Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

💋KMD💋 - Chapter 19

Sekarang aku tidak perlu berpura-pura untuk bahagia lagi
.
.
.

Kedua mata Suzy mengedip dengan cepat, dan masih menatap lurus-lurus pantulan dirinya pada cermin. Perlahan tangan kanan Suzy menyentuh puncak bibir, rasa lembut bibir Seokjin masih tertinggal di sana. Benda empuk yang beberapa jam yang lalu menjajaki bibir Suzy dengan sangat hebat dan tanpa ampun. Hingga....

"Ah, untung saja dia ambruk karena terlalu mabuk. Apa yang harus aku lakukan kalau sampai kau bertindak terlalu jauh," gumam Suzy yang kemudian disusul dengan kekehan tipis. 

Membayangkan kejadian semalam membuat tubuh Suzy seketika memanas. Meskipun ia mendapatkan ciuman itu dalam keadaan Seokjin tidak sadar. 

Ah, ia tidak peduli, yang jelas hari ini akan menjadi hari yang menyenangkan. Hari untuk mempromosikan lagu barunya. 

"Fighting!" ujar Suzy bersemangat. 

Wanita itu meratakan olesan lipstik warna pink terang di area bibir kemudian bergegas untuk pergi. 

"Nona, sudah dijemput sama tuan muda Yunki," ucap Ahjumma yang berdiri di depan pintu setelah ketukan tiga kali terdengar oleh rungu Suzy. 

Suzy menoleh cepat sambil mengerutkan kedua alisnya. "Yunki-nim?

Ia tidak merasa ada janji hari dengan produser barunya itu. Tunggu, menjemput? Bukankah untuk ke stasiun televisi itu Suzy akan dijemput oleh satu staf YK entertainment? 

"Ne, aku akan segera turun. Terima kasih, Ahjumma." Suzy merapikan letak rambutnya dan bergegas turun. 

Berkeliling mencari keberadaan Yunki, tetapi presensi pria itu tidak ditemukan oleh Suzy di area ruang tamu. 

"Yunki-nim," sapa Suzy kepada Yunki yang sedang mengagumi pemandangan kota dari atas bukit. 

Pria berwajah pucat itu menoleh, kedua matanya memeta penampilan Suzy dari ujung kaki hingga puncak kepala. Terlihat cantik seperti biasanya. 

"Suzy-ssi, aku yang akan mengantarkan ku hari ini," ucap Yunki.

"Apa Yunki-nim tidak ada kegiatan?" 

"Ada, kegiatanku mengantarkanmu hari ini." Yunki terkekeh dengan kedua mata yang hampir terpejam. Well, mata sipit itu otomatis akan tertutup jika tarikan dari kedua sudutnya tercipta. "Seojin-ah?" 

Mendengar nama Seokjin disebut, Suzy terasa mematung. Ia tidak berani memperlihatkan wajah setelah kejadian malam tadi. Sebenarnya tidak ada alasan khusus, Suzy sedikit malu karena merasa terlalu liar sewaktu saling memberi pagutan. 

"Kau sudah datang pagi-pagi?" tanya Seojin dengan kedua mata yang masih memicing, sebagian poni panjangnya menutupi wajah.

"Iya, aku mau jemput Suzy. Hari ini ada jadwal promo. Aigooo... berapa botol soju yang kau minum sampai membuat wajahmu seperti itu?" jelas Yunki. 

"Suzy."Panggilan dari Seokjin membuat Suzy menoleh sebentar. 

"Ne," ucap Suzy lirih. 

"Fighting." Seojin mengulas senyuma lebar ketika mengucapkan kata itu. Ia seperti tidak mengingat kejadian semalam. "Hati-hati Yunki-ah, kau sudah membahayakannya sekali, jangan kau ulangi," peringat Seokjin sambil berlalu begitu saja. Well, begitu saja. 

Suzy hanya tertegun melihat sikap Seokjin. "Apakah semalam dia terlalu mabuk sampai tidak mengingatnya? Atau karena ada Yunki-nim?" batin Suzy. 

"Ka-ja," ajak Yunki yang membuat wanita itu membuntut. 

Buliran air dingin membasuh wajah Seojin. Kedua matanya menatap pantulan diri pada cermin. Sekarang pandangan Seokjin sudah lebih membaik, tidak seburam beberapa waktu yang lalu. 

"Yoona-ya, aku sangat merindukanmu. Sampai semalam aku merasakan kehadiranmu begitu nyata." Seokjin menjeda ucapannya diselingi helaan napas yang lolos dari bibir. "Ah, kau sudah membuatku gila." 

💄💄💄

"Kau masih gugup?" Suara Yunki membuyarkan lamunan Suzy. Sedari tadi wanita itu sedang menelaah sifat Seokjin. 

"Sedikit," jawab Suzy dengan senyuman yang melebar. 

Yunki kembali fokus pada kemudinya setelah memberikan senyuman yang tidak kalah lebar. "Aku melihat banyak komentar yang bagus terkait penampilan perdanamu kemarin?" 

"Iya kah? Aku belum sempat melihat media sosial. Aku masih terlalu takut dengan reaksi publik," ungkap Suzy dengan senyuman melebar. 

"Tidak perlu takut, semua berjalan dengan sangat baik. Kau akan kembali bersinar sebagai Angela Suzy, Dewi Korea." Wajah Suzy memerah ketika Yunki mengucapkan julukannya. Well, terkadang ia merasa itu terlalu berlebihan untuk dirinya. Ia hanyalah wanita biasa dan banyak perempuan negara ini yang memiliki kecantikan dari pada Suzy. 

Setelah tiba di lokasi, Suzy segera berganti outfit dan bersiap untuk dirias. Kali ini riasan yang digunakan seperti biasa, tidak terlalu tebal, dan berat. 

"Gamsahamnida," ucap Suzy kepada salah satu staf setelah selesai menyapukan make up di wajah. 

Ia meraih ponsel dan berpose untuk kemudian diabadikan dengan kamera. Kali ini foto itu akan menjadi pengisi feed pertama setelah sekian lama. 

Aku sangat merindukanmu. 

Menimbang beberapa waktu sebelum menekan tombol post. Sedikit ragu, tetapi tangannya langsung bergerak mengunggah foto itu dan ... terunggah. 

"Oke, Suzy-ya. Kau pasti bisa, dunia akan mengenalmu kembali. Let's do that!" 

"Suzy-ya, kau sudah siap?" Suara Yunki membuat Suzy membalikkan tubuh 90 derajat.

"Ah, ya aku sudah siap." Sambil menarik napas dalam-dalam, kemudian meloloskannya, Suzy tersenyum dengan manis. Pemandangan yang sangat indah bagi Yunki. 

Kedua mata Yunki seperti enggan berpindah dari wajah cantik cinta pertamanya itu. 

"Apakah ada yang salah dengan riasanku?" tanya Suzy. 

"Ah, ti-tidak. Kau terlebih cantik seperti biasanya," ungkap Yunki tanpa basa-basi. 

Tidak ada penonton yang mengisi kursi-kursi yang tertata. Well, penampilan Suzy kali ini adalah acara musik yang tidak mengundang penonton. Mereka bisa melihat penampilan Suzy melalui layar kaca. 

Gaun selutut dengan cetakan bunga, melekuk mesra tubuh Suzy, dipadukan sepatu boots yang menghiasi kedua kaki. Rambut hitam Suzy dibiarkan terurai, sehingga akan berterbangan apabila terkena angin blower. 

Sekali lagi, Suzy mengembuskan napas kan untuk mengurai rasa gugup. Kemudian ia melangkah menuju stage dan mendudukkan bokong di kursi tanpa sandaran. 

Alunan musik yang mulai dimainkan, membuat Suzy memejamkan kedua mata untuk menghayati lagu. 

Saat saya ingin melihatmu dan ketika saya merindukanmu

Saat saya ingin bersandar dan ketika saya ingin kembali

Aku melaksanakan ini

Aku berpura-pura bahagia, lebih bahagia daripada sebelumnya

Aku berpura-pura bahagia, lebih bahagia daripada sebelumnya

💄💄💄

Langkah Suzy melambat ketika merasakan perih di sepatu boots-nya yang kekecilan. Ia sedikit menyeret kaki untuk sampai di ruang rias. 

Dilepaskannya pelan sepatu berbahan bludru tersebut. Benar saja, ada luka lecet di samping ibu jari. 

"Ah, perih," desah Suzy. Namun, rasa perih itu tidak ada apa-apanya dibandingkan kebahagiaan hari ini. Hari ini rating acara musik naik pesat karena kehadiaran Suzy. Meskipun sulit dipercaya, tetapi kembalinya Suzy ke dunia hiburan memang memberikan nuansa baru. Seorang model yang menjajal dunia tarik suara, jarang sekali terjadi. 

Lengkungan tipis kembali tercetak di wajah Suzy. Ia berharap karirnya akan berjalan lancar dan tidak ada lagi rumor yang menjatuhkan. 

Ia mengganti alas kaki dengan sepatu hak yang lebih rendah. Kedua mata Suzy sudah berkeliling, tetapi tidak ditemukan flat shoes atau semacamnya. 

Ponsel Suzy bergentar, ada gambar amplop yang menandakan pesan masuk. Ia meraih ponselnya dan membuka. 

Yunki-nim_: Suzy-ssi maaf, aku harus mengurus sesuatu yang penting. Aku sudah meminta staf untuk menjemputmu. 

Suzy menghentakkan jemari di deretan huruf pada layar. Ia menuliskan ketidakberatannya dan menyisipkan stiker tersenyum. Ia bangkit dari duduknya dan meraih tas tangan. Kemudian berjalan menuju ke lobi gedung. 

Mengedarkan mata berkeliling, tetapi Suzy tidak menemukan mobil yang biasa dipakai YK entertainment, van warna hitam dengan list warna biru tua yang akan menyala apabila terkena cahaya. 

"Aish," kesal Suzy ketika heels runcingnya tersangkut di besi berlubang yang berfungsi untuk sirkulasi saluran air. "Ah, bagaimana ini?" 

"Kau ini selalu saja ceroboh." Seorang pria dengan kemeja warna biru muda terlihat duduk bertumpu pada satu kaki. Kemudian pria tersebut berusaha membantu mengeluarkan sepatu Suzy yang tersangkut. 

Dari postur tubuh serta bahunya yang lebar, Suzy sudah bisa menebak siapa pria itu. Well, tentu saja.....

TO BE CONTINUED....

Hai, hai..... Jinzy update nih 🙈

Bab kemarin lumayan rame nih 🌚🌚🌚


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro