๑՞. 𝐈𝐧𝐭𝐢𝐦𝐚𝐭𝐞 ¡!•KurooKen•
Warning 21+‼️
(Dosa tanggung bareng-bareng kecuali author🔫😾)
.
.
.
Bahasa campur aduk, typo, ooc maybe(?), nevermind
enjoy, happy reading~
.
.
.
.
.
.
; 📮⋆Kuroo House.ೃ࿔┊
.
.
.
.
.
.
"Hujannya diluar, Basahnya didalem." -Author.
Awan mendung berkumpul diatas langit, saru-saru terdengar suara gemuruh petir entah dari bagian barat ataupun timur.
Pria bertubuh mungil dengan rambut berwarna seperti pudding itu menaruh Ipad-nya dikasur lalu menutup jendela kamarnya rapat-rapat.
Diliriknya jam di dinding, pukul 10 malam. Sudah waktunya Ia untuk pergi mengecek anak-anaknya. Kenma memang bukan tipikal Ibu yang memanjakan anak atau selalu menanyai apapun kepada anaknya.
Namun, Kenma selalu memberikan anak-anaknya perhatian dengan caranya sendiri. Ia sudah sampai di depan kedua kamar Shiba dan Fuku yang bersebelahan.
Tanpa mengetuk Kenma langsung membuka pintu kamar Fuku terlebih dahulu, anak sulungnya itu sudah tertidur pulas di kasurnya. Setelah mengucapkan kata "Oyasumi." Ia pun beranjak menuju kamar Shiba.
Dilihatnya Shiba yang juga sedang tertidur sambil memeluk boneka pandanya. "Yosh yosh, Oyasumi." Kenma bisa tenang sekarang, Ia bisa melanjutkan permainannya yang sempat tertunda tadi.
Sudah sejam berlalu, sebuah mobil Bugatti Divo melesat cepat menyusuri jalanan yang sepi dan juga becek. Tidak lama Bugatti Divo itu sudah memasuki perkarangan rumahnya.
Setelah memarkirkan mobilnya ke dalam garasi, seorang pria tinggi yang rambutnya mirip jambul ayam itu pun melangkahkan kakinya ke dalam, sambil membawa tas di tangan kirinya.
Ceklek¡
"Tadaima~" Tidak ada jawaban. Kuroo melepaskan sepatunya, dan mengganti dengan sandal rumah.
Semua gelap seperti biasa, kebiasaan di dalam keluarganya memang mematikan lampu tepat pada pukul 10 malam. Kalaupun ada yang menyala hanya lampu-lampu kamar dan ruangan-ruangan yang sedang di gunakan saja.
Kuroo melonggarkan dasinya, menaruh tas dan jas nya di atas sofa ruang keluarga, sebelum ke atas Ia menyempatkan diri untuk mengecek Fuku dan Shiba.
Setelah puas, Ia langsung menuju kamar atas. Kamarnya dengan sang istri. Dari ujung pintu Kuroo dapat mengetahui bahwa sang istri belumlah tidur, suara alunan musik dari dalam games samar-samar terdengar.
Ceklek!
Hal pertama yang Ia lihat adalah kaki bersih dan paha mulus sang istri. Ya Kenma sedang telungkup di atas sofa dekat jendela dengan hanya memakai babydol atasan tanpa bawahan alias celana, dan pantatnya yang mengenakan celana dalam berwarna merah kelihatan sedikit dari bawahnya. Kenma memunggungi Kuroo.
"Tadaima." Masih tidak ada jawaban. Dihampiri lah tubuh sang istri, Kuroo menatap lapar ke arah pantat Kenma dan dengan kurang ajarnya, tangan kirinya itu membelai lalu meremas pantat Kenma.
"Kuroo jangan ganggu aku, pervert!" Kenma protes tanpa mengalikan pandangannya dari layar Ipad, masih berusaha fokus walaupun beberapa gerakannya sedikit aneh gara-gara kelakuan suaminya barusan.
"Mengabaikanku hm?" Tangannya masih betah berlama-lama memegang dan meremas pantat Kenma.
"Engga."
"Tadi aku pulang kamu gatau kan?"
"Tau." Kenma yang mulai risih dan tidak nyaman pun mendorong tangan Kuroo.
"Sana mandi, ganti baju dan makan lalu tidur. Capek kan?" Kenma masih terus fokus bermain, terlihat dari layar avatarnya yang sedang membawa senapan berusaha membunuh beberapa zombie.
"Iya aku ingin memakanmu."
"Jangan aneh-aneh deh sudah malam." Kenma menganggap ocehan Kuroo barusan hanyalah candaan.
Tanpa Ia sadari, Kuroo sudah duduk di pinggir sofa, tangannya dengan cepat menyibak babydol Kenma. Dan celana dalam merah dengan renda berpita di samping-sampingnya itu nampak jelas sekarang.
Tanpa aba-aba Kuroo langsung menarik celana dalam Kenma hingga selutut. Kenma pun berbalik berniat menahan Kuroo namun telat. Kuroo sudah menampar pantat itu lalu memainkannya dengan kedua tangannya.
"Kuroo ngapain sih?" Saat dirasanya kurang puas, Kuroo pun mendekati wajahnya mendekat pada belahan pantat itu. Dijilatnya pantat bagian kiri itu, lalu di gigit dan di sedot kuat-kuat hingga meninggalkan bekas kemerahan disana.
"Amnghh yamete." Kenma mengejang di tempatnya. Kuroo pun bangkit, mencopot kemejanya dan membuang asal. "Kuroo jangan ganggu aku main!" Kenma menautkan alisnya dan kembali ingin melanjutkan permainannya namun...
"Kembaliin!" Kuroo mengambil Ipad milik Kenma dan memegangnya tinggi-tinggi. Lalu berjalan mundur, Kenma pun berusaha menggapainya dengan berdiri di atas sofa. Namun usahanya tidak membuahkan hasil.
Ipad itu semakin meninggi dan Kuroo semakin melangkah mundur menjauhinya, Kenma tidak melihat kakinya yang sudah berada di ujung sofa dan terus saja melangkah maju berusaha menggapai IPadnya.
Kemudian...
Bugh!
Mereka berdua terjatuh di atas karpet berbulu berbentuk beruang yang berwarna cokelat muda. Dengan posisi Kuroo yang terlentang tanpa atasan dan Kenma yang telungkup di atas dadanya. Entah IPad mereka terbang kemana.
Kenma pun bangkit dan memundurkan tubuhnya sedikit lalu duduk dan tidak sengaja Ia duduk tepat di atas gundukan Kuroo yang sudah mengeras luar biasa.
Kenma menelan ludahnya kasar, sedangkan Kuroo hanya menatap Kenma sedalam mungkin. "K-kuroo.. kau?"
"Semua salahmu."
"Kok aku? Aku gak ngapa-ngapain."
"Kenapa gak pakai celana?"
"Ya aku gerah, udah nyalain AC masih gerah jadi kulepas saja. Eh gak taunya mau turun hujan, pantas gerah."
"Terus kenapa gak dipake lagi? Kan hujannya sudah turun." Kuroo bangkit, dan memangku Kenma sekarang. Nafasnya sudah memburu, menahan nafsunya.
"Aku lupa karena keasikkan main, kau tau." Kenma menunduk tidak berani menatap manik legam Kuroo yang berapi-api, memberi kode bahwa Ia menginginkannya.
"My little kitten listen... I want you now." Kuroo mendekati telinga Kenma dan berbisik, dihembuskanlah nafas beratnya ke telinga itu.
"And then just do it." Kenma memalingkan wajahnya yang memerah seperti tomat.
Senyuman pun tercetak jelas di wajah jamet Kuroo, Ia menggendong Kenma dan menjatuhkannya di atas ranjang mereka. Tangannya dengan lihai membuka kancing babydol Kenma dan mmebuangnya ke bawah ranjang.
Mengecup bibir Kenma ala french kiss, lalu menjilat, mencecap dan melumat bibir serta lidahnya. Memberi sensasi panas yang menggila pada rongga mulut itu. "Mmmnnhh."
Tidak berselang lama ciuman itu turun kebawah leher putih bersih milik Kenma. Di cecapnya leher itu, dicium lalu di gigit lembut, memberikan beberapa tanda kepemilikan. "Sshhh."
Tangannya tidak diam, terus menggerayangi tubuh mini milik Kenma, mengelus perut ratanya, lalu turun mengelus pahanya. Setelah puas mentatto leher Kenma dengan bibir dan giginya, Ciumannya pun turun kebawah.
Menciumi dada Kenma, menjilat puting kanannya berkali-kali, "Mnghh not there." Kenma meremas rambut Kuroo.
Lalu mulai mengulum puting itu dan menghisapnya seperti seorang anak bayi yang menyusu pada ibunya.
Tangan kirinya memainkan puting kiri Kenma dengan memilin dan menyentil pentil itu berkali-kali dengan kuku ke arah yang berlawanan.
"Nghh." Kenma mulai terpancing, merasakan gairah pada bagian tubuh sensitifnya yang di sentuh manja.
Melihat itu membuat Kuroo semakin gemas dengan istrinya, dengan tidak berperikejametannya Ia menggigit puting Kenma kuat-kuat "Akh! Don't bite please." lalu menyedotnya lagi dan melepaskannya.
Kedua puting itu pun mencuat tinggi dengan warna kemerahan. Diciumnya kembali puting yang seolah menantangnya itu, lalu ciumannya turun ke perut rata Kenma dan berhenti di depan milik Kenma yang berukuran mini, Ia sudah mencuat terangsang.
"Jangan diliatin, memalukan!" Kenma menutupi wajahnya dengan tangan tapi Kuroo menarik tangan itu untuk tidak menutupi wajah cantiknya.
"Are you being shy right now?" Goda Kuroo sambil memasang smirk di wajah jametnya. Kenma membuang arah pandanganya karena malu.
"Jangan dikakuin, buka kaki mu." Kenma merapatkan kakinya kuat-kuat, Ia sengaja melakukannya karena Kuroo berani menggodanya tadi. Tapi bukan Kuroo namanya kalau tidak bisa menaklukan seorang Kenma.
Paha seksi itu pun terbuka lebar, memperlihatkan lubang kenikmatan yang hanya dimiliki oleh Kuroo seorang. Kuroo pun mengangkat kedua kaki itu keatas hingga menutupi seluruh tubuh Kenma dan menahannya dengan tangan kirinya.
Sehingga lubang milik Kenma semakin nampak terlihat jelas dimatanya. Kuroo mendekati lubang itu dan membuang salivanya ke dalamnya.
Kemudian menyusuri kedalaman lubang itu dengan lidahnya rakus. Dihisap, dan dilumatnya.
"Mmmnghhh jaanghaan dihisshaap nghh." Kenma meremas seprainya kuat-kuat. Tangan kirinya yang bebas mengocok miliknya sendiri, menikmati segala aksi yang dilakukan Kuroo.
Splurt!
Cairan bening nan kental pun muncrat diatas perut Kenma, ya itu cairannya sendiri.
"Just came out baby?" Kuroo menyudahi adegan hisap menghisapnya.
Kuroo pun sedikit menjauh dari ranjang, melepaskan ikat pinggang, celana panjang, hingga kolornya ke lantai. Menampakkan miliknya yang sudah menegang kokoh dengat urat-urat di sampingnya.
Kemudian Ia menaiki ranjang lagi dan membalikan tubuh Kenma dalam satu gerakan. Kenma pun menurunkan tubuhnya, membenamkan wajahnya ke bantal, dan menaikkan bokongnya lalu menggoyang-goyangkan pantatnya itu di depan milik Kuroo seakan menggodanya.
Bisa di lihat Kuroo bekas kemerahan itu masih ada disana. Kuroo pun menampar keras bokong itu, meremasnya gemas lalu mengarahkan batang kepemilikannya tepat di depan pintu masuk surga duniawinya.
Menggesekkan kepala batangnya pada depan lubang Kenma berkali-kali, "Don't tease me so much, put it in please." Kenma menggigit bibir bawahnya karena merasa frustasi.
Ia benar-benar menginginkan milik Kuroo untuk masuk ke dalamnya, menyetubuhinya dan memberikan hujaman-hujaman cintanya disana.
"As you wish Mrs. Kuroo." Kuroo pun memasukkan miliknya ke dalam lubang Kenma. Dalam satu sentakan miliknya berhasil menerobos masuk. "Mnghh."
"I'll move it." Kenma mengangguk, Kuroo pun mulai bergerak maju dan mundur. Kedua tangannya pun menarik tangan Kenma agar sedikit bangun dan menahannya.
"Mnghh ahh ahh." Semakin lama gerakan itu semakin cepat, menumbuk prostat milik Kenma dengan nikmat. Tubuh Kenma menegang, menandakan bahwa Ia sudah mencapai puncaknya.
"Aah aah Tetsuroooh faster." Kenma memejamkan matanya mengepalkan jarinya kuat-kuat, Ia tidak punya tempat berpegangan karena tangannya yang ditarik kebelakang oleh Kuroo.
Kuroo melepaskan kedua tangan Kenma, menggantinya dengan memeluk perut Kenma agar punggungnya berhimpitan dengan dadanya. Lalu tangan kirinya menutup kepala penis milik Kenma agar kenma tidak keluar duluan.
"Wait, together baby." Kuroo pun mempercepat tempo tumbukannya pada lubang Kenma, dan saat Ia mencapai puncaknya Ia menumbuk prostat Kenma dengan kencang.
"Arghhh! Tetsurouhhh."
Splurt!
Cairan bening kental itu keluar bersamaan. Muncrat ke beberapa bantal itu milik Kenma, dan sisa-sisa cairan kental juga mengalir dari belahan paha Kenma, ini milik Kuroo.
"You just came inside me?!" Kenma menatap sebal ke arah suaminya.
"Gomen, aku lupa pakai permen." Kuroo cengegesan menampilkan cengiran jamet khasnya.
"Ya gak kaget si pikunan tua-tua keladi ini! Nanti aku akan meminum pil-ku saja." Kuroo pun menciumi pipi Kenma gemas.
"Tua-tua keladi gini Kau mencintaiku kan?!" Goda Kuroo, dan Kenma memukul tangannya karena malu.
"Put it out." Kenma menyuruh Kuroo namun Kuroo mulai menggerakan miliknya lagi. "H-hey! Jangan gerak-gerak."
"Siapa yang bilang kalo udahan?"
"W-what?!" Kuroo pun menghadapkan wajah Kenma kearahnya dan menciumnya lembut, kemudian melanjutkan aktivitas malamnya sampai puas.
ーーーーーーーーーーーーーー
TBC!
Next Chapter
(Masih Dirahasiakan)
Hallo😋👋🏻 cie double update! Lagi dalam mood bagus tentunya, dan dari kemaren emang kepengen bikin yang 👉🏻👌🏻 gitu,
tapi yang kebayang cuma
kurooken & daisuga. Jadi bikin kurooken dulu deh👁👄👁
Karena DaiSuga di keep
buat Book sebelah.
Jangan lupa VOTE ya! See ya, oyasumi gay's addict khususnya di haikyuu👁👅👁
Comment juga kalo sekiranya ada yg mau disampein, thanks💗
║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║
©️ Ello'rawsky , 2O21
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro