Riko x Aomine x Kagami
.
.
.
.

"Lepasin suami gue oii!" Bentak Riko kesal pada laki-laki bersurai merah bata kouhai-nya dulu.

"Suami? Jangan mimpi! Dia bilang udah cerai sama kamu!" Balas Kagami tak kalah kesal.

Entah setan apa yang merasuki Kagami hingga berani melawan senpainya saat duduk di senior high dulu.

"Aku belum pernah hadir di pengadilan!" Ujar Riko sambil menodong mereka dengan tongkat baseball.

"Terserah! Yang penting sekarang Aomine Aho ini milikku!" Balas Kagami tak gentar.

Aomine menatap datar keduanya sebelum berujar.

"Silahkan tanda tangan soal kertas yang ku beri kemarin malam."

"Apa?" Riko terkejut, ia kira ini hanya lelucon belaka tapi..

"Hn.."

"Kau pilih aku atau dia?!" Ucap Kagami tegas.

Riko mengepalkan telapak tangannya. Was was dengan jawaban Aomine nanti.

"Jelas aku pilih kamu." Ujar Aomine santai.

"Daiki! Tega-teganya kamu.. hiks." Riko menangis, tapi ia tidak sedih. Riko bingung, bagaimana ia menjelaskannya pada putra-putrinya.

"Dengan ini, kita selasai." Ujar Aomine sambil beranjak pergi meninggalkan Riko.

"Oii daki! Sampe ketemu di pengadilan."teriak Riko.

"Oke bye mantan." Balas Aomine sambil melambaikan tangan.

"Bye ganguro dakian." Desis Riko murka.

End