kim Yoojung 💓 Suho1
Warning!! Story terlalu panjang bisa mengakibatkan ngantuk mendadak😑
¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦
Baca one story ini sambil dengerin lagu yang di atas enak karna di jamin bawa tenang dan lebih ngantuk😥
.
.
.
.
Menjadi istri seorang CEO muda itu tidak selamanya menyenangkan terkadang hidup bagaikan di kurung terlebih lagi jika pernikahan tidak di dasari oleh cinta, pernikahan nya terjadi karna sebuah kecelakaan.
Membuat hidup seperti berlian yang paling berharga yang hanya untuk di simpan itu lah kehidupan Kim Yoojung setelah di persunting Ceo muda Suho.
"Ck, sesiang ini kau baru bangun tidak tau diri." Ucap Suho yang sedang mengenakan dasinya dan bersiap pergi kerja.
"Ah,, maaf aku sangat lelah." keluh Yoojung membuat Suho menoleh melihat yoojung jengah.
"kau lelah bersama teman-teman Club mu, wanita macam apa diri mu ini!" protes Suho sebelum pergi meninggalkan Yoojung yang masih berada di atas kasur.
"huff.." Yoojung menghempaskan napas nya berat lalu berjalan lesu ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Selang beberapa menit Yoojung buru-buru turun ke bawah untuk sekedar mengucapkan hati-hati pada suaminya tapi nihil Suho sudah berangkat.
"Ny.kim sarapan anda." ucap seorang pelayan membuat Yoojung berjalan dan langsung mendudukan diri di depan makanan yang masih sangat banyak.
"apa Suho tidak sarapan ?"kedua pelayan menggeleng dan menunduk.
"aku akan mengantarkan nya kalian siapkan." Yoojung segera bangkit dari kursinya berjalan ke kamar untuk mengambil jaket dan tasnya.
---oOOo---
Yoojung melangkahkan kakinya menuju ruangan Suho yang terletak paling atas senyumnya terukir saat melihat wanita cantik yang tengah sibuk dengan gagang telponya.
"selamat pagi Ny." sapa Lisa yang membungkuk hormat memberi salam dia adalah sekertaris Suho.
" Pagi, Apa dia di dalam ?" ucap Yoojung yang di beri anggukan oleh lisa, langkah yoojung terhenti saat tangannya di cegah.
"maaf, Bapak meminta saya tidak boleh membiarkan siapapun untuk masuk." ucap Lisa yang tertunduk.
"tidak apa, saya yang akan bertanggung jawab untuk kamu."ucap Yoojung sebelum memasuki ruangan suaminya.
Mata Yoojung menangkap sebuah pemandangan yang benar-benar membakar hatinya itu suaminya sedang bercumbu dengan kepala keuangan Jasmine, membuat Yoojung mengeluarkan air matanya ini bukan untuk pertama kalinya dia memergoki Suho tapi untuk yang ke sekian kali nya dan dengan wanita yang sama.
Yoojung menjatuhkan kotak bekal yang di bawa matanya menatap Suho yang terkejut dengan cepat yoojung berlari meninggalkan ruangan.
"Sial." Maki Suho yang langsung berdiri membuat Jasmine terjatuh.
"Suho-ssi.." rengek Jasmine melihat kepergian Suho buru-buru dia mengambil laporan dan keluar dari ruangan bos nya itu.
Air mata Yoojung terus mengalir seiring dengan lari nya yang entah tertuju ke arah mana_
Tiidd... Tidd.
Yoojung bisa melihat lampu mobil yang terus menyorot kearahnya tanpa berniat untuk beranjak yoojung lebih memilih terdiam mungkin dengan dia mati semua akan berjalan lancar.
Buggy..
"Bodoh!” yoojung membuka matanya dan langsung bertemu dengan manik coklat milik suaminya yang kini memeluknya.
"lepas." rengek Yoojung yang berusaha melepaskan ngenggaman tangan yang mencengkram kuat lengan nya.
"jangan ke kanakan! Ikut aku." Suho tidak peduli dengan tolakan yoojung, yang dia pikirkan hanya membawa Yoojung yang benar-benar bodoh ingin mengakhiri hidupnya jika saja dia tidak menarik nya. Yoojung hanya bisa mengikuti Suho yang kini menariknya dengan kuat kearah kantor tatapan mata yang yoojung dapatkan membuat gadis itu sedikit risih.
"Lepas, lepaskan aku"
"Jangan berisik!" bentak Suho yang menekan lift Yoojung hanya menangis, setelah lift terbuka Suho kembali menarik Yoojung mamasuki ruangan nya.
"lepas!" Yoojung menarik tangan nya kuat membuat Suho melepaskan nya.
"aku ingin cerai!" ucap Yoojung pasti membuat Suho menatap nya tajam tatapan yang sangat sulit untuk di artikan.
"Tida akan dan tidak akan pernah!"
"hentikan omong kosong mu kita akan berakhir kau bisa menjadikan jalang mu sebagai Ny mu." Yoojung menatap Suho dalam.
"kau hanya salah paham Yoojung, aku bisa jelaskan_" yoojung tersenyum kecut selalu saja seperti ini Suho memberikan alasan yang tidak pernah masuk akal jelas-jelas dia melihat bahwa dirinya juga menikmati cumbuan tersebut.
"lucu selaki, salah paham setiap aku ke sinih itu lucu." Suho tidak bisa berkata apapun dia hanya menatap gadis nya lemas apa yang dia lakukan memang salah.
"tolong mengertilah"
"aku sangat mengerti justu itu aku akan membuat mu bersama jalang mu." sindir Yoojung.
"jangan panggil dia jalang!" bentak suho.
"apa nama yang pantas untuk nya, Pelakor hah!" Suho melayangkan tangan nya hendak memukul Yoojung namun tak jadi karna Yoojung menatap nya dengan tatapan penuh kebencian.
"Ck, kau bahkan ingin menamparku untuk jalang itu, kalian murahan, aku muak semua kepalsuan ini mari hentikan dan kita berjalan di jalan masing-masing aku akan membawakan berkas perceraiannya." Yoojung menghapus ari mata nya berjalan mengigalakan Suho yang masih mematung.
"Agrhh bodoh" Suho mengacak rambutnya kasar matanya terus mengamati sosok yang kini hilang di balik pintu.
---oOOo---
"kau gila." Teriak Suzy pada Yoojung yang sudah di anggap adik nya itu.
"apa orang tua kalian akan setuju ?" pertanyaan yang selalu sama dari mulut Suzy sejak mengetahui ke inginan Yoojung untuk pisah belakangan ini.
"eonni aku sudah muak, kau mengerti aku kan ?" Suzy mengangguk dan mengelus pundak Yoojung lembut.
"Aku tau itu sangat berat Yoojung tapi kau harus sabar, pikirkan baik-baik jangan ambil ke putusan gegabah ingat kau punya Nacy untuk di besarkan bersama." saran Suzy membuat Yoojung meneguk minuman nya.
"berhenti minum, kau masih menyusui Yoojung!" protes Suzy.
Yoojung tidak meladeni perkataan Suzy dia hanya ingin bergelut dengan wine nya agar pikirannya sedikit hilang dan melupakan semua kejadian buruk yang selalu menimpanya.
"sebaik nya kau pulang aku sudah menelpon Oppa mu untuk mengantar." Yoojung menatap tajam Suzy bagai mana dia menyuruhnya pulang dengan semua yang dia alami.
"aku tidak mau. Yeah eonni." Yoojung mulai menenguk kembali winenya.
---oOOo---
Yoojung berjalan gontai menuju kamar Nacy putrinya, pikiran nya kacau sepanjang jalan Oppa nya selalu memarahi nya dengan sikap nya yang ceroboh meminta Cerai padahal Oppa tau kelakuan Suho tapi dia selalu membelanya dengan alasan aku tidak pernah memberi hak Suho sebagai seorang suami.
Yoojung membuka pintu kamar Nacy ini sudah pukul 11 malam, tapi Yoojung masih melihat babysister nya masih terbangun menjaga Nacy.
"Ny. Sudah pulang maaf aku memberikan susu formula untuk nona muda ini semua harus di lakukan agar nona muda tidak menangis dia baru saja tertidur Ny." jelas babysister itu membuat Yoojung mengangguk dan mengisaratkan nya untuk keluar.
Yoojung berjalan ke arah pintu menguncinya takut Suho akan masuk dan kembali membuat moodnya lebih buruk.
Yoojung mendekat mencium putrinya yang terlelap dan menatap nya sendu amarah di hati nya masih menggebu membuat nya ingin mencaci maki siapa pun yang ada.
"kau tau jika karna bukan diri mu aku akan melarikan diri dari neraka ini" Ucap Yoojung lihir sambil mengamati Nacy.
"kau menjadi beban dalam hidup ku aku sangat membencimu.." Yoojung muali menangis sendiri mengingat kejadian suaminya yang berselingkuh.
"kenapa hanya dia yang berhak bahagia aku tidak hah! Jawab aku!" Bentak Yoojung membuat Nacy terbangun dan menangis.
Owwweee..oowwee..
"BERHENTI MENANGIS!" Bentak yoojung membuat babysister yang berada di luar menggedor pintu agar Yoojung sadar yang dilakukan adalah salah.
Owweee... Owwee..
Nacy semakin menangis sejadi-jadinya.
"Nyonya tolong buka pintunya!"
Baby sister yoojung panik dengan suara navy yang terus menangis dan suara teriakan yoojung menyuruh nacy diam.
Tok..tokk..
"Nonya buka pintunya, nona muda dari tadi sudah menangis."
Suho keluar dari kamar nya mendengar keributan yang sedang terjadi rahang nya mengeras dia sudah tau hal ini akan terjadi pasti hasilnya itu sedang mabuk dan melampiaskan pada nacy.
"Tuan, Nacy dia menangis Nyonya muda tolong dia tuan, nyonya buka pintunya Nyonya!" Babysister panik membuat Suho ikut panik dan menggedor pintu kamar nacy.
"Yach! Yoojung buka pintunya!" Suho menggedor pintu kamar Nacy tapi tida ada tanggapan yang ada hanya tangisan Nacy yang semakin kencang.
Owweeee.. Owwwee.. Owweee..
"Berhenti! Aku bilang berhenti" Yoojung kembali berteriak membuat Suho segera mencoba mendobrak pintu tapi usaha nya nilih.
"Minah ambil kunci ganda di Laci kamar saya!" perintah Suho yang langsung di jalan kan Minah babysister Nacy.
"Yoojung buka pintunya!"
Dor..Dorr..
"Aku bilang berhenti menangis aku benci mendengar nya Aggggrrhhh.." Teriak Yoojung membuat Suho semakin takut terjadi hal yang buruk akan putrinya.
"Yoojung buka pintunya, jangan sakiti Nacy!" teriak Suho yang masih mendengar tangisan Nacy.
Owwwee. Owwee..
"Yoojung!"
"Yoojung kau mendengar ku,
"buka pintunya Yach!"
Suho semakin panik tangan nya terus menggedor pintu kamar Nacy setelah tidak ada lagi tangisan yang terdengar.
"Nacy Appa di sini sayang, Yoojung buka pintunya!"
dor..dorr.. Suho masih menggedor pintu kamar Nacy walau sudah ada tangisan tapi itu membuat Suho lebih panik bisa saja yoojung gelap mata.
"tuan ini"
Suho langsung merampas kunci dan dengan terburu membuka kamar Nacy matanya tertuju pada Yoojung yang sedang berbaring sambali menyusui Nacy.
Yoojung menatap tajam Suho lalu membuang muka, lebih memilih memandang Nacy.
Suho berjalan menuju ranjang ikut berbaring dan memeluk Yoojung "kau membuat ku khawatir sayang" ucap Suho yang mulai mencium wajah Yoojung.
"jangan sentuh aku!" tegas Yoojung tapi membuat Suho semakin mengeratkan pelukan nya.
"keputusan ku sudah bulat kita akan ber-
Belum semat melanjutkan ucapan nya bibir Yoojung sudah di pangut oleh Suho, walau Yoojung menolak tapi ia juga mulai mengikuti permaian yang Suho berikan.
"Kita punya Nacy yang harus di besarkan dia butuh kasih sayang kita kita harus bertahan untuk anak kita sayang" Ucap suho yang mencium Nacy dan menatap Yoojung lembut.
"aku lelah mari hentikan semua nya"
"kau harus memikirkan Nacy sebenci apa pun kau pada ku, lihat lah dia apa kau akan menyia-nyiakan anak mu" Yoojung melirik Nacy yang mulai kembali terlelap.
"aku akan memperbaiki semuanya sayang aku berjanji, kita akan mulai rumah tangga kita kembali" ucap Suho lembut dan memeluk Yoojung.
"aku cinta kamu."lihir Suho yang memeluk Yoojung sambil mengusap rambut Yoojung lembut.
---oOOo---
Suho tau bagai mana Yoojung ibu dari anak nya sangat membenci darinya karna dirinya, masa depan yang sudah di depan mata Yoojung hancur begitu saja saat tau diri nya hamil semua cita-cita yang di harapkan hanya angan semata.
"Mamah Nacy mau sama Mamah, sini sayang." ajak Suho lembut membuat Yoojung menghentikan aktifitas menyiram tanaman kesukaan nya dan menghampiri anak dan suaminya.
"Ouch,, Anak mamah haus ya ?" Yoojung menggendong Nacy dan duduk di samping Suho yang sedari tadi tersenyum lebar.
"kan tadi udah mimi, masa haus lagi sini kita mimi lagi, aduh cantik banget si anak mamah." Yoojung kembali memberikan asi kepada Nacy yang sekarang berumur 2 bulan.
"papah nya kan tampan." Yoojung hanya tersenyum kecut.
"Buat apa tampan kalo playboy." celetuk Yoojung, membuat Suho memalingkan wajah nya.
"mamah nya tega sama papah sayang, kamu tau dia gak ngasih hak papah itu udah lama banget sebelum kamu lahir" Yoojung hanya terdiam mendengar sindiran Suho.
"kau tau mamah perlu waktu, tapi lihat kelakuan papah mu itu dia main api di belakang mamah" jawab Yoojung kembali.
"bilang sama mamah Nacy, papah kesepian tapi papa tau batasan nya ko"
"Itu sama aja Suho!" bentak Yoojung membuat Nacy kaget dan langsung menangis.
Owwaaa... Owwaa..
"cup cup anak mamah gak boleh nangis nanti kita labrak pelakornya ya biar Nacy gak nangis lagi" ucap Yoojung pada putrinya membuat Suho terkekeh geli gemas melihat tingkah istrinya.
---oOOo---
Yoojung mengenakan dres mini nya malam ini dia akan pergi ke club bersama teman-teman nya.
"mau ngapain kamu pakai baju gak pantes kaya gituh ?" tanya Suho yang baru selesai mandi.
"apa urusan mu" Yoojung hendak membuka pintu kamar tapi tangan nya di tahan oleh Suho.
"Gak Yoojung cukup sama aku aja gak usah sama cowo lain kamu udah janji malam itu yang terakhir." cegah Suho membuat Yoojung memutarkan bola mata malas.
"itu sebelum aku melihat kebusukan mu" Yoojung menghempaskan tangan nya dan langsung keluar kamar.
---oOOo---
Alunan musik yang berdentrum kencang mengisi semua ruangan aroma alkohol sudah menjadi teman yang setia untuk malam yang panjang ini.
yoojung di tarik Saeron ikut menari dengan kondisi yang masih setengah sadar tapi badan nya menggikuti setiap gerakan, Suho yang melihat kelakuan Istrinya ingin sekali menyeretnya pulang dan menyetubuhinya dari pada melihat Yoojung memamerkan hak milik nya kepada pria lain.
"gue cape Saeron loh aja gue mau minum aja" ucap yoojung meninggalkan Saeron yang sedang asik menari.
"yach pergi ok deh happy ya sayang ku" Yoojung hanya tersenyum dan berjalan gontai menuju bar mulai memesan minuman yang lebih memabukan untuk menghilangkan stres nya.
"minum sendiri aja noona, mau aku temenin ?" tanya seorang pria yang tinggi dan gagah, membuat Yoojung tersenyum dan meneguk minuman nya.
Laki-laki itu kembali menuangkan minuman ke dalam gelas yang langsung di minum Yoojung.
"kau tidak minum ?"tanya Yoojung penasaran karna sedari tadi hanya dia yang menikmati minuman nya.
"aku tidak minum ini noona, kadar nya terlalu tinggi"
"ha ha kau banci sekali" celetuk Yoojung yang muali bicara melantur.
"benarkah apa kau mau aku buktikan ke perkasaan ku ?" Yoojung terkekeh mendengar tawaran pria ini.
"ha ha ha minum saja kau tidak kuat apa lagi it-
Mulut Yoojung langsung di bekap dengan ciuman panas yang pria ini berikan membuat Yoojung semakin meradang seluruh badan nya panas.
Bouge..
Suho melayangkan tinjuan nya membuat laki-laki itu terseungkur sedangkan Yoojung hanya terkekeh geli karna kesadaran nya sudah menghilang.
"dia istri gue!" Suho langsung menarik Yoojung keluar dari club membawanya masuk ke dalam mobil.
"Suho itu kau, mana mungkin dia hanya sibuk dengan jalang itu, ahk,, pasti kau banci yang tidak kuat minum itu kan ha ha" Yoojung mulai melantur.
"berapa banyak kau minum hah!"
"sayang ayo kita lanjutkan kau bilang ingin membuktikan keperkasaan mu aku juga ingin membalas si bajingan itu" gerutu Yoojung.
Suho menarik Yoojung keluar saat sudah sampai di depan rumah nya menyeret Yoojung ke atas kamar nya membuat Yoojung mengerutkan kening heran.
"ini rumah ku, ahh kau mau bermain di sini agar si bajingan itu cemburu kan itu ide yang bagus" Yoojung tersenyum di atas kasur membuat Suho mendekat dan tersenyum iblis.
"kau mau ini" Suho mulai mencium panas Yoojung langsung membuat Yoojung menyambut pangutan nya.
"aku ingin sekarang sayang" gumam Yojung dengan mata sayu nya.
.
.
.
Mata Yoojung terbuka lebar saat sinar mata hari menyusup dari balik tirai pandngan Yoojung tertuju pada Tangan yang melingkar di atas perut nya, kepalanya pusing mungkin efek minum semalam Yoojung mengingat lagi kejadian semalam.
"Tidak mungkin.." gumam Yoojung yang langsung melihat di balik selimut dia tidak mengenakan sehelapun pakaan, pikiran Yoojung di penuhi oleh laki-laki yang mengajak nya tidur membuat Yoojung menggeleng.
Kenapa kau seperti ini lagi Yoojung,
Ingat kau punya Nacy.
Siapa laki-laki ini ?
Kau benar-benar hina Yoojung.
Yoojung mengutuk nya sendiri.
Lalu meneteskan air matanya merasa wanita paling hina di muka bumi ini, bagi mana bisa dirinya bersenang-senag dengan pria lain saat diri nya berstatus menjadi istri orang bahkan untuk memuaskan suaminya sendiri ia butuh waktu.
"Uuhh..
Tangan yang sedari tadi memeluk dirinya kini mulai bergeser membuat Yoojung sadar dan membalikan badan nya, matanya menatap Suho kemana laki-laki semalam ?
Suho membuka matanya menampilkan senyum manis nya membuat Yoojung semakin heran.
"Kau sudah bangun ?" tanya Suho lembut membuat Yoojung membisu dengan segala pemikiran nya.
Apa aku menghabiskan malam bersama Suamiku ?
Tapi kapan dia membawa ku, yang aku ingat hanya aku menantang seorang laki-laki yang bidak bisa minum dengan kadar alkohol yang tinggi.
"Malam ini indah baby, kau membuat aku terjaga."
Yoojung menyakinkan dirinya sendiri bahwa orang yang telah bercinta dengannya adalah Suho suaminya.
---oOOo---
Suzy tersenyum melihat Yoojung yang baru datang bersama Nacy. Membuat Suzy mengambil alih Nacy dari babysister dan menggendong nya.
"Ahh ponakan Eonni cantik sekali." Suzy mencium pipi gembul Nacy membuat Yoojung tersenyum dan tanpa permisi langsung duduk di kursi Suzy.
"Eonni aku perlu bicara"
Suzy mengengok "bicara lah"
Yoojung sedikit ragu-ragu pasalnya ini di butik Suzy dan tidak hanya ada mereka berdua.
"Aku melakukan nya lagi" mata Suzy membulat mendengar pengakuan Yoojung.
"dengan Suho" Yoojung mengaguk membuat Suzy mengajak nya masuk ke ruangan pribadinya setelah menitipkan Nacy.
"ceritakan pada ku!" pinta Suzy.
"aku mabuk berat dan terjadi begitu saja Eonni, apa yang harus aku lakukan" Yoojung menampakan wajah bingungnya yang sontak membuat Suzy ngakak.
"kau bodoh atau apa Yoojung dia suamimu sudah sewajar nya kau melayani dia, apa kau sekarang ingin bunuh diri ?" tanya Suzy membuat Yoojung menggeleng.
"Aku tidak mau mati sia-sia aku punya mereka sekarang"
"bingo! Lupakan masa lalu Yoojung dan percaya pada suamimu itu, dia pria yang bertangung jawab dan aku liat dia benar-benar cinta padamu" Yoojung hanya menganguk.
"aku harus membuka lembaran baru ?" tanya Yoojung.
"Betul sekali, dulu kalian berkencan bukan dan memang saling mencintai ?" Yoojung mengangguk.
"apa kau masih mencintai nya" Yoojung membatu mendengar pernyataan Yang di keluarkan Suzy.
"Ya aku masih mencintai nya tapi di tambah benci Eonni, dia telah menghancurkan masa depan ku yang selangkah lagi"Suzy menghempaskan napas nya panjang.
"jadi sekarang iklaskan semua nya Yoojung terima Suho dan Nacy sebagai kebahagianaan mu aku jamin hidup mu akan sempurna" Yoojung mengangguk dan pamit untuk melanjutkan perjalanan nya ke kantor Suho.
---oOOo---
Yoojung melangkahkan kaki nya menuju kantor baru Suho di sana masih setia Lisa yang selalu menjadi astisten kantor Suho.
"Bapak sudah menunggu Ibu dan Nona muda di dalam." Ucap lisa membuat Yoojung mengambil alih Nacy dan berjalan memasuki ruangan Suho.
Pandangan nya tertuju pada pria yang sibuk dengan berbagai dokumen nya tanpa menyadari keberadaan Yoojung dan Nacy yang duduk di sofa.
Owwee..
"ssuutt.. jangan nangis ya sayang papah nya lagi kerja." Suho menoleh dan tersenyum itu Yoojung dan penyemangat kecilnya.
"ahk sayang kau ada di sini papah kangen Nacy mmuucch" Suho mencium Nacy yang ikut tersenyum.
"dan kangen mamah mmuucchh" Suho mencium singkat bibir Yoojung membuat Yoojung tersenyum.
"mamah udah gak marah lagi sama kita Nacy makin cinta papah sama kalian" Ucapan Suho membuat Yoojung tersenyum dan mengecup Nacy yang sedari tadi di gendong Suho.
Aku akan mencoba nya ini semua tantangan dan kebahagiaan diri ku, apa yang di katakan Suzy Eonni benar tida ada salah nya aku mulai kembali membuka lembaran baru dengan cerita yang baru antara keluarga kecil kita.
End
Ini one short paling panjang yang pernah aku bikin 💪
Baby Nacy..
Papah SUHO...
Mamah YOo Jung
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro