Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Pesta Rakyat Jember Berbalut Mitos?

nenek moyangku orang pelaut
gemar mengarung luas samudra
menerjang ombak tiada takut
menempuh badai sudah biasa

angin bertiup layar terkembang
ombak berdebur di tepi pantai
pemuda b'rani bangkit sekarang
ke laut kita beramai-ramai

Indonesia merupakan negara maritim yang kepulauannya dikelilingi oleh lautan. Jadi tidak heran jika nenek moyang bangsa kita banyak yang menjadi seorang pelaut dan sering melakukan ritual-ritual yang dilaksanakan di laut.

Omong-omong soal laut dan ritualnya, di Jember, tepatnya di Jember Selatan kecamatan Puger terdapat sebuah pesta rakyat yang dilakukan di lautan dan konon katanya, pesta rakyat ini berbalut mitos.

Kira-kira ritual apa ya?

Hmmm, welcome to Jember, kuharap temen-temen enggak bosan dengan pembahasan tentang kota tercintaku iki (iki, bahasa Jawa yang artinya ini). Setelah kemarin kita tersesat di pembahasan kuliner Jember, terjebak dalam semarak musik patrol dan terpesona dengan godaan festival JFC, sekarang aku ingin menyeret kalian pada sebuah pesta rakyat yang ada di Jember, namanya 'ritual petik laut'.

Di Jawa Timur, khususnya Jember acara petik laut ini merupakan penggabungan ajaran Islam dan adat masyarakat pesisir di desa Puger. Tradisi petik laut atau larung sesaji merupakan bentuk dari sikap hidup indifference, atau pembebasan, pengorbanan menuju kelapangan. Oleh karena itu tradisi ini memiliki pengaruh yang positif bagi keberagamaan Masyarakat Pesisir Pugerkulon, yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Petik laut bisa disebut sebagai ekspresi ajaran Islam, sebab di dalam ritualnya terdapat muatan-muatan Islam yang kental, seperti pembacaan al-Qur’an, doa-doa Islam, maupun tahlil. Dalam setiap upacara atau ritual petik laut, tampak adanya sesuatu yang dianggap sakral dan suci, yang dicirikan oleh adanya keyakinan, ritus, simbol, misteri, dan kegaiban.

Ritual petik laut jika dilihat dari sisi teologis merupakan ungkapan keyakinan Masyarakat Pesisir Pugerkulon terhadap kehidupan yang
saling terkait antara manusia, alam, dan Tuhan. Khususnya hubungan antara perwujudan dari rasa syukur para nelayan atas hasil tangkapan ikan yang melimpah sepanjang tahun dan untuk memohon pada Tuhan agar para nelayan dianugerahi hasil laut yang melimpah pada tahun yang akan datang serta dihindarkan dari malapetaka selama melaut. Dengan kata lain, masyarakat mengkhawatirkan akan terjadi malapetaka atau hasil tangkapan ikan menurun jika tidak melakukan ritual petik laut. Khusus hubungan antara manusia dan alam, khususnya laut, ritual ini setidaknya berfungsi dalam dua hal:
Petik laut berfungsi sebagai sarana untuk menundukkan atau yang dalam bahasa Jawa disebut numbal keganasan laut sehingga dalam aktivitas melautnya, para nelayan bisa selamat serta memperoleh ikan yang banyak.
Petik laut merupakan sarana bagi perekatan hubungan sosial di antara sesama nelayan. Petik laut seolah tidak ada bedanya dengan hari raya Islam, seperti Idul Fitri maupun perayaan Maulud Nabi.

Tradisi ini telah dilakukan oleh para nelayan di Pulau Jawa dan sekitarnya sejak tahun 1894, saat itu lurah puger di jabat oleh Singo Truno. Dilakukan pada bulan Muharam (menurut bulan Hijriah) atau bulan Suro (menurut penanggalan bulan Jawa) yaitu pada tanggal ke 14 atau 15.

Pesta rakyat ini biasanya digelar secara megah dan menjadi pertunjukan yang mampu menarik minat warga sekitar maupun wisatawan. Salah satu hal yang menjadi daya tarik dari ritual petik laut ini adalah perahu-
perahu hias yang dibuat khusus untuk kebutuhan melarung (menghanyutkan) sesaji di lautan. Bentuk perahu hias ini mirip dengan perahu nelayan yang biasa digunakan nelayan untuk mencari ikan. Di bagian dalam kapal hias tersebut, biasanya dimasukkan beberapa bahan sesaji seperti kepala sapi dan kepala kambing, buah-buahan, serta hasil pertanian dan hasil nelayan. Hal ini sebagai bentuk permohonan sekaligus rasa syukur dari masyarakat.

Meskipun ritual petik laut ini dihadiri oleh banyak wisatawan, sepertinya masih perlu dilakukan promosikan lebih sering agar masyarakat semua tahu dengan tradisi yang unik ini. Selain itu, biasanya setiap ada penyelenggaraan petik laut, akan muncul pasar dadakan yang menjual aneka mainan, baju, topi, aksesori, camilan, hasil tangkapan ikan baik yang masih mentah maupun yang sudah diolah. Hal ini membawa dampak positif bagi masyarakat setempat dan dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat di daerah sekitar.

Ritual petik laut ini merupakan serangkaian tradisi, bukan hanya sekedar melarungkan sesaji ke tengah lautan. Menjelang tradisi petik laut, masyarakat Desa Puger menggelar berbagai macam kegiatan dan perlombaan, seperti Tabligh Akbar, Wayang Kulit, Karnaval Budaya dan Pameran. Juga menggelar perlombaan diantaranya: permainan Gobak Sodor, Catur, Sepak Bola, Bulu Tangkis, Bola Voli dan lain sebagainya.

Biasanya ritual petik laut diawali dengan doa bersama untuk para leluhur dan pahlawan.  Doa bersama tersebut biasanya diwujudkan dalam bentuk tahlilan atau dengan acara khataman Al-quran. Keesokan harinya, masyarakat nelayan di Puger menggelar Kirab Budaya yang menampilkan budaya-budaya lokal dan nusantara. Selain memamerkan budaya, petik laut juga menampilkan pernak-pernik aneka hasil bumi dan laut, seperti replika kapal perahu, dan sesaji-sesaji yang akan digunakan untuk petik laut.

Pada puncak acara para nelayan mengarak sesaji dari kantor Balai Desa Puger menuju ke Tempat Pemasaran Ikan (TPI) Puger. Sesaji yang diarak diletakkan di Gitik dan miniatur rumah yang ukurannya kecil hingga besar. Setelah itu baru dilakukan larung sesaji.










Referensi:

Omnesimus. H. Z. 2016. PETIK LAUT RITUAL MASYARAKAT JAWA TIMUR. Www.academia.edu. Online. Di akses 29 Maret 2020.

http://liriklaguanak.com/nenek-moyangku-seorang-pelaut-lirik/

Ghofur. A. R. 2009. Tradisi Petik Laut dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Keberagamaan Masyarakat Nelayan Desa Pugerkulon Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Skripsi. UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

https://youtu.be/HUya12DPfCE

https://m.detik.com/news/berita-jawa-timur/d-3323472/ini-ritual-syukur-larung-sesaji-di-pantai-selatan-jember

http://pipp.djpt.kkp.go.id/detail_berita/11092

https://lokalkarya.com/festival-petik-laut-pantai-pancer-puger.html

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro