Kim Yoojung💗 Suho 2
Aku buat cerita Yoojung💗 Suho yang sebelum mereka nikahnya ya.
Kalo masalah bacanya si sesuka mau dia baca yang ini dulu atai yang onoh dulu hehe.
.
.
.
.
"Akhirnya tuhan menjawab semua doa ku sayang!!" Yoojung memeluk Suho yang masih terdiam.
"kau tau aku di terima sebagai calon pramugari hanya harus mengikuti beberapa tes lagi Aggrrhh.. Benar-benar suwatu ke ajaiban, impianku akan jadi kenyataan"
Suho hanya tersenyum kecut mendengar ocehan Yoojung tentang di terimanya menjadi pramugari, itu impian gadis mungil itu jika di tawari menjadi direktur gadis itu kan selalu menolak karna satu tujuannya hanya ingin bebas dengan segala ke ingginannya.
"Aku bisa bebas Suho aku menyukainya Aggrrrhh"
"Kenapa harus pramugari sayang, kau bisa menjadi dokter atau Istri dari ceo saja menemani ku."
Yoojung melirik Suho yang masih sibuk dengan berkasnya. "menertilah ini impian ku Suho aku ingin merasakannya kau tau"
"Ya aku tau tapi buat apa uang, kau hanya duduk manis di rumah aku akan mengalirkan uang untuk mu cukuplah ayo kita menikah saja." hardik Suho membuat Yoojung membuang mukanya.
"mengertilah yang aku buguhkan bukan hanya uang kau harus paham itu!"
Suho menghentikan aktifitasnya lalu berjalan menghampiri sofa putih yang Yoojung duduki matanya memperhatikan raut wajah tunngannya itu.
"Ayo lah kau sudah dewasa Yoojung dan sebentar lagi kita akan menikah apa tidak bisakah kau tetap seperti ini."
"Ck, pengangguran maksud mu!" Suho terdiam melihat nada bicara Yoojung yang menaik.
"Bukan, tetep mendampingiku seerti ini"
"Kau tau, kau begitu Egois mementingkan diri mu sendiri aku benci diri mu Suho" Yoojung bangkit dan meninggalkan ruangan Suho.
.
.
.
"Apa kau yakin Yoojung apa sudah meminta izin dengan tunangan mu itu ?" ucap Seojang yang menatap sahabatnya itu dalam.
"Hemm, sudah ini hidup ku dia tidak berhak mengatur ku Seojang"
"Terserah pada mu Yoojung ayo selanjutnya kita"
Yoojung dan Seojang mendongak saat namanya di panggil untuk mengikuti tes kesehatan yang harus di lakukan sebagai calon pramugari.
"Aku tidak sabar menunggu hasilnya jika kita lolos pasti akan di pastikan kita akan menjadi calon pramugari ahk aku sangat senang Yoojung-ssi."
"Yah ini impian yang selalu kita ingginkan bukan."
.
.
.
Yoojung menekuk wajahnya jamuan makan kedua keluarga sedang berlangsung membahas rencana pernikahan Yoojung dan Suho.
"Bagai mana pendapatmu Yoojung ?"
"iya itu ide bagus"
"aku tidak sabar kau akan menjadi menantuku dan aku akan menimang cucu" ucap mamah Suho.
Yoojung pamit untuk keluar menemani Suho yang sedari tadi mendapat telpon.
"Kau di sini," Yoojung mengangguk "makan mu sudah selesai kemarih lah." perintah Suho yang menepuk bangku di sampingnya membuat Yoojung menurut pandangan gadis itu tertuju pada Suho yang sedari sibuk dengn ponselnya.
"Suho"
"hemm"
"Kau bisa batalkan pernikahan ini"
Suho membelalak mendengar permintaan konyol gadisnya ini.
"Jangan gila Yoojung pernikahan kita 1 bulan lagi!"
"Aku di terima Suho, aku di terima kita bisa tunda pernikahan ini 3 tahun lagi"
"Jangan bodoh!" bentak Suho membuat Yoojung kaget. "Hentikanlah hayalan bodoh mu Yoojung"
"Itu bukan hanyalan Suho itu kenyataan kau egois." Yoojung bangkit dan pergi.
"Yoojung jangan seperti anak kecil" terik Suho.
.
.
.
Yoojung menunggu makanan yang di beli Seojang yah, dia kabur dari rumah demi memenuhi inpiannya.
"Aku pulang." Yoojung tersenyum melihat Seojang yang mebawa dua kantung pelastik.
"Ahh cepatlah aku lapar Seojang cepat, cepat."
"anak ini pertahankan bentuk tubuh mu jangan sampai kau terdeportasi karna berat badan mu naik" omel Seojang membuat Yoojung terkekeh.
"kau bawel sekali Seojang"
"harus aku sahabat mu Yoojung."
"Ye, baiklah apa Eonni mu ada ?"
"Suzy eonni dia sedang sibuk mingkin larut akan pulang"
"Ahh aku akan menginap"
"lagi apa orang tua mu tidak mencqri mu Yoojung ?"
Yoojung terdiam apa harus di menceritakan semuanya pada Seojang.
"sebenarnya apa yang terjadi Yoojung kau sedang menyembunyikan sesuwatu aku yakin itu?" tatapan curiga yang di berikan Seojang membuat Yoojung mengangguk.
"pernikahan ku di percepat"
"uhukk.. Apa lalu karir mu ?"
"Aku akan mengikuti kata hati ku untuk mengejar impian, ini sudh di depan mana Seojang 2 hari lagi kita ikut penerbangan itu menyenngkan bukan" mata Yoojung berbinar memikirkan nya sajah sudah sangat senang.
"lalu bagai mana Suho ?"
"Entah lah."
"pikirkan lagi Yoojung kau ingin menjadi wanita karir atau is-
"aku memilih impianku Seojang"
Seojang hanya bisa mengangguk entah harus memeberikan saran seperti apa mengingat Suho dia pria yang tidak waras hanya untuk urusan cinta, bagai mana tidak Suatu hari Seojang tidak bisa menjemput Yoojung dia meminta Sehun sepupuh nya menggantikan dirinya tapi kau tau Sehun dia di kuntit dan di ancam akan di bunuh jika masih ada hubungan dengan kekasihnya itu saat mereka pacaran dan entah hal gila apa yang akan membuat Suho menunjukan rasa cintanya meningat gadis itu memutuskan untuk mengambil impiannya.
.
.
.
"Apa kau bodoh tidak bisa menemukan gadis itu ?" Suho melonggarkan dasinya menggulung kemejanya pikirannya sedang kacau pernikahannya tinggal Satu minggu lagi tapi calon pengantinnya menghilang sudah banyak orang yang Suho kerah kan untuk mencari Yoojung tapi nihil membuat Suho mendesah prustasi.
"maaf bos kami kehilangan jejak."
"Bodoh cepat lacak di mana keberadaan Eonni Seojang aku yakin dia mengetahui keberadaan adik nya dan Yoojung pasti gadis itu bersama nya!"
Setelah anak buah nya pergi Suho duduk dan memijat keningnya memikirkan keberadaan gadisnya.
"Kau menyiksa ku Yoojung, apa di pikiran mu hanya ingin menjadi pramugari ku bisa saja memilih profesi yang lain aku tidak akan melarang asal jangan pramugari cukup aku kehilangan Anna, tidak diri mu kali ini"
Anna wanita cantik yang sudah Suho kubur jauh-jauh semua kenangan tentang Gadis itu, gadis yang pernah mengisi lubuk hatinya dia meninggal saat ikut penerbangan ya dia pramugari itu sebab nya Suho tidak suka Yoojung memiliki profesi seperti itu.
.
.
.
Suho yang mendapat kabar keberadaan Yoojung langsung membanting stir menuju lamat yang tetdapat di gangnam sebuah prumahan elit tempat Yoojung bersembunyi.
Semenjak Yoojung memutuskan menjadi pramugari dia bersembunyi dan Seojang pun ikut bersembunyi walau sesekali keluar untuk membeli makanan persembunyian yang di lakukan untuk 1 hari lagi sebelum mereka ikut penerbangan pertama mereka.
Yoojung menunggu Seojang yang sedang membeli makanan, suara bel membuat Yoojung risih apa Seojang lupa pasworad dan tidak membawa kunci itu menjengkelkan mengganggu waktu bersantai Yoojung, dengan gontai wanita itu berjalan membuka pintu tanpa menintip terlebih dahulu.
"Suho"
"Akhirnya aku menemukan mu"
Suho menerobos masuk dan menarik Yoojung masuk ke dalam.
"lepaskan Suho ini sakit!" Yoojung meronta tapi tidak membuat Suho luluh.
"Apa kau mau membatalkan pernikahan kita hah, kau gila Hoojung hanya untuk impian mu itu hah!"
"Suho sakit, lepas"
"JAWAB YOOJUNG!" bentak Suho membuat Yoojung menangis.
"Ya aku mau mengejar impian ku Suho,"
"Lalu aku bagai mana hah apa harus menunggu mu lagi, apa 5 tahun tidak cukup!"
"hisk,, aku ingin mengejar impian ku Suho kau mengertilah jadi lah di posisi ku sedikit saja mengerti jangan terlalu egois"
"Ck, kau bilang diri ku Egois, kau yang egois dulu kau berjanji sehabis lulus kuliah langsung menikah dan apa sekarang pramugari tidak aku menentang mu Yoojung!"
"Aku mohon 3 tahun saja"
"tidak bisa, sudah cukup ayo kita menikah"
"TIDAK!
Suho mengatur napasnya yang sangat menggebu amarahnya sudah naik ke ubun-ubun gadis nya ini selalu mencoba lari itu membuat Suho semakin jengkel.
"Baiklah kita kan tetap menikah, walau dengan cara kotor aku mendaatkan mu Yoojung!" Suho menarik Yoojung memasuki kamar dan melakukannya.
.
.
.
Yoojung membuka kedua matanya badannya sakit terutama di daerah ke wanitaannya air mata mengakir deras di pipi nya mengingat kejadian semalam.
"Kau sudah bangun ?"
Suara orang yang paling yoojung hindari kini terdengar lihir di kupingnya.
Suho mengeratkan pelukannya dan memejamkan matanya.
"lima hari lagi kita akan menikah sayang aku mencintai mu" ucap Suho sebelum benar-benar memejamkan matanya.
Yoojung terdiam merutuki dirinya yang ceroboh jika dia menhintip dulu siapa yang datang tidak mungkin akan berakhir seperti ini, yah berakhir melepaskan impian nya.
End.
Tetimakasih udah mau dukung tetus.
.
.
Di baca juga ya 😉
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro