Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Jackson ❤️ Yoojung (2)

Yoojung semakin merasakan jarak di antara dirinya dan Jackson, perhatian Jackson tidak seperti dulu lagi Yoojung mengenal partner Jackson yang sesama orang cina dirinya pernah bertemu beberapa kali di luar saat makan malam dengan Jackson Yoojung pikir hanya dirinya dan Jackson tapi ia salah Jackson mengundang
Mrs.Bai yue.

"Apa hubungan partner bisnis harus sedekat itu ?" Gumam Yoojung tanpa sadar.

"Maksudnya ?" Yena kali menyuruput es lemon.

"Kau tau Jackson Oppa selalu menghabiskan waktu dengan partner bisnis nya."

"Kenapa, kau mengeluh tentang suami mu ?" Tanya yena bingung dengan tingkah sahabatnya yang biasanya selalu membanggakan suami yang super perhatian nya itu.

"Lupakan, dimana park jiyen ?"
Tanya Yoojung yang tidak melihat bai kecil yena.

"Jihoon sedang mengajaknya membeli mainan."

"Kau beruntung sekali yena pernikahan mu di karuniai seorang putri yang cantik andai aku bisa mempunyai Bai."

"Belum waktunya Yoojung, kau selalu bicara seperti itu berusahalah, kau sudah mencoba resep yang ku berikan ?" Yena mengecilkan suaranya membuat Yoojung mengangguk.

"Obat mu benar-benar mujarap yena, kau tau aku meminumnya dan Jackson Oppa lembur."

"Buahahahahh Yoojung kau bodoh sekali apa kau melakukan nya sendiri ?" Yoojung mengangguk malu lalu menyuruput jus mangga nya pandangan nya ia alihkan keluar kaca.

"Berhenti tertawa Choi yena !" Geram Yoojung yang sangat malu.

"Baiklah baiklah akan ku berikan lagi obatnya, pastikan Jackson juga meminumnya, kau tau sedasyat apa kandungan nya ?"

"Yoojung kembali mengangguk." Dan melanjutkan perbincangan dengan sahabatnya itu pembahasan tentang park Ji-hoo yang mati-matian bekerja keras, dan masalah pribadi satu sama lain.

Pandangan Yoojung tertuju pada sosok pria muda dengan seorang Bai yang tengah ia gendong dan 2 orang astistennya yang tengah menenteng 2 bungkus plastik.

"Kau menyuruh nya belanja ?" Ucap Yoojung pada yena yang tengah memainkan ponselnya.

"Tidak, aku juga tidak habis pikir untuk apa dia berbelanja sebanyak itu ?" Ucap yena sama bingung nya.

Lalu sat jihoon masuk menggendong Jiyen, Yoojung dengan cepat meminta agar Jiyen di serahkan kepadanya.

"Haloo.. Jiyen di gendong sama Kaka ya." Ucap Yoojung yang tengah mengayun kan lengannya.

"Yach,, panggil dia Tante sayang." protes yena membuat tawa Ji-hoo dan Yoojung pecah.

***

Sebuah kaca mobil di turunkan, dua bola mata lekat mengamati Yoojung yang kini tersenyum sumringah saat menggendong Jiyen di dalam caffe, Jackson ikut tersenyum lalu kembali menaikkan kaca mobil dan menyuruh supirnya melaju.

Melihat senyum Yoojung saat menggendong Jiyen membuat Jackson sedikit miris memang selama ini keluarganya terus mendesak dirinya memberikan momongan dan itu sama sekali tidak pernah Jackson ambil pusing toh yang maha kuasa belum mempercayai dirinya menjadi seorang ayah, tapi perkataan Yoojung benar-benar melewati batas dan membuat dirinya murka sehingga membuat Jackson menyibukkan dirinya di kantor dan bersikap dingin pada Yoojung, soal Mrs.Bai Yue adalah partner bisnis dan tidak lebih Jackson hanya ingin Yoojung sedikit cemburu dan Jackson sudah mendapatkan kecemburuan dari yoojung itu menandakan gadis itu tidak benar-benar ingin pisah darinya dan itu sudah lebih dari cukup bagi Jackson dia tidak ingin lebih menyakiti hati Yoojung.

Saat memikirkan Yoojung membuat Jackson ingin memeluknya sudah hampir satu Minggu dia sangat dingin pada Yoojung membuat hatinya sedikit mengganjal dan membuat Jackson memutuskan akan menjemput Yoojung.

"Putar balik !" Perintah Jackson, yang di patuhi oleh supir pribadinya.

Sebelum sampai pada caffe Jackson dapat melihat yoojung yang tengah masuk kedalam sebuah mobil yang pintunya di bukakan oleh seorang pria yang masih seumuran dengan Yoojung. membuat Jackson menghubungi nomer salah satu pengawal Yoojung yang memang di siapkan untuk menjaga Yoojung tanpa di ketahui.

"Siapa pria itu ?" Suara tegas Jackson membuat siapa pun bergidik ngeri, semua orang yang mengenal Jackson tau betapa cinta dan sayangnya Jackson pada Yoojung bahkan Tante Aleena tidak lagi berani mengusik Yoojung terang-terangan karena Jackson tidak pandangan bulu pada siapapun orang yang ingin menyakiti Yoojung apa lagi ingin memisahkan Yoojung walau itu keluarga nya sekalipun.

Jackson mengepal kuat, mendengar ucapan pengawal yang tidak mengenal pria yang membawa Yoojung pergih.

"Ikuti Nyonya."

***

Yoojung merebahkan badannya pada sofa lalu menyalakan televisi di temani anggur yang di belikan Jihoo sekedar bersantai sambil menunggu Jackson pulang, dan dia hampir lupa tidak berterima kasih pada Mark yang sudah repot-repot mengantarkan pulang.

Yoojung mengirim chat pada Mark dengan ucapan terimakasih dan sekedar basa-basi berbalas chat dengan emoji tertawa, yang juga sampai pada ponsel Jackson.

Jackson yang memang sudah berada di depan rumah mengeraskan rahangnya melihat chatting Yoojung. Ya dia gampang sekali terbakar api cemburu, karna Jackson hanya takut Yoojung sudah tidak mencintainya.

Tap.. Tap.. tap..

Yoojung tersenyum saat melirik ke belakang di sana Jackson pulang sangat cepat padahal ini baru jam 10 pagi.

"Kau sudah pulang Oppa ?" Ucap Yoojung lembut lalu berlari kearah Jackson meminta pelukan dari suaminya itu.

Jackson melebarkan tangannya memberi tanda agar Yoojung dapat memeluknya, Yoojung benar-benar sangat rindu akan momen seperti ini momen yang sudah beberapa hari yang lalu hilang, Jackson melepaskan pelukan Yoojung memberinya kecupan kecil pada bibir Yoojung.

"Oppa kau tidak ke kantor hari ini, kenapa pulang sangat awal apa kau sakit ?" Jackson menggeleng.

"Mari kita duduk."

Jackson berjalan mendudukkan dirinya pada sofa dan menyandarkan Yoojung pada bahunya mengelus lembut rambut yoojung.

Yoojung mendongak heran dengan tingkah Jackson, "ada apa Oppa ?"

"Siapa yang mengantar mu pulang sayang ?"

"Kau melihatnya ?"

Jackson mengangguk.

"Dia Mark teman aku waktu kuliah kebetulan saat menunggu taksi dia lewat dan menawarkan aku tumpangan."

"Mobil mu ?"

"Tadi yena menjemputku Oppa."

Jackson mengangguk menimbang semua perkataan Yoojung yang sangat alami tidak berlebihan dan masuk akal.

"Kenapa tidak minta aku atau supir menjemput mu ?"

"Ayolah Oppa jarak caffe dan rumah tidak terlalu jauh, lagian kau pasti sibuk dengan proyek mu "

Jackson menggigit bibir Yoojung yang selalu berhasil melawan nya berdebat.

"Aww"

"Jangan seperti itu lagi, kau tidak di izinkan menumpang mobil pria lain."

Yoojung menarik senyuman melihat Jackson sosok suaminya telah kembali.

"Ye Oppa "

"Sini biar aku pijit, pasti kamu lelah " Yoojung bersemangat lalu membalikkan badannya membiarkan tangan kekar itu memijat punggung nya, hal yang selalu Jackson lakukan saat Yoojung merasa lelah.

Baru beberapa pijitan ponsel yang Jackson letakan di atas meja berdering membuat Yoojung menoleh dan membaca siapa penelpon itu.

"Mrs. Bai Yue, Oppa " jawab Yoojung kecut.

"Oh,"

Ucap Jackson yang tersenyum tipis.

"Tidak di jawab ? Dia orang penting bukan ?" Sindir Yoojung, Jackson yang menyadari hal itu langsung membalikan badan Yoojung mengecup pipinya dengan gemas.

"Apa kau cemburu ?"

Yoojung terdiam, membuat Jackson meraih badannya untuk dia peluk.

"Tidak ada yang lebih berharga selain dirimu sayang." Yoojung tersenyum dalam dekapan Jackson.

"Aku minta maaf oppa." Lihir Yoojung.

"Untuk ?"

"Perkataan ku menyakitimu ?" Ucap Yoojung dengan gemetar, membuat Jackson mengelus rambut Yoojung dan mendekapnya lebih erat.

"Tidak apa-apa, jangan katakan seperti itu lagi sayang, Apa kau merindukanku ?"

Yoojung melepas pelukannya menatap tajam ke arah Jackson ia tau maksud dari perkataan laki-laki itu.

"Sangat." Yoojung langsung melingkarkan tangannya pada leher Jackson memejamkan kedua bola matanya memberikan kecupan lembut membuat Jackson tersenyum lalu mengambil alih kendali.

*****

"Sayang kenapa harus menyusahkan diri sendiri apa pelayan di sini kurang ?"  Jackson mengangkat sebelah alisnya was-was dengan Yoojung yang tenga menggoreng telur untuk sarapan.

Yoojung hanya tersenyum, hal yang selalu dia impikan akhirnya terwujud menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Jackson walau hanya sebatas telur ceplok. Tangannya sibuk memindahkan telur pada piring dan berjalan kearah Jackson dengan senyum yang mengembang.

"Taraaaaa... Telur mata sapi sudah siap silahkan tuan." Kekeh Yoojung yang kini duduk di hadapan Jackson.

"Aku akan mengawasi mu sayang jadi kau harus beristirahat ." Yoojung menganguk dan menyendok nasi goreng untuk Jackson tidak lupa menaruh telur yang ia buat.

"Makanlah oppa, ini pertama kali aku memasak untuk mu. "

"Hemmm.." jawab Jackson kecut dan mulai menyantap sarapan.

"Bagaimana ?"  Dengan mata yang berbinar membuat Jackson tersenyum menatap Yoojung.

"Enak "

"Benarkah aku akan sering-sering memasakkan untuk mu oppa."

"Tidak jangan pernah melakukannya lagi sayang, jika bukan keinginan calon anak ku aku tidak akan mengizinkan mu melakukan semua ini." Kehamilan Yoojung baru beberapa bulan dan dokter menyuruh untuk lebih banyak bergerak tapi di protes oleh Jackson yang tidak ingin melihat Yoojung berlalu capek.

Yoojung mempoutkan bibirnya dan tersenyum, dia akan memanfaatkan momen langka ini untuk memenuhi impiannya sebagai seorang istri yang sempurna. Jackson tidak akan menolak jika Yoojung ingin melakukan apapun selama itu tidak terlalu membahayakan Yoojung dan juga calon anaknya.

"Jika anak kita yang meminta oppa, kau mau nanti anak mu ngiler ?"

"Itu lagi jangan selalu mengancam ku dengan berkata seperti itu sayang."

"Ha ha, baiklah lanjutkan sarapannya oppa."

Yoojung menyuap nasi gorengnya dan telur yang ia bikin rasanya benar-benar asin.

"Uekkk.. oppa ini tidak enak sama sekali."

"Enak jika itu di buat oleh mu baby."
Jombal Jackson membuat Yoojung bergidik ngeri.

.

.

.

Yang dikatakan Jackson  oppa benar jika kita menikmati nya dan tidak menjadikan beban pasti semua akan berjalan dengan sempurna ~ Kim Yoojung

End

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro