✒Terakhir ✒
“Aku kira kamu bercanda, ternyata benar selama ini aku hanya debu di hidupmu. Tak berarti.”
✒
✒✒
Menurut Michael cukup sebuah penjelasan, maka Micha akan mengerti lalu berhenti berharap lagi. Namun sepatah katapun tidak ada yang keluar dari Rangga.
Setiap hari Micha rajin mengirim pesan singkat pada Rangga. Ia rajin kekelas Rangga hanya untuk meminta penjelasan tentang perubahan sikapnya terhadap Micha selama ini.
Tapi laki-laki itu seakan menghindar. Sampai suatu ketika Micha yang memang sudah niat sekali untuk bertemu Rangga. Sepulang sekolah perempuan itu menunggu Rangga di gerbang, memerhatikan setiap siswa yang keluar.
"Rangga," panggilnya ketika Rangga lewat.
Laki-laki tidak merespon dan malah melengos pergi. Micha tidak tinggal diam ia mengejar Rangga.
"Tunggu, Ga," ucapanya sambil menahan tangan Rangga.
"Apa?"
"Aku cuma mau bicara," Michael menatap wajah yang sangat ia rindukan itu.
"Ya udah, ngomong aja."
"Kenapa kamu berubah?" Tanya Micha pelan.
"Berubah? Nggak ada yang berubah," Rangga melepaskan pegangan Micha dari tangannya.
"Aku masih sama kayak dulu sebelum ketemu kamu."
Alis Micha bertaut, "maksud kamu apa?"
"Aku nggak mau dekat kamu lagi, kamu cewek aneh atau cowok aneh."
Michael hanya bisa terdiam mendengar ucapan itu, hatinya seakan digores beling tajam.
"Aku malu berteman sama kamu, sekarang aku mau pulang."
Laki-laki itu pergi meninggalkan Michael yang tengah menatapnya sendu, baiklah Michael telah mendapatkan yang diinginkannya. Maka yang perlu ia lakukan adalah berhenti berharap.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro