Kisah dimulai ketika seorang pangeran sedang berjalan-jalan di pemukiman dekat istananya.

Pangeran itu bernama Bokuto Koutaro. Dia adalah pangeran yang baik hati, ceria, tampan, dan pintar..

Tapi bo'ong sih :v

Saat ia sedang berjalan-jalan. Tiba-tiba seseorang memanggilnya.

"Bro!!"

Seekor kucing gar-- ehem, bukan. Seorang lelaki dengan rambut yang kayak gak pernah disisir, datang menghampiri sang pangeran.

"Hey hey hey! Kubroo!! Dah lama gak ketemu, wajah lu makin buluq aja."

"Kurang ajar lu."

Dua sohib itu akhirnya adu bacot.

Okeh.. Sekarang kembali ke maksud judulnya.

Di tengah perjalanan, dua sohib beda ras itu bertemu dengan anak kecil. (Y/n) namanya.

Bokuto yang kenal dengan anak itu pun bertanya.

"Hey hey hey!! Ngapain di sini dek? Gak biasanya."

(Y/n) menoleh. Mendapati..

"BANG KOT!!!"

"HEY HEY HEY!!! BANG KOT DATANG LAGI!!"

"HORE!! BANG KOT!!!"

Dua anak manusia itu langsung teriak-teriak seneng. Ninggalin satu anak manusia termenung.

'Kok gue dengernya angkot ya?' batin Kutetproy Tetetproy aka Kuroo Tetsurou.

Maka dari itu, Kuroo pun menulis apa yang jadi renungannya dalam buku harian hitam dengan stiker ikan dan tulisan "wh*s*as", tepat setelah ia sampai di rumah nya.

Selagi menulis, dirinya menatapi sejenak pasar ikan dekat rumah, dari jendelanya.

Tiba-tiba, sebuah kendaraan berisik lewat. Lalu terlintas dipikiran nya.

"Eh iya ya, itu kendaraan belum dikasih nama... Tapi, kok keinget angkot?... Ah, paling bisa dipake buat itu! Ntar ku usulin aja ke raja!"

Dan sejak itulah, istilah 'angkot' dikenal masyarakat. Karena para sastrawan menemukan buku harian dari si kucing garong hitam tersebut.

Dari yang mereka baca, angkot disimbolkan untuk sesuatu yang berisik. Karena inspirasi kata 'angkot' sendiri sudah berisik.

Sekian kisah asal usul kali ini.

========

Kuroo: Aku penemu.

Bokuto: Aku kena nistah?!

Author: Sip. Ku suka ide angkot :3

Reader: Gaje lu thor.