Venti jadi ikehmen
Suatu hari Paimon, Diluc, Kaeya dan Venti lagi barengan di suatu tempat sementara Sora sedang berbelanja. Lalu seorang abyssmage ini mau membahagiakan Hotaru dengan menyingkirkan orang-orang di sekitarnya Sora.
Abyssmage itu membuat sebuah ramuan yang belum pernah di uji coba, ketika dia menggunakan ramuan itu, bukannya menghilang sesuai rencana malah membuat mereka berubah menjadi shota dan ikemen.
Venti menjadi ikemen, Paimon jadi seperti gadis berumur 16 tahun, Kaeya dan Diluc jadi shota.
Sora terkejut dan langsung pergi ke tempat mereka berada, sayangnya sudah terlambat.
Sora manggil-manggil Paimon histeris, panik partnernya tak kunjung muncul juga. Panggilan Sora dijawab oleh Paimon yang sudah berbeda wujudnya.
Sora lagi-lagi terkejut, melihat keadaan teman-temannya yang sangat berbeda dari yang asli. Sora sama sekali tidak mengenali mereka semua dan dia malah berteriak, "SIAPA KAMU? KEMANA PAIMON?! KAMU MAKAN DIA YA?!"
Sora menjerit panik.
Paimon membalas, "Aku ini Paimon."
Sora tidak percaya dengan kata-kata itu sama sekali. "PAIMON GA GITU! NGGAK! KAMU BUKAN PAIMON! AKU JIJIK!"
Venti membuka suara. "Sudah-sudah, Sora, dia emang Paimon."
Sora masih menolak kenyataan. "Aku enggak percaya." Tiba-tiba Sora nangis, dia berjalan mendekati Diluc dan Kaeya. Menggendong mereka berdua.
Sora pun laporan pada Jean sekalian ngelaporin tentang Paimon yang dimakan ditambah dengan Venti dengan wujud mbah-mbah ikemen tebar pesona.
Setelah penjelasan panjang lebar kali tinggi. Jean dan Lisa menyimpulkan bahwa mereka bisa dikembalikan namun tidak semudah membalikkan tangan.
Venti yang mendengar mereka mau mencari cara mengembalikkan mereka seperti semula menolak mentah-mentah.
Dia senang dengan dirinya yang seperti ini.
"Aku enggak mau, aku yang tadinya kaya bocil menjadi tinggi ganteng nan rupawan. Aku gamau dikata bocil mabok kebanyakan minum alkohol sama Diluc lagi."
Mendengar pernyataan itu kaki Venti ditendang dengan keras oleh Diluc kecil, seenaknya bilang seperti seperti itu, padahal Diluc tidak pernah mengatakan hal itu.
Cuman pernah bilang bocil ketabrak kereta kuda sampai bikin otaknya ke isekai.
Sora sakit hati mendengarnya dan dia bilang, "Aku bakal pergi ke Papih sebentar." Sebelum dia benar-benar pergi, kedua matanya menatap tajam Paimon dan berteriak dengan keras sambil menunjuk kearahnya. "KAMU, KAMU YANG UDAH MEMAKAN PAIMON! AKU TAKKAN MEMAAFKANMU WALAU PAIMON MENYEBALKAN ... Dia adalah temanku!" Sora mulai berdrama, tetes air mata turun dari ujung mata kirinya. "SANA KAU! JANGAN DEKAT-DEKAT DENGAN MONSTADT LAGI IBLIS!"
Paimon menangis akibat perkataan nyelekit dari Sora. "Tapi aku Paimon huweee...."
Perjalan Sora ke Liyue buat ketemu abah untuk curhat. Sora sudah mulai tenang setelahnya. Selesai curhat Sora pamit. "Pih, Sora mau cari udara segar dulu ya." Udah salim Sora berjalan menuju pintu keluar.
Eh, Hotaru muncul dari balik pintu yang baru saja dibuka oleh Sora.
Sora senang bukan kepalang melihat adeknya yang manis namun ada seseorang berdiri di sebelahnya berambut oranye kecoklatan. Perasaan bahagia yang berkumpul tiba-tiba saja sirna setelah Hotaru bilang.
"Kak, ini pacar aku Childe dan ini pacarnya Childe, Zhongli."
Seorang Sora sakit hati kembali, sudah berapa kali dia sakit hati hari ini? Kenapa Dewa begitu senang mematahkan hatinya?
Sora kira papihnya tidak akan melakukan hal ini. Sora meneteskan air mata lebay. "Papih jahat, papih kenapa pacaran sama pacarnya Hotaru? Kata papih orangnya enggak bakal poligami."
Papih Sora aka Zhongli panik, harusnya dia menceritakan soal ini dari lama. "Tapi--tapi nak ... papa bisa jelasin--"
Sora megang dada ngilu minta obat. "Enggak usah pih, papih udah nyakitin Sora kek yang lain, Sora pamit dulu huweee!" Sora pu pergi sambil nangis, sementara Zhongli terdiam mematung berusaha menghentikan sang anak sambil mengingat masa-masa indah bersama putranya.
Sora pergi, mereka bertiga rusuh.
"Katanya kamu enggak kenal kakak aku!" seru Hotaru penuh napsu.
"Kan aku gatau kakakmu itu Sora!" jerit Childe panik, dia sudah melihat wajah murka Hotaru.
Zhongli yang akhir-akhir ini abis kesambet setan ftv mulai berdrama. "Childe kita, PUTUS! Gara-gara kamu putraku pergi dari pelukanku! Kalo dia hilang, lapar, terus sendirian gimana?!"
Zhongli yang mau minggat dari TKP ditahan oleh Childe.
"Lho jangan gitu dong yang...."
Hotaru ikutan. "Aku juga, kamu enggak juur soalnya."
"Aku sih terima-terima aja kalo kamu putusin, aku salah soalnya dan aku juga mulai bosen ... TAPI, Zhongli-sensei kok gitu? Jangan dong, daku masih cinta."
Zhongli melepaskan genggaman Childe kasar. "Cinta, cinta, mana terima aku! Kamu udah misahin aku sama baby boykuh."
Childe makin drama kelakuannya. "Zhongli-sensei ... WAIIIII?!"
Kembali ke Sora, saat Sora lari sambil berurai air mata buaya, Xiao ga sengaja liat dan dia ikutin Sora diem-diem. Sora lari dari Liyue ke Wolvedoom dan Xiao masih setia menstalk gebetannya ini.
Jarak keduanya memang sedikit jauh. Sora duduk di ujung tebing sambil terus menangis.
"Huhuhu ... TUHAN! KENAPA? KENAPA HARUS AKU?! UDAH DITINGGALADEK TERUS KETEMUNYA GINI! PAPIH ENGGAK JUJUR TERUS PAIMON MATI DIMAKAN CEWE ABG DAKU HARUS APA YA TUHAN?!"
Razor yang sedang berburu tidak sengaja melihat penampakan Sora diujung tebing. Razor pun menghampirinya.
"Teman tidak apa?" tanyanya.
Sora mengangkat kelapanya dan menengok ke samping. "Razor?"
Razor menatapnya bingung.
Sora mengelap air matanya. "Enggak, syukur kamu masih normal." Dipeluklah Razor sama Sora.
Saat itu terjadi muncul orang ketiga yang sedaritadi mengikuti Sora dari kota Liyue. Razor melepas pelukan Sora dan memasang pose melindungi Sora.
Tatapan tajam khas serigalanya dia berikan pada Xiao, berniat untuk mengusirnya hanya menggunakan tatapan saja. "Siapa?"
"Kamu sendiri siapa?"
"Udah-udah jangan tengkar," kata Sora kalem.
Xiao dan Razor pun tidak jadi bertengkar dan akhirnya pergi bertiga jauh dari Monstadt dan Liyue.
Childe masih berusaha untuk mendapatkan cintanya kembali, berkali-kali percobaan sampai dua tahun kemudian akhirnya diterima, pada saat itu semua sudah kembali seperti semula kecuali si ukuran gelas sutabaa.
Venti sangat senang dengan wujudnya ini.
Akhirnya Kaeya, Diluc, Venti dan Paimon bersama-sama mencari Sora yang sudah hilang tiga tahun.
Sampailah mereka di sebuah desa, mereka sudah kewalahan karena sangat jauh. Desanya itu megah sampai-sampai jalannya pake cor lapis, ada seorang kakek-kakek lewat.
"Lho anak-anaka muda kenapa kalian terlihat seperti itu?"
Kaeya bernafas tidak teratur, berusaha untuk menjawab, "Kami lagi nyari ... orang bah."
"Oh ... kalo gitu ikut saya ke tempat pemimpin."
Rumah yang mereka akan kunjungi itu megah indah dan berkilau, pokoknya keliatan mahal sampai uang yang Diluc punya tidak sanggup membelinya.
Awal mula mereka kira yang punya rumahnya itu udah tua dan ternyata....
"Eh?! Kalian kenapa ad-- ASTAGFIRULLOH HANTU PAIMON!""
"RAZOR?!"
"Ke--kenapa?"
Venti dengan santainya bilang, "Tenang wahai anak muda kami bisa jelasin panjang lebar mbah Venti tentang akhirnya ditemukannya penawar."
"O--oh ... jadi Paimon engga pernah mati?"
Paimon sewot. "MANA ADA PERNAH?!"
Razor pun memanggil Sora.
Xiao keluar dengan pakaian mewah, yang membuat dirinya menjadi tambah tampan nan rupawan. Kalau Sora jangan ditanya, pakaia yang dipakaia tidak membuatnya menjadi tampan seperti Xiao atau Razor melainkan tambah cantik.
"SORA?!" mereka berempat berseru kaget.
Saat Sora melihat Paimon dia pingsan dan penjalasan dari Venti kembali terdengar.
Di sisi lain Sora menjelaskan bahwa mereka selama ini punya anak juga.
Venti menelpon Zhongli memberitahu kabar anaknya yang hilang selama tiga tahun itu. Zhongli otomatis langsung meluncur ke desa tersebut dengan meteor. Saat Zhongli buka pintu dan memanggil Sora, kedua pundaknya tiba-tiba saja ditepuk.
"Selamat momongannya."
Zhongli kaget, dia tidak tahu apa-apa.
Zhongli tanays ama Sora siapa yang berani menikahinya sekaligus menghamilinya tanpa ada resti dari dia.
Xiao dan Razor angkat tangan.
Zhongli tidak percaya, karena Sora belum berkata apapun. Zhongli dan Sora bertukar penjelasan. Zhongli menikah dengan Childe dan Sora yang sudah mempunyai anak.
Zhongli mendengar suara bayi di dekatnya. Berumur satu tahun--wajahnya mirip dengan Razor dan Sora sementara satu lagi yang berumur dua tahun wajahnya mirip dengan Sora dan Xiao.
Dua menantu itu pun bilang, "Ini anak kamu Tuan Zhongli."
Akibat serangan dadakan tersebut. Zhongli yang kalem, ganteng, pokoknya uih mantep tapi dompet selalu disita istri menjadi OOC kuadrat.
"Astaga lucu banget! LIAT NIH DUNIA! AKU PUNYA CUCU LUCU! MIRIP SAMA KAKEKNYA LAGI!"
Childe yang ikut kaget, dia baru saja menikah langsung mendapatkan cucu, umurnya juga masih muda. Childe jongkok di pojok ruangan sambil nangis. "Aku belum siap gusti! AKU MASIH MUDAAA!"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro