Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

💋KMD💋- Chapter 26


Seojin meneguk sojunya hingga tandas. Kemudian kembali menuang cairan bening tersebut dan melarutkannya dalam lambung. Baru saja duduk selama 15 menit, tetapi ia sudah menghabiskan tiga sloki soju.

"Yak! Seojin jangan minum terlalu banyak, ingat kau harus menyetir malam ini," peringat Hoseo sembari melepas celemek yang mengikat pinggang.

"Aku akan naik taksi," jawab Seojin sekenangnya.

"Lalu mobilmu?" tambah Hoseo. Ia ikut menyodorkan sloki di depan Seojin agar diisikan minuman juga.

"Aku tinggal di sini." Setelah memberikan jawaban singkat itu Seojin kembali meneguk minumannya hingga tandas.

Sementara itu Namjun hanya memperhatikan tingkah Seojin dalam diam. Ia tidak ingin banyak berkomentar, hari-harinya sudah cukup berat karena persidangan pasangan pejabat negara yang memperebutkan harta gono gini.

"Kenapa Suzy bisa semarah itu kepadaku? Kenapa dia tidak mendengarkan penjelasanku sebentar saja," tutur Seojin tiba-tiba.

"Dia sudah sangat sakit hati dengan segala perlakuan ayahnya. Jadi bisa dikatakan sudah cukup muak." Namjun menanggapi. Ia meletakkan punggung di sandaran kursi, jemarinya membuka ikatan dasi dan meloloskannya.

"Tapi Yoona sama sekali tidak menginginkan hal itu juga. So..kemapa dia juga mendapatkan getahnya? Ini adalah kesalahan ayah dan ibu Yoona yang tidak bisa saling melupakan dan memilih jalan yang tidak tepat," tutur Seojin. Sesekali embusan napas lolos dari bibirnya sembari membuat gerakan menggulung lengan kemeja navy-nya hingga ke bagian siku.

'Apa kau bersekongkol untuk menyakitiku lagi?'

Tiba-tiba suara parau Suzy kembali melintasi benak Seojin dan membuatnya teringat akan paras wanita tersebut. Kedua mata yang berselimut air mata, bibir yang bergetar serta raut muka yang muram, sungguh membuat Seojin tidak tahan untuk tetap membiarkan bayangan Suzy berada dalam benak. Well, wanita itu memang sudah melalui banyak hal yang berat. Ia harus mengobati luka masa lalu dengan dipaksa menerima kenyataan pahit itu. Tidak hanya itu saja, bahkan Suzy juga harus merasakan penghianatan untuk kesekian kali dari sang paman.

"Yah, dia sudah melewati banyak hal sulit," ujar Seojin.

"Aku ada sedikit saran untukmu agar Suzy bisa bermurah hati dan sedikit mengikis amarahnya," ucap Namjun tiba-tiba.

Seojin menoleh kepada Namjun dengan tatapan ingin tahu tetapi tidak mengeluarkan suara. Begitu juga dengan Hoseo yang langsung memberikan fokus penuh kepada sang sahabat.

"Kau bisa rutin menghubunginya dengan sedikit sikap yang bisa menggetarkan hati," tambah Namjun.

"Contohnya?" tanya Hoseok penasaran. Sementara Seojin hanya bersedekap dan memasang tampang serius kepada Namjun.

"Yah dengan sedikit sentuhan yang romantis. Salah satunya mengirim bunga dan makanan favoritnya." Namjun menjelaskan. Melihat kedua sahabatnya tidak memberikan respon dan terlihat ragu dengan saran yang diungkapkan, Namjun berceletuk, "Yak! Mungkin waktu sekolah kau terkenal sebagai penakluk wanita. Tetapi setelah bucin sama Yoona, keahlian menaklukan hati wanita berpindah kepadaku. Jadi percayalah."

"Asal jangan sampai itu wanita kebawa perasaan dan justru jatuh cinta sama Seojin," ungkap Hoseo. Ia kembali meneguk soju yang tersisa separuh dalam sloki.

Mendengar pernyataan dari Hoseo, Seojin menatapnya sambil terkekeh. "Mana mungkin wanita itu jatuh hati kepadaku. Lagipula hatiku masih untuk Yooan dan selamanya akan untuk dia."

"Yak! Sampai kapan kau hidup seperti ini? Yoona pasti juga akan sedih jika melihatmu seperti ini, temukan sepotong hati yang baru untuk mengisi ruang hatimu yang kosong," ujar Namjun.

Seojin mengabaikan ucapan Namjun. Ia terus menuang soju dalam slokinya dan berulang kali meneguk minuman keras tersebut.

"Heol! Daebak!" seru Hoseo yang pandangannya tertuju penuh pada layar ponsel.

"Ada apa?" tanya Namjun penasaran.

"Apakah ini benar? Angela Suzy menjalin hubungan dengan pemilik YK entertainment? Itu Yunki 'kan? Dan Suzy, itu Suzy yang pernah tinggal satu rumah dengan Seojin 'kan? Adik Yoona?" Pertanyaan Hoseo terlontar tanpa jeda.

Seojin hanya memberikan jawaban dengan menaikkan kedua bahunya. Ia kembali meneguk soju perlahan, kali ini tidak memakai sloki melainkan langsung dari botolnya.

"Waw, daebak! Yunki sekalinya dapat kekasih artis besar seperti Suzy. Bukankah wanita itu sangat cantik, sungguh Yunki sangat beruntung." Suara Hoseo masih terus terdengar. Sementara Seojin memilih untuk diam dan menikmati tegukan demi tegukan sojunya.

💋💋💋

Seojin masih bisa berjalan meskipun terhuyung. Ia menutup pintu taksi dengan cukup keras kemudian masuk ke dalam rumah. Suara gemerincing kalung yang melilit leher Sweetie terdengar semakin mendekat dan menghampiri Seojin. Setelah kepergian Suzy, Sweetie tidak perlu lagi bersembunyi di dalam kamar.

"Sweetie, aku sungguh lelah hari ini. Istirahatlah." Merendahkan posisi tubuh dan bertumpu pada satu kaki. Seojin mengusap bulu lembut kucing peliharaannya, setelah itu berusaha untuk meluruskan posisi tubuh dan berjalan menuju ke kamar.

Ia harus meraba tiang tangga untuk menjaga keseimbangan, mempertahankan posisi agar tidak jatuh tersungkur. Melemparkan jas dan ponsel sembarangan di atas sofa panjang dalam kamar. Setelah itu melemparkan tubuhnya di ranjang dengan mata mengerjap pelan. Kepala Seojin menoleh ke sisi kanan hingga bisa menatap pigura kecil yang menampilkan potret Yoona sedang tertawa lepas. Setelah beberapa saat, Seojin bangkit dari posisi tidur dan mengambil kamera dari dalam lemari. Entah kenapa tiba-tiba ingin melihat beberapa foto Yoona yang belum sempat dipindahkan.

Kembali meletakkan bokong di ranjang dan menggulirkan layar. Wajah Yoona terlihat sangat bahagia dalam tangkapan layar Seojin. Potret itu awalnya akan digunakan Seojin dalam pameran. Gerakan memindah lembaran foto terhenti ketika potret Suzy dengan ekspresi yang menggemaskan muncul di layar kamera. Perlahan lengkungan tipis tercetak di bibir Seojin. Ia kembali teringat akan polah Suzy yang berusaha membangkitkan keinginannya untuk tetap membuat pameran fotografi.

Bibir yang mengerucut dengan kedua tangan yang menopang dagu, ekspresi genit dengan mengedipkan salah satu mata, serta kedua pupil yang melebar seperti anak anjing. Seojin tersenyum simpul kala melihat beberapa ekspresi lucu dan cenderung imut dari Suzy. Wanita itu secara tidak langsung memang memiliki kemiripan dengan Yoona. Well, mereka lahir dari sperma yang sama bukan.

Merebahkan tubuh di ranjang sembari memeluk kamera tersebut. "Suzy-ya, aku berusaha mengerti isi hatimu. Semoga kau selalu bahagia."

💋💋💋

Yunki berjalan menuju ke unit apartemen Suzy dengan kemeja warna hitam yang dua kancing bagian atasnya dibiarkan terbuka. Well, bisa dibilang ini adalah penampilan terapi Yunki, karena biasanya kaus oversize, celana ripped di bagian lutut dan hoodie adalah pakaian andalan. Ketahuilah, Yunki perlu beberapa jam sebelum menjatuhkan pilihan pada celana hitam dan kemeja hitam itu. Awalnya Yunki berniat memakai kemeja putih dan jas, tetapi bukankah itu lebih mirip busana untuk melamar daripada sekedar makan malam?

Pria berkulit pucat itu mengulum senyum ketika teringat tingkah randomnya sebelum berangkat menjemput Suzy. Bibirnya tidak berhenti melengkung ke atas karena rasa bahagia yang bergejolak di dalam dada. Benar, Yunki memang bukan pria remaja lagi, tetapi bisa bersama gadis pujaannya merupakan kebahagiaan yang luar biasa.

Memencet bel unit apartemen Suzy dan Yunki menunggu cukup lama. Namun, ia memaklumi hal tersebut. Well, wanita memang membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk berdandan. Yunki harus mulai membiasakan diri akan hal tersebut.

Suara engsel pintu yang ditarik membuat Yunki membalikkan tubuh perlahan. Gaun warna merah maroon selutut yang melekuk tubuh langsing Suzy membuat kedua mata Yunki enggan berkedip. Warna merah itu sangat cocok melapisi kulit Suzy yang seputih susu, ditambah wanita itu menghaturkan senyum simpul kepada Yunki. Sungguh detik itu juga Yunki ingin meloncat ke langit ke tujuh akibat kupu-kupu yang bertebaran dalam hati. Hal itu tidak berlebihan untuk orang yang sedang dilanda kasmaran seperti Yunki.

"Apakah pakaianku terlalu berlebihan?" ujar Suzy memeta gaun dengan detail broklat di bagian dada hingga lengannya.

"Ah, tidak. Kau terlihat cantik seperti biasanya," puji Yunki.

"Aku ambil tas dulu di dalam." Yunki menganggukkan kepala sebagai bentuk persetujuan.

Tidak perlu menunggu lama, Suzy keluar dari unit apartemen dengan tas kecil berwarna hitam. Kemudian ia dan Yunki melenggang beriringan.

"Ma-maaf," ucap Suzy canggung ketika tangannya secara tidak sengaja menyentuh tangan Yunki.

Yunki mengukir senyuman tipis dengan tatapan lembut ke arah Suzy. Perlahan Yunki meraih tangan Suzy dan menggenggamnya erat. "Kita pakai cara ini saja supaya tidak bergesekan."

TO BE CONTINUED....

Hai-hai, aduh Yunki bikin meleleh hahahhah...

Oh ya sedikit info ya teman-teman. Ada perubahan nama sedikit untuk Seokjin. Di cerita ini aku mau ubah nama Kim Seokjin jadi Han Seojin, karena memang ini cerita fiksi dan nggak ada hubungannya sama sekali sama kehidupan pribadi visual yang aku pakai. Perlahan aku bakal edit nama di awalnya biar teman-teman nggak kebingungan. Semoga nggak terganggu sama perubahan nama sedikit ini ya... .

Gimana kabar kalian? Semoga selalu sehat dan bahagia selalu ya....

Terima kasih masih setia mengikuti cerita ini

Love

Velly

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro