Bab 8a
Nyaris sepanjang hari Amora berada di rumah Oscar. Mereka saling bermanja-manjaan di atas sofa, sesekali berciuman, lalu bercakap panjang lebar tentang apa saja. Oscar membawa Amora berkeliling rumah, dari lantai satu yang terdapat ruang tamu, dapur, satu kamar mandi, dan ruang makan. Ada sebuah kamar kecil di dekat dapur yang sekarang berfungsi sebagai gudang. Di bagian samping, ada tempat untuk melakukan aktivitas rumah tangga seperti mencuci dan menjemur.
Untuk lantai dua ada dua buah kamar dengan masing-masing terdapat kamar mandi di dalamnya. Satu ruang kerja yang mempunya jendela kaca serta perpustakaan di dalamnya dan ada satu ruang keluarga kecil yang menghadap ke jalan raya.
Oscar menyewa satu petugas kebersihan yang datang tiap pagi untuk membersihkan rumah. Untuk mencuci dan menyetrika ada laundry langganan yang melakukannya. Laki-laki itu nyaris tidak pernah makan di rumah, itulah kenapa kulkas dan dapurnya kosong.
"Pak Oscar punya berapa saudara?"
"Dua. Aku dan kakakku."
"Kalian nggak tinggal satu rumah?"
Oscar menggeleng. "Kakakku tinggal bersama orang tuaku. Sedangkan aku terbiasa dari sekolah sudah mandiri. Karena itu suka tinggal di rumah sendiri."
Amora mengedip, menyumpit mie di dalam mangkok. Oscar memesan mie ayam untuk makan malam dan mereka menikmatinya di teras belakang.
"Bukan karena Viola? Maksud saya, dia sudah menjadi kekasih kakakmu. Takutnya, ngrasa nggak enak kalau ketemu."
Oscar tersenyum. "Aku tahu apa maksudmu. Tenang saja, nggak ada perasaan seperti itu. Dulu, awalnya memang sulit menerima kenyataan kalau wanita yang aku cintai, akan menikah dengan kakakku. Belakangan aku menyadari, kita nggak bisa memaksakan sesuatu atas dasar keinginan kita sendiri."
"Pak Oscar nggak benci kakakmu?"
Oscar menggeleng dan berujar tulus. "Nggak sama sekali. Aku justru senang kalau dia bahagia."
"Meskipun mengorbankan kebahagiaan sendiri?"
Ucapan Amora membuat Oscar terdiam. Ia menimbang dalam hati, benarkah merasa patah hati karena Viola akan menikah dengan kakaknya? Mungkin dulu awalnya iya, tapi semakin hari ia semakin merasa kalau kandasnya hubungan antara dirinya dan Viola adalah hal yang terbaik. Keputusan Viola untuk lebih memilih sang kakak dari pada dirinya, adalah salah satu hal terbaik menurutnya. Tidak ada yang salah dengan itu, meskipun bagi banyak orang itu hal yang aneh.
**
Kelanjutan kisah ini bisa kalian dapatkan di google playbook atau Karyan Karsa dengan membeli per part.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro