Gara-gara aruji nonton iklan susu dan receh time
Suatu hari di rumah Dainsleif.
"Dain, kenapa namaku Langit?"
"Karena nama bahasa jepangmu Sora."
Langit diem, terus mengerjap.
"Kalo buka Langit, aku kasih nama kamu beban keluarga, sayangnya Kaeya ga setuju."
Tiba-tiba Lumine muncul di dapur, mereka lagi di dapur, Dain baru aja abis bikin Langit susu dansapi.
"Maksud Papa Dain tuh ... karena cinta papa ke kakak setinggi langit."
.
.
.
Childe lagi-lagi lari kaya orang dikejar anjing galak ke warteg aka markas geng Fatui. Saat itu Dottore dan Scaramouche lagi ngobrol sambil ngopi terus ga sengaja denger La Signora marah-marah di dapur masalah make-up yang tak kunjung selesai, soalnya make-upnya kaya yang mau ke kondangan, tebel sana sini.
Childe yang baru aja dateng ditambah keringat bau apek, maksa ikutan ngobrol dengan memberikan sebuah candaan.
"Harbringer, harbringer apa yang bisa nebelin bulu mata?"
Si rambut mangkok mengernyit sementara laki-laki berambut biru-putih dengan topeng mangap, mukanya seakan bisa menebak jawaban dari candaan itu.
"Jawabannya maSCARA."
Krik ... krik ... krik ....
"Yah ... ga ada yang ketawa ...."
"Childe ... baku hantam yuk."
Sebuah ajakan tawuran singkat dari Scaramouche pada juniornya.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro