Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Ni juu go⊷Ribut (2)

Gini ya,kalau emang gak suka sama cerita saya ya gak usah dibaca gausah diterusin. Daripada situ ngome-ngome gak jelas malah nambah penyakit. Mending gausah baca. Saya bikin cerita bukan buat nyenengin kamu aja,jadi kalau GAK SUKA ya gak usah dibaca. Gitu aja kok repot.

Selamat membaca
.
.
.
.

"Ga capek nyari masalah terus?" -Luli

"Apaan sih Lul" -Liu

"Ya apa? Brisik banget,gak tau apa lagi enak-enak tidur malah diganggu" -Luli

"Ya biasa aja kali" -Liu

"Stop stop—" -Sani

"Apa? Mau nyalahin gue juga? Salahin aja seolah-olah cuma gue yang salah dan kalian semua yang bener, cih"

Liu keluar kelas dan menuju ke perpus untuk menenangkan diri. Lebih baik dia membaca buku disana daripada tersudut dikelas seolah-olah hanya dirinya yang salah.

"Kemaren sampe chapter berapa ya?" Gumam Liu seraya membelai-belai deretan buku yang tampak rapi itu.

Saat sedang asik memilih-milih buku Liu dikagetkan dengan tepukan pada bahunya. Dia tersadar dan menoleh,mata bulatnya menangkap sosok yang sangat ia rindukan. Ya sosok itu adalah Guanlin,pacarnya.

"Hai" Sapa Guanlin kepada Liu.

"Hai" Liu ikut melambaikan tangannya seraya memberi senyuman penuh rindu kepada Guanlin.

"Kamu ngapain disini?" Guanlin menengokkan kepalanya kesegala arah seolah sedang mencari sesuatu. "Sendirian?" Tanyanya lagi kepada Liu.

"Lagi ribut" Jawab Liu dengan wajah lusuh.

"Ribut?" Guanlin nampak mengerutkan dahinya.

"Hmm,gak taulah lagi pada sensi. Makanya aku kesini" Liu berjalan menuju salah satu kursi yang masih kosong diujung. Disusul Guanlin yang duduk di pinggirnya.

"Seharusnya kalau ada satu yang sensi itu bukan di ladeninya dengan sensi juga. Kamu sebagai yang paling tua diantara mereka harusnya bisa bimbing mereka,bukan malah ikutan sensi kayak gini" Guanlin memegang pundak Liu yang lesu.

"Aku emang gak becus ya,bisanya marah-marah gak tau maunya apa" Katanya lagi lesu.

"Hei hei,jangan gitu ah jelek. Kamu gak boleh ngomong gitu lagi" Rasanya Guanlin ingin sekali memeluk cewek yang terlihat rapuh didepannya itu. Tapi apa daya? Dia tidak bisa melakukannya.

Guanlin mengelus pundak Liu pelan. "Kamu itu cewek terkuat yang pernah aku temuin. Mungkin sekarang kamu lagi gak percaya diri,atau bahkan kamu lagi banyak masalah"

"Tapi aku ngeselin banget ya?" Liu mendongak menatap Guanlin.

Guanlin menggeleng. "Seseorang memang punya sifat itu,tapi selalu ada alasan kenapa mereka begitu. Kayak kamu sekarang ini"

Liu memainkan jarinya gusar. "Pasti sekarang mereka nganggep aku cewek barbar,cewek tukang marah,cewek —"

Guanlin memegang tangan Liu. "Sttt.. mending sekarang kamu kembali ke kelas dan omongin masalah ini baik-baik" Kata Guanlin meyakinkan Liu.

"Yaudah aku ke kelas dulu" Liu berdiri dan berniat untuk meninggalkan perpus dan menuju kekelasnya.

"Mau aku anter gak?" Kata Guanlin menawarkan.

"Gausah,kamu pasti masih harus belajar banyak. Maaf ya tadi itu pasti aku ganggu waktu kamu" Kata Liu sedih.

Guanlin menampilkan senyumnya sehingga lesung pipitnya terlihat jelas. "Aku sayang kamu"

"Dasar gombal,yaudah aku kekelas dulu"

Liu berjalan gusar menuju kelasnya. Dia bingung gimana dia harus bicara. Rasanya kacau sekali hari ini.

"Eonni" Terdengar suara Rahma jelas ditelinganya.

Liu menoleh "Hmm"

"Ayo kekelas,dedek takut" Kata Rahma menggandeng tangan Liu menuju kelas.

"Masih pada berantem?" Tanya Liu yang dijawapi anggukan oleh Rahma.

Liu menghela nafasnya. Memang berat jika urusannya sudah salah paham begini,apalagi dia sempat adu mulut dengan Luli yang jelas-jelas mempunyai sifat masa bodo.

Liu memasuki ruang kelas diikuti Rahma yang berada dibelakangnya. Kemudian dia berjalan menuju meja Luli.

Dilihatnya Luli asik membuat Hand Lettering yang merupakan hobinya itu.

Liu duduk di depan bangku Luli. "Lul"

"Apa? Mau marah lagi? Mau adu mulut lagi?" Kata Luli sengit.

"Udah Lul udah" Kata Sabrina menenangkan Luli.

"Kan tadi udah sepakat gak ribut lagi" Kata Deby mengingatkan.

"Iya nih gaasik kalo ribut mulu" Kata Sani yang duduk di belakang Luli.

"Jangan ribut lagi,masa kita udah gede ribut gini cuma hal-hal sepele kayak tadi" Ucap Liu menasehati.

"Aku juga gak maksud gitu tadi" Luli akhirnya mulai bisa menerima Liu kembali.

"Aku tau kita semua lelah,akhir-akhir ini emang pada setres karna banyak tugas. Tapi ini gak berarti buat kita saling musuhan kan?" Kata Deby yang disetujui oleh semua.

"Intinya kita gak boleh gini lagi,dedek takut" Rahma yang dari tadi diam akhirnya ikut berbicara.

"CIE UDAH BAIKAN CIE" Woojin dengan suara toanya mengagetkan Liu dkk.

"Udahan neng ributnya? Kirain mau lanjut sampe besok" Seonho yang tidak tahu apa-apa pun ikut mengomentari.

"Jangan bilang ini ulah lo ya jin?" Tanya Liu yang dijawab cengkram oleh Woojin.

"Emang ini rencana gue dan yang lainnya (read : pacar San gebetan Liu dkk)" Setelah ngomong begitu Woojin langsung kabur.

"DASAR YA LO AWAS AJA KITA NGAMBEK" Kata Liu yang diiringi tawa merek bertuju.

Persahabatan bukanlah hal yang mudah untuk dipisahkan. Sekuat apapun kalian berusaha merusakya,pastilah mereka semua akan kembali seperti semula.

Tapi jika diantara kalian berkhianat. Maka semua kenangan manis diantara kalian akan rusak begitu aja.

Tbc...
🦄🦄🦄🦄

Sekian ketidak jelasan part ini,Yahh semoga kalian suka sama part ini. Salam cinta kasih sayang 😘lulliii

Jangan lupa pencet🌟dipojok kiri ya gaezz,aku tau kalian malas coment. Just vote I am fine❤️

XOXO!❣️

Arigatougozaimasu💙

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro