Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

#2. Nonton

Midorima Shintaro x  Nijimura Akemi
.
.
.

Hari ini Akemi sangat senang, kenapa? Karena sebentar lagi ia akan pergi ke bioskop dengan Midorima.

Ya Midorima Shintaro, mantan anggota club basket SMP Teiko.

Tok tok tok

Akemi terkesikap saat mendengar ketukan pintu.

Ceklek!

Akemi tanpa sadar menghela nafas lega, membuat sang ibu menatapnya heran.

"Mom?" Panggil Akemi pelan.

"Shin sudah datang.. Cepatlah turun, jangan sampai membuat dia menunggu." Ucap sang ibu memberitahu.

"Hai.." balas Akemi lirih.

Akemi pun bergegas mebenahi penampilannya dan mengambil ponsel serta tas tangannya.

#

Akemi melihat Midorima dengan pandangan terpana, jujur ia sangat terkejut melihat penampilan pemuda yang dijuluki wortel berjalan tersebut.
Penampilannya begitu berbeda, biasanya Akemi selalu melihatnya memakai seragam sekolah.

Kini Midorima mengenakan jeans berwarna biru dongker dan t-shirt hitam polos yang dilapisi kemeja kotak kotak hitam putih tanpa di kancing.

"J-jangan melihatku seperti itu nanodayo." Ujar Midorima salah tingkah.

"Ehe~ gomene Shin-kun." Balas Akemi sambil tersenyum evil.

"Ayo kita berangkat." Ajak Akemi, tapi langkahnya terhenti ketika tangannya di genggam.

"T-tunggu dulu."

"Hm? Ada apa?" Tanya Akemi heran.

"Ini lucky itemmu nanodayo. J-jangan di lepas." Ujar Midorima pelan, tangannya sibuk memasang jepit rambut bunga sakura di surai Akemi.

"Eh?" Akemi mengerjap bingung kemudian ia merasa pipinya memanas.

"Bukanya aku perduli padamu nanodayo, hanya saja aku tak ingin kena sial juga." Ujar Midorima ketus.

"Seterah kau saja." Ucap Akemi sebal, suasana romantis yang sempat hadir diantara keduanya hilang tak berbekas akibat sikap Midorima yang Tsundere.

Mereka pun berangkat, tak lupa berpamitan terlebih dahulu.

#

"Kau ingin menonton apa?" Tanya Midorima pada Akemi setelah sampai di bioskop Nanas.

"Dunia binatang mungkin." Jawab Akemi asal.

"Jangan bercanda nanodayo." Ujar Midorima tak suka.

"Kau terlalu serius nanodayo." Balas Akemi sambil meniru logat kekasihnya.

"Hmpht.."

Akemi tertawa dalam hatinya, sungguh menggoda Midorima adalah hal yang sangat menyenangkan menurutnya.

Akemi pun memilih filmnya, sedangkan Midorima memesan popcorn dan minuman.

#

Akemi menangis saat menyaksikan film yang tengah diputar, ia menyesal telah salah memilih.

Diam-diam sedari tadi Midorima mencuri pandang kearah Akemi. Tentu saja tanpa sepengetahuan si empunya.

Berapa menit kemudian film pun habis, semua para penonton keluar termasuk Midorima dan Akemi.

"Kenapa kau menangis nanodayo?" Tanya Midorima penasaran, karena jujur saja menurutnya film itu tidak ada bagian yang bisa  membuat orang menangis.

"Aku..." Akemi menggantungkan kalimatnya, sadar atau tidak kelakuan Akemi membuat Midorima penasaran.

"Sedih?" Tanya Midorima lagi. Namun ia tak mendapatkan jawaban. Karena Akemi hanya menggelengkan kepalanya.

"Lalu apa?"

"Aku kesal, ku pikir film yang tadi ku pilih genrenya Romance. Tapi.."

"Hm?"

"Gore hiks.."

"Lalu kenapa kau menangis? Kan film tadi gak bikin sedih.." ucap Midorima kesal.

"Iya tapi kan di film itu si cowoknya bunuh si ceweknya." Balas Akemi tak kalah kesal.

"Terus?"

"Aku takut nanti dibunuh sama kamu."

"(-_-)"

Hening..

Kini mereka menjadi pusat perhatian karena Akemi menangis didepan Midorima. Midorima risih, karena ia tak terbiasa ditatap aneh seperti itu.

Midorima menghela nafasnya sebentar kemudian berujar.

"Denger, aku cuma ngomong ini satu kali. Dan gak bakal ku ulangi lagi." Ujar Midorima serius.

Akemi cuma ngangguk2 nurutin.

"Aku gak mungkin bunuh kamu, karena kamu satu-satunya orang yang kucintai.-" selain oha asa tentunya lanjut Midorima didalam hati.

Akemi menatap tak percaya pada Midorima, ia mencubit lengannya untuk memastikan ini bukan mimpi atau khayalannya saja. Dan semua itu terbukti ketika ia merasakan sakit di lengan yang ia cubit tadi.

Midorima menatap datar pada Akemi. Meskipun ia dalam hati penasaran.

"Shin.." panggil Akemi lirih.

"Yya?" Jantung Midorima berdetak cepat. Ia gugup.

"Aku gak nyangka kamu bisa romantis juga.." ujar Akemi dengan polosnya.

"Lupakan saja nanodayo." Balas Midorima sambil beranjak pergi.
Akemi sempat melihat rona dipipi kekadih nya meski samar.

"Gak bakalan! Aku gak bakal lupa!" Seru Akemi.

"Urusai.."

End...

Hola.... seperti biasa kritik serta saran kalian ku tunggu di kolom komentar.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro