Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

💋 KMD💋 - Chapter 20

Dan ternyata kamulah yang sudah menghidupkan tombol kebahagiaan di hidupku.
.
.
.

"Mwo? Apa-apaan ini?" Eunbi melempar ponselnya sembarangan dan melipat tangan di depan dada. Napas wanita itu mulai tersengal karena menahan emosi. Seluruh artikel online dipenuhi dengan berita kembalinya Suzy. 

"Bagaimana bisa di brengsek itu bisa kembali ke dunia entertain? Sialan! Aku tidak bisa membiarkan ini," geram Eun bi. Baru saja ia menikmati ketenaran tanpa bayang-bayang Suzy, sekarang si pengganggu itu datang lagi. Kemudian Eunbi meraih remote televisinya dan menghidupkan. 

Model terkenal Angela Suzy yang sempat hiatus dari dunia hiburan kini kembali lagi sebagai seorang penyanyi. 

Suara salah satu pembawa acara membuka berita saat itu, kemudian wajah Suzy yang sedang menyanyikan single lagunya muncul dari sana. 

Tangan Eunbi yang semula melonggar kini mengerat. Ia merasa kembali terancam dengan kehadiran Suzy. Well, meskipun mereka sekarang berada di bidang yang berbeda. Namun, tetap saja. Bagaimana kalau brand yang sekarang menjadikannya ambassador juga memilih Suzy kembali? Bagaimana kalau Suzy akan menguasai semua iklan? Bagaimana kalau Suzy kembali terkenal. 

"Andwae! Ini tidak boleh terjadi! Aku harus melakukan sesuatu! Ayo Eunbi-ya, berpikirlah sesuatu! Carilah ide!" ucap Eunbi kepada diri sendiri. 

💋💋💋

Cukup lama Suzy menunggu heelsnya terbebas dari lubang besi tersebut. Seojin dengan telaten dan hati-hati mencoba membebaskannya. 

"Ah! Akhirnya bisa." Seojin mendongak dengan lengkungan yang tercetak di wajah. 

"Gumawo," ucap Suzy yang tiba-tiba wajahnya bersemu merah. 

Ah, come on Suzy! Jangan sampai salah tingkah di hadapan Seojin!

"E- ehm ada apa kamu datang ke sini?" tanya Suzy.

"Menjemput kamu tentu saja," jawab Seokjin sambil meluruskan posisi berdirinya. 

Mendengar jawaban dari Seokjin, membuat tubuh Suzy semakin panas. Wajahnya yang semula hanya bersemu merah, sekarang warna merah tercetak dengan jelas. 

"Kau kenapa? Apa kau sakit?" Seojin dengan spontan menempelkan punggung tangannya pada dahi Suzy. 

"Ah-ah ti-tidak," jawab Suzy sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. 

"Eomma baru saja pulang dari California, dan Jake ingin aku mengajakmu makan bersama kami," tutur Seokjin. 

"E-eomma?" Keahlian berbicara Suzy sekarang mendadak berkurang. Karena rasa gugup yang tiba-tiba datang. 

"Iya, Eomma. Kau belum makan 'kan? Ka-ja!" ajak Seokjin. 

"Ta-tapi." 

Seokjin mengulas senyum dan meraih tangan Suzy untuk berjalan bersama ke dalam mobil. 

"Aku belum mengenal Eomma-mu," ujar Suzy. 

"Makanya kenalan, biar bisa kenal." Seokjin terus menggandeng tangan Suzy. Hal itu justru membuat Suzy senyum-senyum sendiri. Genggaman tangan Seojin begitu hangat, membuat Suzy enggan untuk melepaskan. 

Ah, apakah aku benar-benar mulai menyukainya? 

Hanya membutuhkan waktu tidak cukup lama, Seojin dan Suzy sudah sampai di sebuah restoran yang menyajikan samgyeopsal sebagai menu utama. 

"Ayo turun," ajak Seojin.

Berkali-kali Suzy mengembuskan napas kasar. Rasanya ingin bertemu dengan calon mertua. 

Ah, hapuskan pikiran konyol itu Suzy-ya! 

Seokjin membukakan pintu samping kemudi untuk Suzy. Wanita itu kembali mengembuskan napas pelan. 

"Kau kenapa?" tanya Seojin sambil terkekeh. 

"Entah mengapa aku mendadak gugup." Mendengar pernyataan Suzy, Seojin terkekeh. 

"Kenapa? Hanya ketemu ibuku, tidak perlu gugup. Ayo," ucap Seojin. 

Suzy mengerutkan dahinya, pria itu terlihat seperti tidak terjadi apa pun. Apa ia benar-benar tidak mengingat kejadian yang sangat menggairahkan semalam? Atau memang merasa kejadian itu sama sekali tidak berarti? Apa mungkin dugaan Suzy selama ini kalau Seokjin adalah pria cassanova itu benar? Pria yang akan mencampakkan seorang wanita apabila sudah mendapatkannya? 

"Masuklah." Suara Seojin membuat Suzy terkesiap. Ia membukakan satu ruangan khusus, di mana sudah ada Jake dan wanita paruh baya dengan senyuman merekah sudah berada di sana. 

"Annyeonghaseyo," ujar Suzy sambil membungkukkan tubuh. 

"Sunbae, duduklah," pinta Jake penuh antusias. "Eomma, ini seniorku yang pernah aku ceritakan." 

"Annyeong, Jake tidak berhenti menceritakan tentang dirimu," ucap Lee Seol-A dengan senyuman tipis. 

"Ah." Mendadak Suzy kehabisan kata-kata. Ia hanya bisa tersenyum sesekali. 

"Sekarang, Suzy sunbae debute menjadi penyanyi, Eomma," sambung Jake. 

"Oh ya? Wah kamu sangat multi talenta," puji Lee Seol-A. 

Suzy kembali menganggukkan kepalanya canggung. 

"Eomma, aku ke toilet sebentar." Seokjin bangkit dari duduknya yang kemudian disusul oleh Jake. 

"Aku juga, Hyung tunggu!" celetuk Jake. 

Lee Seol-A tersenyum melihat kelakuan kedua putranya. Kemudian mengarahkan pandangan untuk Suzy. "Minumlah, sebentar lagi makanannya akan datang." 

"Oh ya, Suzy tinggal di mana?" 

Minuman yang baru saja diteguk Suzy seperti tersangkut di kerongkongan. Tidak mungkin ia jujur mengatakan satu rumah bersama Seojin. 

"Di Hannam the hills," ucap Suzy sekenanya. Hampir saja ia melupakan satu-satunya harta yang sekarang entah bagaimana kondisi apartemennya tersebut. Ah, tiba-tiba Suzy teringat Soobong. Dulu sempat ia meminta Soobong untuk merawat apartemen milik Suzy sementara. 

"Oh ya? Sama seperti Seojin. Anak itu sekarang lebih memilih tinggal di Seongbuk-dong untuk sementara waktu," tutur Lee Seol-A yang menimbulkan rasa penasaran pada diri Suzy. 

Lee Seol-A mengulas senyum sambil mengingat kembali beberapa kejadian yang membuat sang putra mengubah jalan hidupnya. 

"Anak itu memilih meninggalkan hobi dan cita-citanya, ahhh," desah Lee Seol-A. 

"Bukankah Seojin-ssi menjadi CEO di Areumdaem galeri?" kata Suzy sedikit ragu. 

"Benar, dia akan menjadi CEO di sana. Sebelumnya dia tidak mau, tetapi setelah kejadian itu, Seokjin memilih untuk meninggalkan profesinya dan menjadi CEO di galeri itu." Lee Seol-A menjelaskan. "Calon istri Seojin meninggal karena kecelakaan, dan itu sangat membuatnya terpukul," tambahnya.

Setelah mendengar cerita tersebutlah, Suzy merasa cukup tercengang. Ia sama sekali tidak pernah mendengar masa lalu Seokjin. Well, mereka juga jarang duduk berdua dan saling . 

"Suzy-ssi, terima kasih," ucap Lee Seol-A.

"Untuk apa?" tanya Suzy tidak mengerti. 

"Karena dirimu, Jake bisa kembali dekat dengan Seokjin. Cukup lama mereka perang dingin karena kesalahpahaman. Aku sangat bahagia melihat putraku rukun." Ulasan senyum terukir pada wajah Lee Seol-A yang terlihat masih sangat cantik. Bahkan kerutan tanda penuaan tidak ditemukan di sana. 

"Seokjin sangat menyayangi Jake, begitu pula sebaliknya. Mereka hanya sedikit gengsi." Ucapan Suzy disambut gelak tawa oleh Lee Seol-A. Ia membenarkan pernyataan Suzy, ketiga putranya memang memiliki tingkat gengsi yang tinggi. 

Gelak tawa keduanya dihentikan oleh Jake dan Seojin yang baru saja masuk ke dalam ruangan. 

"Seru sekali, Eomma. Apa yang dibicarakan?" tanya Jake yang langsung duduk di sebelah Lee Seol-A.

"Ini urusan wanita," jawab Lee Seol-A sambil berbisik. "Ya kan, Suzy?" 

"Ne," sambung Suzy sambil tersenyum. 

Seojin yang tidak paham, ikut mengulas senyum di wajah. Sesekali matanya menatap Suzy yang terlihat sangat bahagia. 

💋💋💋

Obrolan singkat dengan ibu Seojin membuat rasa ingin tahu muncul tiba-tiba. Ia penasaran dengan sosok calon istri yang sampai membuat Soekjin menghentikan mimpinya. 

"Sehebat apa wanita itu?" gumam Suzy sembari mengeringkan rambut setengah basahnya dengan handuk. 

Ia meletakkan bokongnya di depan kaca rias, dan akan mulai melakukan rutinitas malam. 

"Aw," pekik Suzy pelan ketika kakinya menyentuh kotak cokelat di bawah meja rias. Ia pun membungkukkan badan dan mengambil kotak kecil tersebut. 

Suzy mengerutkan keningnya. Ia tidak merasa memiliki barang-barang tersebut. Ada sebuah album tua dengan warna sampul yang sudah memudar. Dibukanya lembaran pertama, potret gagah sang ayah terpasang di sana. Kemudian ia membalik ke lembaran berikutnya. Kedua mata Suzy dipaksa membulat dengan sempurna ketika melihat potret tiga orang dengan senyum merekah. 

"Park Yoona?" gumam Suzy ketika melihat potret seorang wanita ysng ditaksir memiliki usia tidak jauh darinya.

 TO BE CONTINUED....

Holaaaa terima kasih masih nungguin cerita ini update 🥰

Selamat untuk uri Queen yang beberapa hari lalu dapat penghargaan ❣ She deserved it

Selamat juga buat uri King, yang menjadi pengisi main ost di drama Jirisan. 💋

Oh ya, cerita ini akan aku usahakan satu kali seminggu update. Karena aku juga lagi revisi dua cerita yang alhamdulillah dapat kontrak dari platfrom. Pokoknya jang lewatkan gimana nanti terkejutnya Suzy saat tahu kalau Seokjin adalah calon suaminya Yoona 🙈

Sehat selalu lovely readers

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro