Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Kill Me Please

Berakhir lagi satu dari sekian banyak deretan hari terlalu biasa yang telah menjadi bagian dari dirimu. Meski kau merasa seperti zombie yang terus berkeliling mencari otak untuk dimakan, setidaknya kau tidak perlu khawatir tentang kelangsungan hidupmu sampai akhir bulan ini. 

Di sepanjang jalanmu pulang, kau mendengar berbagai hal tentang pembunuhan ganjil yang telah menewaskan sembilan orang wanita yang semuanya berambut merah -- tapi kau tidak ambil pusing. Memangnya orang bodoh mana yang mau buang-buang waktu mengincar dan membunuhku? pikirmu sambil berlalu pergi.

Saat ini pikiranmu dipenuhi oleh [OC], penuh dengan makan malam romantis di tengah cuaca dingin ekstrim yang melanda kota tempatmu tinggal. Langkahmu begitu ringan, tak sabar bertemu dengannya.

Dan di sana -- [OC] -- yang mulai dekat denganmu kini menunggumu dengan kedua tangan menggenggam erat sebuah gelas kertas dan nafas yang berembun karena cuaca dingin yang tak kenal ampun belakangan ini. 


for Mike

Kedua matanya tertuju padamu. Seulas senyum tipis mengembang di bibirnya dan ia berjalan menghampirimu.

"Lama sekali," protesnya, memberikan gelas hangat yang sejak tadi ia genggam kepadamu dan berbalik melangkahkan kaki mendahuluimu, "cepatlah. aku tidak mau mati kedinginan di sini."


for Steve

Pemuda dengan rambut hitam berantakan itu tersenyum hangat saat ia melihatmu. Tanpa pikir panjang ia menghampirimu dan menyampirkan syal merah tua yang ia kenakan di lehermu lalu menyimpulkan syal itu di lehermu.

"Kau bisa sakit kalau kau tidak menghangatkan dirimu dengan benar ..." omelnya tanpa menyembunyikan kekhawatiran di wajahnya, "ayo.." Steve menggenggam tanganmu dan memasukkan tanganmu ke dalam saku mantelnya tanpa melepaskan genggamannya.


for Julian

Dengan seikat tulip merah di tangannya, Julian berjalan menghampirimu. Kedua matanya yang tajam kini terasa hangat dan lembut saat tertuju padamu.

"Mana yang lebih kau suka, makan malam di hotel atau di apartemenku?" bisiknya di telingamu, "tenang saja, aku yang akan memasak untukmu ..."


for Adrian

Kedua telinganya ditutupi headset sehingga ia tidak menyadari kehadiranmu. Ia tampak sangat fokus dengan sesuatu di tangannya -- larut dalam dunianya sendiri -- sesekali menganggukkan kepalanya dan bibirnya bergerak menggumamkan sesuatu yang tidak kau mengerti.

Hingga akhirnya ia menyadari keberadaanmu.

"Ma -- maaf -- aku tidak sadar kau sudah datang ..." ucapnya menyesal.


---------------------------------

a.n = sebenernya ini ga harus selalu romance, bisa juga belok ke thriller, eksyen, slice of life.. fantasi juga bisa.. tapi kalo mau belok belok kasih info dulu yaa ...

buat yang udah pilih mau rp via apa, bisa langsung mulai.

happy roleplaying ^^

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro