
"Ara... Shintarou-kun sudah ingin pulang?."
"Akashi-san, saya ingin mengajak Akashi keluar."
"Oh baiklah. Aku izinkan."
"Terimakasih, Kaa-sama." "Terimakasih Akashi-san."
"Ya, hati-hati."
~Koishikute~
Seijuurou berjalan bersama-sama dengan Midorima.
"Oi Midorima!." suara panggilan itu berasal dari teman-teman Midorima.
"Aku membawa temanku, namanya Akashi Seijuurou." Midorima memperkenalkan Seijuurou pada teman-temannya.
"Senang bertemu dengan kalian." kata Seijuurou ramah.
"Baiklah, ayo kita bermain basket. Kau bisa bermain basket?."
"Ya, aku bisa."
"Baiklah, ayo langsung mulai."
Mereka langsung membentuk 2 tim. Seijuurou dan Midorima setim. Mereka langsung bermain basket dengan semangat.
~Koishikute~
"Hosh...hosh... Hosh." Seijuurou sangat kelelahan.
"Akashi!." Midorima melempar satu botol air minuman dan Seijuurou langsung menangkapnya.
"Arigatou." Seijuurou langsung meminumnya. Midorima duduk di samping Seijuurou.
"Akashi, bolehkah aku bertanya sesuatu?."
"Tentang apa?."
"Tentang Morikawa Yuuki."
Seijuurou tersenyum mendengar nama Yuuki disebut. "Tanyakan saja."
"Bagaimana kau bisa mengenal Morikawa?."
"Entahlah, takdir mungkin."
Midorima yang mendengarnya heran.
"Dulu, aku sedang kesal berada di rumah. Aku pergi keluar dan pergi ke taman kota. Aku bertemu dia disana."
Midorima masih ada niat untuk mendengarkan cerita Seijuurou.
"Awalnya aku tidak suka dengannya. Pendapatku tentangnya saat awal bertemu dengannya adalah dia anak yang tidak sopan. Saat awal bertemu denganku dia langsung memanggil nama belakangku."
Seijuurou masih melanjutkan ceritanya.
"Tapi hanya saja, aku tidak tau kenapa aku tidak bisa marah padanya, justru aku ingin selalu bertemu dengannya."
Seijuurou memejamkan matanya menikmati angin yang berhembus menerpa wajahnya.
"Aku tidak tahu kalau kau orang yang sangat melankolis." Kata Midorima menegak minumannya.
Seijuurou tertawa. "Entahlah. Aku juga tidak tau."
"Akashi, sebentar lagi pendaftaran sekolah akan dibuka. Kau akan melanjutkan kemana?."
"Aku akan melanjutkan ke Teikou."
"Oh ya Akashi, ku dengar di Teikou, club basketnya cukup terkenal. Itu cocok untuk bakat basket mu."
"Ya, karena itu aku akan melanjutkan sekolah di sana."
~Koishikute~
Yuuki sedang merapikan barang-barang bawaannya dan sekalian merapikan kamarnya. Dia bersiap kembali ke Tokyo. Setelah seminggu dia berlibur ke luar kota ia akan pulang ke rumahnya di Tokyo.
Dia sangat merindukan Tokyo tapi lebih merindukan seseorang yang telah menjadi kekasihnya. Ya orang itu adalah Akashi Seijuurou. Dia benar-benar merindukannya.
"Nee-san.. sudah selesai belum? Ayo kita ke bawah.. Tou-san dan Kaa-san sudah menunggu." Kata Hidari
"Ya, tunggu sebentar." Yuuki membawa tasnya. "ayo kita turun." Mereka berdua turun.
~Koishikute~
Yuuki dan Hidari sudah masuk ke dalam mobil.
"Maaf Kaa-san.. Nee-san lama sekali." Kata Hidari sambil menunjuk Yuuki.
"Hehehe.. maaf maaf.. kau kan enak Hidari-chan. Bawaanmu sudah dirapikan oleh Kaa-san. Kalau Nee-san harus merapikannya sendiri." Kata Yuuki. Sementara Hidari hanya cengar-cengir sendiri.
"Sudah.. sudah.. yang penting tidak ada yang tertinggal kan? Ya sudah ayo berangkat." Kata Souji menjalankan mobil menuju Tokyo.
'Aku akan pulang. Tunggu aku, Sei-kun'
~Koishikute~
Hari ini hari pendaftaran ke sekolah baru untuk para pelajar seluruh Jepang. Sekolah-sekolah di Jepang dipenuhi para orangtua dan putra-putri mereka yang akan sekolah di sekolah tersebut.
"Sei-kun, dimana? Katanya mau masuk Teikou.. kok dia tidak ada sih? Apa jangan-jangan Sei-kun tidak jadi masuk Teikou!?." Kata Yuuki yang terus menggenggam handphonenya berharap Seijuurou memberinya kabar.
"Yuuki!!!." Ada Seijuurou memanggilnya. Dia segera berlari ingin memeluk Seijuurou tapi tidak jadi setelah melihat Yasashii di belakangnya.
"Hai! Kita bertemu lagi. Senang bertemu denganmu di sini." Ucap Yasashii lembut.
"Senang bertemu anda juga, Akashi-san." Ucap Yuuki sambil memberi hormat.
"Ara.. Yuuki-chan mendaftar Teikou juga? Wah kau dan Sei-chan akan satu sekolah ya." kata Yasashii senang.
"Ya, Akashi-san." Yuuki menjawab dengan semangat.
Seijuurou hanya tersenyum tenang.
"Yuuki-chan berkunjunglah ke rumah kami. Aku sudah pernah mengatakannya bukan?."
"Oh ya.. Sumimasen. Aku lupa."
"Bagaimana kalau hari ini saja? Kasihan Seijuurou kesepian di rumah."
"Maaf, Akashi-san. Mungkin lain kali. Hari ini aku harus menghadiri suatu acara keluarga."
"Sayang sekali ya.. Eum... Tapi kau harus berjanji."
"Apa itu?." tanya Yuuki heran.
"Kau harus sering-sering ke rumah Sei-chan."
Yuuki terkejut mendengarnya.
"Bagaimana?." tanya Yasashii tidak sabar.
"Baiklah.. Tapi kalau Sei-kun mengizinkan."
"Aku tidak masalah." kata Seijuurou yang akhirnya angkat bicara.
"Baiklah... Oh ya Yuuki-chan.. Katanya kau harus pergi."
"Oh ya terimakasih sudah mengingatkanku. Aku permisi dulu. Sampai jumpa di sekolah baru seminggu lagi, Sei-kun." kata Yuuki sambil berlari menuju mobilnya.
"Heh.. Apa maksudnya 'seminggu lagi'?
"Sudahlah Sei-chan.. Mungkin Yuuki sedang sibuk. Ayo kita pulang!." kata Yasashii berjalan menuju mobilnya.
"Huh dasar."
~Koishikute~
Memasuki musim gugur, bunga-bunga sakura mulai jatuh dari pohonnya. Di musim ini pula para pelajar seluruh jepang memulai kehidupan baru mereka di sekolah baru. Begitupun di SMP Teikou, di sekolah itu sedang diadakan penawaran klub. Klub-klub di sekolah itu sedang mencari anggota baru.
Sementara Seijuurou baru turun dari mobilnya.
"Apa anda yakin turun disini?."
"Ya. Mulai besok kau tidak perlu mengantarku."
"Tapi, ayah anda..."
"Ayah tidak ada hubungannya. Selain itu, orang-orang bisa menertawakanku nanti. Setidaknya di sekolah, biarkan aku bebas." jawab Seijuurou dengan senyum.
"Sei-kun!!!. Sini sini!"
Seijuurou tersenyum kepada Yuuki yang sudah berada di gerbang sekolah.
"Iya, aku akan segera kesana. Aku akan pergi." kata Seijuurou melangkahkan kaki mendatangi Yuuki.
"Sudah lama?." tanya Seijuurou.
"Tidak juga. Setidaknya aku menang karena aku sudah datang terlebih dulu darimu."
"Heh? Benarkah? Bukankah kau juga baru datang?."
"Eh? Ketahuan ya? Ku kira kau tidak melihatku."
"Tidak akan ku biarkan aku kalah dari oranglain walaupun itu kekasihku."
"Huh dasar! Oh iya Sei-kun, kau akan masuk klub apa?." tanya Yuuki sementara Seijuurou hanya tersenyum menjawab pertanyaan Yuuki.
"Kau sudah tau, kan?."
~Koishikute~
Setelah itu, Yuuki dan Seijuurou melihat-lihat papan pembagian kelas.
"yah.. kita tidak sekelas, Sei-kun."
"Ya.. tapi kelas kita bersebelahan."
"Nanti kau sering-sering ke kelasku ya."
"Ya. Ayo kita masuk kelas."
~Koishikute~
Yuuki memasuki ruang kelasnya. Ia masuk di kelas 1B. Sementara Seijuurou memasuki kelas 1A. Di ruangan kelas 1B sudah banyak orang.
Yuuki berjalan mencari satu bangku kosong
"Bolehkah aku duduk disini?." Tanya Yuuki pada siswi bersurai pink.
"Silahkan. Disini kosong kok."
"Terimakasih." Yuuki menggantungkan tasnya di samping meja.
"Hei.. Dai-chan! Jangan tidur terus! Bangunlah! Sebentar lagi Sensei datang loh." Siswi bersurai pink itu membangunkan siswa bersurai biru tua atau navy yang tertidur di bangku sebelahnya.
"Berisik kau, Satsuki. Nanti kalau ada Sensei masuk juga aku bangun." Katanya sambil melanjutkan acara tidurnya.
"Kau itu kebanyakan tidak sadarnya daripada sadarnya kalau Sensei mengajar. Dasar." Kata siswi itu mulai kesal sementara Yuuki hanya memerhatikan mereka berdua.
"Ano... maaf aku berisik ya.."
"Tidak apa-apa kok."
"Oh ya, siapa namamu?." Tanya siswi itu.
"Aku Morikawa Yuuki. Namamu?."
"Yuuki-chan ya. Namaku Momoi Satsuki dan dia Aomine Daiki. Salam kenal ya." Kata Momoi sambil menunjuk siswa navy yang sedang tidur bernama Aomine.
"Ya. Kau sudah lama kenal dengan Aomine-kun?."
"Oh Dai-chan? Ya, kami sudah berteman sejak kecil."
"Pantas saja kalian sangat dekat." Kata Yuuki tertawa dengan Momoi.
Tiba-tiba manusia bertubuh besar bersurai ungu masuk sambil memakan cemilan yang ia bawa.
'Dia besar sekali' pikir Yuuki.
"Ano... aku duduk disini ya." Kata siswa besar itu pada Aomine.
"Ah.. silahkan saja." Kata Aomine tetap tertidur.
"Terimakasih." Kata siswa besar itu. Siswa itu tidak besar dalam arti gemuk. Dia tinggi. Sangat tinggi untuk ukuran anak yang baru masuk SMP.
Sambil menunggu guru masuk, Yuuki dan Momoi bercerita tentang kehidupan masing-masing.
"warui (maaf) mengganggu. Aku Murasakibara Atsushi. Boleh aku pinjam gunting? Maiubo (cemilannya Murasakibara) ku sulit dibuka." Kata siswa besar itu.
"Oh, aku punya, ini Mukkun." Kata Momoi.
"Terimakasih."
~Koishikute~
Sementara di kelas 1A, Seijuurou sedang membaca buku yang ia bawa untuk mengabaikan para siswi yang sedang membicarakan dirinya.
"Kau ada di kelas ini juga, Akashi?." Kata Midorima yang baru saja memasuki kelas.
"Ya, tumben sekali kau terlambat." Kata Seijuurou.
"Aku tidak terlambat. Aku di perpustakaan sejak pagi tadi." Kata Midorima sambil meletakan tasnya dan duduk di samping Seijuurou.
"Kita tidak sekelas dengan Morikawa?." Tanya Midorima yang mulai mempersiapkan segalanya sebelum guru masuk.
"Tidak, dia ada di kelas sebelah."
"Begitu ya?."
Setelah itu guru masuk ke dalam kelas.
~Koishikute~
Bel istirahat berbunyi. Semua siswa melangkahkan kaki ke kantin untuk mengisi perut mereka.
Sementara Yuuki sedang merapikan bukunya dan memasukannya ke dalam tas.
"Yuuki-chan, kau ingin ke kantin bersama kami?." Tanya Momoi.
"Aku menunggu seseorang, Satsuki-chan kalau ingin duluan, duluan saja."
"Em... baiklah, ayo Dai-chan." Momoi melangkah keluar bersama Aomine yang menguap pertanda dia masih mengantuk.
Tak lama kemudian, Seijuurou masuk ke dalam kelas Yuuki.
"Kau ingin ke kantin?."
"Ya, aku sangat lapar, Sei-kun."
"Baiklah, ayo."
~Koishikute~
Mereka mengantri untuk mengambil makanan. Setelah mengambil makanan, Seijuurou dan Yuuki duduk di bangku yang kosong.
"Itadakimasu!." Kata Yuuki sambil menyendokkan suapan pertamanya begitu juga dengan Seijuurou.
"Bagaimana kelasmu?." Tanya Yuuki.
"Em... biasa saja." Kata Seijuurou santai.
"Oh begitu ya." Kata Yuuki melanjutkan makannya.
"Bergabunglah dengan klub basket." Kata Seijuurou.
"Eh? Aku tidak bisa main basket."
"Aku tidak mengatakan kau menjadi pemain."
"Lalu?."
"Jadilah manager atau apapun itu."
"Memangnya aku bisa apa?."
"Kau bisa membantu tim dengan memberinya minum atau memberi mereka handuk. Ya semacam itu."
"Oh begitu ya.. setahuku pekerjaan manager yang mendaftarkan tim dalam pertandingan."
"Kalau kau bisa, kau bisa melakukan itu."
"Em? Gimana ya?." Kata Yuuki sambil berpose seperti berpikir.
Seijuurou hanya santai menunggu jawaban Yuuki.
"Em... baiklah, aku akan bergabung dengan klub basket."
Seijuurou tersenyum mendengarnya.
"Sesuai rencana."
~Koishikute~
Di gedung olahraga basket, sudah berkumpul siswa-siswa yang ingin bergabung dengan klub basket
"Pertama, kita akan melakukan tes untuk menentukan grup. Yang akan bermain sebagai tim inti adalah dari grup satu." kata seorang pelatih basket itu.
"Ngomong-ngomong, tidak ada yang bisa masuk grup satu dengan tes ini."
"Benarkah? Jadi kita hanya menargetkan grup 2? Jadi dengan tes ini, kita mengincar grup 2."
"Kalau begitu, ayo kita berusaha."
Setelah itu tes langsung dilaksanakan.
"Wah ramai sekali ya. Klub apa ya. Ah bagaimana ya? Pasti kalau bergabung dengan klub apa saja pasti akan mudah. Mungkin apapun itu." kata siswa bersurai kuning itu.
~Koishikute~
Para manager klub basket sedang berjalan bersama sambil membawa handuk untuk para anggota klub basket termasuk Yuuki. Dia sekarang menjadi manager klub basket tentunya atas kemauan Seijuurou.
"Hmm? Yah..." respon Momoi.
"Senang sekali ya bisa menjadi teman sejak kecilnya Aomine-kun."
"Apa dia sudah punya pacar?."
"Heh?." Momoi mulai bingung.
"Dia juga bermain di turnamen nasional."
"Keren sekali ya." kata 2 orang manager itu.
"Eh?." Hampir saja handuk-handuk yang dibawa itu jatuh kalau tidak ditahan oleh Seijuurou.
"Hampir saja." Seijuurou memegang handuk itu.
"Hati-hati ya. Kuucapkan terimakasih. Aku sangat berterimakasih kau mau membantu tim kita." Kata-kata Seijuurou berhasil mempesona manager-manager itu termasuk Yuuki.
"Ayo Midorima!." Sebelum pergi, Seijuurou meletakan tangannya di pucuk kepala Yuuki dan mengelusnya pelan.
Yuuki tersenyum melihat Seijuurou tersenyum.
"Sudah kubilang, Akashi-sama juga hebat sekali ya."
"-sama?." Tanya Yuuki dan Momoi heran.
"Habisnya, dia sudah menjadi wakil kapten saat masih kelas satu."
"Oh..." respon Momoi.
"Oh ya, Yuuki-chan... saat istirahat aku melihatmu makan siang bersama Akashi-kun. Apa hubunganmu dengannya?." Tanya manager A.
"Iya, sebelum ke kantin aku juga melihat Akashi-kun masuk kelas." Kata Momoi.
"Ah itu, hubunganku dengan Akashi-kun seperti hubungan Satsuki-chan dengan Aomine-kun." Jelas Yuuki.
"Masa sih hanya teman? Aku melihat Akashi-kun mengelus kepalamu sebelum pergi. Itu manis sekali." Kata manager B.
Yuuki hanya bisa tersenyum menanggapinya. Mereka langsung berjalan ke gym untuk memberikan handuk pada para pemain sambil melanjutkan pembicaraan mereka.
~Koishikute~
Latihan sore ini sangat keras. Rata-rata para pemain tergeletak di lantai gym karena kelelahan.
"Ku kira aku akan mati." kata Aomine tak berdaya.
"Kau ingin minum, Dai-chan?." tanya Momoi menghampiri Aomine.
"Ya.. Tolong Satsuki."
Momoi segera mengambilkan minum untuk Aomine.
Sementara Seijuurou dan Midorima juga kelelahan di bench. Yuuki menghampiri mereka berdua.
"Kalian ingin minum?."
Mereka berdua hanya mengangguk. Yuuki tersenyum dan memberi mereka minum
"Ini sekalian handuknya."
"Terimakasih."
"Kalian lelah sekali ya?." tanya Yuuki.
"Lumayan."
"Yah latihannya sangat keras."
"Untung saja ya latihannya sudah selesai."
"Ya."
"Aku ingin mengganti bajuku. Kau ingin ikut Akashi?." tanya Midorima
"Ya, aku ikut." kata Seijuurou ikut bersama Midorima.
~Koishikute~
Yuuki menunggu Seijuurou sambil mengobrol bersama Momoi sesekali tertawa bersama.
"Satsuki! Ayo cepat aku ingin pulang. Badanku rasanya sudah tidak bertulang. Ingin sekali berbaring di ranjangku." kata Aomine sambil merenggangkan tubuhnya.
"Kau berlebihan Dai-chan.. Ya sudah, aku akan pulang bersama Dai-chan. Bagaimana denganmu Yuuki-chan?."
"Aku akan menunggu Sei-kun dulu. Aku akan pulang bersama Sei-kun."
"Baiklah, aku pulang dulu. Sampai jumpa besok, Yuuki-chan."
"ya, hati-hati di jalan." kata Yuuki melambaikan tangannya pada Momoi.
"Ayo kita pulang, Yuuki!." kata Seijuurou yang sudah selesai mengganti pakaiannya.
"Baiklah, bagaimana denganmu Midorima-kun?."
"Aku akan langsung ke tempat les. Kalian duluan saja."
"Wah kau rajin sekali ya, Midorima-kun. Aku duluan ya."
"Ya."
Seijuurou berjalan menuju halte bersama Yuuki dan berpisah bis karena tujuannya berbeda.
~Koishikute~
Pagi ini pagi yang sangat cerah, hingga membuat Yuuki malas untuk bangun. Sudah sepagi ini, dia tetap bergelung dengan selimutnya.
"Yuuki! Bangun! Kau tidak sekolah? Ini sudah siang loh. Kamu sekolah, kan?." kata Yuuhi dari luar kamar Yuuki.
"Iya, aku sudah bangun Kaa-san."
Dia melirik jam weker yang berada di atas meja kecil di sampingnya. Sekarang masih pukul setengah 7 pagi sementara kelasnya dimulai pukul 8 pagi. Dia segera beranjak dari tempat tidur, bergegas ke kamar mandi dan segera merapikan diri.
~Koishikute~
"Hari ini kalian berangkat bersama Kaa-san ya." Kata Yuuhi.
"Memangnya Kaa-san tidak kerja?." Tanya Hidari
"Kerja kok. Tapi bisa berangkat nanti setelah mengantar kalian."
"Terserah Okaa-san saja." Kata Migi santai sambil menyendokkan makanannya ke dalam mulutnya. Yasashii hanya tersenyum melihat ketiga anaknya.
~Koishikute~
Setelah mengantar Hidari dan Migi, Yuuhi langsung mengantar Yuuki ke SMP Teikou.
"Terimakasih Kaa-san." Kata Yuuki.
"Ya, nanti mau Kaa-san jemput?."
Yuuki menggeleng. "Tidak usah Kaa-san. Nanti aku bisa pulang sendiri."
"Baiklah. Sudah cepat masuk."
"Ha'i." Kata Yuuki tersenyum lalu melangkah masuk gerbang sekolah.
Saat ingin pergi dari sekolah Yuuki, Yuuhi melihat Yuuki sedang berjalan bersama Seijuurou. Mereka berjalan bersama sambil sesekali tertawa. Yuuhi tersenyum melihat wajah Yuuki yang terlihat sangat senang bersama Seijuurou. Setelah puas melihat wajah anaknya, dia langsung pergi.
"Ano.. Sei-kun. Ini masih pagi. Bagaimana kalau kau ke kelasku dulu?."
"Baiklah."
"Yeay... temani aku ya."
Seijuurou mengangguk dan langsung ke kelas Yuuki.
~Koishikute~
Seperti biasa pemandangan di kelas Yuuki yaitu Aomine yang selalu tertidur setiap dirinya masuk kelas, Murasakibara yang sedang mengunyah snack yang ia bawa. dan Momoi yang sesekali terlihat menahan tawanya saat melihat handphonenya. Entah apa yang sedang ia lihat.
"Ohayou Satsuki-chan."
"Aah.. Yuuki-chan sudah datang, ohayou."
"Iya." Kata Yuuki sambil menggantung tasnya di sisi meja.
"Akashi-kun kau kesini? Ingin menemani Yuuki ya?." Goda Momoi.
"Ano Satsuki-chan..."
"Iya, aku ingin menemaninya."
Eh?. Mungkin itu yang ada di pikiran Momoi.
"Ara.. Aka-chin ada disini? Kau mau? Mori-chin juga mau?." Kata Murasakibara menawarkan snacknya.
"Tidak, terimakasih." Kata Seijuurou dan Yuuki.
"Sayang sekali.. padahal ini enak loh."
"Buat Murasaki-kun saja." Kata Yuuki.
"Em.. baiklah." Murasakibara melanjutkan acara makannya.
"Oh ada Akashi rupanya. Hoam... apa sekarang ada latihan pagi? Tumben sekali kau ke kelasku."
"Tidak, tidak ada latihan pagi. Tapi nanti sore kita akan latihan."
"Benarkah? Yes... semangatku mulai membara!."
"Kau berlebihan Dai-chan." Kata Momoi malas. Aomine memang seperti itu. Dia terlihat memiliki semangat hidup jika menyangkut tentang basket.
Setelah itu mereka semua mengobrol bersama. Tentang apapun itu. Basket, kehidupan masing-masing. Tapi Yuuki dan Seijuurou masih menyimpan rahasia tentang hubungan mereka berdua.
~Koishikute~
Sorenya anggota klub basket tetap menjalani latihan seperti biasa. Walaupun berat mereka harus tetap berjuang untuk kemenangan tim.
"Ini, Sei-kun." Kata Yuuki memberikan sebotol minuman.
"Arigatou."
Yuuki hanya tersenyum menjawab Seijuurou.
"Aku akan berganti baju sebentar." Kata Seijuurou melangkah ke ruang ganti.
~Koishikute~
"Sudah selesai?." Tanya Yuuki.
"Ya."
"Ayo kita pulang bersama!." Kata Yuuki.
~Koishikute~
"WOAH!!!!." teriak Aomine saat memasuki gedung basket 2. Dia terus merapalkan kalimat yang bisa membuat dirinya berhenti gemetar.
"Kau siapa?."
Aomine menengok ke arah suara yang menanyakannya.
"Aomine-kun?."
"Akhir-akhir ini aku dengar ada gosip tentang hantu. Jadi aku kira kau hantunya."
"Aku hanya latihan tambahan."
"Hebat sekali. Bahkan di grup satu tidak ada yang berlatih seperti itu."
Aomine tersenyum ke arah anak laki-laki bertubuh pendek dan bersurai biru seperti langit musim panas yang diketahui bernama Kuroko Tetsuya.
"Yosh... aku sudah memutuskan." Kata Aomine yakin.
"Eh?."
"Mulai sekarang setiap hari disini aku akan berlatih bersamamu. Dan suatu saat, kita akan berdiri di lapangan yang sama."
"apa kau yakin?."
"Baka. Ini bukan masalah yakin atau tidak. Tidak ada orang buruk yang menyukai basket." Kata Aomine memberikan tos-annya. Kuroko tersenyum dan membalas tos Aomine.
~Koishikute~
beberapa hari kemudian...
Seijuurou sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Dia merapikan tatanan rambutnya, dan juga merapikan bentuk dasinya di depan cermin. Setelah merasa bahwa dirinya sudah rapi, dia segera turun ke bawah.
"Ohayou, Sei-chan." Kata Yasashii dengan nada ceria.
"Ohayou, Kaa-sama." Seijuurou langsung menempatkan diri duduk di kursi yang berseberangan dengan ibunya.
"Sei-chan... tidak bisakah kau membawa Yuuki-chan ke rumah? Kaa-san kesepian tau. Ayahmu berangkat ke Kyoto dan pulang baru minggu depan." Kata Yasashii meminta pada Seijuurou.
"Entahlah Kaa-sama. Aku dan Yuuki sekarang mempunyai klub yang sama. Kami sama-sama pulang sore. Tidak mungkin kan kalau aku membawa Yuuki?."
"Yuuki satu klub denganmu? Yuuki masuk klub basket?."
"Ya, dia menjadi manager di klub." kata Seijuurou memakan sarapannya.
"Manisnya! Kalian bisa satu klub. Itu artinya kalian bersama setiap detik dong. Lucu sekali." kata Yasashii yang terlihat gemas, sementara Seijuurou hanya sweatdrop melihat perilaku ibunya.
"Kau berlebihan, Kaa-sama."
"Oh ya, Sei-chan.. Kaa-san akan mengantarmu ke sekolah hari ini."
"Tidak perlu." kata Seijuurou sambil meminum secangkir tehnya.
"Eh? Kenapa? Sei-chan.. Bukankah Kaa-san sudah katakan? Kaa-san kesepian di rumah. Setidaknya biarkan Kaa-san keluar rumah dengan mengantarmu ke sekolah. Salahkah Kaa-san kalau ingin mengantarmu ke sekolah?." kata Yasashii.
"Baiklah, terserah Kaa-sama saja." Seijuurou akhirnya menyerah.
"Yatta! Ayo kita berangkat, Sei-chan!." seru Yasashii sambil mengeluarkan kunci mobil.
"Ternyata Kaa-sama sudah merencanakannya ya."
~Koishikute~
Seijuurou sampai di depan gerbang sekolah.
"Sei-kun!." Panggil Yuuki. "Ohayou."
"Ohayou."
"Ara... ohayou Yuuki-chan." Sapa Yasashii.
"Akashi-san... ohayou." Kata Yuuki membungkuk.
Yasashii tersenyum. "Hari ini main ke rumah ya. Aku kesepian di rumah."
"Baiklah. Tapi kalau Seijuurou juga ikut ya, Akashi-san."
"Iya iya... aku sudah bilang ke Sei-chan kok. Sei-chan nanti ajak Yuuki-chan ke rumah ya."
"Baiklah Kaa-sama. Ja, aku masuk dulu. Ayo Yuuki." Kata Seijuurou melangkah masuk gerbang.
"Tunggu aku, Sei-kun! Aku pergi dulu, Akashi-san."
"Ya sampai bertemu di rumahku." Yuuki mengangguk dan segera menyusul Seijuurou.
~Koishikute~
"Kita jadi ke rumah mu hari ini?." Tanya Yuuki saat masih berjalan di koridor sekolah bersama Seijuurou.
"Ya."
"Lalu bagaimana dengan basketnya?."
"Hari ini kita libur dulu. Kau akan bersamaku ke rumahku. Ibuku dari kemarin ribut saja memintaku agar membawamu ke rumah. Dasar merepotkan."
Yuuki tersenyum. "Kau tidak suka aku ke rumahmu?."
Seijuurou tersenyum. "Tentu saja aku suka. Dengan senang hati aku akan membawa kekasihku ke rumahku dan suatu saat aku akan memperkenalkanmu sebagai calon pendamping hidupku."
"Dasar, kau berpikir terlalu jauh Sei-kun."
Mereka tertawa bersama hingga berpisah di kelas masing-masing.
~Koishikute~
"Ohayou, Satsuki-chan." Sapa Yuuki pada momoi yang sedang sibuk dengan bukunya.
"Ohayou, Yuuki-chan." Sapa Momoi dan kembali sibuk dengan bukunya.
Karena penasaran, Yuuki langsung bertanya pada Momoi. "Kau sedang apa?."
"Oh ini? Aku sedang mengumpulkan data tentang para pemain dari semua sekolah yang kemungkinan akan melawan tim kita di kejuaraan." Kata Momoi.
"Aku bahkan sudah mengumpulkannya sampai satu buku." Kata Momoi menunjukkan buku yang sudah penuh dengan data pemain.
"Wah.. Kau hebat sekali. Kau benar-benar manager yang hebat!." Kata Yuuki saat melihat buku milik Momoi yang penuh dengan angka-angka dan kemampuan masing-masing pemain.
"Apa kau juga punya data tentang pemain tim kita?." Tanya Yuuki.
"Tentu saja.." Momoi mengeluarkan sebuah buku dari tasnya. "Ini." Dan menyerahkannya pada Yuuki.
"Sugoi!." Kata Yuuki takjub menatap buku itu. Pemain inti sampai pemain grup 2 dan 3 Momoi memilikinya. Yuuki membaca-baca isi dari buku itu.
"Semua pemain kita mengalami peningkatan, baik fisik maupun kemampuan mereka, terutama pemain inti." Kata Momoi menjelaskan.
Yuuki terus membalikkan lembar demi lembar data milik Momoi. Ia tersenyum saat melihat data milik Seijuurou. Kemampuan Seijuurou memang luar biasa.
"Eh... kau melihat data tentang Akashi-kun ne?."
"Iya."
"Akashi-kun memang hebat. Dia dan Dai-chan lah yang mengalami peningkatan yang drastis."
"Kau benar. Tapi yang lainnya juga hebat." Kata Yuuki.
Tiba-tiba saja Seijuurou masuk ke dalam kelas 1B.
"Momoi, kau sudah menyelesaikan tugas yang kuberikan?." Tanya Seijuurou.
"Ya. Ini Akashi-kun." Momoi memberikannya pada Seijuurou.
"Terimakasih." Seijuurou melihat-lihat data yang Momoi kumpulkan.
"Ini lebih dari cukup, Terimakasih." Kata Seijuurou puas dan langsung keluar dari kelas 1B tak lama kemudian bel tanda masuk berbunyi.
~Koishikute~
Bel istirahat berbunyi, para siswa keluar dari kelas menuju kantin untuk makan.
Momoi dan Yuuki sudah berada di kantin. Di meja itu hanya mereka berdua yang menempati, mengobrol bersama dan sesekali tertawa bersama.
"Oi Satsuki!!." Panggil Aomine datang bersama para pemain inti klub basket.
"Eh Dai-chan! Sini-sini!." Kata Momoi.
"Kenapa kau tidak menunggu kami?."
"Ah... maaf maaf tadi aku kira kalian sedang mendiskusikan sesuatu yang serius. Maka dari itu aku dan Yuuki-chan tidak ingin mengganggu dan datang kesini tanpa kalian."
"Dasar...." keluh Aomine sementara yang lainnya mengambil tempat masing-masing.
"Kau marah padaku?." Tanya Yuuki pada Seijuurou yang duduk di sebelahnya.
"Tidak." Jawab Seijuurou dan Yuuki hanya tersenyum mendengarnya.
Mereka makan bersama tanpa ada yang memulai pembicaraan. Tiba-tiba ada seseorang yang bersurai abu-abu datang.
"Oi oi... kenapa aku tidak diajak?." Kata orang itu.
"Oi oi Haizaki.. kalau kau datang hanya membuat masalah, lebih baik kau pergi saja." Kata Aomine pada orang itu yang bernama Haizaki Shogo.
"Heh... kau juga tukang pembuat masalah, Daiki. Tidak perlu sok keren kau!."
"Apa katamu!?." Kata Aomine yang amarahnya tidak tertahan. Untung saja Momoi menahannya.
"Kau tidak perlu membuat masalah -nanodayo." Kata Midorima yang mulai meleraikan mereka berdua.
Seijuurou, Murasakibara, dan Yuuki hanya diam saja melihat kejadian itu.
"Haizaki-kun... ayo makan denganku." Ajak seorang siswi.
"Baiklah sayang. Aku akan makan denganmu daripada makan dengan orang-orang ini. Ayo." Haizaki pergi bersama siswi itu.
"Haizaki itu.... selalu saja membuatku kesal." Aomine menggerutu.
"Sabar, Dai-chan."
"Dia itu siapa? Sepertinya aku belum pernah melihatnya." Kata Yuuki.
"Dia Haizaki Shogo. Seorang pemain inti tim kita. Kemampuan basketnya memang luar biasa, tapi dia tipe orang yang malas latihan. Kau memang belum pernah bertemu dengannya. Oh ya, dia tipe yang kasar. Dia senang sekali berkelahi di jalanan." Kata Momoi menjelaskan.
"Kau harus hati-hati dengannya, Mori-chan." Kata Murasakibara.
"Begitu? Baiklah."
Mereka merasa tenang kembali dan melanjutkan makan mereka.
~Koishikute~
Mereka semua kembali ke kelas bersama-sama kecuali Momoi dan Aomine. Entahlah mereka kemana. Tiba-tiba saja Seijuurou ingin mengambil sesuatu di gedung basket 2.
"Aomine! Ku kira kau ada dimana, ternyata kau disini." kata Seijuurou
"Ya, dia ingin mengajakku bicara sebentar."
"Dia?."
Semuanya kaget melihat siswa bertubuh kecil bersurai biru muda di samping Aomine.
"Ara? Ternyata ada dia ya." kata Murasakibara.
"Are? Dia tidak terasa sama sekali. Hawa keberadaannya sangat tipis." pikir Yuuki.
"Ada sedikit yang ingin ku bicarakan dengannya. Bisakah kita bicara sebentar?." tanya Seijuurou pada Kuroko.
~Koishikute~
"Ah.. Apa yang Sei-kun bicarakan dengannya ya?."
"Tunggu sajalah, Akashi memang seperti itu."
"Kau sangat mengenalnya ya, Midorima-kun?."
"Ya, Aku mengenalnya sejak kecil."
Yuuki tersenyum mendengarnya.
"Ngomong-ngomong tentang siswa itu, apa kau mengenalnya?."
"Aku dengar dia adalah anggota basket regu 3."
"Sou ka?."
"Maaf membuat kalian menunggu lama. Ayo kita kembali." Kata Seijuurou yang sudah selesai berbicara dengan siswa itu.
Yuuki, Murasakibara, dan Midorima hanya mengangguk.
"Ano..." panggil Kuroko.
Seijuurou menengok ke Kuroko.
"Terimakasih banyak, Akashi-kun."
"Ya. Temui aku jika kau mengerti." Seijuurou melanjutkan perjalanannya ke kelas bersama teman-temannya.
"Itukah orang yang kau maksud, Akashi?."
"Entahlah... aku juga tidak tahu. Tapi aku sudah memberinya tali. Entah dia akan menggunakannya atau tidak."
Yuuki, Midorima, dan Murasakibara hanya terdiam.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro