Albedo x Aether 6
Hari ini Lumine baru aja pulang dari jalan-jalan panjangnya bersama dengan Sucrose, Razor dan Kaeya. Mereka membawa sekantung slime berbagai elemen, Lumine menaruhnya di rumah Albedo. Lumine minta izin pada Albedo agar bisa menaruh semua material yang sudah dikumpulkannya disana.
"Ah, Albedo ternyata kamu ada disini."
"Selamat datang, Nurul."
"Kenapa jadi manggil aku kaya gitu?"
"Aku salah minum obat," jawabnya.
Lumine menjatuhkan kantung penuh slime itu ke lantai dan pergi dari ruangan segera.
"Nurul udah pergi tuh, kamu bisa keluar dari lemari bajuku Aether."
"Fuhh, terima kasih Albaedo."
"Albedo."
"Maap." Aether jalan mendekati Albedo, keberadaannya disini adalah untuk menghindari adiknya sementara waktu, karena dia setiap ketemu adiknya malah diajak berantem, katanya sih karena Childe akhir-akhir sibuk mining bareng sama Zhongli dan Noelle. Harusnya Childe ga ikut tapi mereka maksa butuh archer di kelompok dan akhirnya begitu, seminggu ga pulang.
"Aether mau bantu aku ga?"
"Bantu apa?"
"Memanfaatkan slime yang dibawa Nurul."
"Emang ada manfaat lainnya? Boleh aja siapa tau bisa bikin resep makanan baru."
"Iya, coba buka celanamu sekarang," pintanya dengan muka sedatar papan triplek.
"Kok pake acara buka celana?!"
"Buka aja, atau mau aku bukain?"
"Engga!"
Terjadilah kejar-kejaran, tangan Albedo sudah penuh dengan slime tinggal melakukan percobaan.
"Tidak! Tidak!"
Cklek, Sucrose yang niat untuk melapor mengenai slime yang dibawa Lumine ke tempat ini mendapatkan pemandangan aneh. Albedo menimpa Aether, bagian perut Aether berceceran slime dan kedua tangan Albedo sedang menurunkan celana Aether.
"Master Albedo...."
"Sucrose ada apa?"
Albedo masih santai dan posisinya masih belum berubah.
"Ma--maaf menganggu." Wajah Sucrose menjadi merah dan langsung membanting pintu.
"Albedo! Menyingkir."
"Kamu yang bilang iya mau bantu sekarang buka celananya."
"ENGGA!"
"Kamu udah bilang iya."
"TAPI BUKAN INI MAKSUDKU!"
Setelah kejadian itu Aether dan Albedo mampang di koran Teyvat Times. Berita yang berjudul "Slime bisa dijadikan pengganti *** saat sedang melakukan ***" memperlihatkan foto Aether yang sedang disiksa lahir batin oleh Albedo. Entah mengapa berita itu bisa sampai dicetak, tidak ada yang tahu.
"TIDAKKKKK! Harga diriku!" jerit Aether setelah membaca koran.
"Selamat Traveler, sudah naik pangkat menjadi *** Albedo."
"BUKAN GITU PAIMON!"
Aether juga jadi makin sering mendapat tatapan tajam dari adiknya, makin jutek sama dia kecuali kalau Lumine lagi menginginkan sesuatu dari Aether.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro