Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prolog

Happy Reading!

Ctas!

Suara desisan pedang dengan kuku panjang milik sosok menyeramkan terjadi di kota. Kota itu tengah diteror makhluk di malam hari.

"Hentikan semua ini!" ucap seseorang yang memegang pedang, pemimpin kota Rasyan, Grazam Agra Nugraha.

"Tcih, aku takkan berhenti untuk melakukan seluruhnya. Kota ini harus hancur berkeping-keping.. Hahaha!" ucapnya dengan suara rendah tapi menakutkan dengan tawaannya yang menyeramkan.

Seluruh penduduk mulai takut. Semuanya bersembunyi menyelamatkan dirinya.

Sementara itu, sosok anak remaja yang berusia 12 tahun berlari. Berlari dengan satu tujuan. Berharap dia kembali kepada dirinya. Setiap bunyi langkah kakinya berlari, dia bertekad menghadapi apapun yang terjadi.

Pertarungan makin sengit. Grazam tidak bisa lagi menahan serangan darinya.

"Hahaha! Manusia lemah!" ujarnya sambil menatap kejam kepada Grazam.

"Bang! Berhenti!" ujar seorang anak remaja itu.

"Akram, berhenti! Itu akan berbahaya!" ucap Grazam lemah.

"Bang, aku mohon, hentikan semua ini bang! Abang tidak salah! Tidak mungkin abang melakukan itu semua!" ujar remaja yang bernama Akram itu.

"Apa kau bilang? Aku tidak akan menghentikan ini semua. Mereka itu jahat dan perlu dimusnahkan" ujar sosok itu sadis.

"Aku mohon, hentikan bang... Aku mohon" ujar Akram mulai meneteskan air mata.

"Agh! Diam!" bentak sosok itu dan mulai membentangkan sayapnya menyerang Akram.

"AKRAM!" jerit Grazam yang kemudian berlari sekuat tenaga untuk melindungi Akram.

Adegan Berdarah!

Shh!

Cakaran di dada Grazam terbentuk. Darah merah segar keluar mengalir dari cakaran itu. Grazam terkapar dan tidak bisa menahan nafasnya lagi. Luka cakar itu sangatlah dalam hingga ke organ tubuhnya.

"Pak! Bangun pak!" jerit Akram.

"Ugh, Nak Akram... Maafkan bapak telah teledor memimpin kalian" ujar Grazam melenguh sesak nafas.

Darah tetap mengalir. Grazam menghembuskan nafas terakhirnya saat itu juga. Tubuhnya lemah, jasadnya benar-benar rusak oleh setiap cakaran itu.

"BAPAK!" jerit Akram merangkul Grazam.

"Bapak! Jangan tinggalkan kami pak" ujar Akram sambil menangis tersedu-sedu.

Mata sosok itu terbelalak. Dia tidak bisa menghindari fakta bahwa sosok pemimpin itu beneran hilang dari dunia ini.

Apa sebenarnya yang terjadi?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro