Ku tak perlu meminta banyak waktu tambahan. Jika sehari melihat tawamu saja cukup bagiku untuk merelakan mu.

✒✏✒

Tiga bulan yang lalu, saat Rangga merasakan betapa singkat waktu yang tersisa untuknya.

Rangga tersenyum getir melihat lembaran-lembaran kertas ditangannya itu. Lembaran-lembaran yang menyatakan tentang keadaan yang dideritanya saat ini.

Rasa sakit yang kian menggerogoti kepalanya. Yang selalu membuat ia berfikir tidak ada lagi harapan bagiannya.

Dia sudah lelah dengan semua ini, padahal semua orang tahu bahwa dirinya tidak ada lagi yang dapat menyelamatkannya saat ini, tapi seakan nanti akan ada keajaiban yang datang. Mereka masih berusaha, berharap dan berdoa.

Ah, kenapa ia menjadi pesimis seperti ini, kalau kata Michael sih realistis. Mengingat Michael, apakah ia akan melanjutkan usaha lukisannya atau masih berpikir bahwa ia telah gagal mengingat hari itu.

Hembusan angin kencang yang menembus jendela hingga jendela terbuka lebar dan menerbangkan gorden.

Rasa dingin menggelitik dikulit Rangga. Rangga mendekati jendela melihat tetesan hujan diluar sana semakin deras mengguyur kotanya.

Ah, ia jadi rindu pada Michael.