
2. Prolog
» ☆ «
"Mengapa kamu masih disini?" Tanya seseorang yang masih melihat sosok perempuan itu duduk disana. Ia mendekat kepada sosok tersebut. Lalu, berhadapan. "Bukankah, jasadmu sudah ditemukan dua hari yang lalu?" Sambungnya kembali bertanya kepada sosok itu.
Sosok itu hanya diam. Ia memandangi seseorang yang ada dihadapannya.
"Seharusnya kamu telah pergi dari sini," ucap seseorang itu sembari duduk disamping sosok perempuan tersebut.
Perempuan itu menghela nafas, lalu bertanya,
"Memang kemana aku harus pergi?"
Seseorang itu terdiam.
"Kamu tau kemana aku harus pergi?" Perempuan itu kembali bertanya.
"Hmmm.." Seseorang itu menghembuskan nafas. "Aku juga tak tahu pasti kemana manusia benar-benar pergi setelah kematiannya. Yang aku tahu, seharusnya mereka tak lagi didunia ini" Sambung orang tersebut.
"Lalu, aku harus apa? Apakah aku tak berhak untuk tetap disini? Bagaimana ibuku? Bagaimana kegiatanku dulu?" Perempuan itu menghujani seseorang tersebut dengan pertanyaan.
Ia terdiam. Suasana sedikit hening.
"Mengapa aku harus mati sekarang?" Perempuan tersebut kembali bertanya. Matanya berkaca-kaca. Seolah dirinya masih tak menerima perihal kematiannya.
"Jadi ini alasan kamu masih belum pergi?" Seseorang itu bertanya kembali.
Perempuan tersebut menatap wajah orang yang ada di hadapannya. Tatapan kosong. Namun, menyimpan sejuta makna.
"Kamu masih belum ikhlas dan menerima semua ini?"
Lagi dan lagi seseorang itu kembali bertanya.
"Menurutmu?" Ketus si Perempuan.
"Manusia mati setiap hari. Seharusnya kamu bisa menerima itu. Ikhlaskan kematianmu. Lalu pergi dengan tenang," Ucap orang tersebut menasehati si Perempuan.
"Enak kamu cuma ngomong!" Perempuan itu sedikit emosi. "Kamu pikir mudah?!" Sambungnya.
Seseorang itu terdiam. Sementara si perempuan tanpa sadar mulai meneteskan air mata. Mungkin baginya, ini adalah hal yang berat dalam hidup. Saat masih banyak urusan yang belum selesai, tetapi hidupnya diperintahkan untuk berakhir.
"Mengapa aku harus mati sekarang...." Ucap perempuan itu sambil menangis. "Aku gak bisa nerima semua ini. Aku gak siap mati. Mengapa harus sekarang?" Sesal perempuan tersebut.
"Lalu, apakah kamu fikir orang diluar sana juga siap dengan kematian mereka?" Seseorang itu bertanya. "Gak ada satupun diantara mereka yang siap akan hal itu," Tegas seseorang tersebut.
"Oke." Perempuan itu menghapus air matanya. "Kalau begitu, paling tidak aku membalaskan dendamku terlebih dahulu," Ucap nya dengan nada kesal.
"Jangan!" Seseorang itu melarang. "Dendam hanya akan membuat kamu semakin terjebak dalam kegelapan," Sambungnya.
"Terus aku harus membiarkan mereka hidup bahagia, gitu?" Tanya si perempuan. "Sementara aku harus menanggung kematian yang sama sekali tak aku harapkan" Sambungnya.
"Biarkan hukum alam yang bertindak. Mereka akan mendapatkan balasan yang setimpal nantinya, kamu gak perlu repot-repot membuang energi kamu. Itu hanya akan semakin menjebakmu" Nasihat Seseorang itu.
Perempuan tersebut kembali terdiam. Terlihat dari raut wajahnya, ia berusaha menenangkan diri.
"Pergilah dengan tenang. Kamu berhak mendapatkan kebahagiaan disana. Urusan didunia, biar alam yang menyeleksi. Kehidupanmu akan dimulai kembali disana. Segeralah pergi dari sini," Seseorang itu kembali menyuruh dengan halus.
Sementara, sang perempuan tak kuasa kembali untuk menahan tangis. Ia meneteskan air mata. Meratapi nasibnya yang tak sebaik orang diluar sana.
Perempuan itu merasa hidup ini tak adil. Mengapa ia harus mati secapat itu?
Seseorang yang duduk disampingnya tak tega melihat kesedihan tersebut. Ia berusaha menenangkan sang perempuan. Lalu, memeluk perempuan tersebut. Ia tahu pasti apa yang dirasakan perempuan itu. Berat memang menerima kenyataan. Namun, mau gimana lagi, kematian tak bisa dihindari. Tidak hanya perempuan itu, tapi jutaan orang diluar sana juga tak siap dengan kematiannya.
"Kamu adalah manusia hebat, kamu tak perlu menyesali semua ini, ini sudah menjadi takdirmu. Kamu akan bahagia disana. Aku akan merindukanmu.." Ucap seseorang itu sambil terus memeluk sang perempuan.
═════ KELAM ═════
Tunggu part berikutnya ya teman-teman. Aku sedang mempersiapkan agar lebih bisa konsisten update😍
Semoga nantinya cerita ini akan berkesan❤️
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro