✒Kehangatan yang kembali hadir ✒
Coba bisa kuhentikan waktu ketika rengkuhan mu menarikku pada dekapanmu. Pasti akan kuhentikan saat itu.
✏✒✏
Empat bulan yang lalu, saat Rangga tidak lagi kuasa melanjutkannya.
Perasaan bersalah menjalari seluruh seluk di dirinya, Rangga bahkan dapat merasakan betapa hancurnya Micha.
Betapa tatapan kosong perempuan itu seakan meremas jantungnya. Rangga tidak menyangka bahwa sampai seperti ini akibat dari perbuatannya.
Kakinya melangkah mendekati Michael yang sedang melukis sesuatu yang tak jelas. Bahkan Rangga bisa tahu bahwa yang dilakukan Michael hanya untuk menggambarkan bagaimana hancurnya dirinya.
"Berhenti melukis kalau hati kamu nggak disitu, jatuhnya lo malah buat gambar yang jelek."
Michael menoleh kearah suara itu. Mata membulat seketika tau siapa sumber suaranya. Sepersekian detik sebelum sendu itu kembali mendominasi matanya.
"Aku gagal Rangga. Gagal," lirihnya.
Rangga tidak dapat berkata apa lagi selain memandang wajah menyedihkan yang ditunjukkan Michael padanya.
"Padahal aku udah serius. Berlatih dengan sungguh-sungguh. Aku juga nggak lupa berdoa tapi kenapa gagal, Ngga?"
Setetes air turun dari pelupuk matanya dikuti tetesan air mata yang semakin deras turun.
"Aku sudah berusaha Rangga, kamu tahu? Aku bahkan rajin berlatih," serunya sebelum ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Isakannya semakin kencang dipendengaran Rangga. Tak sadar tangannya terulur merengkuh gadis itu pada dekapannya.
"Kamu nggak gagal, hanya saja kesempatan kamu mungkin hanya sebatas di juara dua," Rangga mengeratkan pelukannya.
"Kamu selalu menjadi yang terbaik bagi dirimu..."
...dan bagiku.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro