Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prolog {1}

Tap Tap Tap!



Suara langkah kaki terdengar jelas di jalanan yang sepi, nampak seorang gadis dan pemuda sedang berjalan beriringan menuju Supermarket.



'Huh! Kenapa aku yang disuruh dan lagi.. kenapa harus dengan anak bibi Nida sih!?'



'Aku mau cepat-cepat pulang'



Kedua remaja itu masuk ke dalam supermarket, gadis itu mengambil daftar belanjaan di saku celananya lalu melihat daftar belanjaan tersebut.



"Padahal ini salah Rie, kenapa aku yang disuruh!?" gerutu gadis itu dengan tatapan datar, pemuda di sampingnya hanya melirik gadis itu.



"Sudah Ana, jangan menggerutu begitu lebih baik cepat beli apa yang ada di daftar belanjaan" ujar pemuda itu lalu pergi ke salah satu rak belanjaan yang dekat dengan gadis itu.



'Namaku Riana bukan Ana, Listu muka dua'



Gadis bernama Riana itu hanya terdiam di depan pintu supermarket sampai tak menyadari kalau ada pemuda yang masuk kedalam supermarket tetapi pemuda itu fokus ke hp miliknya.



Dug!



Pemuda itu menabrak Riana yang membuat keseimbangan Riana oleng dan kaget.



Dengan refleks pemuda itu menahan tubuh Riana sebelum Riana terjatuh sedangkan pemuda bernama Listu hanya melirik sejenak.



'Mataku ternodai' batin Listu



"Eh--!? Sorry! Ngga sengaja!" ucap pemuda yang menabrak Riana.



Riana hanya melirik pemuda itu sejenak lalu mencoba menyeimbangkan tubuhnya lagi dan dibantu oleh pemuda itu.



"Hm. Lain kali berhati-hati tuan."



Riana berjalan pergi meninggalkan pemuda itu tanpa permisi atau berterimakasih.



"Dingin amat dah tuh cewek, PMS ka?" gumam pemuda itu sweatdrop.



BBBBZZZZZZZZ!!!!



Terdengar suara troli di seluruh supermarket melaju dengan kecepatan tinggi kearah Riana, Listu dan pemuda itu.



"MINGGIR!!!! MINGGIR!! OI! AWAS!"



Suara teriakan gadis yang berada di atas troli itu membuat Listu, Riana dan pemuda yang ada di tempat itu sempat menghindar dengan gaya.g.



"EH--!? ANJIR! ANAK BEGO!" teriak pemuda itu ke gadis yang ada di atas troli.



"MAAF!! AAAAGGGGHHH!"



Troli itu menabrak salah satu rak belanjaan dan gadis yang berada di atas troli terjungkal ke lantai.



"Mampus..."



Pemuda itu berjalan ke arah gadis itu sedangkan Riana hanya bodo amat lalu pergi ke rak yang agak jauh dari TKP.



"Weh Ana... jangan tinggalin napa!"



Listu yang melihat sepupunya menjauh dari TKP mulai menyusulnya.



"Oy, masih hidup nteu?" tanya pemuda yang menabrak Riana sambil menatap gadis yang jatuh dari troli.



"Dah mati gw" jawab gadis itu sambil menatap pemuda di hadapannya.



"Alhamdulillah, bagi nasi kotak ya"



"Pala bapak kau anj, belum 40 hari"



Pemuda itu menyentil dahi gadis itu dengan tenaga semut.y.



"Pala bapak gw manusia btw"



"ADUH!!! SAKET ANJER!!!"



Teriakan gadis itu membuat pemuda di hadapannya kaget lalu mengelus-elus dadanya.



"Astagfirullahalazim, bestie. Itu nyentilnya pakai tenaga semut loh... Napa teriak sih anju"



"Biar dramatis bro" jawab gadis itu dengan enteng.



Pemuda itu menatap datar lalu tiba-tiba saja dia tersenyum jahil.



"Lebay lu. Btw, anak mana lu? Kepisah dari ortu yak? Sini gw temenin nyari ortu lu"



Gadis itu menatap pemuda itu dengan tatapan jijik.



"Dih, dikira gw anak ilang gitu, sorry ya paman pedho jangan dekat-dekat bawa virus"



"Loh? Bukan ya?" tanya pemuda itu.



"Anj, gw ngga minat loli ye mon maap." lanjut pemuda itu dengan tatapan jijik balik.



"Bukanlah, gw lagi belanja enak aja" balas gadis itu.



"Ya kali lu nyasar gitu... btw, kenalan yok..."



Pemuda itu mengulurkan tangannya lalu memasang senyum sok ganteng.



"Panggil aja gw... Pangeran" ucap pemuda itu dengan sok ganteng.



"Dih sok ganteng lu njir" ujar gadis itu merasa jijik dengan ucapan pemuda itu.



"Gw emang ganteng ya mon maap~"



"Dah, lah. Nama lu saja njir? Pegel nih tangan gw" sambung pemuda itu dengan tangannya masih mengulur ke gadis itu.



Gadis itu menjabat tangan pemuda itu.



"Kia" jawab gadis bernama Kia itu singkat dan pemuda itu hanya tersenyum.



"Salam kenal Kia, panggil aja gw Syden" balas pemuda bernama Syden itu. "Yoi bro.. Salam kenal moga kita akrap, tapi gak akrap juga gak papa" balas Kia dengan tampang watadosnya sedangkan Syden hanya menatap Lia dengan tatapan sweatdrop.



"Mau lo gimana dah anjirr? Ribet amat mentang-mentang cewek"



"Lah kok ngamuk anjir? Suki suki watahis lah" balas Kia yang berusaha sabar.



Di saat Kia dan Syden sibuk adu mulut dan fisik, kita beralih ke Listu dan Riana, Riana sedang membayar belanjaannya dan Listu hanya mengikutinya sejak tadi.



"Dah yuk, ntar bibi Nida marah lagi karena kita lama" ujar Riana dengan datar.



"Ternyata bunda kalau marah serem juga...ayo cepet kita pulang"



Tanpa aba-aba Listu menarik tangan Riana keluar dari supermarket, alhasil Riana kaget karena ditarik secara tiba-tiba.



"OY JANGAN NARIK!! NTAR PESANAN MAMA UNTUK BIBI NAMY DAN BIBI SHIA JATUH!!" teriak Riana yang membuat Syden dan Kia melihat ke arah Riana dan Listu.



Listu lalu melepaskan genggaman tangannya dari tangan Riana. "Ya maaf... yaudah ayo cepat"



"SIALAN MUKA DUA!!" teriak Riana lalu mengejar Listu.



'Nama emak gw njir' batin Kia melihat Riana.



"Eh kok--!? WEH MBAK YANG DI SANA!!" teriak Syden tapi tidak didengar oleh Riana sedangkan Kia hanya menatap Riana bingung.



"Hah?"



"Nama emak gw disebut anjir, kaget gw" ucap Syden yang masih kaget.



"Lah nama mak gw juga di sebut weh" balas Kia yang membuat Syden menatapnya.



"Mungkin tempat yang kita ingin kunjungi itu sama, tapi tanya dulu lah ke mbak itu njir"



Belum sempat Syden menghampiri Riana dan Listu, kedua empu itu sudah pergi dari depan supermarket dengan Riana yang menaiki hoverboard dan Listu yang mengejarnya sambil memegang belanjaan.



Melihat hal itu Syden kaget.



"Astaghfirullah... mbaknya malah pergi njir... abis lihat setan apa?" gumam Syden tapi masih bisa didengar oleh Kia.



"Takut liat lu bestie, muka lu serem"



"Anj, sembarangan... muka ganteng gi--"



"Balapan kita!!"



Belum selesai Syden berbicara, Kia sudah keluar duluan dari supermarket



"CURANG NJIR!!! LANGSUNG LARI ELUNYA!!"



"Bye bye"



BRUMMMM!!!



Motor Kia tancap gas duluan meninggalkan Syden sedangkan Syden berlari keluar supermarket lalu naik ke motornya.



"BENTAR WOY!!! JANGAN NINGGALIN LU!"



BRUMMMM!!!



Motor Syden tancap gas mengejar motor Kia agar tidak tersesat.












•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇ Prolog {1} End •─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇•─̇

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro