Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Kim Yoojung 💓 Changbin





Yoojung mengacak rambut nya kasar, pandangan nya tertuju pada soal-saol fisika dengan berbagai rumus yang begitu mengganggu ketenang nya.

"kenapa lagi hem ?" tanya seorang laki-laki dengan jus yang baru saja dia bawa memberikan nya kepada gadis yang sedang tertekuk lesu.

"pusing aku"

"yang mana sini aku bantu" Yoojung melingkari angka 1,2,3,4,5,6,7,8, dan angka 40 membuat Changbin tersenyum.

"gitu aja udah pusing sini aku bantu" Chanbin mengambil buku yang sedari masih kosong dia mulai mencatat nya kembali dan menulis semua rumus untuk menyelesaikan nya Yoojung hanya mengamati dan mengangguk saat Changbin mulai menjelaskan.

Yoojung merentangkan tangannya sambil menguap "Akhirrrnya selesai juga"

Changbin hanya tersenyum melihat tingkah kekasih nya itu.

"Ayo kita pulang ini sudah sore Yoojung" ajak Changbin yang langsung mendapatkan penolakan Yoojung. "kenapa ini udah sore nanti mamah kamu marah"

"aku mau liat kamu tanding basket dulu" rengek Yoojung membuat Changbin terkekeh geli.

"nanti mamah marah" Yoojung langsung mengambil ponsel nya.

"hallo mamah aku mau liat Changbin tanding basket jadi pulang nya aga sore gak papa kan ?"

"..."

"yee mamah, I love You mmuuaacchh" ucap Yoojung setelah menutup telpon nya Changbin hanya tercengang melihat kelakuan kekasih nya itu.

"Ayo bentar lagi kamu main, inget jangan genit, jangan tebar pesona kamu itu udah punya aku" tegas Yoojung yang langsung menarik Changbin.

"Changbin Oppa I love you" Yoojung menatap adik kelas yang berteriak menyemangati Changbin.

"Ayoo Oppa semangat"

"Woojin Oppa semangat"

"Changbin oppa semangat aku suka kamu" Yoojung tak suka dengan ocehan para suporter yang mengarah pada Changbin.

Pertandingan sudah berakir membuat Changbin langsung menghampiri Yoojung yang dia tau sedang marah.
Yoojung menyodorkan air dan handuk tanpa menatap Changbin.

"kamu kenapa Yoojung ?" tanya Changbin heran dengan mood Yoojung yang gampang sekali berubah.

"..."

"kenapa lagi hemm" tanya Changbin lembut.

"..."

"Oppa kamu keren" ucap siswi yang langsung lari karna malu mendapat senyuan Changbin.

Yoojung menatap Changbin tak percaya bisa-bisanya dia senyum ke sembarang wanita.

"Ck, aku mau pulang "

"ayo" ajak Changbin yang langsung berdiri dan menggenggam tangan Yoojung.

---ooOoo---

Yoojung memajukan bibirnya melihat Changbin yang berjalan ke arah nya dengan makanan dan minuman.

"kenapa hemm" tanya Changbin yang langsung duduk di depan Yoojung.

"kamu tadi ko senyum sama saeron ada hal yang lucu apa ?" tanya Yoojung penasaran.

"gak dia cuma mau minta aku ajarin dia beberapa soal buat perlombaan."

"Tarus kamu mau ?" Changbin mengangguk dan langsung menyuruput minuman nya. "Terserah kamu deh aku pusing mau bilang apa" Yoojung berdiri dan langsung meninggalkan Changbin yang membisu.

"Dasar si Changbin cabe-cabean genit banget si kalo jadi cowo" Yoojung terus bergerutu saat berjalan menuju kelas.

"Heh bocah kenapa lagi loh ?" Yoojung terhenti saat di panggil bocah siapa lagi yang berani memanggil nya bocah kalau bukan kakanya sendiri, Yoojung menoleh dan itu Kai yang sedang berjalan menuju arah nya laki-laki yang di cap sebagai playboy dan anak direktur.

"ah oppa, tidak aku hanya kesal pada seseorang" ucap Yoojung membuat Kai terkekeh geli dengan panggilan oppa pasalnya mamah yang menyuruh Yoojung memanggil kaka nya dengan oppa jika tidak uang jajan nya akan hangus.

"si Changbin kan ?" Yoojung terdiam dengan perkataan Kai. "apa kalian berkencan ?"

"memangnya kenapa kai ?" Yoojung sedikit tak suka dengan Kai yang bertanya seakan menyelidiki nya.

"apa kau tak mendengar rumor yang beredar ?" Yoojung menggeleng menunggu ucapan kai yang sengaja di gantung "Ah sudah lah aku ingin ke kantin" kai langsung melangkahkan kaki nya.

"Oppa, rumor apa yang kau maksud hah, aku bertanya ?" ucap Yoojung yang menahan langkah Kai.

"Changbin dia akan di keluarkan dari sekolah." Ucap kai enteng membuat Yoojung terkejut.

"kenapa ?"

"ko bisa ?"

"apa yang terjadi Oppa ?" cerocos Yoojung.

"apa kau tidak tau ? Atau berpura-pura bodoh ?" ucap Kai yang benar-benar membuat Yoojung bingung.

"Ceritakan pada ku apa yang terjadi Kai!" tegas Yoojung pada kaka nya.

"direktur akan mengeluarkan kekasih mu itu jika nilai putri kesayangan nya tidak masuk 100 besar, jika kau mencintai nya maka belajar lah aku pergi bocah" mendengar ucapan kaka nya membuat Yoojung lemas bagai mana mungkin Changbin tak pernah bilang apa pun pada nya, dan bagai mana bisa aku masuk 100 besar itu mustahil.

---oOo---

Yoojung menggigit ujung pulpen nya tangan nya terus membolak balikan buku pandangan nya tertuju pada soal-soal yang sama sekali tak dia kenal walau sudah mempelajarinya.

Duk.. Changbin menaruh 3 botol susu kedepan kekasih nya membuat Yoojung tersenyum manis.

"Terimakasih" Yoojung langsung meminum susu nya.

"sudah mengerjakan berapa soal ?" tanya Changbin membuat Yoojung terbatuk dan segera menggelang.

"Semangat sayang kamu pasti bisa" Yoojung mengangguk enggan mempertanyakan status akan di keluarkan nya Changbin karna itu hanya akan memperburuk suasana hatinya.

"Changbin" cicit Yoojung pelan.

"hemm"

"tolong buat aku menjadi pringkat 100" tegas Yoojung membuat Changbin menatap nya senang.

"benarkah" Yoojung mengangguk.

"baik lah apa yang tidak kau mengerti ?" Yoojung menunjuk soal ini dan itu membuat Changbin terbelalak tak percaya karna soal itu salah satu nya soal yang kemarin Yoojung tanyakan.

"apa kau serius tak menerti soal ini hah" Yoojung menangguk membuat Changbin tak habis pikir. "baiklah ayo kita mulai"

---oOOo---

Yoojung menghabiskan beberapa minggu untuk belajar sampai Changbin kawatir dengan keadaan kekasih nya itu yang sering telat makan memang kemampuan Yoojung sedikit meningkat dia sudah bisa mengerjakan beberapa soal dengan baik walau masih banyak cara yang dia gunakan salah.

"Ayo habiskan susu dan aku membawa kan roti, aku yakin kau belum sarapan kan" Changbin membuka kotak susu dan menyodorkan nya pada Yoojung membuat Yoojung menggeleng.

"tunggu lah aku sebentar lagi selesai" ucap Yoojung yang masih pokus pada soal nya.

"buka mulut mu aku akan memegang nya" Changbin memegang susu untuk Yoojung, lalu menyeruput Membuat Yoojung mengangguk tanpa mempedulikan Changbin lagi.

"Yoojung itu darah" ucap Changbin membuat Yoojung menyentuh hidung nya dan buru-buru mengambil beberapa tissue menyumpalakan nya ke hidung yang sudah mengalir darah membuat Changbin langsung membatu memberikan tissue dan membawa Yoojung ke toilet.

"Aku bilang juga apa jangan di paska Yoo, kan kamu juga yang sakit." omel Changbin yang setia menemani Yoojung.

"yee yee"

"kamu kalo di bilangin nyeyel!" bentak Changbin membuat Yoojung menatap nya tajam. "apa mau marah lagi hah" lanjut Changbin.

"kamu ko bentak aku Hah!"

"kamu Yoojung kalo aku kasih tau ngeyel aku bilang jangan terlalu di
paksa tapi kamu, lihat lah sekarang diri mu" ucap Changbin yang langsung pergih meinggalakan Yoojung sendiri.

---oOOo---

"apa itu baik untuk bocah itu eomma ?" tanya Kai yang Prihatin dengan keadaan adik nya.

"Entah lah, Eomma tak menyangka anak itu sekarang menjadi giat tapi Eomma juga khawatir sama adik mu Kai" ucap eomma yang sama pelan nya. "awasi selalu adik mu jika Changbin baik untuk nya teruskan tapi kalo dia hanya mempermain kan Yoojung kau tau yang harus di lakukan ?" Kai mengangguk membuat Eomma pergi dari depan pintu lalu menaruh nampan yang berisi makan malam itu ke tangan Kai.

"Bocah kau tak lapar ?" tanya kai yang sudah masuk kedalam kamar Yoojung.

"ahh taruh lah di situ oppa" ucap Yoojung yang tak menghiraukan keberadaan kaka nya.

"sudah lah berhenti belajar kau bisa sakit" Yoojung tak menggubris perkataan Kai dia hanya fokus dengan soal-soal yang sedang dia kerjakan.

"apa begitu berharga Changbin untuk mu ?" Yoojung memutar kursinya menatap Kai yang sedang berbaring di kasur nya.

"Kenapa memang nya"

"Dia sedang dekat dengan saeron kan ?" Yoojung langsung beranjak dari kursi menuju kasur.

"jangan bergosip Kai aku tau kau bercanda kan ?" Kai menggeleng "lalu bagai mana kau bisa bilang Changbin bisa dekat dengan saeron ?"

"tunggu aku mau cari dulu " kai membuka ponsel nya melihat kiriman Gc sempelak nya dan di sana ada foto saeron sama changbin yang jalan berdua.

"pantas saja dia jarang menghubungi ku akhir-akhir ini"

"memang nya ada apa antara kalian berdua ?"tanya Kai bingung.

"oppa aku lapar kau bisa menyuapi ku"

"Ck, bocah"

---oOOo---

Dua hari belakangan ini Yoojung kacau semua karna foto yang dia lihat mood nya untuk belajar hilang.

"apa kau menghianati ku Changbin" gumam Yoojung pelan di sudut kamar nya.

"aku belajar mati-matian hanya untuk mu, tapi apa balasan mu hiks.. Dasar laki-laki jahat"

"kau lebih memilih si Saeron mu itu kan dari pada aku wanita yang bodoh, aku benci menjadi gadis bodoh ahhhhh"

"aku akan buktikan pada mu" yoojung bangkit dan langsung menuju meja belajar nya bergelut dengan semua soal.

Yoojung merasa ada yang aneh dengan Changbin akhir-akhir ini apa dia masih marah ?

"Changbin" ucap Yoojung membuat Changbin berjalan mendekatinya.

"hemm"

"kau masih marah pada ku ?" pertanyaan yang membuat Changbin mengerutkan keningnya.

"tidak"

"apa kita masih berkencan ?"

"ada apa dengan mu Yoojung ? Apa ada masalah ceritakan pada ku ? Ada yang mengganjal kah ?" tanya Changbin setelah melihat tingkah aneh Yoojung.

"aku melihat mu berjalan dengan saeron"

"kau marah gara-gara aku jalan dengan nya ?" Yoojung mengangguk membuat Changbin berjalan semakin dekat dan mengusap rambut Yoojung pelan. "kau tau dia siapa ?"

"saeron" jawab Yoojung.

"dia sepupuh ku Yoojung jadi kau tak usah cemburu lagi pada nya"

"benarkah ?" Changbin mengangguk dan mengajak Yoojung pergi.

.
.
.

Pupil Yoojung membesar melihat wahana permainan yang sudah lama ia tak pernah ke sinih.

"Kau serius ?" tanya Yoojung penasaran karna gaya berpacaran seorang Changbin itu berbeda dengan yang lain Changbin selalu lebih fokus untuk belajar sampai tak ada waktu untuk pergi berkencan dengan Yoojung.

"Ini kencan pertama kita" senyum Yoojung mekar dan langsung memeluk Changbin.

"aku tau aku tak bisa membahagiakan mu seperti kekasih mu yang terdahulu tapi aku berjanji akan selalu bersama mu menemani kekasih tersayang ku "Ucap Changbin yang langsung mengecup pucuk kepala Yoojung.

"Aku bahagia Changbin"

---ooOoo---

Yoojung semakin cemas menunggu hasil ujian semester dia harus bisa masuk 100 besar walau itu tak mungkin dari peringkat 870 dari semua angkatan, menjadi 100 itu mustahil tapi Yoojung sekarang sudah berubah dia sudah banyak kemajuan dan punyu tekat kuat untuk menjadi peringkat 100.

"kau kenapa gelisah sekali Yoojung ?" Ucap Chnagbin yang langsung duduk di sebelah kekasihnya itu.

"aku takut" cicit Yoojung pelan membuat Changbin terkekeh geli.

"kau cantik dan selalu berhasil membuat jantungku berdebar" goda Changbin.

"ayolah ini bukan saat nya kau merayuku dasar playboy"

"aku sudah tobat Yoojung" bela Changbin membuat Yoojung menatap nya tajam.

"kau masih melirik wanita lain bahkan fans mu tambah banyak hoel" Changbin hanya bisa terkekeh geli mendengar ocehan Yoojung yang selalu menyalahkan nya jika mumpunyai penggemar.

"Perhatian semuanya saem akan menempelkan peringkat kalian" jantung Yoojung semakin berdebar untuk mengetahui hasilnya.

"jika aku tak masuk 100 besar bagai mana Changbin ?" Yoojung bergetar hebat langsung menggenggam tangan Changbin kuat.

"kau santai saja"

"Changbin kau pringkat 1 lagi wahhh daebak" puji Yeri membuat Changbin tersenyum.

"dan kekasih mu, wahh tidak" yeri menggantungkan kata-katanya membuat Yoojung ingin menerobos kerumunan yang sudah tebal.

"dia 770 daebak, kau naik 100 Yoojung keren" puji Yeri, membuat Yoojung lemas bagai mana tidak keputusan ayah nya tidak akan ada yang bisa mengganggu gugat Yoojung harus rela kehilangan Changbin.

"Kau kenapa Yoojung ?" tanya Changbin heran melihat Yoojung yang tidak bersemangat.

"maafkan aku, hikk.. Aku minta maaf tidak bisa mempertahan kan mu aku bodoh, aku memang bodoh maafkan aku Changbin" Yoojung memeluk Changbin yang heran dengan tingkah Yoojung dan perkataan Yoojung.

"kau kenapa sayang ku"

"maaf kan aku hikss.."

"ha ha ha bocah kau kenapa" Tegur Kai yang melihat adik nya menangis.

"kau membuat nya menangis hah!" tuduh Kai membuat Changbin menggelang. "Apa dia hamil ?"

"Yach! Kau bodoh Kai" maki Yoojung.

"lalu kenapa kau menangis, kalo bukan karna dia"

"aku tidak masuk 100 besar" cicit Yoojung pelan yang sontak membuat Kai kerkekeh geli.

"kau ha ha, berkurang 100 poin saja itu sudah lebih dari cukup bodoh aku hanya bergurau agar kau lebih mau belajar"

"Apa kau bilang ?" Yoojung memastikan ucapan yang Kai lontarkan.

"aku hanya bergurau dan Appa mana mungkin membuang anak yang sudah mengharum kan sekolah ini dasar bocah aku pergi"

"Yach dasar kau brengsek!!" maki Yoojung membuat Changbin menatapnya tajam.

"Yoojunh ucapan mu"

"yeee Changbin"

"sebenarnya apa yang terjadi ?l tamya Changnin yang masih heran dengan Yoojung.

"tidak ada ayo aku lapar"

"baik lah, kau tau kerja mu bagus Yoojung bisa menjadi pringkat 770 aku bngga pada mu pertahan kan" Yoojung hanya mengangguk dan tersenyum sendiri.

End.

Maaf kalo cerita ini garing tapi aku buat untuk menunjukan lagu yang belakangan ini sering ku putar.

Di mulmed adalah lagu nya dan Changbin bagian Rapper yang suaranya uwoowwww...

Terimakasih 😍
See you🙏

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro