SWG | Tokoh dan Karakter
Pemateri : I_Majid
Tema : Tokoh dan Karakter
Hai! Materi kali ini luar biasa 'mengenyangkan', lho >.<
Selamat menikmati!
________________________________________________
Ada pepatah bilang, tak kenal maka tak sayang. Kita kenalan dulu yuk sama pemateri kali ini :)
Nama: Majid
Domisili: Medan
Aktivitas: Ngantor sambil ngelipet kaki di balik meja, Ngehalu di platform orange, young mom di kerajaan sendiri
Sosmed:
Wattpad : @I_Majid
ig. : @thor_jid
Twitter : @inndamajid
Gwp.id : @I.Majid
Karya:
- 1 novel terbit berjudul "Bahkan Cinta Tidak Berpihak pada Kita"
- Eagle Dust: juara 1 gratis terbit oleh Alinea Publishing untuk kategori novel genre thriller (sedang dalam proses penerbitan)
- Dan karya-karya kweren bergenre Action, Drama, Misteri dan Thriller bisa obrak-abrik di WP, ya ☺️
Kutipan favorit: "Dunia terlalu luas untuk satu cerita"
Perkenalan selesai, kita langsung masuk materi, ya :)
Sesuai dengan tema kali ini, aku bakal sharing materi tentang Tokoh dan Karakter.
Saya sering ngobrol dengan beberapa penulis pemula yang mengeluh karena mengalami Block Writers. Mereka stuck, tidak tahu bagaimana cara melanjutkan cerita hanya karena tokoh dalam konflik yang mereka bangun tidak menemukan sesuatu yang membuat si penulis sendiri tertarik.
Salah satu sebab mengapa para penulis pemula mengalami stuck adalah karena tidak adanya perencanaan dalam penokohan sebuah cerita, belum lagi dimasukkan ciri yang seharusnya menambah cerita tersebut menjadi lebih kaya.
Beberapa juga mengeluhkan tokoh dalam cerita mereka memiliki karakter yang tidak jauh beda dengan karakter yang lain (dalam 1 cerita). Ini bisa, bahkan sering terjadi dalam cerita Teenfiction, Romance dan juga Chicklit. Terutama di peran pendukung.
Ingat, kalian di sini semua adalah para penulis Fantasy, Horor, Misteri, Thriller dan Sci fi, berbahagialah karena jika kalian pandai menempatkan karakter di masing2 tokoh, maka cerita kalian sudah pasti menjadi kaya, kuat dan memuaskan
Bravo semua! Kalian berada dalam zona cerita yang menguras imajinasi. Mari kita belajar cara membangun tokoh dengan karakter yang kuat. Mungkin agak panjang ya, kalau ditelaah lebih dalam lagi sebenarnya memakan banyak teori dan pembahasan
1. Penokohan
adalah proses penciptaan tokoh dalam suatu karya sastra. Tokoh menurut saya adalah subjek, bisa manusia, hewan, makhluk tertentu atau benda mati yang fungsinya untuk menggerakkan cerita.
2. Karakter
adalah sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain, tabiat, watak.
Lebih gampangnya, Tokoh adalah si pemeran, sedangkan Karakter adalah sifat / watak si pemeran.
Syarat untuk membuat tokoh utama:
1.Menjadi pusat perhatian
2.Paling terlibat dalam konflik dan klimaks
3.Paling banyak berkaitan dengan tokoh-tokoh lain
4.Membawakan moral dan tema cerita
5.Didukung oleh frekuensi kemunculan
Di dalam cerita, apakah Tokoh utama boleh lebih dari satu orang? Jawabnya : tentu boleh. Kita kembali kepada syarat menjadi Tokoh utama. Singkatnya, Tokoh Utama adalah tokoh yang paling sering diceritakan dan berkaitan banyak dengan tokoh lain.
Novel saya yang berjudul POLZL, punya tiga tokoh utama bahkan. Tokoh Felicia, Monica dan Mandy memiliki tujuan yang sama, yaitu menyelamatkan dan membersihkan nama baik keluarga Polzl dengan mengungkap siapa pembunuh si Bartender. Konflik yang dihadapi masing-masing berbeda, namun tetap pada story goal yang sama.
Apakah cerita yang punya lebih dari satu harus memakai sudut pandang orang ketiga (POV 3)? Tidak juga, kamu mau pakai POV1 dalam cerita kamu tapi tokoh utamanya lebih dari 3? Gunakan MultiPOV. Cara ini sudah saya terapkan dalam novel saya yang berjudul The Lady Hammer. Kamu juga bisa mempelajarinya di novel berjudul My Sister Keeper karya Jodi Picoult atau Behind Her Eyes, karya Sarah Pinborough.
Namun tetap perhatikan PREMIS kamu. Dari 3 tokoh utama yang akan kamu usung, mana yang paling berpengaruh dalam membawa alur cerita. Dalam satu keluarga, ayah dan ibu bisa saja menjadi kepala keluarga, tetapi di dalam Kartu Keluarga, tetap AYAH yang dipakai namanya sebagai Kepala Keluarga, bukan?
Perhatikan gambar ini!
Dari gambar di atas, untuk membangun sebuah cerita kamu perlu 5 karakter untuk memenuhi premis kamu. Masing-masing karakter tokoh memiliki peran dalam pengembangan alur cerita.
Contoh pada Novel / film Harry Potter
Protagonis : Harry Potter
Antagonis : Draco Malfoy
Sidekick : Harmione, Ron Weasley
Love Interest: Cho Chang dan Ginny Weasley
Mentor : Rubeus Higrid
Salah satu yang membuat cerita Harry Potter sulit dilupakan adalah si tokoh utamanya yang memiliki karakteristik unik sebagai protagonis. Berkacamata, pintar dan cepat menghafal mantra-mantra, manis, rendah hati, ditambah dengan masa lalu orang tuanya yang membuat hampir semua orang di Hogwarts mengenalnya. Harry terkenal.
Intinya, bangunlah sebuah karakter tokoh yang sulit dilupakan orang lain setiap kali mereka membaca judul ceritamu.
Kamu baca judul film The Lord of The Rings, siapa pertama kali tokoh yang kamu ingat?
Kamu baca komik / nonton film Anime One Piece, siapa pertama kali tokoh yang muncul dalam ingatanmu?
Kamu baca judul The Raid, siapa pertama kali tokoh yang muncul dalam ingatanmu?
SEBEGITU PENTING nya karakter tokoh dalam sebuah cerita. Tentu saja.
❗Ingat! tidak akan ada konflik cerita tanpa adanya tokoh. Sekarang, bagaimana cara menciptakan tokoh dengan karakter yang kuat?
Kalian mau bikin tokoh utama yang antimainstream? Buat saja, sesuka hatimu.
Misalnya: Kamu mau bikin tokoh seorang anak kecil yang punya kekuatan untuk berteleportasi? Silahkan. Waduh kak, tokoh yang seperti itu udah pasaran banget, bukan antimainstream lagi.
Oke, kita bedah tokoh kamu. Kenapa gak kamu buat karakter si tokoh pincang, atau bertubuh gemuk? Itulah alasan dia diberi kekuatan berteleportasi, karena untuk memudahkan fisiknya yang lemah sehingga dia bisa bergabung dengan teman-temannya untuk berpetualang.
Selipkanlah beberapa kelebihan untuk mendukung tujuan tokoh kamu. Semakin banyak cacat tokoh kamu, maka semakin kuat karakter yang dibangun.
❗Gunakan rumus berikut❗
RUMUS 1: TOKOH YANG SEMPURNA ITU MEMBOSANKAN
Tidak akan ada konflik yang dibangun jika tokoh dalam cerita kamu sempurna. Kamu mau membuat tokoh pria tampan, kaya, ala-ala CEO, artis, idaman wanita dst. Tokoh seperti ini akan sangat membosankan sebab hidup mereka sudah terlalu sempurna untuk menerima kesulitan hidup. Terus apa gunanya peran pendukung jika hidupnya saja sudah terlalu sempurna.
Tokoh sempurna sering disebut dengan istilah "Mary Sue" untuk wanita. Untuk Pria sering disebut "Gary Stu" atau "Larry Stu".
Kecacatan tokoh tidak hanya soal fisik, tetapi bisa juga soal sifat, mental dan juga masa lalu tragis yang mempengaruhi. Bahkan orang gila saja bisa jadi tokoh utama seperti dalam novel LHO karya Putu Wijaya.
RUMUS 2: TOKOH YANG MEMILIKI KEKURANGAN AKAN LEBIH DIINGAT PEMBACA
Intinya, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Kembali lagi seperti yang saya bilang soal Kesan pertama kalian membaca judul sebuah Novel/film.
RUMUS 3: TOKOH BUTUH KECACATAN UNTUK DIATASI
Dengan begitu, tokoh akan mengalami perubahan karakter dalam perjalanan emosional cerita dan itulah gunanya peran pendukung, tidak lain untuk membantu atau menghalang-halangi sesuai dengan karakter tokoh lain yang menjadi 5 jenis karakter tadi.
Beberapa Kecacatan Tokoh menurut Alcorn yang bisa kamu terapkan:
-Kurangnya rasa percaya diri
-Kurangnya harga diri
-Ketidakamanan (insecurity)
-Naif
-Ketidakmampuan melupakan masa lalu
-Berprasangka
-Keras kepala
❗Dalam menciptakan karakter tokoh, PERHATIKAN 3 unsur berikut ini:
1.PSIKOLOGIS (Kepribadian karakter) : Bakat / minat, Prinsip hidup, Introvert/ekstrovert, Orientasi seksual, memiliki fobia
2.FISIOLOGIS (Karakteristik Fisik) : Jenis kelamin, Ras, Usia, Berat Badan, Tinggi Badan
3.SOSIOLOGIS (Kehidupan sosial): Status perkawinan, Pekerjaan, Pendidikan, Kelas ekonomi, Daerah tempat tinggal
Nah, saya punya satu lagi tips menarik untuk membangun tokoh kamu selain memperhatikan 3 unsur di atas. Saya tidak bisa menjelaskan di sini karena akan memakan waktu dan diskusi panjang.
Konflik yang berhubungan dengan tokoh bisa disesuaikan dengan cara memperhatikan ARKETIPE. Arketipe menurut psikologi Jung, adalah suatu tipe manusia yang mewakili pola dan gambar universal sebagai bagian dari bawah sadar kolektif. Ada 12 Arkatipe, dan kamu bisa lihat selengkapnya di sini:
https://www.verywellmind.com/what-are-jungs-4-major-archetypes-2795439
Situsnya bahasa inggris, kamu bisa pakai google translete untuk menerjemahkannya. Ayo, jangan budayakan malas untuk belajar. Di situ, kamu tinggal pilih tipe tokoh seperti apa yang kamu butuhkan dan korelasikan dengan konflik yang dihadapi. Sehingga tidak akan terjadi yang namanya ketimpangan karakter di tokoh kamu.
Pelajari nanti setelah materi ini selesai, ya.
Sesi tanya jawab :)
1. Ronny : Tadi Kak Jid menjelaskan mengenai 5 jenis karakter. Apakah untuk menciptakan cerita yang keren, kelima jenis karakter tersebut harus ada? Atau bisa saja hanya tiga / empat saja yang muncul?
Sebenarnya ada 8 jenis karakter, sisanya itu ada The Fools (tokoh kocak), Reason (tokoh yang memberi dan membantu protagonis dalam memberi alasan sesuai logis), Emotion (kebalikan dari Reason, ini tokoh yg memberi alasan pada Prootagonis berdasarkan emosi). tapi kebanyakan ini muncul di film.
Kalau kamu mau cuma 4 saja, saya sarankan pakai PROTAGONIS, ANTAGONIS, LOVE INTEREST, DAN SIDE KICK karena side kick juga bisa berperan sebagai Mentor, Lebih keren lagi kalau kelimanya kamu pakai 👍 uwuu
2. Lana : Halo, Kak Jid. Saya mau tanya nih, kan kalo untuk membangun karakter itu perlu ada 'pengorbanan' dari tokoh lain. Entah kekasih, sahabat, atau yang lainnya. Nah, kira-kira tips untuk membunuh karakter yang berkesan dan membangun si tokoh utama bagaimana kak?
Good question ini ...
Kamu mau membunuh tokoh kamu? jangan kasih ampun. jadikan tokoh kamu sebagai orang yang paling menderita di dunia dengan begitu cerita kamu bakal lebih hidup. tipsnya supaya si tokoh gak mati sia2, berikan alasan logis mengapa dia harus mati. bisa untuk memotivasi tokoh yang lain
3. Mirai : Apakah kecacatan psikologi menurut Alarcon harus diselesaikan di akhir cerita?
NOPE, cacat tokoh itu hanya sebagai bagian dari karakteristik si tokoh, tidak harus diselesaikan sebab itu sudah menjadi dasar ia kesulitan dalam menghadapi konflik.
Hal sederhana yang bisa kamu kerjakan adalah dengan membuat biodata tokoh, seperti nama, umur, tempat tanggal lahir, gender, penampilan, cara berpakaian, bentuk tubuh dan wajah.
Nah, untuk mendeskribsikannya ke dalam narasi, sebenarnya tidak perlu sedetail itu diceritakan. Pilih salah satu atau dua ciri yang paling menonjol, yang benar-benar membedakan dia dengan tokoh lain. Jabarkan seperlunya saja.
Saya sering temui ini di cerita-cerita wattpad, si penulis mendeskribsikan ciri tokoh dengan begitu detail padahal hal semacam itu tidak akan mungkin diingat oleh pembaca.
*Misal: Mary adalah seorang putri berparas cantik. Bola mata seindah zamrud mampu memikat para pria, alis matanya hitam teratur seperti semut beriringan, lekuk pipinya kemerah-merahan, bibir penuhnya merah menawan bila bicara, bentuk wajahnya bulat telur dan rambutnya kemerah-merahan tampak berkilau diterpa cahaya matahari.
... ngenes kalau baca deskribsi yang begituan dan auto ku-skip. Anehnya lagi, si penulis udah capek-capek mendeskribsikan ciri, di akhir paragraf atau page selanjutnya dia kasih gambar cast. Jadi, apa gunanya menghabiskan kata cuma untuk sesuatu yang sia-sia.
Percayakan insting pembacamu, mereka punya cara masing-masing dalam berimajinasi ketika membaca cerita kamu.
Banyak-banyaklah membaca buku sastra atau kategori bacaan berat, penulis tidak pernah menjabarkan penampilan fisik tokoh.
________________________________________________
✨✨✨
Luar biasa, materinya menggugah sekali😍
Terima kasih sebesar-besarnya pada Kak Majid, yang sudah berkenan memberi wonderful tips membuat karakter yang kuat dan hidup🤗
Happy reader, silakan follow akun Kak Majid, di sini I_Majid. Dan jangan lupa baca karya beliau yang super duper kweren, rekomended (。•̀ᴗ-)✧
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro