Misa Terakhir
Kekasihku ibarat pendeta yang
timbulkan gelak di pemakaman
Halleluya! serunya
Kami terlahir suci
dan mati berdosa:
balada tak istimewa
Tapi kekasihku lihai mengasah mulut
Harusnya kupuja dia lebih dini,
sebab racun di tubuhku bertumpuk kian hari
Maka biarlah aku berlutut,
memuja dusta-dustanya, membasuh luka-lukanya
Karena satu-satunya surga yang bagiku patut
adalah bersamanya
Kami terlahir murni, mati bernoda
Baptis aku, kasihi aku
Nyatanya mimbar sore itu,
hanya bersisa debu
"Dia tak kembali! Dia tak kembali!"
***
Maret 2021
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro