Chapter 02
Title: Knight Blue
Author: Ika Rahmawati
Pair: KaitoMiku
Genre: Romance and Fantasy
Disclamir: Vocaloid (c) Cyprton future media, Yamaha Corportion
.
.
.
.
Chapter 02
Aku menatap kelas yang dimana, dia belajar dulu aku membuka pintu itu namun sebelum itu terdengar suara jatuh dari dalam sana. Aku tersenyum menyeringai setelah tau apa yang terjadi di dalam sana.
Kreeet....
Aku mengeser pelan pintu itu, lalu menatap tanya pada berapa orang terjatuh sedangkan mereka menatapku sebal karena tidak berhasil menjailiku. "Kenapa!?"tanyaku polos
"Ck!!!.."umpat mereka kembali berdiri, berjalan keluar kelas dan aku bergumam. 'Jatuh...!!' Dan apa yang terjadi mereka terjatuh dengan tidak elitnya.
Dengan tidak perduli, aku berjalan menuju bangku nya yang menjadi milikku namun aku belum sempat duduk berapa coretan tercetak jelas di sana. 'Aku sudah tau ini..'batinku menghapus coretan hinaan dan makian itu.
"Waah.. siapa yang datang, si anak bodoh telah sadar.!"ejek seorang pemuda bersama berapa teman-temannya.
Aku menatap mereka sekilas tidak perduli, membuat salah satu di antara mereka memakiku. Terhadapaku lalu aku perduli tentu tidak
"Hei apa kau itu tuli.."bentaknya
"Boss dia itu bisu saat dia koma..."ejek temannya
"Benar.. seharusnya dia itu tetap berbaring disana, atau lebih bagus mati.."balas yang satu nya.
"Hahahaha.. itu benar.."
Semua yang berada dikelas ikut tertawa, aku terkekeh mendengarnya membuat mereka menatapku bingung. "Mati ya.."cibiriku
"Seharusnya aku yang berkata begitu.."lanjutku sambil berdiri tegak
"Apa maksudmu.. dasar bajingan!"umpat ketua mereka yang ingin menghajarku
Aku tersenyum miring. "Lemah.."ejekku
Aku menarik lengannya dan mematahkannya, membuat yang lain terkejut. "Arggh lepaskan.."rontaknya
"Sudah kubilang aku kemari ingin mencari ingatanku, bukan mencari keributan bodoh.."makiku kesal lalu menedang ketua itu, yang terhempas ke bangku tak jauh mencengkam.
Tendang!!!
"Dengar.. jangan bermain-main denganku, atau kalian akan terima akibatnya"seruku dingin bahkan ruangan kelas ini berubah sunyi
Pecah!!!!
Berapa kaca jendela pecah begitu saja, aku menghela nafas sesaat lalu kembali duduk tidak perduli sementara mereka terdiam membisu. "Duduk dan abaikan aku.."lanjutku menatap mereka tajam.
"Atau kalian minta ku bunuh!!"sambungku mengubah mataku menjadi merah.
"K-Kau bukan Kaito.."ucap salah satu mereka, aku tersenyum miring bangkit dari bangku. "Ouh!! aku Kaito.."balasku dengan serangaiku. "Mana mungkin.. Si bodoh itu tidak mungkin berani.."lanjutnya di iringi anggukan yang lain.
"Ya itu benar.."
"Jadi kalau aku bukan Kaito Kagami, lalu kenapa para manusia hina.."ucapku
"A-apa?"
"S-Siapa kau.."
Aku tersenyum lebar dan mengerikan.
"Aku Shion, Guardian Kaito Kagami.. yang akan membalas perbuatan kalian.."
"..."
"..."
Dan kalian perlu tau aku mengsiksa berapa temannya dengan caraku, dan aku tidak mau cerita ini berubah menjadi genre gore.
.
Berapa menit kemudiaan...
"Huwaa... aku ter-.."ucap seorang gadis manis berambut tosca, seketika terdiam melihat berapa teman-teman sekelasnya menjadi mendadak diam. Tidak seperti biasannya slalu ribut. "Loh.. kok"
"Ada apa Miku-chan.."tanya seorang gadis berambut pink yang muncul dibelakangnya.
"Etto.., kenapa kelas menjadi hening sekali.."jawab dan tanya gadis bernama Miku itu kepada sahabatnya.
"Entalah.."balas gadis berambut pink itu, lalu menatap seorang pemuda berambut biru tua tengah menatap langit. "Eh! Bukanya itu Kaito ya."tanya gadis bernama Megurine Luka, menyukai tuna itu sambil menujuk seseorang. "Mana.."tanya gadis berambut tosca bernama Hatsune Miku, yang melihat yang ditunjuk oleh sahabatnya. "Itu, dia sedang menatap langit.."balas Luka.
"Kamu benar.. ayo kita kesana.."lanjut Miku yang diangguki oleh Luka.
.
"Anoo.. Kaito-san..."sapa seorang gadis bersama temannya, yang amat ku kenal tengah berdiri disampingku membuatku menoleh. "Siapa..?"tanyaku pada mereka.
"Kamu tidak ingat kami.."tanya Miku ragu dengan mimik muka sedih, Ah gadis berambut tosca ini yang amat disukai oleh tuanku. Bernama Hatsune Miku, gadis yang menurutku, lembut dan baik hati. Pantas saja tuan Kaito begitu menyukainya dan disamping Miku ada sahabatnya bernama Megurine Luka Megurine kini menatapku tajam.
Seolah aku bukan Kaito yang dikenalinya, dan bisa di katakan aku memang bukan Kaito -_-
"Aku Miku temanmu, dan Luka-chan. Apa kamu ingat.."kata Miku
Aku mengeleng pelan mengabaikan tatapan tajam Luka yang menebusku. "Tidak, aku tidak ingat itu.."jawabku.
"Kamu siapa?"tanya Luka tiba-tiba
"Luka-chan apa maksudmu.."kata Miku bingung.
Aku diam mendengarnya lalu mengatakan. "Apa maksudmu.."balasku
Luka mengenggam erat tangannya lalu berkata. "Kau bukan Kaito, siapa dirimu.."ucap Luka menyembuyikan Miku di balik punggungnya.
"Luka-chan apa yang kamu katakan dia bukan Kaito, apa maksudmu.."tanya Miku bingung membuat ku menghelang nafas pelan. "Maaf, Miku-chan.. aku akan membuatmu tidur sebentar.."seru Luka tiba-tiba
"Tunggu-...."ucapan Miku terhenti saat Luka membuatnya tertidur seperti berapa murid disini.
"Maafkan aku Nona Miku!!"ucap Luka saat membaringkan tubuh Miku ke lantai, lalu menatapku tajam
"Ku tanyakan sekali lagi, siapa dirimu.."tanya Luka dengan marah.
Aku melipatkan tanganku mendengarnya marah. "Kenapa kau berada di dalam tubuh, Kaito Kagami.."lanjutnya
"Aku berada disini? Bukan kehendakku, ini kehendaknya!!!"jawabku pada nya
"Dan buat apa!!! Seorang penjaga Hatsune Miku ingin tau?"balasku
"Apa maksudmu..., dan kenapa kau tau. Kalau aku adalah seorang penjaga?"ucapnya
"Itu mudah bagiku.."sambil menatap kearah jendela. "Aku sama sepertimu.."lanjutku
"Apa?"
Aku tersenyum sedu lalu menutup mata dan memperlihatkan wujud asliku pada Luka yang terkejut. "Aku Shion, penjaga dari mendiang Kaito Kagami.."ucapku memperkenalkan diri
"Kau seorang penjaga.."tanyanya ragu
"Ya begitulah.."ucapku sambil mengangkat bahu
"Dan apa maksudnya mendiang Kaito.."tanya Luka bingung
Aku tersenyum miris. "Tuan Kaito telah meninggal dia dibunuh oleh Yohioloid.."jawabku sambil mengepal tanganku karena gagal melindunginya.
"Astaga.. kenapa Orang itu melakukan itu.."tanya Luka
"Entalah.. aku tidak tau, apa yang dilakukannya, tapi aku tidak tinggal diam jika dia kembali melukai keluarganya dan juga orang disukainya.."jawabku
"Lalu apa yang akan kau lakukan Shion.."tanya Luka padaku aku menyerangai mendengarnya. "Membalas perbuatan mereka, setelah apa yang mereka perbuat dulu terhadap dirinya.."balasku
"Terlebih aku harus menjaga Nonamu.."lanjutku pada Luka. "Kau benar.."imbuh Luka
.
"Uh!!!"ringgis Miku saat terbangun. "Apa yang terjadi.."tanya nya bingung.
"Kamu tertidur.."jawabku padanya yang dibalas anggukn Luka.
"Benarkah, Luka-chan.."tanya Miku padannya
"Iya"jawab Luka sambil menatapku
"Ouh begitu ya"balas Miku bingung sambil mencoba bangun kembali.
.
"Pelajaran merepotkan!!"ucapku sambil meletakan kepalaku dimeja, sampai Luka dan Miku menghampiriku. "Loh, kok lemes.. ngk bisa ya"ledek Luka padaku, aku mencibir sambil mengatakan. "Ya, puas"seruku
'Memangnya siapa yang mau belajar yang membosankan ini, kalau demi Tuanku akan melakukannya!'batinku
"Ne, Kaito-san bagimana kalau kita makan bareng."ajak Miku padaku
"Sepertinya aku tidak bisa, Miku-chan.."ucap Luka padannya, dan Ya Miku sudah tau itu. "Mau ketemu dengannya ya"tanya Miku
Luka mengangguk pelan lalu menatapku.
"Kamu kan ada Kagami-san jadi bisa ku tinggalkan, apa tak apa-apa."tanya Luka pada nona nya itu, Miku mengangguk pelan
'Jaga Miku-hime.. awas saja jika kau sempat melukainya, kubunuh kau..'balas Luka yang lewat mata nya, aku memutarkan mataku dan menjawab.
'Tenang saja, aku tidak akan melukainya.. sana ketemu kekasihmu sesama penjaga..'usirku
"Baiklah, Kagami-san ku titip Miku-chan padamu.."ucap Luka lalu mengelus pelan rambut Miku, lalu mengedipkan mata nya. "Aku pergi dulu.."setelah mengatakan itu, Luka pun pergi tinggal aku dan gadis berambut tosca ini.
"Ayoo.. kita pergi"kata Miku padaku
Aku mengangguk pelan.
.
.
"Kaito-san.."panggil Miku padaku, aku menoleh padannya sambil memeringkan kepalaku. "Apa?"tanyaku
"Aku ingin tau, kenapa kamu sampai koma saat itu.. kamu buat aku khawatir"jawabnya sedih membuatku bungkam, memilih tidak menjawab pertanyaan itu.
"Maaf membuatmu khawatir..."balasku
"Apa keluargamu tau tentang ini.."tanyanya lagi
Aku mengeleng pelan. "Begitu ya.."jawabnya.
"Miku.."ucapku padannya, dia menatapku dengan tanya. "Apa pun terjadi aku akan melindungimu, aku berjanji.."janjiku padannya, membuat gadis itu terdiam
Miku terdiam mendengarnya setelah lama tidak bertemu pemuda yang ia sayangi, membuat sifat pemuda itu berubah total tidak seperti dia yang dulu. Kaito yang sekarang jauh lebih dewasa dan Miku mulai menyandar itu
"Anoo.. apa kamu mau mencoba nya"tawar Miku pada kotak bekal miliknya, ku tatap makan siang itu, terlebih ada berapa olahan negi. Hm, itukan memang kesukaannya.
"Boleh."jawabku mengambil sumpitku dan mengambil sebuah tempura itu, dan memakannya. "Bagimana.."tanyanya ragu
"Lumayan enak, tapi agak asin.."jawabku menjilat rempah tempura itu. Dia mengedipkan matannya. "Apa aku memasukannya terlalu banyak ya.."ucap Miku polos
"Tidak apa-apa ini udah enak."
"Benarkah, terima kasih.."
Tanpaku sadari dan juga Miku berapa pasang mata menatap kami, lebih tempatnya ke arahku sepertinya mereka ingin sekali membunuhku ya.. Hahaha!! Mana mungkin manusia seperti mereka ingin membunuhku, yang ada akulah yang akan membunuh mereka.
"Ne, Kaito-san.."panggilan Miku membuatku menoleh mengabaikan berapa orang yang tengah mengintip kami. "Ya.."balasku
"Kabar adikmu bagimana.."tanya Miku padaku, aku tersenyum kecil. "Dia baik-baik saja."jawabku
"Begitu ya.."ucapnya menuduk membuatku bertanya-tanya kenapa dengan gadis ini.
"Adikmu seeumuran dengan adik laki-lakiku.."ucapnya seperti gumaman dan aku masih mendengarnya.
"Kalau boleh tau, kenapa dengan adikmu.."tanyaku penasaran
"Adikku masih hilang sampai sekarang, kalau ngk salah dia mirip dengan adik perempuanmu. Ya, walau marga kami berbeda"jelasnya seduh
"Begitu ya"ucapku yang menyandari siapa yang dimaksud olehnya.
"Aku yakin dia baik-baik saja, mungkin dia berada disuatu tempat.."kataku
'Kemungkinan dia juga sepertiku.'batinku
.
.
[Ditempat Rin Kagami]
Rin Kagami, adik perempuan dari Kaito Kagami berjalan pelan menyusuri koridor sekolah. Langkahnya pelan dan mengema di lorong sekolahanya, Hatinya senang saat kakak kesayangan ya telah sadar dari koma nya membuatnya tersenyum. Kakaknya Kaito orang paling berharga baginya sejak kedua orang tuanya meninggalkan mereka berdua sejak dirinya masih kecil.
Menurutnya, dia tidak membutuhkan kedua orang tuannya itu karena mereka lah kakak tercinta sering disakiti oleh mereka. Mata biru langitnya mengedipkan mata saat melihat sosok pemuda yang mirip dengannya tengan celinga-celingu mencari sesuatu.
Dan gadis berpita manis itu memutuskan berjalan ke arahnya. "Permisi, ada yang bisa ku bantu.. ku lihat kamu perlu bantuan."tawar Rin pada pemuda asing itu.
Pemuda itu menoleh kearahnya lalu mengaruk kepalanya tak gatal menatap canggung gadis itu. "Maaf aku mencari ruangan kepala sekolah, tapi malahan tersesat"ucap Pemuda asing itu dengan malu
Rin tersenyum simpul membuat Pemuda itu merona melihatnya. "Mari ku antarkan kesana"tawar Rin lagi padannya
"T-Terima kasih, maaf merepotkan.. etto"ucap Pemuda itu bingung nama gadis baik hati di depannya.
"Ouh, maaf perkenalkan namaku Rin Kagami.. "ucap Rin memperkenalkan diri, membuat pemuda itu terkejut mendengarnya nama marga itu tidak asing baginya.
'Kagami.. bukannya itu nama tuan dari Shion-nii'batin Pemuda asing itu, menatap heran gadis yang berdiri di depannya.
'Apa dia adik dari Kaito, yang dibicarakan Shion-nii!! Aku harus mencari tau itu'batin pemuda itu lagi lalu tersenyum tipis, membuat Rin merona samar karena melihat wajah pemuda asing itu.
"Salam kenal, Rin-san!! Namaku Len Kagamine salam kenal"jawab Pemuda itu sambil menjabat tangan kecil itu dengan tangannya yang lebih besar.
Rin mengangguk pelan dan mengantar pemuda itu (Len) menuju ruangan kepala sekolah.
.
.
.
TBC
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro