Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Juu⊶Nobar (2)

Selamat Membaca
.
.
.
.

Author Pov

Sekarang Guanlin dan Liu sedang duduk berdampingan di pelaminan gaes.asek



































































































Gak lah. Yakali:v

Mereka duduk berdampingan di kursi bioskop. Liu yang dari tadi merengek-rengek ingin pulang akhirnya duduk manis disamping Guanlin.

"Dek"

"Hm"

"Jangan takut"

"Gak takut"

"Beneran?"

"Tapi takutnya nanti dirumah)):"

"Gak usah takut"

"Tapi takut)):"

"Ada saya"

"Mana ada! Kan beda rumah"

"Nanti juga satu rumah kok"

"Heh!" Liu membulatkan matanya dan menatap Guanlin tidak percaya atas perkataannya.

"Udah ya sekarang nonton dulu"

"Jaketnya mana?"

"Buat apa?"

"Buat tutupan"

"Gak usah pakek jaket kalau mau tutupan"

"Terus pakek apa dong?" Tanya Liu bingung.

"Bahu saya kan ada"

"Ihh genit!" Yakinlah muka Liu udah merah banget sekarang,untung di bioskop jadi gelap gak kliatan.

Selama nonton film,Guanlin terus menjejali mulut Liu dengan popcorn. Liu mah mau-mau aja orang yang nyuapin cogan.hehehe

"Makan yang banyak"

"Makan banyak terus akutu"

"Kok pipinya gak ada isinya?" Guanlin menoel-noel pipi Liu.

"Gak tau"

"Gak pernah makan pasti"

"Yakali,matilah kalau gak makan"

"Ihh itu ada setan,gak mau nonton!" Liu bersembunyi di balik bahu Guanlin.

"Udah gak usah takut" Kata Guanlin sambil mengelus kepala Liu.

"Ihh modus ya ngajaknya nonton horor!" Kata Liu dengan kesal.

"Enggak tuh,kamu aja kali yang nyari kesempatan buat peluk saya"

"Ihh enggak ya! Dasar ketua MPK!" Liu melipat kedua tangannya di depan dada.

"Emang kenapa? Ganteng ya?" Kata Guanlin dengan narsisnya.

"Enggak!"

"Mbak Mas maaf,diem bentar ya? Saya gak fokus nontonnya ini" -gak punya nama.

"E-eh iya maaf ya mbak" Kata Liu dengan raut wajah malunya.

"Kamu sih!" Liu mencubit lengan Guanlin.

"Enak aja"

Liu gak selera lagi buat jawab-pin omongan Guanlin setelah kejadian ditegur mbak-mbak bioskop.

Lagian mereka juga Pinter banget berantem di dalem bioskop. Sungguh tidack berfaedah kids jaman jigeum ini.hng

"Ayo ah pulang" Liu narik-narik kaus Guanlin

"Belum selese" Mata Guanlin masih fokus liatin layar bioskop.

"Ah ayoo" Liu guncang-guncang bahu Guanlin.

"Nanggung"

"Itu nyeremin,ayo pulang" Liu masih merajuk-rajuk kepada Guanlin.

Guanlin gak menanggapi ucapan Liu dan memilih nonton bioskop.

"Ayo pulangg" Ucapan Liu mulai melemah

"Kamu kenapa si?! Kalau takut ya udah diem!" Guanlin agak meninggikan suaranya.

Liu merengut mendengar ucapan Guanlin,sedangkan Guanlin tidak sadar apa yang dia ucapkan karena terlalu fokus dengan film.

Liu diam-diam keluar dari bioskop menuju kamar mandi. Dia mengusap air matanya kasar, apa salah jika dia ingin pulang? Apa salah jika dia merasa takut?.

Liu mengurungkan niatnya untuk menelepon supir,itu bisa makin riweh karena papanya pasti akan menanyainya ini itu.

Akhirnya dia mampir ke Ichiban Sushi. Setelah itu gak tau dia mau kemana.

Guanlin pov

Gue fokus nonton setelah tadi ditegur sama mbak-mbak yang duduk di sejalan bangku gue.

Liu terus-terusan meminta pulang,tapi gak gue kabulin. Gue pengen banget nonton ini film tapi gak tau mau ngajak siapa. Eh ternyata Liu juga gak suka pas gue ajak. Yaudah akhirnya gue menikmati film itu sendiri.

"Ayo ah pulang" Liu narik-narik kaus gue.

"Belum selese" gue masih fokus liatin layar bioskop.

"Ah ayoo" Liu guncang-guncang bahu gue.

"Nanggung"

"Itu nyeremin,ayo pulang" Liu masih merajuk-rajuk minta pulang tapi gak gue tanggepin

"Ayo pulangg" Ucapan nya melirik

"Kamu kenapa si?! Kalau takut ya udah diem!" Setelah gue ngomong gitu gak ada lagi suara dari Liu. Syukur deh.

15 menit kemudian, akhirnya film udab mau selesai dan gue selama itu gak ada rengekan lagi dari Liu.

"Mau pulang sekarang dek?"

....

Gak ada suara yang nyautin. Gue noleh kesamping tempat Liu duduk.

Gue panik sekarang, gimana gak panik coba! Liu udah gak ada ditempat duduk woy! Ini kalau dia ilang bisa digorok gue!

Gue dengan gak tau harus cari Liu kemana. Akhirnya gue turun cari ke baskin rubins dan ternyata gaada,gue cari ke gunung agung gaada,gue gak tau lagi mau cari dia kemana karena itu tempat yang mungkin dikunjungi Liu. Tapi gue inget sesuatu! Liu dari tadi pingin banget ke Ichiban Sushi,akhirnya gue naik lagi ke lantai atas.

Gue memasuki Ichiban Sushi dan mulai mencari keberadaan Liu. Restoran ini rame banget lagi,makin susah nyarinya!

Mata gue menulusuri setiap meja-kursi yang ada di dalam restoran itu. Gue tersenyum ketika melihat cewek dengan rambut pendek sebahu sedang duduk memakan sushinya.

Gue berjalan menghampiri Liu dan duduk di hadapannya. Dia nampak kaget namun melanjutkan makannya dengan muka kesal.

"Kenapa kesini sendiri hm?" Tanya gue tetapi gak ada jawaban. Akhirnya gue pindah jadi duduk di sebelahnya.

"Kamu marah sama saya?" Tetap saja gak ada jawaban

Akhirnya gue memegang bahunya supaya dia bisa ngehadap gue. Gak tau kenapa dia malah nunduk.

"Kamu kenapa?" Tanya gue selembut mungkin.

"Takut" Jawaban dia membuat gue kaget.

"Kenapa takut sama saya?"

"Tadi itu kenapa suaranya kenceng banget? Aku salah kalau takut nonton itu?"

Oh My.. brengsek banget gue,kenapa gue tadi bentak dia dibioskop! Udah tau dia takut,kenapa gue paksa dia? Oon banget gue.

"Enggak kok saya yang salah udah paksa kamu. Sekarang tatap sama" dia mulai mengangkat matanya..dan woy! Dia nangis Coy! Gara-gara gue! Cetet! GARA-GARA GUE!

Gue ngusap matanya "kenapa nangis?"

"Aku tadi ganggu banget ya? Sampek marah gitu?" Ya Allah dosa banget gue bikin anak orang karang gini.

"Enggak kok saya yang salah,saya minta maaf. Tadi itu cuman reflek beneran"

"Tapikan—"

"Udah ya sekarang lanjutin makan,apa mau saya suapin?" Pipinya merah,lucu!

"Apaan sih,aku masih loh ya" katanya sok cemberut-cemberut gitu. Gemes!

"Sekarang habisin,nanti pulangnya saya beliin novel trus saya traktir eskrim"

"Beneran ya? Awas boong"

"Iya"

Akhirnya gue nungguin dia selesai makan abis itu kita ke Gunung Agung buat beliin dia novel sesuai janji dia.

Author pov

Guanlin menemani Liu yang lagi milih-milih novel yang ada di rak-rak itu. Liu masih sibuk memilih-milih novel yang bagus. Sampai akhirnya dia terjebak 2 pilihan.

"Mas" Guanlin yang sedang melihat-lihat buku persiapan UN menoleh ke arah Liu.

"Kenapa?" Guanlin berjalan menghampiri Liu.

"Emm.. menurut kamu bagus yang mana?" Tanya Liu sambil menunjukkan 2 novel yang tadi dipilihnya.

"Suka semua sihh"

"Yaudah ambil semua nanti saya bayarin" kata Guanlin enteng.

"Beneran?"

"Iya,Yaudah bayar aja yuk"

Setelah membayar novelnya mereka keluar menuju Mcd buat beli Mc Flurry.

"Kamu mau Mc Flurry aja? Gak mau nambah apa gitu?"

"Enggak,ntar gak habis"

"Tunggu disini biar saya pesenin"

Gak lama nunggu akhirnya eskrim mereka datang.

"Mau puang sekarang?"

"Mau"

Mereka pulang sekitar jam 3 siang. Didalem mobil mereka menyetel musik trus nyanyi-nyanyi bareng. Tapi lebih seringan Liu sih,maklum suara bagus kalau gak di keluarin sia-sia. Hehe

Tbc..
🦄🦄🦄🦄

Ya Allah chapter ini tuh Gaje banget:b gue mau ngaplout malem minggu sebenernya)): tapi gue ada dianpinsa dan pas itu gak ada jaringan samsek)): jadi gabisa)): demi liat cogan ya gue rela berangkat hehe. Mayan kan mata gue seger (jiwa menel mulai berkobar).

Jangan lupa pencet🌟dipojok kiri ya gaezz,aku tau kalian malas coment. Just vote I am fine❤️

XOXO!❣️

Arigatougozaimasu💙

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro