😄Part 1😄
Happy Reading!
"Diberitakan, seorang tamatan kampus ternama di Negara Tarkia berhasil mengimplementasikan proyek pertahanan di kota Agrenia dengan teknologi yang dia praktekkan selama di masa kuliahnya"
Bunyi orang berbicara di televisi. Berita itu adalah berita yang saat ini viral di kota Agrenia. Semua orang membicarakannya.
"Bang, abang masuk tipi bang" ujar Akram.
"Haha, kram... Gimana rasanya liat abang di tv?" tanyanya.
"Asik bang, kek ngelihat orang terkenal bang" ujar Akram bercanda.
"Ah, adek bisa aja" ujarnya.
Sosok yang dipanggil 'abang' itu adalah orang yang sedang diviralkan di kota Agrenia.
"Kali ini mau kemana bang?" tanya Akram.
"Abang mau pergi acara dulu, ada seminar nasional di hotel" ujarnya.
"Akram boleh ikut ga?" tanya Akram.
"Akram jaga rumah aja ya, soalnya ini jauh. Nanti ga ada yang jaga rumah" ujarnya.
"Ah, baiklah bang. Hati-hati ya bang!" ujar Akram.
"Iya dek" balasnya.
Dia mulai mengenakan baju ala ala pegawai sukses. Menggunakan motornya menuju tempat seminarnya itu.
"Riq! Singgah dulu lah" jerit temannya dari jauh, Argon.
"Ah, ga dulu Gon, agak sibuk nih" ujarnya.
"Oke, ntar kalau sempat singgah yak!" ujar Argon.
"Siap!" ujarnya kembali.
Sosok yang dipanggil "riq" ini dikenal dengan nama Alfano Fariqi Reza. Dulu orang tuanya adalah pahlawan keamanan untuk kota Agrenia yang saat itu dilanda penjajahan sehingga berdampak pada pangan dan sandang masyarakat.
Ayahnya, Ando Santiga Areza, adalah sosok tentara yang gugur karena penyelamatan anak-anak pada masa penjajahan itu. Ibunya, Garcinia Arera Tarnia, sosok ibu yang tewas karena kerja paksa dari pemerintah penjajah.
Sekarang, dia hanya memiliki seorang adik, Arfano Akram Graza. Adiknya yang sekarang ini masih berumur 12 tahun itu adalah satu-satunya orang tersayang di dekatnya.
Skip Time!
Di hotel, Fariq disambut meriah. Dia benar-benar seperti artis yang baru saja naik daun. Lihatlah banyak fans darinya. Fariq benar-benar tidak menyangka hal ini terjadi padanya.
Sementara itu, Akram sedang bersantai di rumah mencoba menghilangkan kebosanan dan kesuntukannya di rumah. Dia tahu kalau abangnya itu akan pulang lebih lama karena seminar itu.
Tidak lama, terdengar ketukan pintu dari luar rumah. Akram berlari menuju pintu dan membukanya. Dua orang temannya sudah menunggu di luar rumah.
"Kram! Abang lu ga di rumah ya?" tanya Ara Semantha.
"Iya nih, gabut gw. Main yuk di rumah gw aja" ajak Akram antusias.
"Ayok, bosan juga gw nih" ucap Radita Aterna Trevin.
"Lu mah bosan mulu dit" ucap Ara sinis.
"Haha, udah ges. Mending masuk main di dalam aja" ajak Akram.
Sementara itu, di hotel, Fariq menyampaikan pemikiran-pemikirannya kepada peserta yang hadir pada saat itu. Semuanya sangat mendukung pemikiran itu. Fariq benar-benar merasa bahagia karena mampu membawa kotanya menjadi lebih baik.
Skip Time!
Sore harinya, Akram baru saja selesai bermain dan berniat untuk membeli makanan di warung. Maklum, dia belum bisa memasak seperti abangnya.
"Mbak, nasi bungkusnya dua ya mbak" ucap Akram.
"Oke nak seperti biasa kan?" ucap pemilik warung itu.
"Iya mbak" balas Akram.
Akram menyodorkan dua lembar kertas ungu bertuliskan 10.000 rupiah itu kepada si pemilik warung itu. Kemudian, dia berjalan menuju rumahnya.
Malam harinya, Fariq tiba dan disambut oleh Akram. Malam itu menjadi hari kebersamaan bagi mereka berdua.
"Btw, gimana tadi seminarnya bang?" tanya Akram penasaran.
"Lancar kok dek" balas Fariq singkat.
"Pas udah besar aku bakalan seperti abang deh, keren banget lo bang" ujar Akram memuji abangnya itu.
"Ah, adek bisa aja. Yang penting rajin belajar dek, kuatkan juga koneksi dengan Tuhan kita" ujar sosok abang Fariq itu.
"Oke, siap bang! Aku ga bakalan ngecewain abang deh!" ucap Akram antusias.
Malam itu menjadi malam kebahagiaan bagi mereka berdua. Namun...
"APA! APA MAKSUDMU?"
Apa yang sebenarnya terjadi?
Bersambung...
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro