💜🌙Bagian 10🌙💙
"KAAK KAAK Tsukiyama Risuko ini obat dari Riyuko-sama KAAK" seekor gagak terbang diatas Risuko dan melemparkan sebuah obat dalam wadah
"Wuo ada surat juga dari Onee-san"
Risuko adikku tercinta
Kakak sudah membuat obat luka untuk kalian dan maaf kakak tidak bisa kesana sekarang
Semangat dalam pertempurannya ya
Dari kakakmu Riyuko
Untuk adiknya tersayang yang pendek Risuko^^
"Ha ha terima kasih baka Onee-san" Risuko langsung saja membuka wadah obat dan dia merasa ada yang kurang
"Kaguya apa Onee-san lupa memberikan perban?" gagaknya Risuko langsung sweatdrop
"maaf aku lupa membawanya KAAK"
Risuko menghela napas dan menepuk jidat nya "dasar"
Kotetsu : jadi bagaimana kita mengobati Muichiro-san?
Risuko melihat sekelilingnya berusaha mencari kain "Apa boleh buat"
Risuko memanjangkan celana hitam yang dia pakai dan memotong roknya "beruntung aku memakai celana"
Kanamori : Tsukiyama-dono sungguh pintar
Risuko mengoleskan obat di tangan Muichiro dan mengikatnya dengan kain roknya setelah itu dia terdiam "bagaimana aku mengobati luka di perutnya?"
"Buka saja bajunya disini tidak ada siapa-siapa kecuali Kanamori-san , Haganezuka-san , Muichiro-san , dan Risuko-san sendiri" Kotetsu tidak tau jika apa yang dia katakan membuat Risuko ngeblush
"What?! Membuka bajunya?! kau kira aku cowok ya?!"
"Kan tidak ada pilihan lain jika dibiarkan racunnya akan menyebar"
"Kau saja yang membuka bajunya dan aku yang akan mengobatinya"
Kotetsu dan Kanamori melepaskan baju yang dipakai Muichiro sedangkan Risuko menutup hidungnya dan membelakangi mereka "jangan mimisan please jangan mimisan"
Risuko mengusapkan obat salep ke luka yang ada di perut Muichiro dengan wajah yang tidak bisa berhenti memerah setelah itu dia memanjangkan kain rok yang dia potong dan melilitnya
Risuko mengelap keringatnya dengan punggung tangannya "Akhirnya sudah selesai sekarang hanya tanganku yang perlu di obati juga"
...OMAKE...
"Tanjiro dia memerlukan pedang itu sekarang dia menghadapi iblis bulan atas lainnya" Muichiro langsung bangun
"Apa tubuhmu benar-benar bisa besa bergerak sekarang?"
"Iya aku yakin"
"Oke ayo kita pergi"
Muichiro langsung mengambil pedang dari tangan Haganezuka sehingga dia menjadi marah
"KEMBALIKAN PEDANGNYA!"
Muichiro dan Risuko langsung berlari secepat mungkin untuk menjauhi Haganezuka yang mengejar mereka
"Aura Tanjiro ada di arah sini!" Risuko menarik tangan Muichiro dan mempercepat langkahnya dan mereka berdua hampir saja jatuh ke tebing
"Itu dia!" Risuko menunjuk Tanjiro yang sedang mengejar hantengu
Tanpa banyak berkata Muichiro melemparkan pedangnya ke hadapan Tanjiro dan bertepatan dengan kedatangan Haganezuka yang langsung mencekik Muichiro
Muichiro : Gunakan itu Tanjiro!
Haganezuka : HENTIKAN! Aku akan membunuhmu! Jangan gunakan itu aku baru saja menyelesaikan tahap pertamanya sialan kembalikan!
"LEPASIN TANGANMU DARI LEHER MUICHIRO" Risuko mendorong Haganezuka dari Muichiro
Muichiro : Mataharinya mulai terbit dia akan segera kabur
"BOCAH SIALAN!" Haganezuka menampar wajah Muichiro tapi langsung disusul pukulan dari Risuko mengakibatkan mereka berdua hampir gelud
Haganezuka : BERANINYA KAU!
Risuko : TENTU SAJA AKU BERANI KAU TELAH MENAMPAR MUI JADI HARUS DITAMPAR BALIK
Kanamori menahan Haganezuka dan Kotetsu menahan Risuko
Risuko : lepasin gua Kontet aku masih ingin menampar wajahnya
Kotetsu : Daripada gelud mending lihat Tanjiro yang ingin membunuh iblis itu
Tanjiro berhasil memenggal kepala Hantengu dengan tarian dewa bara apinya tapi Tubuhnya tidak menjadi abu
Dari kejauhan terlihat Nezuko yang berlari mendekati Tanjiro
"NEZUKOOOO JANGAN KESANA BERLINDUNGLAH!!!" Yuuma meneriaki Nezuko dari kejauhan dan hampir saja dia terjatuh ke tebing untungnya Genya menolongnya
"Uump ump" Nezuko menunjuk tubuh Hantengu yang masih bergerak
"WOI TANJIDOR IBLIS YANG ASLI ADA DI JANTUNGNYA CEPAT BUNUH DIA SEBELUM DIA MEMAKAN WARGA!!!" Risuko berteriak senyaring-nyaringnya sampai Kotetsu dan Muichiro menutup telinga
Tanjiro langsung membunuh Hantengu dan menebasnya tepat di jantungnya
setelah berhasil membunuh hantengu dia menangis karena Tanjiro mengira jika Nezuko sudah mati karena sinar matahari
"Tanjiro-kun" Yuuma berjalan dengan Nezuko di sebelahnya
"p-pagi" Nezuko tersenyum dengan cerah
"Nezuko kau masih hidup?! Kau tidak menjadi debu?! Syukurlah kau masih hidup Nezuko" Tanjiro memeluk nezuko sambil menangis bahkan yang melihat mereka juga ikut terharu
Risuko : hiks Nangisnya nular anjir
"Mereka berhasil" Yuuma memeluk Genya sambil menangis
Para pemburu iblis berkumpul Risuko , Muichiro , Yuuma , Genya , Tanjiro , Mitsuri , dan Nezuko
"SEMUANYA KITA BERHASIL!" Mitsuri memeluk mereka semua
"Benar sekali kita berhasil dan tanganku sakit lagi" Risuko tersenyum meskipun dia merasa sakit lagi di lengannya
"Mitsuri aku kesesakan bisakah kau longgarkan pelukanmu?" ~Yuuma
Beberapa menit kemudian para kakushi datang menolong para warga desa pedang untuk pindah dan mereka juga membawa para pemburu iblis kecuali Risuko yang sedang membawa Muichiro
Serizawa : Tsukiyama-sama harusnya biar aku saja yang membawa anda dan anda juga terluka
Risuko : tidak bisa aku harus membawa Muichiro untuk langsung diobati
Serizawa : tapi Tokito-sama bisa di bawa dengan kakushi lain
Risuko : tidak aku mau membawa dan mengobatinya sendiri biarkan aku saja Serizawa-san
Serizawa : baiklah jika itu permintaan Tsukiyama-sama
Sesampainya di penginapan kupu-kupu Risuko membaringkan Muichiro dan menatap wajahnya yang masih tidak sadarkan diri "wajahmu tidak banyak berubah Mui aku senang bisa bertemu denganmu kembali dan berkat kau aku bisa mengingat semua lagu yang ku nyanyi kan dulu"
Risuko menemani Muichiro selama dua hari dari pagi sampai malam dan dia juga yang selalu mengganti perbannya
"Kapan dia bangun ya?"
Tok tok tok
"Konbanwa Risuko" dari balik pintu muncul Riyuko
"Konbanwa Onee-san"
"Risuko kau tidak pulang ya ini sudah malam" Riyuko menatap khawatir adik bungsunya itu
"Aku masih ingin menemaninya Onee-san jangan khawatirkan aku" Risuko tetap duduk di sebelah kasur Muichiro
"Benang takdir kalian benar-benar terlihat jelas yasudah kakak pulang terlebih dahulu jaga dirimu Risuko"
Riyuko pergi dari hadapan Risuko "Benang takdir?"
Risuko menelungkup wajahnya ke kasur "Ini hampir hari ketiga kau masih tidak sadarkan diri ini semua karena aku , aku seorang pilar tapi aku sungguh tidak berguna aku seperti bergantung kepada kalian harusnya Oyakata-sama tidak perlu merekrutku menjadi pilar"
"Itu tidak benar"
Risuko kaget dan mengangkat wajahnya dia melihat Muichiro yang sudah membuka kedua matanya
"Mui kau sudah sadar syukurlah" air mata bahagia mengalir di pelupuk mata Risuko
Muichiro langsung memeluk Risuko membuat wajahnya memerah
"Risuko kau itu istimewa kau bisa merasakan aura seseorang dan aura iblis , kau ramah dan menyenangkan , kau sangat hebat bertempur , dan kau sangat peduli dengan orang-orang bahkan saat aku masih kehilangan ingatanku kau tetap peduli jadi jangan menganggap dirimu tidak berguna"
"Mui maaf"
"Sudahlah yang penting kita sudah saling mengingat"
"Aku senang kita sudah saling bertemu seperti janji kita dulu"
"Tapi masih ada satu janji yang belum kutepati"
Risuko terdiam tapi wajahnya kaget
"M-mui jangan-jangan"
Muichiro tersenyum "aku belum menikahimu Risuko"
"Mui yang benar saja?!"
Wajah Muichiro terlihat raut sedih "kenapa? kau tidak menyukaiku ya?"
"Bukan begitu maksudku?! aku menyukaimu tapi umur kita masih sama 15 belum cukup untuk menikah apalagi mengurus rumah tangga nanti"
"Kalau begitu kapan menunggu umur yang pas untuk menikah?"
Risuko melipat tangannya dan menutup matanya "kira-kira disaat berumur 20 atau 21 tahun"
"Kalau begitu saat umur kita 20 tahun kita bisa menikah dong"
"Mui umur kita masih 15 kenapa malah membahas soal pernikahan" wajah Risuko tidak bisa berhenti memerah membuat Muichiro tertawa
"Hahaha wajahmu imut di saat kau malu"
"Aku tidak malu kok" Risuko membuang mukanya sambil mengembungkan pipinya
"Yang bener?"
"Huaaam bener kok" Risuko mengucek matanya
"Risuko kau mengantuk"
"Iya berhubung kau sudah sadar aku akan pulang ke tempat tinggal ku"
Muichiro menahan pergelangan tangan Risuko "kumohon temani aku disini malam ini saja"
"Baiklah kau tetaplah tidur di kasur dan aku akan tidur di kursi" Risuko kembali duduk di sebelah Muichiro
"Bagaimana jika kepalamu terjatuh ke depan nanti?"
Risuko menaruh kepalanya di pundak Muichiro dan memejamkan matanya "aku bisa bersandar di pundakmu supaya kepalaku tidak jatuh jadi selamat malam Mui"
Risuko langsung tertidur dengan nyenyak di pundaknya Muichiro "Wajah tidurnya sangat imut sudah lama aku tidak melihatnya"
Cup
Muichiro mendaratkan sebuah kecupan di pelipis Risuko yang masih tertidur "Mimpi indah Risuko aku berharap kita bisa hidup bersama"
Bersambung~
Anjay kale baper author ngetiknya
Berhubung author bakal pergi liburan cerita ini bakal gak update selama beberapa hari maaf ya(╥_╥)
Sebagai gantinya author nanti bakal membuat chapter special
Truth Or Dare
Kalian tinggal tulis di komentar sebuah tantangan untuk jujur (Truth) atau Tantangan suruhan (Dare) kepada semua karakter Kimetsu No Yaiba
Entar author laksanakan Truth or Dare dari kalian untuk semua karakter KNY
Tapi jangan yang aneh-aneh ya
Saatnya rahasia taisho
"Tsukiyama-sama sering kutemukan tidur di lantai apalagi saat pulang dari latihan"
-Serizawa sayo🍁
Happy Weekend Minna
~Aikatsuchara
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro