Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Dilema

Kafe tempat janjian Tantri dan Aruna masih tampak begitu sepi. Tantri sengaja memilih tempat duduk yang terletak pada balkon luar agar dapat melihat pemandangan luar dengan leluasa, dia butuh angin segar untuk menenangkan pikiran dan hatinya. Aruna yang masih terjebak macet dijalan, membuatnya harus sedikit menunggu lebih lama.

Lama menunggu membuat Tantri tanpa sadar melamun. Hingga kemudian suara Aruna muncul menyapanya, namun yang membuat Tantri sedikit kaget adalah kedatangan Rafli di belakang gadis itu. Rafli, kakak kelasnya sewaktu SMA sekaligus kakak kandung Aruna itu tersenyum lembut padanya.

Rafli Alviansyah, orang yang pernah menyatakan cinta padanya, namun Tantri menolaknya karena saat itu dia sudah mencintai Pras. Meski mendapat penolakan, Rafli masih mau berada di dekat Tantri bahkan beberapa kali ia membantu Tantri ketika mengalami masalah saat di sekolah. Hingga akhirnya Rafli harus meneruskan kuliahnya di luar kota, membuat mereka hilang kontak sampai sekarang.

Tantri tak pernah mencari Rafli meski sekedar melalui akun media sosial, namun tanpa dia sadari, Rafli selalu mengikuti media sosial dimana terkadang Tantri membagi kegiatan dan tulisannya di sana.

***

"Tantri?? Ih, kok malah melamun sih," suara Aruna menyadarkannya.

"Ah, nggak kok. Kangen kamu aku tuh, kamu makin cantik aja sih Runa." Tantri memeluk sahabatnya.

"Ekhm, Hai Tantri." Rafli menyapa Tantri yang telah melepaskan pelukan dari Aruna. 

"Emm... Hai...Kak... Rafli." Karena lama tak bertemu, Tantri sedikit canggung membalas sapaan Rafli.

"Kok malah pada berdiri, ayo duduk. Kita ngobrol. Kak, loe duduk gih.  Jangan liatin Tantri mulu." Aruna terlebih dahulu menarik Tantri duduk disebelahnya. 

"Kamu apa kabar, Tantri? Lama nggak ketemu, ku kira kamu udah lupa sama aku." Rafli menyela sebelum adiknya memonopoli Tantri dan hanya membiarkan dirinya sebagai pengamat saja. 

"Oh, Tantri baik, Kak. Tantri nggak lupa kok, kan Kak Rafli kakaknya Runa." Tantri menjawab dengan senyum tulus. 

Ekhm!

Aruna yang melihat arti tatapan kakaknya, mengalihkan perhatian dengan berdehem.

"Tantri, maaf ya aku nggak bisa hadir di pemakaman Om Wisnu. Aku masih nggak percaya kalau Om udah nggak ada." Aruna menggenggam tangan Tantri.

"Nggak apa-apa, Runa. Ini juga mungkin sudah takdir papa. Aku sama mama udah berusaha buat ikhlas." Tantri tersenyum menatap Aruna,"Oiya, kamu kerja dimana nanti?"

"Aku diterima di perusahaan milik mas Pras, nggak nyangka banget bisa kerja di sana." Aruna begitu antusias saat mengatakan dimana dia akan bekerja.

"Waah, benarkah? Aku ikut seneng dengernya. Ehm, bisa deket-deketan sama mas Rio donk. Dia kan sekarang jadi asisten mas Pras." Tantri tertawa geli saat melihat reaksi Aruna yang tersipu setelah mendengar tentang Rio.

"Tantri, boleh aku tanya satu hal?" Rafli tiba-tiba mengajukan pertanyaan yang membuat Tantri dan Aruna menatap padanya. 

"I.. Iya kak, silahkan."

"Apakah masih ada kesempatan untuk aku bisa dekat dengan kamu seperti dulu, meski aku tahu kamu tidak mencintaiku?"

....

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro