Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

KENIKMATAN TERLARANG 5

Selamat Membaca

Syelen memang mengatakan yang sejujurnya. Dia hanyalah gadis muda yang belum pernah sekalipun membiarkan tubuhnya disentuh selain ciuman saja. Pertama kali dia mendapatkan ciuman saja, semasa putih abu-abu.

Kemudian, tidak lagi membiarkan tubuhnya disentuh, karena menganggap hubungan pacaran hanyalah hubungan merugikan. Tidak menghasilkan uang, rugi sudah menjual layanan. Benar bukan?

Jadi, ketika Arzein berani membayar uang dengan 3 digit. Tentu saja Syelen yang mata duitan, semakin menyesal karena tidak memberikan nilai yang lebih tinggi. Tapi, setelah di atas ranjang, Syelen takut, kalau dia tidak bisa sesuai dengan harga yang dia patok.

Belum berpengalaman.

"Mas?" lirih Syelen.

Sebenarnya Arzein sedikit terkejut, mengetahui Syelen masih perawan. Padahal dari segi penampilan luar, Syelen terlihat lebih paham dengan dunia bebas. Sangat jauh dengan Fara, yang tidak kenal dengan dunia gemerlap, tapi dia sudah tidak perawan ketika bertemu Arzein.

Tapi, karena Arzein bukan pria bermulut lemes, yang mengumbar hal seperti itu. Arzein pun hanya bisa tersenyum menatap balas Syelen, yang masih menatap ragu padanya.

"Kalau begitu, ijinkan aku memberikan hasil pengalaman aku padamu, Syelen," ucap Arzein.

Setelah itu, Syelen tidak merasakan pergerakan dari Arzein lagi. Seolah pria itu ingin memastikan jawaban dari Syelen lebih dulu, sampai akhirnya Syelen memilih untuk menganggukkan kepalanya.

Syelen bisa melihat, wajah Arzein kembali mendekati wajah Syelen, membiarkan deru napas mereka saling bertabrakan. Membuat Syelen memilih untuk memejamkan matanya, bersamaan dengan bibir mereka yang kembali bertemu.

Kali ini, tidak ada kesan terburu-buru dan kasar. Arzein benar – benar menggerakkan bibirnya dengan begitu perlahan dan lembut, mencecap bibir Syelen seolah pria itu sedang menikmati eskrim.

Syelen yang begitu terlena dalam ciuman yang memabukkan itu, membiarkan tangannya mengalung pada leher Arzein, menarik pria itu untuk memperdalam ciuman mereka.

Arzein sendiri, tangannya mulai menyusup di balik bra sederhana milik Syelen, ingin menyapa putting Syelen yang ternyata sudah sangat mengeras. Arzein pun memijat – mijat lembut, sesekali menariknya ke arahnya. Membuat tubuh Syelen bergerak tidak menentu.

Ahhhh.

Satu desahan berhasil meluncur indah dari bibir Syelen, membuat Arzein tersenyum mendengarnya. Seolah belum cukup, kali ini Arzein melepas ciuman mereka. Membuat Syelen merasa kehilangan, tapi belum sempat Syelen berbicara...

Tiba-tiba Syelen bisa merasakan, ujung lidah Arzein meluncur bersamaan dengan kecupan – kecupan nikmat pada leher Syelen. Arzein tidak melakukannya hingga Syelen kesakitan, namun tetap mampu membuat Syelen merasa kenikmatan.

Ahhh.

Lagi. Syelen tidak mampu menahan suaranya. Sampai akhirnya, Arzein melepas pengait bra milik Syelen, dan dengan lahapnya, Arzein menyesap putting kanan Syelen. Bersamaan dengan tangan Arzein yang memilin putting sebelah kiri Syelen. Sampai tubuh Syelen sempat menggelinjang ke atas.

Syelen terkejut! Tapi Syelen tidak menepis, kalau perlakuan Arzein terasa begitu nikmat.

"Apa yang kamu lakukan, Mas? Ahhh..."

Arzein tidak memberi jawaban, pria itu juga semakin dibuat mabuk dengan hidangan yang begitu lezat ini. Syelen benar – benar berbeda dengan Fara. Syelen adalah bunga mawar yang baru saja merekah, sangat indah, dan lezat untuk santap.

Uuuhhh.

Kepala Syelen bergerak ke arah kanan, kemudian ke kiri. Mencoba menyadarkan isi kepalanya, kalau dia harus tetap sadar. Sungguh, perasaan pertama kali disentuh, begitu memabukkan, sampai Syelen merasa perut bawahnya terasa aneh.

Merasakan peluh keringat Syelen mulai keluar, Arzein mulai kembali bergerak turun. Kali ini Arzein menggigit celana dalam merah muda milik Syelen, menariknya hingga terlepas. Kemudian, tangan Arzein mengubah posisi kaki Syelen untuk ditekuk.

"Jangan lihat! Itu memalukan!" perintah Syelen.

Polos. Lugu. Perawan tingting.

"Cantik," puji Arzein.

"I---ini bukan saatnya memuji aku," ucap Syelen merasa malu dengan pujian dari Arzein.

"Bukalah, ijinkan aku mencicipi memek kamu, Syelen," ucap Arzein.

"Tapi, ada... bulunya," ucap Syelen.

"Sedikit, dan aku rasa kamu sering mencukurnya ya," ucap Arzein.

Kemudian Syelen perlahan membuka kakinya, membiarkan sepasang mata Arzein memandang kagum kewanitaan Syelen.

"Iy.. ahhh!!"

Desahan itu muncul, tepat ketika ujung lidah Arzein menjilat memek Syelen. Syelen baru tau, kalau memek ketika dijilat, bisa membuat kepala Syelen serasa akan meledak karena rasa nikmat, yang tidak bisa dibandingkan dengan makanan lezat mana pun.

Kemudian, tidak selang berapa lama, jari tengah dan jari telunjuk Arzein menyusup masuk ke dalam pintu memek Syelen. Membuat Syelen kembali menggelinjang lebih hebat, kali ini Syelen bahkan sampai menjerit lebih keras.

Aaarrrgghh!!!

Seolah Arzein belum mau membiarkan Syelen beristirahat, Arzein menggerak-gerakkan dua jari kejam itu di dalam sana. Syelen yang merasakan itu, dengan sisa tenaga yang ada, tangannya menarik kepala Arzein, melumat habis bibir Arzein.

Syelen melampiaskan perbuatan jari sialan itu pada bibir Arzein, yang nyatanya justru semakin membuat bagian bawah Syelen terasa aneh. Seperti ada sesuatu yang tengah mengamuk di dalam sana, membombardir Syelen, sampai Syelen ingin ... pipis?

"Mas aahhh, berentihhhh... aku mauhh ke toilet!!" seru Syelen.

"Lakukan di sini, sayang. Aku tidak masalah," pinta Arzein.

"Tapihhh akuhh... ahhh mau..."

Belum sempat Syelen menyelesaikan ucapannya, Arzein merasa 2 jarinya seperti tersedot ke dalam. Membuat pria itu paham, kalau saat ini Syelen sedang proses klimaks. Arzein pun memperlambat pergerakkan jarinya, mengikuti pergerakkan tubuh Syelen yang sempat membeku beberapa detik.

Hingga detik berikutnya, cairan memek Syelen yang begitu pekat meluncur dari dalam memek Syelen. Membuat Arzein menarik keluar 2 jarinya, dan mengarahkannya pada mulutnya.

"Kamu nggak jijik, Mas?" Tanya Syelen penasaran.

"Justru ini sangat enak, sayang. Harusnya aku lebih dulu bertemu denganmu," ucap Arzein jujur.

"Jangan bercanda, Mas," keluh Syelen.

Arzein tidak lagi membahas hal itu, pria itu memilih untuk melepas kaos dan celananya. Membuat Syelen terkejut dengan ukuran yang tidak lazim milik Arzein.

Seingat Syelen, kalau di film biru, ukuran mereka tidak ada yang sebesar milik Arzein. Tapi kenapa bisa Arzein memiliki ukuran yang besar dan panjang?

"Mas, kontolnya kok... besar banget?" celetuk Syelen.

"Kenapa? Takut?"

Syelen menganggukkan kepalanya, dia masih sangat waras untuk memilih mati muda. Jadi dari pada memek Syelen, atau mungkin saja rahim Syelen hancur karena kontol Arzein. Lebih baik Syelen mundur teratur kan?

"Percayalah, setelah ini, kamu bakal ketagihan," ucap Arzein.

Syelen menarik tubuhnya, mendekati Arzein, lebih tepatnya mendekati kontol Arzein. Insting wanita Syelen membuat tangan Syelen bergerak memegang kontol Arzein, memijatnya naik kemudian turun.

Gggrrrddd.

Geraman Arzein berhasil keluar, ketika Syelen berhasil membuat kontol Arzein tegak mengarah Syelen. Padahal itu baru tangan Syelen, tapi Arzein serasa tidak sabar ingin memasukkan kontolnya di dalam memek Syelen.

"Sakit ya, Mas?"

Arzein menggelengkan sekali, tapi kemudian pria itu menyentuh bahu Syelen, membawa tubuh gadis muda itu untuk kembali terlentang di atas ranjang besar itu. Setelah itu, Arzein mulai menyentuh kontol miliknya, mengalahkan Meriam Rusia itu ke arah memek Syelen.

"Kamu boleh melakukan apapun padaku, Syelen. Tapi tolong biarkan kontolku mengenal memekmu," pinta Arzein.

Syelen sempat bingung dengan maksud ucapan Arzein, tapi detik berikutnya ketika kepala kontol Arzen menyentuh memek Syelen. Rasa panas akibat perbedaan suhu tubuh mereka, perlahan membawa rasa sakit, yang belum pernah Syelen rasakan.

Rasanya tubuh Syelen bagai dirobek paksa dengan ukuran jumbo kontol Arzein. Syelen pun langsung berteriak begitu, sampai gadis itu tidak peduli kalau suaranya bisa saja keluar dari gedung hotel ini.

Aaarrrrgggghhh!!!!

Bersambung dulu ya, hahaha.

Mau cepet lanjut? Atau mau langsung baca ending??

Kalau mau semua, yuk mampir ke Karyakarsa. Link ada di bio ya.


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro