Aksi Aksi Menentang Dakwah Nabi Muhammad SAW
Reaksi-reaksi keras menentang dakwah Nabi Muhammad SAW bermunculan, namun tanpa lelah Nabi Muhammad terus berdakwah sehingga hasilnya mulai nyata. Hampir setiap hari ada yang menggabungkan diri dalam barisan pemeluk agama Islam, mereka terutama dari kaum wanita, budak, pekerja serta orang-orang miskin serta lemah.
Tantangan terberat dalam dakwah datang dari para penguasa Mekah, kaum feodal dan para pemilik budak. Mereka ingin mempertahankan tradisi lama disamping juga khawatir jika struktur masyarakat dan kepentingan-kepantingan dagang mereka akan tergoyahkan oleh ajaran Nabi Muhammad SAW yang menekankan pada keadilan sosial dan persamaan derajat. Mereka menyusun rencana untuk melepaskan hubungan keluarga antara Abi Thalib dan Nabi Muhammad SAW agar berhenti berdakwah, atau menyerahkannya kepada mereka. mereka
Abi Thalib terpengaruh oleh ancaman tersebut, ia meminta agar Nabi Muhammad menghentikan dakwahnya. Tetapi Nabi Muhammad SAW menolak permintaannya. Gagal dengan cara pertama, kaum Quraisy lalu mengutus Walid bin Mugirah menemui Abi Thalib dengan membawa seorang pemuda untuk ditukarkan dengan Nabi Muhammad SAW. Pemuda itu bernama Umarah bin Walid, seorang pemuda yang gagah dan tampan.
Namun, Abi Thalib menolaknya. Kembali mereka mengalami kegagalan, berikutnya mereka menghadapi Nabi Muhammad SAW secara langsung. Mereka mengutus Utbah bin Rabi'ah seorang ahli retorika untuk membujuk Nabi Muhammad SAW, mereka menawarkan tahta, wanita dan harta yang mereka kira diinginkan Nabi Muhammad SAW. Namun, semua tawaran itu ditolaknya. Setelah gagal dengan cara-cara diplomatik dan bujuk rayu, kaum Quraisy mulai melakukan tindak kekerasan. Budak-budak mereka yang telah masuk Islam, mereka siksa dengan sangat kejam. Dengan pertimbangan yang mendalam, pada tahun ke-5 kerasulannya.
Nabi Muhammad SAW menetapkan Abessinia atau Habasyah (Ethiopia) sebagai tempat pengungsian, karena raja negeri itu adalah seorang yang adil, lapang hati dan suka menerima tamu. Berbagai usaha dilakukan oleh kaum Quraisy untuk menghalangi hijrah ke Habasyah ini, termasuk membujuk raja negeri tersebut agar menolak kehadiran umat Islam disana. Namun usaha itupun gagal, semakin kejam mereka memperlakukan umat Islam justru semakin bertambah pemeluk agama Islam.
Bahkan ditengah meningkatnya kekejaman tersebut, dua orang kuat kaum Quraisy masuk agama Islam yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib dan Umar bin Khatab. Dengan masuknya dua orang yang dijuluki "Singa Arab" itu, semakin kuatlah posisi umat Islam dan dakwah Nabi Muhammad SAW pada waktu itu. Kemudian, Nabi Muhammad SAW berusaha menyebarkan dakwah ke luar kota, yaitu Ta'if. Namun reaksi yang diterima Nabi Muhammad SAW dari Bani Saqif (penduduk Ta'if) tidak jauh berbeda dengan penduduk Mekah. Nabi Muhammad SAW disoraki, diejek, dilempari batu sampai beliau luka-luka dibagian kepala dan badannya.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro