Awal Cerita
Aaarrggghhhh!...
Raungan amukan dari monster's berekor sembilan berada di desa.
Para warga berhamburan melarikan diri. Ninja - Ninja desa membantu warga dan ada yang melarikan diri dari kibasan monster's bernama Jinchuuriki.
Minato Namikaze, Hokage ke empat sekarang. Dia menggendong sang Istri - Kushina Uzumaki, ke tempat aman. Berada di lapangan terbuka, Ia meletakan anak mereka yang baru lahir kedalam dekapan istrinya.
" Sayang, ibu di sini." Ucap lirih Kushina, menatap sayu putranya.
Minato menatapi dua orang yang dia cintai. Tatapan tak goyah, dia berdiri, menatap Kyuubi di depan.
" Kushina. Tolong jaga Naruto. Aku akan menangani ini."
" Tunggu Minato, kau tidak bisa sendiri! " Seru Kushina.
" Ini tanggung jawabku sebagai Hokage dan kepala keluarga Kamikaze." Jawab tegas Minato.
Kaki Minato baru maju satu langkah - wusss.. Bug!
Seseorang muncul, memukul mundur Kyuubi. Suara deguman kaki Kyuubi menghancurkan tanah di sekitar.
Minato mundur, dia menghampiri Kushina dan melindungi keduanya, berjaga - jaga.
Sosok itu memegang ekor Kyuubi, dengan tangan di saluran chakra, dia melayangkan tinju dan membuat Kyuubi lagi - lagi jatuh terpental.
Sosok itu membuat segel. Besi-besi muncul mengikat Kyuubi, dan ada tanda ukiran di tengah dada Kyuubi yang seluruh badan terikat besi.
Kyuubi itu meraung keras. Berusaha ingin melepas rantai itu. Bukannya lepas, chakra Kyuubi perlahan - lahan tertutupi chakra hijau terang persis seperti warna mata sosok itu.
" Gggrrrrr " Geraman Kyuubi.
Sosok itu berdiri di dahan pohon yang masih utuh.
Mata hijau dia menatap datar Minato Kushina dan, bocah calon Jinchuuriki.
" Sisanya bisa anda segel. Lebih baik di segel ke tubuh putra kalian, tubuh istri anda sudah tidak mampu menampungnya."
Minato dan Kushina tidak bisa berkata apa-apa. Mereka terpana, menatap sosok yang seorang perempuan memakai jubah.
Warna mata hijau cerah dan ada cahaya biru terang di sekelilingnya.
Rambut merah muda terkena angin terpantul cahaya bulan.
" Terimakasih kamu menyelamatkan kami, tapi.. Siapa kamu? " Tanya Minato, dia dan Kushina menatap gadis itu.
Gadis itu tersenyum arti.
" Jangan khawatir. Semuanya akan baik sekarang." Mata hijau bersinar terang, menatap bayi pirang di pelukan Kushina. " Aku janji "
" Jaga putra kalian. Jadilah orangtua yang baik, tetaplah hidup agar bisa melihat anak kalian tumbuh dan melindunginya dari ejekan mengarah padanya karna dia Jinchuuriki." Ucapnya.
Belum sempat Kushina bicara, sosok gadis itu perlahan menghilang jadi kelopak sakura.
Mata Kushina berkilau.
" Sa. Ku. Ra..? "
Orang - orang Minato sudah datang membantu termasuk matan Hokage ke tiga.
Mereka bersiap menyegel Kyuubi.
Minato menatap anaknya. Menatap Hiruzen Sarutobi.
" Hiruzen-sama. Saya akan segel Kyuubi kedalam tubuh Naruto, dan sisanya di dalam tubuhku."
Kushina menatap tak terima.
" Minato, biar Kyuubi itu dalam tubuhku saja."
" Gadis itu benar Kushina. Tubuhmu tidak bisa menahan lagi. Naruto, aku juga tidak mau memberi beban berat itu padanya."
" Tapi. Hanya dia yang bisa menerima Kyuubi. Jika Kyuubi di biarkan tanpa tersegel, Konoha bisa musnah. Tapi kau tidak perlu khawatir Kushina, sisa chakra Kyuubi ada di dalam tubuhku."
" Kalau begitu biar aku dan Naruto saja! "
Minato menggeleng lembut.
" Aku tidak mungkin membiarkanmu yang menanggung lagi Kushina. Biar aku saja, hn?" Menatap Kushina untuk meyakinkan.
Kushina dengan tubuhnya yang lemah, tidak bisa berkata apa-apa.
Ia mendengar teriakan warga Konoha yang menggema. Dia mengangguk lemah, Minato tersenyum tipis.
" Kau tidak perlu khawatir. Kita bersama Naruto, kita tidak meninggalkannya." Minato mengelus lembut rambut merah Kushina. " Perkataan gadis tadi. Aku juga ingin melihat putra kita tumbuh, menjadi orangtua baik. Kau pun sama kan, Kushina."
Kushina mengangguk.
" Minato, gadis, gadis siapa yang dari tadi kau sebutkan."
" Ada seorang gadis yang mengikat Kyuubi, dia mengatakan dia warga Konoha. Tapi kemampuan dia, lebih dari warga biasa."
Wajah gadis yang di maksud yang tadi berdiri di dahan pohon terbayang lagi.
" Kita bahas nanti. Kita siapkan penyegelan, aku tidak mau ada yang mati di sini Hiruzen-sama." Ucap Minato.
Hiruzen mengangguk pada pasukan yang dia bawa.
Minato bersiap.
Kushina masih memeluk putranya.
Kyuubi meraung keras.
.
.
.
.
Dari jauh. Sakura memadang desa Konoha yang dalam kekacauan.
Setidaknya. Dia sudah menghentikan dua kejadian penyebab perang shinobi.
Membawa pulang Obito Uchiha.
Menghentikan kematian orangtua Naruto.
" Sekarang. Aku harus kembali ke desa itu." Gumamnya.
Dia pergi dari situ.
...
...
...
" Huuu hiks.. Naruto, Sasuke.. Hiks.."
Di medan perang. Semua gugur.
Sakura. Memangku Naruto dan Sasuke yang sudah tak sadarkan diri. Langit gelap, suasana medan.
Penglihatan Sakura mulai kabur.
Bruukk...
.....
" Gadis kecil.. "
" Gadis kecil, bangunlah "
Tes tes
Tetesan air di genangan air gelap.
" Ibu, ingin menebus semua.. "
Membuka mata. Sakura berdiri berhadapan dengan seorang kakek duduk bersilang melayang.
Beliau memegang tongkat dengan bola hitam. Matanya menatap lurus wajah sedih Sakura.
" Kau ingin menyelamatkan teman-temanmu, desa, dan Naruto Sasuke, bukan."
Wajah kaget dan keantusias.
" Ya, aku ingin menyematkan mereka semua. Hiks, aku ingin, Naruto dan Sasuke, mereka hiks.. " Lagi lagi Ia menangis. ".. Hidup.. "
" Ibu ingin mengembalikan semua. Beliau ingin menebus kesalahan dari perang ini."
Wajah tak mengerti Sakura menatap kakek di depannya.
" Kaguya Otsutsuki. Kau akan di kembalikan ke masalalu, memperbaiki waktu mengubah takdir sebelum perang shinobi empat pecah."
" Jika kau sudah kembali ke masalalu, dirimu yang dimasa itu tidak ada, tidak ada keluarga Haruno. Kau satu-satunya keturunan Haruno."
" Apa kau mau melakukannya." Ucap kakek itu, menatap serius.
Wajah Sakura termenung. Ini kesempatan - kesempatan dia bisa mengubah sejarah, agar perang ini tidak terjadi. Agar Naruto Sasuke dan Kakashi-sensei tidak gugur dalam perang. Tapi.
Menerima perjanjian dengan kakek ini, maka ia versi kecil tidak pernah lahir. Dia tidak di lahirkan dalam keluarga Kizashi dan Mebuki.
" Jika aku tidak di lahirkan dan tidak ada keluarga Haruno, bagaimana dengan kedua orangtuaku? "
" Mereka hidup di dunia itu, tapi dengan marga lain, bukan Haruno."
Sakura merasa lega tapi juga sedih. Dia lega karena orangtuanya masih ada di jaman itu, tapi ia cukup sedih, bukan nama Haruno tapi nama marga lain, dan bukan dirinya putri mereka tapi putri lain.
Menggepalkan tangan.
Mendongak, menatap kakek itu dengan tatapan tak goyah.
" Hai, saya mau melakukannya."
" Baguslah " Kakek itu menutup mata, tersenyum tipis. " Aku Hagoromo Otsutsuki yang menciptakan chakra."
Sakura kaget. Ternyata kakek di depannya adalah sosok yang menyebarkan chakra. Agak canggung karna yang di depannya pemimpin klan Otsutsuki dahulu.
" Tidak perlu canggung." Hagoromo seakan tahu pikiran Sakura.
" Ini karena keinginanku dan ibu, kelalaianku yang membuat shinobi dalam kehancuran."
" Kau akan kembali ke masalalu. Lakukanlah misimu, hentikan tragedi, kehancuran, penyebab perang shinobi. Lalu, aku akan memberi sedikit kekuatan khusus akan berguna untukmu. Kekuatan itu berfungsi saat kau memfokuskan tujuan tulusmu. Dan. Ada konsekuensi jika kau gagal dalam misi ini."
" Apa itu Hagoromo-sama? "
" Itu akan di beritahu nanti. Sekarang pikirkanlah tujuan pertamamu ingin menghentikan sebuah tragedi di kehidupan keduamu."
Sakura diam memikirkan. Tiba - tiba terlintas wajah Obito dan Kakashi.
Penyebab perang ini terjadi adalah Obito yang terluka dan memiliki dendam besar atas kematian Rin.
Dan Kakashi-sensei termasuk dalam dendam Obito.
Lalu Akatsuki. Jika Akatsuki jahat tidak terbentuk. Jika Yahiko tidak mati, maka Nagato.
" Hagoromo-sama.. "
Hagoromo menatap mendengar ucapan gadis di depannya.
Setelah mengatakan kemana tujuan pertamanya. Hagoromo menggerakan tongkat. Bola biru putih di tengah di antara mereka.
Hagoromo menatap Sakura mengekspresikan wajah keyakinan dan tekad. Tapi, ada satu sosok yang tidak Sakura ketahui. Sosok sang ibu-Kaguya.
Kaguya Otsutsuki. Berada di belakang Sakura Haruno.
" Jangan sia-siakan kesempatan misi ini. Ingat, kau kemasa itu karenaku dan Kaguya. Suatu saat kau bisa mengalami sesuatu yang tidak biasa karena Kaguya ada di belakang kehidupan keduamu."
" Baik. Saya akan mengingatnya. Saya tidak akan menyesal walau mempertaruhkan hidup saya. Jika itu bisa menghentikan peperangan." Ucap tekad Sakura.
" Baiklah." Kata Hagoromo.
Semua menyilaukan.
Sakura menutup mata. Dalam bayangan seperti mimpi. Wanita rambut putih, Kaguya Otsutsuki hadir menghampiri.
........
Lanjut atau enggak ceritanya aku tunggu komentar kalian 😀
Aku enggak bisa nahan cerita kayak gini, udah lama ada pikiran mau buat cerita Sakura kembali ke masalalu di kehidupan keduanya buat mengubah sejarah, mirip kayak Manhwa yang lagi tren 😅
Aku tidak tahu apakah bakal bagus cerita atau enggak. Kalau kalian setuju cerita ini lanjut, maka aku lanjutin cerita di chapter 1
Sampai jumpa 👋 😊
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro