Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 4 ( Era perang kedua )

Cast : Sakura.H || MultiSaku ||

Genre : Memutar waktu, Ninja, Romance, tragedi, komedi

.

.

.

.

.

Sudah cukup jauh berjalan. Dan masih di dataran tadi. Berhenti, Sakura merogoh saku baju.

Mengecek dompet. Ugh! Meringis melihat isi dompetnya hanya berisi satu koin uang kecil. Di ambil koin itu, di perlihatkan di depan matanya.

" Mana cukup uang ini untuk hidup. Beli roti saja kurang." Ucap Sakura. Di masukin lagi kedalam dompet.

" Harus cari kerjaan." Sakura melanjutkan perjalanan dia ke tempat desa Amegakure berada.

Memasuki arena Amegakure, desa yang tidak seperti desa Konoha masih terawat. Desa ini masih terbilang bersih tapi tidak terawat, jalanan masih tanah dan batu kerikil, Tenda-tenda seada untuk berjualan.

Sakura menengok kanan-kiri. Ia menghampiri satu persatu pemilik kedai atau toko, menawarkan jasa kekuatannya.

Sakura mengangkat semua dus berat tanpa kerepotan sama sekali. Wanita baya yang memperkerjakan Sakura juga cukup terkejut dengan kekuatan gadis itu. Mengangkat tiga barang dus berat besar di tambah tas di belakangnya yang berisi barang-barang wanita baya itu. Bisa di bayangkan berapa berat beban itu.

Yahiko, Konan, Nagato yang mengikuti dari tadi di buat terkagum dengan kekuatan kakak berambut merah muda itu.

Selesai dengan pekerjaannya, Sakura di bayar sesuai tenaganya. Sakura tersenyum puas dengan uang di tangan dia. " Setidaknya bisa bertahan dua hari. Harus cari pekerjaan lagi, ugh, sebelum itu cari makan malam dulu." Ingin memasukan uang ke dalam dompet, seorang pria entah dari mana merebut uang yang di pegang.

Kedutan merambat di pelipis Sakura.

" Aa!? Nee-chan itu di compet, ayo kita bantu..! " Saat mengatakan kata terakhir itu, Yahiko ingin membantu, tapi, yang dia dan kedua temannya lihat selanjutnya..

" Brengsek!!! " Teriak Sakura. Berlari, melompat, mengayunkan satu kaki, dan memukul atas pria itu.

Pria itu terkena pukulan kaki cukup kuat. Suara deguman, dan kubah tanah berlubang. Orang-orang berkerumuan, mereka berbisik-bisik sambil menatap Sakura sekarang lagi menginjak pencopet tadi.

Di ambil uang itu. Sakura angkat pria itu dengan satu tangan. Lalu dia melempar sampai pria itu mengenai dagangan toko lain.

" Dasar sialan, kalau mau uang kerja bukan mencuri! Dikira gampang apa mencari uang ini!" Emosi Sakura mengebu-ngebu. Tanpa melihat orang-orang dan tidak peduli dengan omongan mereka yang mengatai dia seperti monster, Sakura berjalan menjauhi kerumuan.

Yahiko, Konan, Nagato, berada di kerumuan itu, melihat kakak berambut merah muda itu pergi menjauh.

Ketiganya saling menatap. Mereka berlari menyusul Sakura. Mereka bertiga juga melihat kanan-kiri berharap menemukan kakak berambut pink tadi, masuk ke salah satu gang. Kakak itu sudah tidak ada.

Ada kekecewaan di wajah mereka.

" Kalian mengikutiku? "

Sebuah suara yang mereka cari. Menengok ke belakang, tapi tidak ada siapa-saiapa.

" Hei di sini "

Mereka menengok ke atas. Sakura duduk di bangunan tinggi. Kekaguman di mata ketiga bocah pendiri Akatsuki.

" Untuk apa kalian mengikutiku." Tanya Sakura lagi.

" I-itu.. Kami hanya ingin tahu. Nee-chan ninja jahat atau bukan." Kata Konan terlalu jujur.

" ? Hahhh " Sakura menghela nafas. Dia menatap Yahiko ( Pain ) Konan dan Nagato. " Kalian sudah lihat aku bukan ninja jahat, dan sudah lihat aku memukul pencopet itu. Terus kalian mau apa." Ucap Sakura lagi.

" Nee-chan tahu kami melihatmu." Itu jawaban Yahiko tidak sesuai pertanyaan Sakura.

" Tentu saja tahu. Seorang ninja akan tahu siapa yang mengikuti mereka demi melindungi diri mereka dan orang-orang mereka sayangi."

Yahiko tanpak termenung. " Tentu saja tahu. Seorang ninja akan tahu siapa yang mengikuti mereka demi melindungi diri mereka dan orang-orang mereka sayangi." Ucapan Sakura terngiang di kepala Yahiko.

Dia maju selangkah. Duduk melipat kedua kaki kebelakang, membungkuk badan sampai ke tanah dan kepalanya menunduk di atas tangan.

" Saya mohon, tolong angkat saya menjadi murid Nee-chan!"

Sakura mematung. Konan dan Nagato shock menatap tindakan Yahiko.

" Kenapa aku harus menjadi gurumu. Tidak bisa. Aku belum bisa menjadi seorang guru." Sakura menolak.

" Saya mohon nee-chan berambut merah muda, saya ingin menjadi ninja, dengan menjadi ninja saya ingin membuat dunia menjadi Damai tanpa peperangan, membangkitkan desa Amegakure lagi, dan melindungi orang-orang sekitarku! " Ucap Yahiko.

Sakura diam mendengar permintaan Yahiko. Ia memang ingin mengubah Akatsuki menjadi kelompok baik. Tapi bukan berarti dia harus menjadi guru pendiri Akatsuki. Yang menjadi guru mereka adalah tuan Jiraiya.

Nagato dan Konan mengikuti tindakan Yahiko. Yahiko terenyuh dengan kesetia kawanan mereka.

' mungkin ini jalannya. Apa boleh buat.' batin Sakura.

" Baiklah, aku akan mengajari kalian. Tetapi kalian harus mengikuti ucapanku, mengikuti ajaranku dan yang lain tanpa membantah."

Yahiko Konan Nagato mengangkat kepala menatap Sakura dengan wajah binar mereka. Sakura melompat, berdiri di depan mereka.

" Kalian berdiri." Yahiko Konan Nagato berdiri sesuai perkataan Sakura. " Beritahu dimana kalian tinggal sekarang." Kata Sakura.

" Nee-chan bisa ikuti kami." Cengir Yahiko.

Sakura mengikuti ketiga bocah pendiri Akatsuki ke tempat tinggal mereka. Melihat punggung mereka bertiga, seperti ia melihat dirinya bersama Sasuke dan Naruto.

Kenapa ia jadi melow lagi. Tidak. Dia harus kuat. Dia harus bertahan. Jangan jadi sosok cengeng. Ini juga demi masa depan untuk Sasuke Naruto Kakashi-sensei dan yang lain.

Ini demi mereka semua.

" Nee-chan, di sini "

Sakura tersadar dari pemikirannya. Dia melihat sebuah gua. Masuk kedalam bersama mereka. Di dalam gua ada tempat tinggal manusia. Kasur, tirai, dan banyak makanan, kayu bakar, dus.

" Dari mana kalian mendapatkan banyak makanan ini."

Yahiko Konan Nagato tidak menjawab. Mereka seperti susah mengatakan. Sakura yang tahu kediaman mereka, berucap..

" Kalian mencuri kah? "

Tidak ada jawaban.

" Ini terakhir kali kalian mencuri. Aku tidak mau punya murid suka mencuri. Kita bisa mencari pekerjaan sepertiku tadi, tanpa harus mencurinya."

" Tapi sangat sulit mendapatkan pekerjaan untuk anak seusia kami." Kata Yahiko.

Sakura mendekati ketiganya. Dia berjongkok di depan mereka.

" Kalian datang memintaku sebagai guru kalian kan? "

Ketiganya mengangguk bersamaan.

" Lalu, sebagai guru kalian, aku bertanggung jawab pada kalian bertiga. Yang berarti makanan, pakaian, dan tempat kalian tinggal."

" Selama kalian belum besar, aku yang bekerja. Kalau kalian sudah dewasa kalian yang gantian berkerja." Ucap Sakura. Berdiri dari jongkok.

" Kita tidak bisa tinggal di sini. Terlalu rawan jika ada perang dan bom kertas melayang ke sini. Kita pindah, bantu aku membereskan barang kalian." Ucap Sakura.

Sakura mengangkat beberapa kardus sekaligus. Konan duluan yang datang membantu membereskan barang lain. Nagato melirik melihat Yahiko yang juga melihat ke arahnya.

Mereka berdua melihat Sakura Konan membereskan barang.

" Ayo bantu Nagato." Kata Yahiko. Mulai mengikuti Konan Sakura.

Nagato diam. Dia juga ikut membantu. Dan ke empatnya membereskan barang-barang itu di pindahkan ke luar.

Selesai membereskan. Beberapa barang ringan Sakura masukan kedalam gulungan. Sisanya dia membawa lalu pergi, Yahiko Konan Nagato di suruh menunggu.

" Nee-chan lama." Gumam Konan.

Sudah lima jam dan Sakura belum kembali.

" Apa dia pembohong. Dia membawa barang milik kita dan pergi begitu saja." Kata Nagato mulai berpikir negatif.

Yahiko hanya diam. Dia melihat ke luar berharap Sakura datang. Tapi sampai malam datang, kakak merah muda itu juga belum datang.

Wajah Konan mulai sedih. Dia mulai berpikir sama seperti Nagato.

Nagato jelas kecewa. Dia kesal.

Yahiko, mulai menampilkan wajah kekecewaan dia. Ia mulai menunduk tidak melihat keluar lagi.

" Maaf terlambat "

Suara itu membuat Yahiko kembali mendongak. Sakura datang. Pakaian dan tubuh dia banyak kena tanah.

" Aku harus membereskan tempat tinggal kita yang baru. Karna sudah siap, ayo kita ke sana." Ucap Sakura, mengulurkan kedua tangan dia.

Sakura kaget lihat Yahiko nangis. Konan juga berkaca-kaca setelah melihat Yahiko nangis. Nagato membuang muka dengan badan bergetar.

" Ke-kenapa, ada apa? " Teretan pertanyaan Sakura lontarkan. Menjajarkan tinggi badan Yahiko Konan Nagato, Sakura mengelus kepala Yahiko. " Ada apa, hm?" Tanya Sakura lembut.

" Kami pikir. Kau pergi, setelah membawa barang kami, kau hiks tidak kembali." Ujar Yahiko.

Sakura mendengus. Dia menepuk lembut kepala Yahiko.

" Aku terlalulama pergi bukan berarti meninggalkan kalian, tapi aku melakukan tugas yang membutuhkan waktu lama. Bagaimana nanti aku meninggalkan kalian kalau ada pekerjaan lama di luar." Kata Sakura.

Mulai berdiri.
" Sudah jangan cengeng. Laki-laki tidak boleh cengeng."

" Ayo pergi dari sini." Sekali lagi Sskura merentangkan dua tangan.

Kali ini, Yahiko Nagato Konan menyambut. Sakura menggendong ketiganya bersama anjing mereka tanpa merasa berat sama sekali.


........



Yahiko merasa takjub dan benar benar ingin menjadi ninja. Yahiko tidak berhenti berbinar senang padahal sudah tidak di gendong lagi.

Ia begitu senang karena dia tadi merasakan di gendong seorang ninja dan melompati pohon. Sekarang mereka berjalan menyusuri hutan bersama lampu lentera di tangan Sakura dan Nagato.

" Dari sana ke rumah jalan kaki tidak begitu jauh. Nah, sudah sampai."

Mereka berhenti. Berdiri di depan halaman masih ada rumput sedikit panjang. Kanan - kiri pohon-pohon, rumah satu lantai tapi begitu besar dan luas.

" Rumah ini belum jadi sepenuhnya. Membuatnya tidak begitu mudah, itu sebabnya tadi aku lama." Ujar Sakura.

" Neechan hebat, bisa membangun rumah dalam sehari!" Celetuk Konan takjub.

Sakura merasa tertusuk. Sebenarnya bukan dia sepenuhnya membuat rumah ini. Dia sedikit memakai kekuatan yang di berikan Hagoromo, kekuatan elemen kayu, karna membutuhkan chakra dan keterampilan, Sakura tidak bisa memakainya terlalu lama. Jadi setengah pembuatan dia membangun sisanya dengan kekuatan byakugou miliknya.

" Kita bisa membangun dan menata bersama nanti. Ayo masuk."

Masuk kedalam rumah dengan pintu yang di geser. Saat masuk sudah ada ruang tengah, masih kosong, di samping ruang tengah ada ruangan lain tanpa pintu, saat lihat itu arena dapur cukup luas. Berjalan ke lorong sisi dapur, pintu belakang, dan ada kamar mandi, sedangkan wc ada di samping kamar mandi. Mereka kembali ke ruang tengah, di situ juga ada pintu geser lagi, dan terlihat halaman belakang masih kosong, cuma ada pohon-pohon hutan.

Lorong sisi kanan, kamar bagian depan dan kamar lain di sisi lorong itu. Kamar ada sekitar tiga.

" Kalian pakai kamar masing-masing. Kita belum beli kasurnya, jadi pakai alas seadanya dulu. Ini kamarku, kalian bagian di lorong sana."

" Kenapa neechan di depan?" Nagato.

" Kalau ada apa-apa aku yang menghadapi duluan, kalian masih kecil, jadi belum bisa." Ujar Sakura.

" Ayo kita tidur. Besok kita bereskan lain, kerja, hasil uang bisa di pakai beli peralatan lain." Kata Sakura.

Konan merogoh saku baju. Dia mengeluarkan kantong, di buka, berisi uang lumayan cukup banyak.

" Neechan. Kami punya uang sedikit. Ini hasil buah makanan kami jual untuk jaga-jaga. Kami juga membantu di pasar."

Sakura mengambil uang itu. Dia tersenyum. " Kita pakai ini. Setelah itu kita kumpulkan uang banyak lagi, hm." Kata Sakura. Mengelus lembut rambut Konan. " Terimakasih."

Konan tersenyum lebar. Merasa senang.

" Ah. Sebelum itu kita berkenalan dulu. Sebut nama masing-masing. Namaku Sakura Haruno, dari desa Konoha."

" Aku Yahiko dari Amegakure."

" Konan dari Amegakure juga."

" Nagato. Amegakure juga. Dan ini chibi, peliharaan kami." Menunjuk anak anjing kecil.

" Ok, karna sudah berkenalan, kita tidur dan bekerja besok. Besok kita juga buat rumah anak anjing." Ujar Sakura, mengelus chibi.

" Sakura-Neechan, besok kita latihan jadi ninja kan? " Yahiko begitu antusias.

" Tidak. Besok latihan dasar lebih dulu. Peregangan otot, latihan kecil, baru latihan petarungan. Kalian harus lakukan itu dulu baru latihan berat." Ucap Sakura.

" Yosh! Kita lakukan, aku makin semangat! " Seru Yahiko.

Sakura terkekeh. Kelakuan Yahiko mirip seperti Naruto.

Bersambung .....

Maaf yah baru bisa aupdate, cuaca sekarang kadang panas kadang hujan, karna cuaca aku enggak enak badan, ada 😅 jadi makanya enggak bisa aupdate.

Untuk kalian jaga kesehatan dan selalu fit yah 😁 next, chapter selanjutnya aku aupdate lagi 🥰

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro