Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Tega

"Dari mana kamu?" Suara seseorang menghentikan langkah Tantri yang baru saja memasuki rumah.

"Mas Pras belum tidur?" bukannya menjawab, Tantri malah balik bertanya pada Pras.

"Bukan urusanmu. Jawab aku?  Darimana kamu? Ini sudah jam 10 malam dan kamu baru pulang apalagi diantar laki-laki?" Suara Pras terdengar tajam.

"Tadi pagi Mas Pras sendiri yang membolehkanku melakukan apa saja. Ku pikir Mas Pras tidak akan masalah kalau aku pulang malam." Tantri berusaha bersikap tenang meski jantungnya berdetak cepat didalam sana.

"Aku membebaskanmu melakukan apa yang kamu mau, bukan berarti kamu bisa pulang larut malam!" Nada suara Pras terdengar meninggi.

Beberapa saat, hanya keheningan yang meliputi. Tantri diam-diam berdoa dalam hati agar kemarahan pria didepannya segera reda.

"Ikut aku!" Tanpa aba-aba Pras menarik tangan Tantri menuju lantai atas.

"Mas... Tangan Tantri sakit, tolong lepaskan. Kita bisa bicara baik-baik. Tantri mohon jangan begini." Tantri berusaha melepaskan cekalan Pras, namun bukannya mengendur malah semakin kuat Pras mencengkram tangannya.

Brak!!

Dengan kasar Pras membuka pintu didepannya kemudian menghempaskan Tantri dalam kamar hingga terjatuh di atas lantai. Kemudian Pras berbalik menutup dan mengunci rapat pintu kamarnya.

Melihat yang dilakukan Pras, Tantri merasa takut. Namun dia tidak mungkin meminta tolong karena dalam rumah ini hanya ada mereka berdua. Entah apa yang akan Pras lakukan padanya kali ini.

"Mas... Mas Pras mau apa?" Tantri berusaha mundur saat melihat Pras berjalan ke arahnya dengan tatapan gelap.

Baru kali ini dia mendapati Pras yang sangat mengerikan seperti ini. Dulu jika Pras marah padanya, paling parah Pras hanya akan mendiamkannya. Tidak pernah sekalipun berkata ataupun berbuat kasar padanya seperti sekarang.

Tanpa jawaban, Pras menarik Tantri hingga berdiri lalu mendorongnya ke ranjang hingga Tantri jatuh telentang.
Tanpa memberi kesempatan Tantri untuk mengelak, Pras mulai melumat kasar bibir gadis yang sudah tiga bulan ini menjadi istrinya.

Tantri berusaha mengelak, namun tenaga Pras lebih kuat darinya. Lumatan Pras begitu menuntut, hingga Tantri pasrah dengan apa yang dilakukan Pras selanjutnya. Dia berusaha kuat dengan berpikir memang sudah saatnya dia melakukan kewajibannya sebagai seorang istri atas hak Pras.

Saat Pras melakukan hal itu padanya semakin deras air mata Tantri mengalir. Dia ikhlas jika Pras meminta haknya, namun cara Pras sangat melukai perasaannya. Ia ingin menyerahkan semua, saat Pras sudah melihatnya sebagai istri yang dicintai. Tapi nyatanya Pras melakukannya tanpa perasaan.

Ketika Pras telah selesai menghujamnya berkali-kali, Tantri melepaskan diri kemudian menarik selimut menutupi tubuh polosnya dan segera berbalik membelakangi Pras, menahan isakan sebisa mungkin meski air matanya justru semakin deras mengalir. Sedangkan Pras langsung tertidur tanpa peduli pada Tantri.

"Kenapa kamu tega memperlakukanku seperti ini mas? Sebesar itukah salahku padamu?" Tantri berusaha menekan kuat rasa sakit ditubuh dan hatinya.

...

*MulMed nggak ada kaitan sama isi cerita ya..  Cuma pas nulis pengen denger itu aja. 😁😁😁

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro