Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 01

Title: Knight Blue
Author:  Ika Rahmawati
Pair: KaitoMiku
Genre: Romance and Fantasy
Disclamir: Vocaloid (c)  Cyprton future media, Yamaha Corportion

.

.

[Ps: di cerita ini, nama marga Kaito adalah Kagami bukan Shion.. kenapa beda nanti akan ku cerita di berapa chapter kenapa berbeda, semoga kalian suka dengan cerita KaitoMiku yang baru..

Di sini Kaito bukan Kaito tapi melainkan Shion yang menyurupai Kaito yang telah meninggal dunia

Cerita ini awalnya berjudul "My Boy Is Knight " jadi ku ubah pair dan berapa alurnya :v ]

.

.


.

Happy reading!!!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Request: Laila_Riyanti di facebook

Semoga suka, maaf soal cerita yang sebelumnya ku hapus TwT

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Chapter 01

.

.

.

.

Aku menatap datar cermin yang memantulkan bayanganku, aku meraba wajah yang terpantul di cermin itu mengingatkan ku pada sosok itu.

Ya, sosok yang berharga bagi diriku...!!

Aku menghelang nafas sesaat saat memakai syal biru yang sama versi miliknya itu, kulilit syal itu melingkari leherku setelah ku pandang aku memang mirip dengannya. Ku tatap lagi bayanganku lalu mengeleng pelan sambil mengambil tas miliknya yang kini menjadi milikku.

"Waktunya beraksi Shion.."gumamku pelan tak lupa dengan serangainya tercipta di bibirku

Aku menurunin tangga menuju kebawah, kulihat seorang gadis remaja berusia 14 tahun sedang membuat sarapan kelihatannya dia sangat sibuk bahkan aku datang pun dia tidak menyandarinya.

Akan ku sapa saja, gadis berambut pirang memakai pita putih itu.

"Pagi.. Rin.."sapaku datar menarik kursi untukku dudukki, gadis itu menoleh sambil mengembukan pipinya kesal sambil menujukku dengan centok nasi kearahku.

"Kakak.. kenapa memanggilku dengan nama, aku ini adikmu.."balasnya kesal

"Ah.. maafkan aku.. Imou-chan.."jawabku datar membuatnya semakin mengembukan pipinya lalu tersenyum lembut. "Nah itu lebih baik.."serunya

Aku mengangguk pelan sambil melihatnya menaruh berapa masakannya, adiknya memang pandai memasak tidak heran orang tuannya meninggalkan mereka.

"Orang tua tidak tau diri.."gumamku membuat gadis itu menoleh.

"Kakak bicara sesuatu ya.."tanyanya

Aku mengeleng sambil mengucapkan 'selamat makan', memakan masakan adik kesayangannya itu benar-benar enak.

"Masakanmu memang lezat, Imou.."pujiku padannya membuatnya tersenyum girang

"Tentu saja.. kakak kan baru kembali dari rumah sakit, jadi harus makan banyak.."katanya

Aku mengangguk sebagai balasannya sambil mengelus pelan surai pirang panjang itu? (Disini Rin berambut panjang ya minna)

"Terima kasih, sudah memasakannya untukku."balasku padannya

Dia mengangguk pelan lalu menatapku pelan. "Sama-sama.. asalkan kakak jangan bikin Rin khawatir lagi ya? Rin hanya punya kakak.."ucapnya sedikit sedih

Aku menarik senyuman lalu berjongkok menyamakan tinggiku untuk menatapnya. "Kakak janji tidak meninggalkanmu, dan kakak janji akan melindungimu dari mereka.."jawabku membuatnya memelukku, aku hanya membalasnya sedikit senyuman.

"Janji ya kak, Rin pegang janji kakak.."ucapnya

Aku menangguk pelan, lalu menatap jam dinding. "Sudah waktunya berangkat.."kataku namun membuatnya menatapku khawatir.

"Kakak baru saja sembuh, kenapa masuk secepat ini.."tanyanya cemas

"Kakak bisa kembali masuk saat kakak sudah sembuh total.."lanjutnya yang benar-benar khawatir tentang keadaanku saat ini.

Aku terdiam sebentar lalu melanjutkannya lagi. "Kakak tidak bisa, kamu tau sendirikan dengan memoriku.."jawabku padannya

"Aku tau.."balasnya sedih

"Aku harus mencari ingatanku yang hilang."kataku bohong padannya, sejujurnya aku ingat apa yang terjadi berapa bulan lalu mengakibatkan diriku koma. Kulihat dia hanya menghelang nafas sesaat lalu mengangguk pelan, aku tersenyum melihatnya. "Tapi kalau ada yang menghina atau membully kakak? Nanti Rin akan melindas.."ucapnya semangat sambil meninju udara. "Mereka?"lanjutnya mempraktekannya seolah ada seseorang yang ia lindas.

"Tenang saja.. aku bisa mengetasi itu.."balasku

.

.

Perkenalkan namaku adalah, Shion! Kenapa bukan Kaito yang dibilang gadis pirang tadi. Akan ku jelaskan..

Aku bukanlah Kaito yang kalian kira!!! Maupun kalian kenal, aku bukan Kaito Kagami kakak dari Gadis pirang bernama Rin Kagami itu.

Akan ku jelaskan sekarang, apa yang terjadi..

Ini terjadi berapa bulan lalu saat diriku dan Dia, pergi mencari bukti dalam penyerang disebuah kota. Asal kalian tau aku bukanlah manusia, aku hanya servant yang ditugaskan melindungi tuan kami dari bahaya mana pun.

[Flasck back on]

Angin berhembus menerpa sisi wajahku, aku berlutut menatap tuanku yang bersurai biru laut dan memakai syal panjang yang sama seperti warna rambutnya. Dia termenung sambil menatap bangunan yang berwarna sebelum menatapku.

"... Shion!"panggilnya lembut namun terkesan tegas sambil menatapku lekat

"Hai.. Kai-sama.."balasku pelan menuduk pelan

"Jadi ini tempatnya.."tanyanya halus sambil menatap bangunan yang agak kumuh

"Ya, menurut informasi memang ini tempatnya.."jawabku sopan

"Baiklah, ayo kita masuk.."lanjutnya pelan memasuki bangunan itu

"Hai.."jawabku yang ikut mengekor di belakangnya

Bangunan itu, terlihat tua bagiku bahkan bagi Tuanku tidak heran ini menjadi pansanderan yang dilakukan orang-orang tidak bertanggung jawab. Bahkan tuanku ikut serta menjalankan tugasnya, yang kata mereka kemampuannya di ragukan.

Hei, kalau bukan Kaito-sama yang menyuruhku membantu mereka yang ada mereka sudah lama mati. Sadarilah siapa yang lemah dasar manusia bodoh, makiku

Ah, aku belum memperkenalkan dirinya.. baiklah namaku adalah Shion!! Aku adalah penjaga dari Kaito-sama yang tugaskan menjalakan perintah dari tuan mereka. Pada awalnya aku benar-benar membenci manusia, bahkan aku ingin sekali menghabisi mereka namun saat aku bertemu dengannya pandanganku berubah.

Karena manusia ada yang perduli, ada yang tidak. Aku pertama kali bertemu dengannya aku merasa kasihan padannya karena dia sering dihina oleh teman-temannya bahkan kedua orang tuannya memutuskan meninggalkannya bersama adik tirinya. Ah aku lupa orang tuannya sudah menikah lagi.
"... Shion"suaranya menyandarkan lamunaku aku menengok padannya

"Ya, ada apa Kai-sama.."tanyaku padanya kini menatapku cemas 

"Kamu kenapa kok melamun saat aku berbicara"ucapnya sambil bertanya

Aku membungkuk padannya, karena aku mengabaikan perkataannya.

"Maafkaan aku, Kai-sama.."kataku padanya, sementara dirinya mengeleng pelan lalu menepuk pundakku.

"Tak apa, seharusnya aku yang minta maaf padamu aku yakin kamu pasti lelah kan.."jawabnya lembut

Aku mengeleng pelan. "Tidak.. saya sama sekali tidak lelah Kai-sama.."ucapku

Dia menghelang nafas lalu menatapku.

"Baiklah tapi jangan paksakan, aku tidak mau kamu sakit mengerti.."serunya tegas

Aku mengangguk pelan, dia benar-benar perhatian tentang kesehatanku ini bahkan dirinya sendiri sering jatuh sakit.

.

.
"... Shion!"panggilnya lembut namun terkesan tegas sambil menatapku lekat

"Hai.. Kai-sama.."balasku pelan menuduk pelan

"Shion, kau dan aku sudah berapa lama berteman.."tanyanya sambil duduk di bangku miliknya

Aku terdiam sebentar, sejujurnya aku dan dia sudah lama sekali berteman. Namun sejujurnya dia adalah tuanku sementara aku adalah Knightnya yang bertugas melindunginya! Tapi dia tidak suka kalau diriku menjadi bawahnya malah menjadikan diriku temannya.

Lucukan, seorang manusia ingin berteman pada seorang monster sepertiku namun awalnya aku menolak berteman dengannya demi keselamatan dirinya juga. Namun dia bersungguh-sungguh ingin berteman denganku. Aku bertanya padannya mengapa dia ingin berteman denganku

Dia hanya menjawab dengan tenang sambil menepuk bahuku.

'Aku tau.. dirimu kesepiaan, dan butuh seseorang yang beranda di sampingmu maka dari itu aku mau jadi temanku.. walaupun kau adalah knightku..'

Aku menutup mata sambil menghelang nafas lalu berkata.

"Kita sudah lama berteman.. saat anda masih anak-anak.."jawabku pelan

"Kenapa ada menanyakan itu, Kai-sama.."tanyaku sopan tak ingin membuatnya marah

"Ahh tidak.. aku hanya saja-.." Kaito adalah nama tuanku, pemuda berasal dari keluarga Kagami ini menatap jendela kamarnya yang mulai gelap, karena hari menjelang malam. Saat itu bahkan aku mengingatnya wajah sedih itu, membuat hatiku sakit

"Tak bisa melindungi, orang-orang yang ingin ku lindungi..."lanjutnya sambil menuduk

"Kenapa anda berkata begitu, Kaito-sama.."tanyaku yang heran mendengarnya sungguh entah mengapa aku merasakan firasat buruk yang akan datang.

Dia mengeleng pelan dan berbalik menatapku yang masih berlutut padannya.

"Shion.. kau tau bahwa aku ini lemah.."jawabnya membuatku tersentak membuatku berdiri

"Siapa yang berani mengatakan itu pada anda, biarakan aku yang memberi pelajaran pada orang itu.."ucapku murka berani sekali orang itu mengatakan bahwa tuanku itu lemah

"Shion hentikan itu.. mereka tidak mengataiku lemah, namun akulah yang berpikir begitu"balasnya mencoba menenangkanku yang marah

"Kenapa anda berpikir seperti itu..,"tanyaku

Dia tersenyum miris bahkan air mata itu mengalir di kedua matannya, membuatku terdiam membisu melihatnya menangis untuk pertama kalinnya.

Kaito-sama yang ku kenal, menujukan ekspersi sesungguhnya tidak seperti dirinya tegar slalu menghadapinya dengan senyuman dan kekuataan miliknya untuk melindunginya.

"Apa Shion berpikir, aku pantas untuk hidup.."tanyanya

"kamu tau aku sudah tidak tahan lagi, aku sudah lelah dengan semua mereka lakukan padaku selama ini.."lanjutnya diringi isakan
"K-Kaito-sama.."lirihku melihat seperti ini, lalu mengepal tanganku menyembuyikan mataku yang berwarna merah, tidak akan ku biarkan mereka hidup bahagia di atas penderitaan Kaito sama selama ini.

'Aku akan membalas perbuataan mereka..'batinku

Aku bersumpah tidak akan membuatnya menangis lagi, setelah apa yang mereka perbuat selama ini.

Aku tau kebahagian ini tidak berlangsung lama.

.

.

Aku terduduk sambil mendopang tubuh Kaito Kagami yang bersimbah darah, karena ulah sekelompok Redhunt yang menyerang kami yang hendak mencari bukti yang membunuh berapa warga dan menyekapan. Namun tiba-tiba orang-orang yang tak di kenal menyerang kami.

"Kasihan sekali, kenapa kau punya tuan yang lemah.. lebih baik kau tinggalkan saja dia.."cibir seorang pemuda yang memiliki taring di giginya bersama pasukannya.

Aku mencoba melindung, Kaito-sama dibalik punggungku dia tengah terluka parah karena ulah pemuda bodoh di depanku ini.

Aku bergertakan gigiku geram mendengarnya, berani sekali dia menghina Kaito-sama di depanku.

"Diam kau Yohio.. kenapa kau lakukan itu pada tuanku, apa kau tau Kita dan Manusia harus saling berteman satu sama lain.."teriakku marah membuat mata milikku berubah warna

"Teman katamu.."tanya Pemuda itu sambil tersenyum mengejek lalu tertawa terbahak-bahak

"Ehh aku tidak sudi berteman dengan para manusia lemah itu, lebih baik mereka ku musnahkan saja.. "lanjutnya sambil mengeluarkan kekuataan miliknya

Dan aku menahan kekuataan itu dengan milikku, tetap menjaga kekuatan pemuda itu tidak melukai Tuanku.

"Sial.."makiku sambil memasang barber di sekilingku dan Kaito-sama yang tak sadarkan diri

Damnt!! Jika tak ku obati maka Kaito-sama akan meninggal lukannya cukup parah, kataku sambil menatap pemuda berambut biru tengah sekarat.

Apa yang harus ku lakukan...

"Hahahaha.. kenapa kau tidak melawan Shion, kau takut dia tewaskan lebih baik kau cari orang yang lebih kuat saja.."ucapnya sambil terus saja melempar kekuataannya ke arah kami

"Tidak akan dan tidak akan pernah.."balasku geram sambil memenggam katanaku menatap nyalang, pemuda bernama Yohioloid dengan nyalang

Ku taruh tubuh terluka Kaito-sama bersandar di pohon terdekat, namun sebuah tangan berlumuran darah menghentikanku.

"...Shi.. on.."ucap orang itu membuatku tersentak, aku menegok menatapnya terkejut. "Kaito-sama.."kataku terkejut

"HAHAHA!!! RUPANNYAA DIA MASIH HIDUP.."tawa Yohioloid di iringi serangainya kejinya. "Nah akan ku rebut nyawanya di depanmu, Shion-kun.."lanjutnya

"Apa yang kau lakukan brengsek.."makiku padannya

Kaito hanya menatap lemah melihat kedua servant itu bertarung, kini dia tidak bisa bertahan lagi dengan luka fatal di tubuhnya. Dia khawatir dengan Shion penjaganya yang slalu melindunginya dalam keadaan apa pun.

"MATI KAUUUU!!!"teriak Shion saat menebas dada Yohioloid dengan kuat membuat lawannya terpental cukup kuat.

"Uhku!!lumayan juga kau Shion, tapi tuanmu tidak akan bertahan lagi HAHAHAHA"tawa Yohioloid kemudiaan meninggalkan mereka berdua.

Setelah, Yohioloid pergi tinggal kami berdua aku mencoba meletakan tangankku di dada Kaito-sama namun dirinya mencengahku.

"Hentikan... Shion.."ucapnya dengan suara serak, bahkan terbatuk darah.

"Tapi, jika anda tidak di obati maka.."balasku

"Shion.."balasnya mengenggam tanganku dengan tangannya mulai mendingin.

"Maukah kamu berjanji... untukku!!"lirihnya

"Kenapa anda bertanya seperti itu.."tanyaku takut, aku takut kehilangan tuanku.

"Shion... ku mohon.."lanjutnya

Aku menuduk pelan sambil menopang tubuhnya. "Aku akan menjalankannnya.."jawabku

Dia tersenyum lembut menatapku dengan hangat. "Terima kasih.."balasnya

"Kaito-sama kenapa anda mengatakan ini.."tanyaku padannya

Dia terkekeh lirih dengan nafas tidak beraturan, dan terputus-putus.

"Aku.. ingin.. dirimu mengantikan posisiku..."ucapnya

"Apa???"kataku terkejut

"Karena aku tidak bisa bertahan lagi..."lanjutnya mulai kehilangan sinar matannya.

Ohh tidakk!!

"Kaito-sama..."

"Shion... tolong jaga... Rin-chan, untukku ya.."

"Kai-sama.. ku mohon jangan katakan itu."

"Katakan... padannya.. aku.. menyanyanginya..."

"Kaito-sama.. saya mohon."

"Shion..."ucapnya seperti bisikan namun masih terdengar di telingaku, membuatku membelalak mataku. Dia tersenyum lembut dengan air mata mengalir diwajahnya.

"Teri..ma ka..sih, untuk.. sege..laahnnya..."detik berikutnya nafas lembut menyapa wajahku, nafas terakhirnya dirinya telah pergi.

"..."

Aku terdiam membisu memeluk tubuh dingin tuanku, helai-helai milikku menutup mataku yang berwarna merah darah.

"Tidakk!!.."

"Ini tidak mungkin.."

"Tidaaaakkkkkk!!!!!"

Aku menyandarinya, sebuah sinar perlahan muncul

Aku melihat sinar terang bersinar mengelilingi tubuhku, tubuh tak berdaya milik tuanku terasa dingin menyentuh kulitku aku tau apa yang terjadi pada nya. Bahkan aku tidak bisa menjaganya dirinya ingin aku mengantikan posisinya sekarang 

Tapi mengapa Kaito-sama, ingin aku mengantikan posisimu.. kenapa tidak orang lain saja.. aku tidak pantas menerimanya dia baik padaku, karena aku tidak dibeda-beda kan dengan yang lain.

"Kai-sama.. kenapa anda melakukan ini..!!"seruku pelan sambil menengkap tubuh tak bernyawa itu.

"Makhluk sepertiku tidak pantas menerima ini.."kataku padanya

Aku menutup mataku saat sinar terang menyentuh kami, bahkan aku tidak bisa membuka mataku karena sinar itu terlalu terang membuatku tidak bertenaga sama sekali.

"K-kenapa jadi seperti ini.."lanjutku yang tiba-tiba kehilangan kesadaranku, yang ku tau hanyalah sosok Kaito-sama yang dalam pelukanku. Aku jatuh tidak sadarkan diri.
Tidak...

Kaito-sama tidak boleh pergi..

Tidakk bolehhh...

Aku belum meminta maaf padannya..

Kenapa.. anda tega meninggalkanku..

Kaito-sama...

Dan begitulah kenapa dirikku berada di raga nya, satu lagi aku juga di tugaskan menjaga seseorang..

[Flasck back off]

Aku melangkah kakiku memasuki kawasan sekolah, namun asal kalian ketahui Tuanku adalah korban bully mereka sering sekali membuat tuanku babak belur. Saat itu mereka tidak melihatku hanya orang-orang tertentu yang bisa melihat kami. Tanpa pengtahuan Kaito-sama, akulah membalas perbuatan mereka seperti apa yang mereka lakukan padannya.

"Wah! Wah! Siapa yang datang.."ejek salah satu siswa disekolah ini, yang ku tahui anak  nakal berserta empat teman-temannya.

"Kaito Kagami, telah kembali wow..."seru Teman dari orang itu.

"Mau apa kalian.."seruku dingin tidak ingin mencari kerebutan

"Mau kami.."balas Temannnya kedua merangkulku dengan kasar

"Membullymu kembali, sebagai acara selamat datang.."balas ketuanya

"Begitu ya.."jawabku sinis

"Rupannya kau ingin cepat-cepat ingin mendapatkan hadiahmu rupannya.."ucap Ketua mereka sambil memperintahkan anak buahnya, memengangiku.

"Uh!! Main kasar rupannya.."balasku datar

"Ck!!! Serang dia.."perintah ketua mereka.
"Hai.."balas mereka berempat.

Aku menuduk sambil tersenyum iblis, waktunya bermain-main tidak apakan..

Salah satu anak buahnya menyerang perutku, dan kedua tanganku ditahan oleh manusia bodoh ini.

Tendang!!!!!!..

Hantam!!!!!....

Aku menedang kedua orang yang menyerangku mengunakan kakiku yang bebas, membuatku menedang mereka cukup kuat.

"Bagimana bisa.."seru ketua mereka tidak percaya

Tarik....!!!!!

dan

Cengkram..!!

"Perlu kalian ketahui, aku bukan Kaito yang kenal lagi.."ucapku dingin menarik tangan, kedua anak buahnya keatas lalu menarik tubuh mereka kebawah.

Hantam..

"Argggghhh!!!"

"Arrrhhh!!"

Teriakan mereka membuatku tersenyum puas, ini balasan karena kalian menyakiti mereka.

"Bagimana sakit.."tanyaku polos menendang tubuh mereka kuat.

"Ini yang kurasakan selama ini.."lanjutku sambil memeringkan kepala.

"Apa yang kau lakukann.."maki ketua mereka menghunuskan pisau kearahku, aku menedang dagunya kuat membuatnya terjatuh. "Mau melukaiku jangan bercanda.."kataku sambil menurunkan kakiku kembali.

"Kalian menganggu saja.."balasku sambil menyapu seragamku yang kotor, lalu menatap dengan tajam. "Jika kalian menganggu lagi.. maka mimpi buruk akan mendatangi kalian.."ancamku membuat mereka ketakukan saat melihat wujud asliku pada mereka.

"Arggggghhh!!"sebuah teriak keras saat aku berbalik menuju kelasnya, karena aku masih ingin menyiksa mereka. Well aku bertaruh mereka tidak ingat apa pun saat aku menyiksa mereka.

16/09/2018 - 21:19

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro