Hijrah
Hijrah Harapan baru bagi perkembangan Islam muncul dengan datangnya jemaah haji ke Mekah yang berasal dari Yatsrib (Madinah). Nabi Muhammad SAW memanfaatkan kesempatan ini untuk menyebarkan agama Allah SWT dengan mendatangi tenda-tenda mereka, namun usaha ini selalu diikuti oleh Abu Lahab dan kawan-kawannya dengan mendustakan Nabi Muhammad SAW. Suatu ketika, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan 6 orang dari suku Aus dan Khazraj yang berasal dari Yatsrib.
Setelah Nabi Muhammad SAW menyampaikan pokok-pokok ajaran Islam, mereka menyatakan diri masuk Islam di hadapan Nabi Muhammad SAW. Pada musim haji berikutnya, datanglah delegasi Yatsrib dari suku Aus dan Khazraj. Mereka menemui Nabi Muhammad SAW disuatu tempat yang bernama Aqabah, mereka menyatakan ikrar kesetiaan.
Karena ikrar ini dilakukan di Aqabah, maka dinamakan Bai'at Aqabah. Rombongan tersebut kemudian kembali ke Yatsrib sebagai juru dakwah dengan ditemani oleh Mus'ab bin Umair yang sengaja diutus oleh Nabi Muhammad SAW atas permintaan mereka. Pada musim haji selanjutnya, delegasi dari Yatsrib datang kembali. Mereka meminta agar Nabi Muhammad SAW bersedia pindah ke Yatsib, mereka berjanji akan membela Nabi Muhammad dari segala ancaman. Nabi Muhammad SAW menyetujui usul yang mereka ajukan. Mengetahui adanya perjanjian antara Nabi Muhammad SAW dan orang-orang Yatsrib, kaum Quraisy semakin kejam terhadap kaum muslimin.
Hal ini membuat Nabi Muhammad SAW memerintahkan para sahabatnya untuk hijrah ke Yatsrib secara diam-diam, sementara Ali bin Abi Thalib dan Abu Bakar as-Shiddiq tetap tinggal di Mekah bersama Nabi Muhammad SAW, sebelum mereka menyusul hijrah ke Yatsrib (Madinah).
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro