t h i r t y n i n e
Vote....
Author POV
Laki-laki bermarga Almalik itu mulai melajukan mobilnya saat Keysha telah masuk ke dalam mobil. Reflek kedua sudut bibirnya terangkat karena melihat Keysha yang telah baik-baik saja.
"Lo udah sarapan 'kan?" tanya Dave. Ia tak ingin kejadian kemarin terulang kembali.
"Udah kok. Gue juga udah minum obat," balas Keysha. Dave menghadiahi Keysha dengan mengacak-acak rambut Keysha yang sudah rapi.
"Dave ih, sekarang suka berantakin rambut," ucap Keysha kesal.
"Kan bisa dirapihin lagi," balas Dave cuek.
"Dave, gue punya rencana buat bilang Irene kalau Reynan bukan orang baik," ucap Keysha.
"Lo yakin? Masalahnya Irene benci banget sama Lo. Gue takut kalau Lo diapa-apain," ucap Dave.
"Gue udah siap kalau seandainya hal itu terjadi. Gue nggak pengen nyesel di kemudian hari," ucap Keysha. Walaupun Irene telah banyak berbuat jahat padanya, tapi ia masih peduli sebagai teman. Apalagi ia sahabat Keyra juga.
"Gue bakal nemin Lo nanti," ucap Dave.
"Makasih, Dave," ucap Keysha.
*****
Bel tanda waktu telah berakhir berbunyi, bertepatan dengan itu seluruh siswa mengumpulkan jawaban latihan ujian dengan sekali klik. Setelah pengawas keluar dari kelas, Keysha cepat-cepat menghampiri Irene yang masih sibuk memasukkan alat tulis ke dalam tas.
"Irene, gue mau ngomong sama Lo," ucap Keysha.
"Mau ngomong apa? Nggak pakai lama," balas Irene ketus. Ia masih sibuk dengan tasnya.
"Irene, gue mohon sama Lo buat jauhin Reynan. Dia nggak baik, karena dia ud--"
"Apa Lo bilang? Jauhin Reynan? Enak banget kalau ngomong, sampai kapan pun gue nggak bakal ngejauh dari pacar gue," potong Irene. Matanya menatap Keysha dengan penuh kebencian. Ucapan Irene mengundang tatapan penuh penasaran dari teman sekelas mereka.
"Tapi Dia nggak baik, Rene," ucap Keysha dengan nada memohon.
"Yang nggak baik itu Lo! Kenapa sih Lo nyuruh gue buat ngejauh sama pacar gue sendiri? Jangan-jangan Lo mau rebut Reynan ya! Inget Key, Lo udah punya Dave, ngapain Lo harus rebut Reynan juga?
Lo lupa kalau dulu Lo ngerebut Vicko dari gue? Dan sekarang dengan nggak tahu malu Lo nyuruh gue ninggalin Reynan gitu aja? Bangsat Lo ya!" ucap Irene. Telunjuknya menunjuk-nunjuk wajah Keysha. Wajahnya memerah menahan amarah yang hampir meledak.
"Lo salah paham, Rene," ucap Keysha. Matanya berkaca-kaca karena mendengar ucapan Irene yang begitu menusuk ulu hatinya.
"Jangan pura-pura baik deh. Sadar diri! Lo udah jadi pembunuh, jangan jadi pelakor juga. Manusia kayak Lo nggak pantes buat bahagia!" Setelah mengucapkan kalimat tersebut Irene pergi dari kelas. Juga teman sekelas mereka yang menonton adegan Keysha dan Irene. Hampir semuanya menatap hina ke arah Keysha.
Air mata Keysha jatuh. Perkataan Irene benar-benar menyakitkan. Padahal sebelumnya ia sudah menguatkan hatinya, namun lagi-lagi ia menangis karena perbuatan Irene.
Tanpa aba-aba Dave memeluknya, membawa kepala Keysha ke dada bidang milik Dave. Tangan laki-laki itu juga mengusap rambut Keysha sayang.
"Udah jangan nangis," ucap Dave. Kini tangannya berpindah di punggung Keysha, mengusapnya agar gadisnya tenang.
"Irene nggak percaya sama gue. Gue nggak bisa cegah dia," ucap Keysha. Suaranya terdengar tidak jelas karena teredam dada Dave.
"Lo nggak salah kok. Lo udah ngingetin Irene, masalah Dia percaya atau nggak biar jadi urusannya Dia. Yang penting Lo udah ingetin," ucap Dave.
"Gue takut, Dave," ucap Keysha.
"Semoga aja Reynan beneran sayang sama Irene. Siapa tahu setelah ketemu Irene, Reynan berubah," ucap Dave. Ia melepaskan pelukan mereka. Kemudian Dave mengusap air mata yang mengalir di pipi Keysha.
"Lo bener. Semoga Reynan beneran berubah," ucap Keysha.
"Jangan sedih lagi. Gue nggak suka lihat Lo nangis," ucap Dave.
Cup
Keysha hanya mematung setelah Dave mencium pipinya. Ia tak menyangka jika Dave akan melakukan hal itu padanya.
"Mau nambah?" tawar Dave. Mata Keysha melotot, pipinya pun memerah. Dengan reflek ia menggelengkan kepalanya.
Dave hanya tekekeh melihat reaksi Keysha yang menurutnya sangat menggemaskan. Tanpa sadar ia mencubit kedua pipi Keysha.
"Awh sakit Dave," ucap Keysha.
"Sorry, gimana kalau gue cium biar nggak sakit," ucap Dave.
"DAVIN!"
"Becanda. Yuk pulang," ucap Dave. Tangannya menggenggam tangan Keysha.
*****
"Katanya mau pulang, kok malah ke kafe," protes Keysha. Pasalnya Dave menghentikan mobilnya di parkiran kafe yang lumayan ramai.
"Gue lupa kalau harus ketemu sama seseorang," ucap Dave. Dengan cepat ia melepas seat belt, Keysha pun melakukan hal yang sama.
"Lama nggak?"
"Cuma sebentar. Lo tunggu sambil makan apa gitu," ucap Dave.
"Ya udah deh," balas Keysha. Lagi pula sudah lama ia tak datang ke kafe milik Dave.
"Yuk masuk," ajak Dave. Keysha menurut, ia membuntuti Dave masuk ke dalam kafe. Dave berjalan menuju salah satu meja yang masih kosong.
"Lo tunggu di sini, gue mau ke ruangan gue bentar," ucap Dave.
"Iya, Dave," balas Keysha.
"Mira!" Tak lama kemudian gadis bernama Mira datang menghampiri keduanya.
"Ada apa, Kak?" tanya Mira sopan.
"Kamu buatin makanan yang Keysha minta, ya. Kalau sepi temenin juga," pinta Dave pada gadis satu tahun dibawahnya itu.
"Iya Kak," balas Mira.
"Gue tinggal dulu, Key," ucap Dave. Tangannya mengacak sebentar rambut Keysha. Setelah itu ia langsung kabur sebelum sang pemilik rambut marah-marah.
"Kak Keysha mau apa?" tanya Mira.
"Milk shake coklat sama red velvet. Kayak biasa, es batunya sedikit aja," ucap Keysha.
"Tunggu bentar, Kak," ucap Mira. Keysha hanya mengangguk sekilas, diakhiri senyum manis miliknya.
******
Keysha mengaduk gelas yang berisi es batu dengan kesal. Dave yang katanya sebentar tak kunjung menghamprinya. Padahal makanan juga minumannya telah tandas tak tersisa. Apalagi Mira tak bisa menemaninya karena kafe sedang ramai.
Keysha sudah menghubungi dan mengirim pesan pada Dave. Tapi sepertinya cowok itu sengaja menonaktifkan ponselnya.
Panjang umur! Mata Keysha menangkap sosok yang ditunggunya berjalan ke arah Keysha dengan cengiran khasnya.
"Jangan marah. Gue nggak tahu kalau bakal lumayan lama," ucap Dave.
"Gue nggak marah. Cuma kesel aja. Pulang yuk Dave," ucap Keysha.
"Ya udah. Yuk," ajak Dave sambil bangkit dari duduknya. Begitu pula dengan Keysha, gadis itu mengikuti Dave.
Tak lama setelah Keysha dan Dave masuk ke dalam mobil, mobil itu mulai bergerak meninggalkan pelataran kafe.
________________________________________
Hay guys! Pasti kalian kaget aku update sore-sore gini. Biasanya kan tengah malem. Maklum, selama puasa aku bertransformasi jadi kelelawar, tidurnya siang. Oh iya nggak kerasa banget udah 40 part. Makasih udah mau nunggu sejauh ini. Nih ❤❤❤ buat kalian.
Purwodadi, 15 Mei 2020
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro