Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Sampai Jumpa

"Sampai jumpa di lain waktu"
-KerJe-

Langit orange yang bersinar terpancar dari arah Timur, tanda bahwa matahari akan terbenam.

Udara angin berhembus pelan menerpa lembut manja kulit, membuat yang merasakannya terasa damai dan tenang.

Kini, Anggota KerJe sedang berada di atas bukit untuk melihat pemandangan matahari terbenam.

Leo, Ita, Rei, Rin, Nosei, Hana duduk diberalaskan tikar sambil menikmati lagu kesukaan mereka. Emi yang sedang makan nasdang yang dibelikan oleh Noran.

Lica dan Nica yang duduk dialas tikar sebelah, mereka menikmati kue buatan sendiri sambil bercanda.

Mark dan Rui yang sedang bersandar di pohon belakang Leo dan KerJe.

Rui bersandar di dada Mark sembari memakan cemilan, sedangkan Mark hanya diam menatap.

Entah kenapa, Rui meminta banyak makanan kepada Mark dan padahal Mark belum sembuh dari luka disekujur tubuhnya.

Noran duduk di atas rerumputan bukit, Ia duduk sendirian dengan pikiran yang mengingat kejadian kemarin.

Di depannya, ada Pop Mie dan Coklat panas serta bando kucing yang Ia beli.

Permintaan Xia sebelum Ia pergi.

"Kakek, Kau mau?" Tanya Felicia sembari menunjukkan kue buatan Lica Nica.

"Ah tidak, makan lah. Kakek sedang memakan Mie" Ucap Noran sembari memakan Pop Mienya.

Felicia mengangguk dan duduk disamping Noran.

"Kakek kepikiran dengan Kak Xia yaa?" Tanya Felicia sembari mengunyah kuenya.

Noran hanya diam, Ia mengambil coklat panas dan meminumnya dengan pelan.

"Kakek jangan bersedih yaa, Kak Xia pasti sudah tenang disana" Ucap Felicia yang malah meminum coklat panas Noran.

"Yaa, baiklah. Makasih Feli" Ucap Noran sembari mengelus kepala Felicia.

Oh iya, kejadian kemarin itu sudah berakhir dan tentunya KerJe mencapai kejayaannya.

Para Tentara, Polisi, Mafia yang gugur pun dimakamkan dengan penuh hormat dan diberi penghargaan kepada Keluarganya.

Xia juga dimakamkan, tepat disamping makam Orang tuanya.

Gubernur Kota pun diangkat sebagai Presiden dan Noran pun mendapat gelarnya sebagai "King Of Sniper" atau disingkat "Sniper King".

Akhirnya Noran telah menepati janji Ayahnya dan mengambil gelar yang menjadi impiannya dari dulu.

Beginilah KerJe sekarang, menikmati hari setelah peperangan kemarin.

Tidak lama kemudian, muncullah Feldha, Ran bersama Mafia lainnya dibelakangnya.

Mereka berjalan mendekati KerJe dan saling menyapa.

"Noran, apa Kau siap untuk berangkat?" Tanya Feldha kepada Noran.

"Yaa Aku siap, apa barang barang Ku sudah di bawa?" Tanya Noran sembari membuang sampah nyake tong sampah.

"Sudah, kita tinggal berangkat sajaa" Ucap Ran dengan syal yang menutupi mulut hingga hidungnya.

"Eh?! Noran akan pergi?!" Seketika KerJe pun kaget mendengarnya.

Noran pun menatap mereka satu per satu, lalu tersenyum.

"Yaa, ada tugas lain yang menunggu di luar sana. Tugas Ku di Kota ini sudah selesai, tapi tugas di Kota lain baru saja dimulai" Ucap Noran memakai jaketnya.

"Ta-tapi... Bagaimana dengan kami? Kau meninggalkan kami?" Tanya Rui kepada Noran.

"Hmm... Ya bisa dibilang begitu, tapi Aku akan kembali kok. Tenang saja, Aku tidak melupakan kalian" Ucap Noran.

Mereka hanya diam menatap Noran, mereka harus berpisah kali ini.

"Terimakasih semua atas kebersamaannya selama ini, Aku sangat senang bisa bertemu dengan kalian..." Ucap Noran menatap mereka satu per satu.

"Yaa susah dan senang sudah kita lewati bersama yaa. Sebagian Tugas Ku sudah selesai, tinggal menyelesaikan yang lain saja..."

"Aku tidak melupakan kalian kok, Aku berjanji..."

Mereka pun bersalam salam sebagai tanda perpisahan.

"Yoo Bro, jaga mereka yaa. Aku serahkan semua pada Mu. Jangan lupa tuh si Rui" Ucap Noran sedikit berbisik.

"Yaa amaan" Ucap Mark mengangguk.

"Rui, jaga diri Mu baik baik yaa. Mark ada kok disisi Mu" Ucap Noran.

"Okey" Ucap Rui.

"Yang lain jaga diri baik baik yaa, jangan ada pertengkaran di antara kalian. Kita ini Keluarga!" Ucap Noran mengarahkan tinju nya ke depan.

KerJe yang mengetahuinya pun tersenyum dan beradu tinju dengan Noran bersama sama.

"Aku yakin kalian pasti sukses, Aku tunggu kabar baiknya" Ucap Noran kembali.

"Aku pergi yaa! Sampai jumpa semua!" Ucap Noran pergi sembari melambai.

"Kami pergi yaa! Terimakasih!"

Para Mafia pun berpamitan sembari melambaikan tangan kepada KerJe.

"Dadaaa~"

"Sampai jumpa di lain waktu"

KerJe pun berpisah dengan Noran dan yang lainnya.

.....:D

5 tahun kemudian...

Di sebuah Restoran yang cukup terkenal di Kota, yang telah dibangun 3 tahun yang lalu.

Restoran itu sangat besar itu banyak pengunjung berdatangan tiap hari, bahkan ada yang dari luar Kota untuk mampir.

Restoran itu berbeda dari Restoran lainnya, karena memiliki ciri khas tersendiri.

Restoran itu menyediakan berbagai makanan dan minuman, bahkan Nasi padang, sate, bakso serta mie ayam juga ada disitu.

Belum lagi ditambah lokasi strategis nya sangat pas. Ada parkiran kendaraan, toilet, dan wifi gratis.

Restoran itu diberi nama KerJe's.

NGGAK TAU MAU DIKASIH NAMA APA, JADINYA INI AJA DAH:)

Iya benar, Restoran itu didirikan oleh Organisasi KerJe. Tapi, dipegang oleh Emi.

Yaa Emi, pecinta nasi padang dan...

"Selamat siang semuanya!" Ucap Rin sembari masuk ke Restoran Emi dengan bar bar.

Ia mendobrak pintu Restoran bersama Hana yang juga ikutan.

"Heh! Kalau masuk itu santai aja dong, nanti pecah Aku juga yang rugi" Ucap Emi protes.

"Ehehehe... Maaf Emi" Ucap Rin dan Hana.

Emi hanya menghela napas dan kembali menonton Anime di Hp nya.

"Mana yang lain?" Tanya Hana kepada Emi.

"Entahlah, belum kelihatan dari tadi" Ucap Emi.

Oh iya, ada kabar sesuatu dari KerJe.

Organisasi KerJe yang didirikan oleh Leo, kini harus dibubarkan karena tugas KerJe sudah selesai.

Leo sudah memutuskannya dengan sangat matang dan tentunya itu cukup untuk diterima.

Mau bagaimana pun juga, keputusan Leo tidak bisa diganggu gugat.

Walaupun mereka bubar, mereka masih mengumpul juga sesekali di Restoran Emi.

"Halo semuanya! Selamat siang!"

Emi, Hana, Rin melihat ke arah pintu Restoran. Ternyata Mark, Rui, Ita, Lica, Nica, Leo, Rei, Felicia, Shikumo, Nosei datang bersamaan.

"Wih... Ada acara apaan nih? Rame rame ngumpul ke sini" Ucap Emi menyambut mereka.

"Seperti biasa, makan siang bersama disini" Ucap Leo dengan santai dan duduk di kursi.

"Hilih... Bilang ajaa mau makan gratis" Ucap Ita.

Mereka pun tertawa, tentu itu pasti kenyataannya.

Mereka makan siang disini tentu gratis, karena Restoran itu milik mereka bersama.

"Yaa kalau mau gratis, bantuin dong" Ucap Emi.

"Syap!" Ucap mereka dengan serentak.

Mereka membersihkan Restoran itu agar bersih dari kotoran dan debu yang bandel.

Restoran itu kebetulan hanya ada mereka, pelanggan belum datang.

"Gimana kabar kalian? Amaan kan? Nggak ada bertengkar?" Tanya Rei kepada Mark Rui.

"Yaa sehat kok, amaan juga. Tidak ada yang bertengkar kok, ya kaan Mark?" Ucap Rui dengan senyum dan jahil mencubit pinggang Mark.

"Aww! Ya ya yaa, aman kok amaan" Ucap Mark yang sedang memainkan Game di hp nya pun kesakitan

"Hm! Baguslah" Ucap Rei mengangguk.

Mark dan Rui sudah menikah beberapa bulan lalu. Membutuhkan waktu cukup lama bagi Mark untuk menikahi Rui.

Beberapa pelanggan datang masuk ke Restoran tersebut dan memesan makanan. Tentunya KerJe sudah membersihkan Restoran itu sampai kinclong.

"Oh iya, kabar Noran ada nggak? Sudah hampir setahun Aku tidak mendengar kabarnya" Ucap Nosei yang duduk di samping mereka.

"Belum ada, mungkin Dia sibuk" Ucap Hana membawakan makanan.

"Mungkin, Tentara itu banyak tugas jadi susah untuk berkomunikasi" Ucap Ita yang datang.

Mereka pun berkumpul di satu meja dan mengobrol bersama tentang kegiatan mereka selama ini.

"Bagaimana Emi? Apa Restoran Mu berjalan lancar?" Tanya Nica kepada Emi.

"Yaa, lancar kok. Banyak pelanggan berdatangan, bahkan ada shota dan loli" Ucap Emi tersenyum khas nya.

"Mana? Apa Kau ada foto nya?" Tanya Rin penasaran.

"Oh tentu ada dong" Ucap Emi menunjukkan foto para shota dan loli.

Rei pun langsung ikut melihat.

"Ternyata mereka tidak berubah yaa" Ucap Rui geleng melihat kelakuan Emi, Rin, dan Rei.

Mereka hanya menghela napas. Tidak apa apa sifat mereka masih yang lama, selagi mereka masih bisa berkumpul seperti ini.

"Sudah 5 tahun setelah kejadian itu dan meninggalnya Xia, apa Kakek Noran sudah melupakannya yaa?" Ucap Felicia sembari memeluk boneka Voodoo nya.

"Entahlah, mungkin Dia masih mengingatnya. Kejadian itu sangat sulit untuk dilupakan" Ucap Shikumo sembari memakan permennya.

Mereka mengangguk mengerti.

Kejadian 5 tahun lalu dan meninggalnya Xia, masih menjadi kenangan yang sulit dilupakan.

Kejadian itu seperti baru saja kemarin terjadi, padahal udah bertahun tahun yang lalu.

Mereka hanya berharap, semoga tidak terjadi kembali kedepannya. Sudah cukup merasakan penderitaan, sudah saatnya untuk menikmati hidup yang tenang dan damai.

"Permisi... Apa kalian membicarakan Ku? Sepertinya begitu. Soalnya kalian menyebut nama Ku, apa kalian kangen dengan Ku?" Ucap seseorang yang muncul tiba tiba dibelakang mereka.

Orang itu membuka topi nya dan penutup masker nya, terlihat orang yang sangat mereka kenal dan familiar.

"Noran?!"

"Hohoho... Aku kembali"

Selesai

Yosh! Akhirnya nih Cerita mencapai Ending dan selesai juga:D

Akhirnya Happy Ending yaa, sesuai dengan harapan.

Bertepatan 20 chapter pas nih Ceritanya, tamat juga yaa.

Tidak menyangka sudah selesai nih Cerita, sangat senang dan puas dengan Cerita buatan sendiri.

Maaf kalau Ceritanya Absurd, aneh, nggak jelas, teracak, kurang menarik karena hanya segitu kemampuan Ku membuat Cerita.

Maaf juga kalau banyak typo dan kata kata yang sulit dipahami:)

Terimakasih kepada kalian yang sudah membaca dan memgikuti Cerita ini sampai habis.

Aku senang.

Bagaimana menurut kalian dengan Cerita ini? Kasih pendapat, saran, dan kritik kalian.

Keluarkan semua pendapat kritik saran kalian, akan Ku dengan senang hati dan ikhlas:D

Sekali lagi terimakasih buat kalian semua.

Setelah Cerita KerJe ini, saatnya membuat Cerita Kaje.

Tunggu aja Cerita terbaru berikutnya yaa...

Sudah segini saja dulu...

Sampai jumpa~
Byeee~
Dadaaa~
See you~

Ttd
Kamis, 4 Agustus 2022

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro