kasus pembunuhan
Saat pulang, BoBoiBoy benar - benar tidak tenang dengan semua yang terjadi, dia duduk di lantai kamarnya sambil memeluk kedua lututnya
"Rasanya ada yang tidak beres..." Katanya pada diri sendiri
Akhirnya BoBoiBoy memutuskan untuk membuka google dari handphonenya dan mencari
'kasus pembunuhan di kota Hilir. ..'
Dan saat dia menekan tombol 'search' dia mulai scroll - scroll pada layar handphone nya dan tidak menemukan apa pun yang familiar dengan mimpinya
Sampai... Dia menemukan satu kasus yang menarik perhatiannya
'pemuda berambut putih di duga membunuh seorang wanita di kota Hilir'
BoBoiBoy langsung membuka berita itu dan membacanya
.
.
.
pada tanggal 3 Maret 1991 diperkirakan pukul 3 subuh, terjadi insiden yang mengerikan di kota Hilir
Seorang wanita ditemukan tewas terbunuh di tempat pabrik tua yang terbengkalai
Berdasarkan beberapa saksi setempat, dikatakan seorang pemuda berambut putih bermata merah yang membunuh wanita tersebut
dikatakan juga, orang tersebut memiliki beberapa helai rambut hitam dan ukuran tubuhnya terlihat seperti seorang remaja muda
Salah satu tersangka pada kasus tersebut adalah seorang lelaki remaja bernama Amato (insert nama panjangnya) dikarenakan memiliki ciri - ciri yang hampir mirip dengan pelaku yang di deskripsikan
Namun penduduk kota Hilir setempat mengatakan bahwa tidak mungkin Amato lah yang melakukannya
Amato dikenal sebagai superhero Mechamato juga seorang anak yang sangat baik
ciri - ciri nya sangat tidak sesuai dengan pelaku sebenar yang di deskripsikan
Bahkan Amato sendiri juga mengaku dia tidak mengenal wanita tersebut sama sekali
Dengan begitu, setelah banyak perdebatan dan perkiraan yang cukup lama.. Amato dinyatakan tidak bersalah
Namun sayangnya para pihak kepolisian masih belum menemukan pelaku sebenar itu
Akhirnya, kasus tersebut resmi di tutup
.
.
.
Tangan BoBoiBoy mulai gemetaran, ternyata benar..
Ayahnya telah terlibat kasus pembunuhan dan dialah pelakunya
BoBoiBoy seketika juga teringat pandangannya tentang seorang lelaki di hutan yang berkabut
Jika BoBoiBoy fikir - fikir lagi, rasanya orang yang berada di hutan itu bukanlah ayahnya
Namun ciri - ciri nya tetap terlihat familiar, rambut hitam dengan beberapa helaian putih, lelaki dewasa dengan gaya bajunya yang terlihat seperti style pada tahun.....
'deg.'
Mata BoBoiBoy terbelalak, dan wajahnya terkejut seperti berharap ini hanyalah mimpi atau khayalannya saja
"Orang yang ada di dalam hutan itu... A-adalah Tok Aba?!.."
Krett.. "BoBoiBoy??"
Merasa terpanggil, BoBoiBoy menengok ke arah pintu "err.. i-iya tok?.."
"Nanti atok minta tolong angkat jemuran ya? Atok ingin ke warung sebentar" kata sang kakek
BoBoiBoy mengangguk lalu Tok Aba pun menutup pintu kamar BoBoiBoy kembali
"Uhm.. Atok..?"
Tok Aba membuka pintu kembali "ya BoBoiBoy?"
BoBoiBoy ingin sekali menanyakan perihal semua yang terjadi tapi entah mengapa, tenggorokannya mencegahnya untuk mengatakan apapun
"Tidak ada, hati - hati di jalan ya tok" kata BoBoiBoy tersenyum paksa
Tok Aba terkekeh lalu kembali menutup pintunya
BoBoiBoy menutupi wajahnya dengan topi dino miliknya sambil menggerutu kesal
Ochobot yang baru selesai mengisi ulang baterai nya pun menghampiri BoBoiBoy
"Kau baik - baik saja?" Tanyanya
BoBoiBoy mengintip dari balik topi nya untuk melihat Ochobot melayang didekatnya
BoBoiBoy meletakkan topi nya di kasur dan duduk di atas lututnya menghadap robot kuningnya
"Entahlah Ochobot, sudah terlalu banyak hal yang terjadi hari ini... Aku tidak mengerti lagi"
"Ada yang ingin kau ceritakan?..." Tanya Ochobot lagi
BoBoiBoy diam sejenak tanpa jawaban, namun karena dia sangat butuh teman bicara saat ini dia pun akhirnya menceritakan semuanya
Berawal dari mimpi buruknya hingga pandangannya yang aneh dan roh leluhurnya juga kasus ayahnya
Ochobot terkejut bukan main, dia tidak pernah menyangka bahwa keluarga BoBoiBoy memiliki masa lalu yang kelam
"Apa kau mendapat gangguan lain sejauh ini?"
Sebelum BoBoiBoy sempat menjawab tiba - tiba seluruh pandangannya menjadi gelap, suara Ochobot yang memanggilnya perlahan mulai tidak terdengar
------------------------------
BoBoiBoy membuka matanya dan dia berada di suatu sekolah di kota Hilir pada sore hari
Sekolah terlihat sepi menandakan semua murid telah pulang
Semua kecuali.... 2 orang siswa lelaki
Dari gerbang sekolah, BoBoiBoy melihat 2 orang laki - laki berdiri menghadap tembok, mereka terlihat seperti menertawakan sesuatu
yang satu bertubuh gemuk dan memakai topi merah juga berkaos hijau bergaris
Sementara yang satunya bertubuh lebih kecil dan memakai kaos putih dan rambutnya keriting
"Hahaha!! Aku sangat menikmati penindasan yang ku lakukan padamu hari ini" kata laki - laki berambut keriting itu sambil tertawa nakal
"Berhentilah Bula! I-Ini tidak lucu..! argh-.." Teriak seorang lelaki lain yang BoBoiBoy tidak ketahui keberadaan nya karna terhalang dua orang murid tadi
Kemudian lelaki yang bernama Bula tadi mengangkat kerah baju orang yang membantahnya tadi "Oh berani melawan ya?!"
BAK!!
"ARGH-!!"
Dengan sekali tonjokan Bula melempar orang itu ke tanah dengan keras, akhirnya BoBoiBoy dapat melihat siapa orang satu lagi itu dan ternyata...
"Rasakan itu Amato! Hahaha! penampilan mu yang berantakan itu sangat cocok untuk orang aneh sepertimu.. apalagi rambut putih anehmu itu" ejek Bula menarik rambut putih Amato dengan keras
Amato mulai marah "h-hey! jangan kau panggil rambut putihku aneh! Ow ow ow!!"
Sebenarnya Amato ingin melawan, namun dia ingat pesan Tok Sah guru pelatih silatnya
Silat tidak boleh di pakai untuk menyakiti orang lain, hanya karna mereka jahat pada kita bukan berarti kita harus melakukan hal yang sama
"Hey!! Lepaskan Amato!!"
Sebuah robot merah muncul dari balik tembok dan memukuli Bula dengan keras dan ternyata itu adalah Mechabot
Melihat ini BoBoiBoy menjadi shock, dirinya tidak menyangka ayahnya pernah di bully disekolah
"Argh!! Kau robot pengganggu! Bili! Urusi dia!!" Teriak Bula
Bili menarik Mechabot dan menghantamnya ke tanah dan duduk di atasnya lalu kedua pembully itu hanya tertawa
Melihat itu, Amato menjadi murka "WOI!! BERANI - BERANI NYA KALIAN MENGHAJAR TEMANKU!!"
Amato kemudian menggenggam keras lengan Bula yang menarik rambutnya lalu mengangkatnya hingga Bula melayang di udara dan kemudian menghantamkannya ke tanah
Bula pun terbaring lemah sambil meringis kesakitan dan menatap Amato dengan penuh ketakutan
Kemudian Amato menatap tajam ke arah Bili, dia pun berlari ke arahnya lalu melompat, berputar dan menendang Billi jauh dari Mechabot dengan amat keras
Setelahnya dia memeluk robot merah kesayangannya itu
"Mechabot! Kamu tak apa - apa?!" Tanya Amato
Mechabot menatap Amato lemah dan hanya mengangguk, bisa terlihat beberapa bagian cat nya lecet
Mendadak Amato merasakan sesuatu didalam dirinya. Rasa murka yang tak dapat ditahan
Mata Amato tiba - tiba berubah menjadi merah dan pupil matanya menjadi runcing tajam
Mechabot terkejut dan segera menyadari apa yang akan terjadi selanjutnya
dia mencoba melepaskan pegangan Amato pada dirinya namun entah bagaimana genggaman Amato terasa jauh lebih kuat dari sebelumnya
Amato menatap tajam Bula dan Bili, auranya seketika berubah 180 derajat
"kalian... Benar - benar keterlaluan."
Dengan itu, Amato mulai menghajar Bula dan Bili dengan kemampuan silatnya
Mereka di pukul, di lempar, di injak, di tendang. Bahkan di cekek sampai nyaris pingsan
"A-Amato...."
Mendengar robot merahnya memanggil, Amato reflek menengok
Mechabot mengubah bentuknya menjadi bulat dengan tatapan takut sekaligus terkejut
Melihatnya, Amato perlahan mulai sadar dan warna matanya kembali seperti semula
Dia menjatuhkan Bula dan Bili yang terbatuk - batuk akibat cekekkan nya
Amato terlihat shock dan cemas, dia memperhatikan Bula dan Billi, juga power sphera nya yang ketakutan akibat ulahnya
"Maafkan aku.. Hiks.. maafkan aku.!"
Tiba - tiba Amato berlari keluar dari sekolah dengan air mata mengalir di pipinya
Mechabot berteriak dan mengejar tuannya "Amato tunggu!!"
Melihat kejadian tersebut, BoBoiBoy semakin tidak bisa percaya betapa bahayanya kemampuan dari roh leluhur nya tersebut
BoBoiBoy memperhatikan Amato yang hendak menaiki sepedanya namun Mechabot mencegahnya
"Amato! Woi! Tenang dulu bisa gak sih?!" Bentak Mechabot yang mulai geram
Amato terdiam sejenak lalu menengok ke arah Mechabot dengan kesal
"Tenang?! Aku hampir membunuh tidak satu tapi DUA orang di sekolah gara - gara para leluhur sialan ku itu tahu gak!? Daripada mereka menyuruhku membunuh orang terus lebih baik aku saja sekalian yang MEREKA BUNUH!"
Biasanya Mechabot akan tetap membantah atau mencari alasan apapun untuk menyangkal Amato
Tapi entah mengapa mendengar bentakan Amato yang marah membuat Mechabot langsung diam seribu bahasa
Melihat power sphera merahnya terdiam membuat Amato seketika merasa bersalah dan mengelus kepalanya pelan
"Maaf. Aku hilang kendali tadi. Dah ayo pulang.. aku beliin karipap nanti dijalan oke?"
Mechabot memutar bola matanya malas "ya. Ayo."
Amato pun menaiki sepedanya dan Mechabot memeluk pinggang Amato dari belakang dan mereka pun pulang
BoBoiBoy tersenyum pembut melihat kedua sahabat itu pergi
Tiba - tiba seluruh pandangannya seketika memudar dan...
-----------------------------------
Snap.
BoBoiBoy kembali tersadar di dunia nyata untuk melihat Ochobot yang memegang kedua bahunya panik
"Astaga BoBoiBoy! Akhirnya kau sadar juga! Aku sangat khawatir tadi karena matamu tiba - tiba berubah putih dan raut wajahmu terlihat kosong"
BoBoiBoy terkejut mendengarnya.. mata memutih? Raut wajah kosong?..
Ochobot yang melihat BoBoiBoy terlihat bimbang itu pun bertanya "ada apa..?"
"Aku melihat salah satu kejadian ayahku dikendalikan leluhurku" jawab BoBoiBoy langsung
"Hah!? Apa yang kau lihat?!" Tanya Ochobot semakin ingin tahu
BoBoiBoy menceritakan semua yang dia lihat bahkan dengan sedikit gemetaran pada nada berbicaranya
"T-Tapi.. apa orang yang dicekik itu..-"
"Tidak.. mereka tidak mati, hanya nyaris pingsan" ucap BoBoiBoy memotong kalimat Ochobot
Seketika BoBoiBoy menyadari sesuatu, ayahnya mulai di kendalikan oleh roh leluhur nya sejak masih remaja sekolah.
Berbeda dengan BoBoiBoy yang baru di kendalikan sekarang dan kini usianya sudah 22 tahun
Dia juga membandingkan banyaknya rambut putih milik ayahnya dengan miliknya
rambut putih ayahnya jauh lebih banyak bahkan sedari dia bayi. Sedangkan sejak balita saja BoBoiBoy memiliki lebih sedikit helai rambut putih
BoBoiBoy semakin kebingungan, padahal ini hanya soal rambut keturunan.. kenapa roh - roh leluhur bisa sampai kebawa sih?
"Aku ingin mencari tahu lebih soal misteri keluargaku ini.. apa yang sebenarnya terjadi pada leluhurku sampai membuat mereka menghantui dan mengendalikan kita..." Ucap BoBoiBoy kembali memeluk kakinya
"Mungkin kau bisa bertanya dengan Tok Aba?" Kata Ochobot memberi usul
"Sebenarnya aku ingin tapi... entah mengapa insting ku berkata jangan" jawab BoBoiBoy ragu
Ochobot pun terfikirkan ide lain "Bagaimana dengan.. menanyakan ayahmu?"
BoBoiBoy mempererat pelukan di lututnya "Menanyakan kabar satu sama lain saja hampir tidak pernah... Bagaimana mungkin"
"Lalu mau bagaimana lagi? Tidak mungkin kau melihat - lihat kamar tok Aba kan?"
Mendengar perkataan Ochobot membuat BoBoiBoy tersenyum semangat "itu dia! Kau jenius Ochobot!"
BoBoiBoy langsung berdiri dan berlari keluar kamarnya meninggalkan Ochobot yang terkejut sendirian
"LAH KOK- AKU HANYA BERCANDA HEY!" Teriaknya lalu terbang mengejarnya
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro