Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Menuju Kota Hilir

Di kamar Tok Aba, BoBoiBoy mulai memeriksa seluruh sudut kamar, lemari, laci yang ada di ruangan

Sayangnya dia tidak menemukan apapun sejauh ini, bahkan bantuan scan Ochobot tidaklah cukup

"Kelihatannya, ini akan jauh lebih sulit dari yang aku kira.." ucap BoBoiBoy duduk di kasur tok Aba

"Mungkin kita belum mencari lebih dalam.." ujar Ochobot melayang di dekat BoBoiBoy

BoBoiBoy menghela nafas lelah "haih.. Dimana lagi? Atok kan tidak punya loteng atau pun gudang"

Tiba - tiba Ochobot mendapat ide "mungkin... Alasan kita tidak menemukan apapun, itu karena kita mencari ditempat yang salah.."

BoBoiBoy melirik power sphera kuningnya heran "apa maksudmu?"

"Dari berita yang kau baca, dimana kasus tersebut terjadi?" Tanya Ochobot

"kampung rumahku.. kota Hilir!!" Kata BoBoiBoy tersadar

Ochobot mengangguk "Tepat sekali! Pasti banyak yang bisa kita dapatkan di rumah Tok Aba yang dulu disana"

BoBoiBoy seketika terfikirkan sesuatu dan terlihat murung "Tapi.. bagaimana kita bisa kesana? Perjalanan ke kota Hilir kan tidak dekat.."

Ochobot menatap BoBoiBoy malas "ekhem! Menurutmu apa gunaku disini??"

BoBoiBoy terkejut "menggunakan kuasa teleportasi mu?! Tidak Ochobot! Kuasamu hanya boleh digunakan untuk alasan tertentu-"

"Hanya untuk alasan tertentu, daannn... Atas izinku, dan aku memberimu izin. Lagi pula ini juga demi kebenaran keluargamu bukan?" Ujar Ochobot menyangkal perkataan BoBoiBoy

BoBoiBoy memutar bola matanya sembari tersenyum "baiklah jika kau memang tidak merasa keberatan.."

"tentu saja tidak, baiklah kapan kita akan pergi?" tanya Ochobot dengan antusias

"hahaha, sabarlah sebentar.. aku perlu mengambil kunci rumahnya dulu tentu saja.. dan mungkin beberapa barang untuk di siapkan. Lagi pula kita juga harus izin Tok Aba" jawab BoBoiBoy mengelus kepala power spheranya itu

Ochobot mengangguk faham lalu mereka pun keluar dari kamar untuk bersiap - siap

.

.

.

ketika Tok Aba sudah pulang BoBoiBoy menghampiri Tok Aba yang sedang menonton TV di ruang tamu

BoBoiBoy duduk di sofa di sebelah beliau "atok? BoBoiBoy boleh minta izin keluar? kemungkinan BoBoiBoy akan pulang larut"

Tok Aba sedikit terkejut lalu mematikan TV untuk mengobrol dengan cucunya "kenapa? kamu ada misi kah?"

BoBoiBoy menggeleng "o-oh tidak kok Tok, BoBoiBoy ada perlu sebentar dan kemungkinan baru akan selesai larut"

namun Tok Aba agak khawatir dan bertanya - tanya lagi "urusan apa? dimana? kamu pergi sendirian?? jangan pergi dan pulang sendiri malam - malam BoBoiBoy.."

"BoBoiBoy tidak sendiri kok Tok, Ochobot juga akan ikut.. BoBoiBoy berjanji akan berhati - hati. Boleh ya tok? BoBoiBoy mohonnn" pinta BoBoiBoy memelas

Tok Aba menghela nafas dan mengelus kepala cucunya yang tertutup topi itu sembari tertawa pelan

"kamu kalau sudah melas sama gemasnya dengan ayahmu, baiklah atok percayakan kamu untuk pergi keluar.. hati - hati ya"

mendengar atok nya memberikan izin wajah BoBoiBoy pun berubah menjadi senang "terima kasih banyak tok! Kalau begitu BoBoiBoy dan Ochobot siap - siap dulu ya"

dengan begitu BoBoiBoy pun berlari ke kamarnya untuk bersiap dan memberitahukan Ochobot

Tok Aba hanya tersenyum melihat cucunya yang berlari ke kamar dengan bersemangat dan melanjutkan menonton TV

.

.

.

sorenya BoBoiBoy dan Ochobot berpamitan pada Tok Aba dan keluar dari rumah, mereka pergi ke suatu gang di bawah jembatan yang sepi

"disini seharusnya aman.." ucap BoBoiBoy melihat ke sekeliingnya

"jadi? kau sudah siap??" tanya Ochobot menunggu respon BoBoiBoy

BoBoiBoy mengangguk mantap "siap.."

"baiklah! Kuasa teleportasi!!" Ochobot pun membuka portal teleport menggunakan kuasanya lalu kedua sahabat itu pun masuk


dalam sekejap mereka telah sampai di pinggir jalan raya yang memiliki rambu nama jalanan yang bertuliskan 'Kota Hilir'

BoBoiBoy tersenyum dan merangkul power sphera kuningnya "kita sudah sampai! terbaiklah kau Ochobot"

"hehehe, tengok kaki laa"

krik krik krik...

"er-..."

terjadi kesunyian mendadak diantara mereka berdua dikarenakan jokes yang di ucapkan Ochobot tadi

BoBoiBoy menggelengkan kepalanya dan mencoba mengalihkan pembicaraan "erm.. sebaiknya kita bergerak sekarang sebelum terlanjur malam"

BoBoiBoy dan Ochobot pun berjalan melalui jembatan berwarna merah besar dengan pemandangan alam yang luar biasa indahnya 

"kira - kira jauh tidak ya rumah Tok Aba dari sini BoBoiBoy? haih.. seharusnya aku membuka portal lebih dekat.." kata Ochobot murung

BoBoiBoy tersenyum lembut "dekat kok, tenang saja.. kita jalan juga gak akan lama, kau membantu dengan teleport ke sini saja sudah sangat amat membantu--"

Deg . . .

BoBoiBoy tiba - tiba berhenti berjalan, matanya terbelalak terbuka dengan terkejut

"BoBoiBoy? kau tak apa?" tanya Ochobot khawatir

BoBoiBoy tidak menjawab lalu tiba - tiba terduduk lemas di tanah memegang kepalanya

pandangan BoBoiBoy menjadi buram, kepalanya terasa pusing seketika

secara samar - samar, BoBoiBoy dapat melihat dan mendengar Ochobot yang khawatir dengannya dan berkali - kali memanggil namanya

BoBoiBoy menutup matanya dan ketika dia membukanya kembali perlahan, dia masih berada di atas jembatan namun... ada yang aneh.

hari kini sudah malam dan jalanan terlihat sepi, bulan purnama di langit membuat pemandangan jembatan menjadi lebih indah

Dari sudut mata, BoBoiBoy melihat seseorang berdiri di pinggir jembatan sendirian sambil melihat ke bawah

BoBoiBoy yang penasaran pun berjalan mendekati orang itu perlahan dan terkejut ketika mengetahui orang tersebut

"A..Ayah..?"

Amato hanya menatap kosong ke bawah sungai seperti sedang berusaha mencari ketenangan

Tiba - tiba mata Amato memerah dan suatu suara bisikan ajakan dapat terdengar

"Bukankah menyenangkan kelihatannya untuk melempar seseorang ke bawah sana?... Semua bukti akan hilang bersama arus nantinya"

Amato kaget dan seketika mulai panik, dia menjauh sedikit dari pagar jembatan dan mencoba mengendalikan nafasnya dan mengalihkan fikirannya

"Aku bukan pembunuh, aku bukan pembunuh, aku bukan pembunuh-"

Begitu katanya, dengan secara berbisik dia terus mengulangnya sambil memegang kepalanya mencoba mengendalikan diri

BoBoiBoy memperhatikan yang dilakukan sang ayah dengan terkejut, ya. BoBoiBoy juga mendengar suara bisikan yang sama.

Setelah beberapa menit berlangsung akhirnya mata Amato kembali normal

Namun tiba - tiba air matanya menetes dari mata ke tanah

Perlahan, yang awalnya hanya sekedar meneteskan air mata berlanjut menjadi air mata yang deras dan di susuli dengan sesegukan

"Aku lelah.. hiks.. aku lelah untuk mencoba memendam dan menahan semua ini!.. hiks.. hiks.. kapan ini berakhir?.."

ketika mengelap air matanya, dirinya dikejutkan dengan warna dan tekstur cairan yang keluar dari matanya... warnanya yang merah gelap dan teksturnya yang sedikit kental

Amato dan BoBoiBoy yang melihatnya sama - sama terkejut "D-Darah?!.."

"Amato!!"

Tiba - tiba Mechabot datang menghampirinya namun ternyata dia tidak sendirian, dia datang bersama Mara

dengan cepat Amato mengelap darah yang mengalir dari matanya dan menoleh dengan terkejut melihat Mechabot dan Mara menghampirinya dan langsung mundur dengan ketakutan 

"J-Jangan dekat - dekat!"

Mara dan Mechabot berhenti dengan heran

"h-hey... Amato tenang, jika kau ada masalah kau bisa ceritakan pada ku" kata Mara lembut

"Tidak seharusnya kalian menghampiri ku saat malam seperti ini!" Jawab Amato lagi - lagi berjalan mundur

"Amato, pelan.. lebih baik kita pulang sekarang oke? Pulang lalu kamu tidur" kata Mechabot mendekati Amato

Melihat Mechabot yang mendekat, Amato tidak sengaja reflek mendorong Mechabot untuk menjauh darinya

"Menjauh dariku! Aku tidak ingin menyakiti kalian!"

Mechabot terkejut dengan perilaku Amato terhadapnya barusan, kini giliran Mara yang perlahan mendekati Amato 

"Tentu saja kau tidak akan pernah menyakiti kami, kami kan teman - temanmu"

lalu tanpa disadari, mata Amato memerah sebelah "A-Aku memang sudah pasti tidak ingin menyakiti kalian! Tapi.. mereka pasti ingin!"

Mara terkejut "Mereka?? Siapa yang kau maksud Amato? Dan apa yang terjadi dengan mata kananmu!?"

Mendengarnya Amato semakin panik, dia mengeluarkan mechanizer dari kantongnya lalu melemparkannya ke Mechabot

"BAWA MECHANIZER ITU. PULANG. DAN JANGAN IKUTI AKU. FAHAM?? AKU AKAN MENEMUI KALIAN BESOK"

Dengan cepat, Amato berlari pergi menjauh dari teman - temannya

"AMATO!!" Mara yang semakin terkejut ingin mengejar temannya itu, namun Mechabot mencegahnya

BoBoiBoy yang juga tidak kalah kaget menyadari mata Amato yang memerah sebelah dan beberapa helaian rambut hitam nya mulai memutih secara perlahan

BoBoiBoy yang khawatir berlari mengejarnya dan berteriak "AYAH!-"

Duk!       Brak!!

"adeh!-"

sayangnya BoBoiBoy tersandung batu dan terjatuh ke tanah, dia hanya bisa melihat ayahnya yang berlari menjauh dari jembatan keluar dari kota Hilir

"A-Ayah!!-"

Snap. . .

BoBoiBoy membuka matanya dan dia kembali ke masanya, dia masih dalam posisi terduduk di tanah dengan Ochobot di hadapannya

"BoBoiBoy!! Syukurlah kau akhirnya dapat merespon, apa yang terjadi?!" Tanya Ochobot panik

BoBoiBoy tidak menjawab, dia hanya menoleh ke belakang ke arah ujung jembatan yang mengarah keluar dari kota Hilir

"ayah. . ." katanya dengan cemas dan berlari ke arah kemana dia melihat ayahnya tadi berlari di memorinya

"e-eh?! BoBoiBoy tunggu!!" teriak Ochobot mengejarnya

ketika sudah berada di ujung jembatan, BoBoiBoy melihat ke jalan kemana ayahnya berlari.. sebuah hutan yang gelap dan lebat

ketiak hendak masuk, dirinya di tarik pada bagian kerah rompi jingganya yang mencengahnya untuk bergerak

"woi! apa yang ingin kau lakukan?? jangan asal pergi sendirian begitu!" marah Ochobot

BoBoiBoy menggaruk kepalanya merasa bersalah "m-maaf.. aku tadi sempat melihat pandangan memori masa lalu lainnya. . ."

Ochobot terkejut "benarkah?! apa yang kau lihat kali ini??"

"di malam hari, ayahku sedang menyendiri di jembatan.. sepertinya mencoba mengalihkan diri dari bisikan dan gangguan leluhurku.. namun ketika dia gagal, Mechabot dan salah satu temannya datang menghampirinya yang membuatnya semakin takut karna tidak ingin menyakiti mereka dan akhirnya dia kabur. Ke sini"

jelas BoBoiBoy panjang lebar sembari menunjuk ke hutan lebat di sebelahnya

"j-jadi.. kau ingin menyelidiki ke sini? seram sekali" kata Ochobot merinding melihat hutan tersebut

BoBoiBoy mengangguk "ya, tapi aku hanya ingin masuk ke sana lebih dalam apa bila aku mendapat pandangan memori lainnya.. jika tidak ada, kita langsung keluar saja"

Ochobot yang masih ragu pun memeluk lengan BoBoiBoy dan mereka berdua masuk menyusuri hutan

setelah beberapa menit berjalan, semakin sedikit cahaya yang masuk dan hutan menjadi semakin gelap

Ochobot masih memeluk lengan BoBoiBoy ketakutan sementara sang penguasa elemental mencoba untuk tetap berjaga - jaga dan tidak tersesat

"tidak ada apa - apa sejauh ini... apa mungkin kita harus pergi lebih dalam lagi- HUH!?"

"HAHAHAHAHA!! KEMARILAH AMATO!"

terlihat sesosok arwah hitam menyeramkan sedang mengejar Amato menyusuri hutan, Amato yang sedang dikejar hanya bisa terus berlari sambil sesekali menengok kebelakang dan melompati bebatuan juga menunduk melewati ranting

"TIDAK! MENJAUHLAH DARIKU!!"

"KAU TIDAK BISA MENGHINDARI KUTUKANMU"

Duk!! BRAK!!

"Agh!.. s-sial! aku tersandung ranting!!"

"HAHAHA! Usaha yang sia - sia..."

"aku mohon.. jangan apa - apakan aku! pergilah!!"

Amato yang berniat berdiri untuk berlari kembali tiba - tiba di tarik oleh sosok tersebut ke arahnya

"kau harus mengikuti perintah kami.. setiap tindakan memiliki keputusan, dan setiap keputusan memiliki takdirnya masing - masing.."

"keputusan apa?! tindakan apa?! aku tidak mengerti satupun hal yang kau katakan!!" teriak Amato sambil mencoba membebaskan diri

"itu tidak perlu dibahas! yang terpenting adalah kalian harus mengikuti setiap perintah dan keinginan kami!! tanpa pengecualian dan tanpa penolakan.." ucap sosok itu dengan seram

Amato menatap sosok itu marah "kalau aku tidak mau?."



.    .    .

.     .    .

"keputusan yang salah.."

"apekah--  ..WAARGGHH!!!"



kembali ke BoBoiBoy dan Ochobot, BoBoiBoy menjadi sangat ketakutan dengan apa yang dirinya lihat barusan

"kita harus keluar... sekarang.." kata BoBoiBoy masih shock dengan nafas yang terengah - engah

Ochobot menatap sahabatnya heran"k-kenapa?? ada yang salah?"

BoBoiBoy menatap power sphera kuningnya ketakutan"masuk kedalam hutan ini adalah kesalahan besar Ochobot!! karena-"

"BoBoiBoy~ itu kah dirimu?? betapa baiknya kamu datang untuk mengunjungi kami.. hahaha.."

mendengar suara tersebut membuat bulu kuduk BoBoiBoy berdiri seketika, dengan cepat BoBoiBoy memeluk power spheranya dan berlari mencoba keluar dari hutan "LARII!!"

"kemana kau ingin pergi hhmm?? tidak kah kau ingin menjadi super hero yang kuat?" panggil sosok itu dan mulai mengejar mereka

BoBoiBoy menengok ke belakang dan melihat sosok yang sama yang mengejar ayahnya

"kuasa elemental! BoBoiBoy Halilintar! gerakan kilat!"

Halilintar memecut pergi dengan sangat cepat, dan akhirnya dia bisa melihat akhir dari hutan "yes sedikit lagi! bertahanlah Ochobot!"

"TIDAK!! JANGAN PERGI BOBOIBOY! KAMI KELUARGAMU! APAKAH KAU TEGA MENINGGALKAN KELUARGAMU SENDIRI!?!" teriak sosok tersebut dengan seram sambil terus mengejar

ketika sampai di ujung hutan, Halilintar berhenti berlari dan menatap sosok itu jijik

"cih.. kalian bukan keluargaku."

Shiing!!     Hali pun memecut pergi dari hutan dan melewati jembatan.

ketika sudah merasa aman, Halilintar pun bersembunyi di balik gang sepi dan berubah menjadi BoBoiBoy biasa kembali dengan nafas terengah - engah "untunglah kita selamat.."

"siapa itu tadi BoBoiBoy?! kenapa mereka mengaku sebagai keluargamu??" tanya Ochobot mencoba memproses semua yang terjadi

BoBoiBoy menghela nafas panjang lalu menggeleng "tidak ada waktu untuk menjelaskan.. kita harus cepat - cepat ke rumah Tok Aba dan mencari bukti - bukti yang diperlukan"

mereka pun bergegas pergi menuju rumah Tok Aba, dan selama di perjalanan BoBoiBoy di jumpai oleh beberapa robot - robot di kota Hilir yang pernah ayahnya selamatkan dulu seperti karok, koncho - koncho, janitoor, sumorai dan lain - lain

"aku lupa betapa banyaknya robot yang ayah mu tangkap dulu BoBoiBoy, bahkan mereka semua mengenalimu" ujar Ochobot

BoBoiBoy terkekeh "hehehe, itu karena robot - robot itu suka membantu Mechabot dan ayahku dalam menjagaku.. mereka juga teman yang seru"

"aaww lucu sekali! mereka sangat beruntung dapat menjaga mu dan bermain denganmu sejak bayi" jawab Ochobot gemas

BoBoiBoy menoleh ke kirinya dan terdiam melihat rumah besar berwarna kuning yang sudah berusia cukup tua namun masih dalam kondisi yang sangat bagus

BoBoiBoy dan Ochobot pun berjalan ke depan pintu lalu BoBoiBoy mengeluarkan kunci rumah tersebut dan memasukkannya lalu memutarnya hingga suara kunci terdengar

BoBoiBoy memegang gagang pintu rumah itu dengan sedikit gemetaran, dia menghela nafas dan membukanya

Krett. . .

terlihat suasana rumah yang gelap dan sepi, namun masih cukup rapih dan mengundang, BoBoiBoy melangkah masuk lalu mengucapkan...

"assalamualaikum. . ."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro