Mungkin sebagian dari kalian nggak mengikuti saya di instagram ya, jadi nggak paham filosofi cover Klandestin yang sudah saya konsep.

Oke. Ngomong-ngomong soal cover dan konsep, saya awalnya membicarakan hal ini pada penerbit. Saya sudah minta konsep untuk dibuatkan ilustrasi dongeng dan dipotong jadi tiga bagian yang nanti akan menjadi cover untuk tiga folder. Biar nanti kalau udah terbit semua, bisa disatukan dan terbentuklah gambar yang utuh.

Tapi penerbit kurang setuju, akhirnya minta konsep yang lebih simple. Ya... mungkin karena khawatir kalau folder satu flop di pasaran yang akhirnya menggagalkan kemunculan folder dua dan tiga (makanya, bantu promosi ya biar nggak flop huhuhuhu). Nah kebayang nggak sih kalau folder dua dan tiga gagal muncul? Itu cover nggak ada gandengannya nanti, kan jadi absurd LOL.

Maka dari itu, saya mulai konsep baru. Penerbit minta saya bikin simbolisasi saja. Ya... karena memang saya suka cover yang punya filosofi, akhirnya saya bikin cover yang simbolik saja. Saya mengkonsep cover tersebut dengan simbol ini:

Makna:

Dua garis di masing-masing sisi itu adalah perwujudan antara dunia khayal dan realita (representasi dari Nirbita Arunika) yang dipisahkan dengan garis infinite (yang melengkung). Artinya, alam khayal dan realita akan selalu berdampingan dalam kekekalan. Sedangkan lingkaran adalah bentuk dari pertemuan sebuah garis takdir yang tidak punya sisi dan cela (alias sudah ditentukan oleh Tuhan, dalam hal ini adalah si tuhannya cerita).

Jadi yang bilang kalau covernya mirip Supernova karya Dee, you better learn what Supernova's symbol means. Simbol-simbol yang dipakai Supernova juga punya filosofi dan tentu saja beda dengan filosofi cerita ini coy. Saya sampai tanya ke penggemar Supernova yang sudah namatin sampai Intelegensi Embun Pagi dan dia juga saya kasih bocoran keseluruhan cerita Klandestin ini loh buat perbandingan. Menurut dia, Supernova dan Klandestin SUPER DUPER SANGAT BERBEDA JAUH BANGET. Nggak ada korelasi Klandestin dan Supernova. Kalau di Klandestin memainkan dunia khayal dan realita, di Supernova (kalau kata penggemarnya) memainkan dunia paralel. Klandestin berbicara soal politik, batas alam kesadaran, dan pertarungan antara logika dan mistisme, sedangkan Supernova punya banyak materi yang menyudut pada satu topik secara keseluruhan: FANTASTIK. Supernova nggak bicara soal politik, bos. Dan lagipula, Klandestin akan berada di titik terjauh dengan Supernova, karena Supernova itu udah sangat expert dan lebih bagus.

Dan ya berdasarkan voting, saya akan memilih cover ke empat. Ngomong-ngomong, semua simbol yang ditawarkan keempat cover sama saja maknanya, cuma beda bentuk saja. Dan menurut saya juga lebih pas ke nomor empat. Karena di sana, spiral-spiral yang terhubung sama lingkaran lain, itu ibarat mata si Kerub sekaligus bentuk Dandelion yang menyimpan 'rahasia'. Dan bentuknya semacam 'tanda panah' gitu ya? Yang menyentuh permukaan lingkaran tapi nggak 'keluar' dari garis. Ibarat tanda panah itu adalah 'elemen' dalam cerita yang tetap dibatasi oleh dinding kekuasaan Tuhan, alias seorang penulis sebagai tuhannya cerita.

Sebenarnya intn cerita ini sih sederhana, nanti akan saya bongkar sampai di akhir cerita. Jadi kalian tahu maksud judul "Klandestin" itu apa. Siapa penulis cerita ini sebenarnya. Dan siapa penggerak utama alias 'Tuhan' di semesta cerita ini.