1. tragedi yang tak dapat dihindari
Sebelum Membaca
•
Jangan lupa
•
Vote
•
Dan
•
Komen
•
Selamat Membaca
•
•
•
"Berita hari ini, ditemukan seseorang tertabrak mobil di jalan *** dengan keadaan mengenaskan dimana semua organ tubuhnya hancur lebur karena terseret, ususnya keluar bersamaan dengan organ dalam lainnya, bahkan pisahan-pisahan tubuh lainnya sudah terlihat seperti dimutasi. Benar-benar mengerikan, lihatlah darah yang berada di tempat kejadian memenuhi jalan sepanjang sepuluh meter lebih.
Di tempat lain, terjadi kebakaran di desa ***, diketahui terdapat tiga korban yang tewas. Tiga korban tersebut berhasil ditemukan tetapi sayang mayat dari ketiga korban sudah terbakar hingga tak berbentuk lagi dan sudah tak dapat dikenali siapakah ketiga orang tersebut, yang jelas ketiga korban ini adalah satu keluarga yang bernama Toni.
Dan topik yang paling utama, yang kini sedang heboh diperbincangkan yaitu 'Teror Orang Hilang'. Dikatakan bahwa setiap minggunya akan ada orang yang hilang, bahkan saat ini terdapat Narapidana yang akan dijatuhi hukuman mati juga menjadi korban 'Teror Orang Hilang’ padahal korban tersebut diketahui seharian dia berada di dalam penjara tetapi hilang dalam pengawasan tanpa ada tanda-tanda bahwa orang tersebut melarikan diri. Kini ...."
Clip...
Seorang lelaki paruh baya baru saja mematikan televisi nya.
“Tiap hari selalu saja ada berita yang mengerikan. Jadi gak selera makan kan,” ucap lelaki paruh baya yang tengah menghabiskan susu yang ada digelasnya sambil merenung kemudian pergi keluar dengan niat berjalan-jalan untuk merefresh otaknya.
Lelaki paruh baya itu adalah Indra Kevin Pradipa. Seseorang yang kadang suka bertingkah aneh, orang yang begitu introvert-sulit untuk berkomunikasi maupun bersosialisasi dengan lingkungannya. Wajahnya pun biasa-biasa saja seperti kebanyakan orang yang jarang muncul. Kevin dulu adalah orang yang tak mau untuk berjalan-jalan tetapi karena ada sesuatu dia tak bisa untuk tinggal diam terus dirumahnya.
Sekarang Kevin sedang berjalan-jalan tanpa tujuan yang jelas. Pokoknya cuma jalan-jalan untuk menghabiskan waktu belaka.
“hanya karena pikiran kosong, mereka tenggelam di dalam kegelapan. Tidak terjadi, malah membuat orang celaka. Huh, tidak ada kawan itu lebih baik ... Menghadapi mungkin aku butuh seseorang yang menemaniku,” gumam Kevin di jalanan yang ramai, membuat orang-orang yang berada didekatnya cepat-cepat menjauh.
Sepertinya orang-orang mengira Kevin adalah orang yang sudah kehilangan akal. Bagaimana tidak, dulu Kevin adalah orang yang terkenal di sosial media, orang yang begitu aduhai dari fisiknya hingga ke mukanya. Hidungnya mancung bibirnya seksi matanya menggoda, itu dulu. Sekarang rambut dia tidak terawat, wajah sudah kayak orang kekurangan gizi padahal meminum susu tetap menjadi kebiasaan favoritnya di pagi hari.
Kevin menjadi seperti ini karena memang dulu ada suatu kejadian yang membuat dirinya menjadi trauma akan dunia luar, lebih tepatnya ia mengalami serangan mental dan menjadi begitu depresi dalam jangka panjang.
Namun Kevin tak mengingat apa yang membuatnya seperti itu dan oleh karenanya Kevin sudah tidak pernah aksis di sosial media. Semenjak perubahan yang dialami Kevin hanya kedua orang tuanya lah yang selalu mendukung Kevin untuk tetap terus semangat dan maju.
Kevin sangat sayang kepada kedua orang tuanya. Hingga suatu saat mereka sekeluarga pergi bersama untuk berwisata dengan mengendarai mobil. Mereka bertiga berbincang dengan riangnya hingga Kevin menyadari ada hal yang disembunyikan oleh kedua orang tuanya tentang dirinya.
Kevin kemudian mulai menanyakan hal tersebut yang disembunyikan oleh kedua orang tuanya, tetapi sayang beribu sayang sebuah mobil tiba-tiba berhadapan dengan mobil Kevin. Ayah Kevin sentak langsung membelokkan mobilnya agar tidak bertabrakan, tetapi mobil mereka malah jatuh ke jurang.
Terus berguling hingga sampai di dasar jurang. Mobil tersebut sudah mulai berasap, Kevin ternyata masih dalam kondisi sadar dengan luka ringan di kepala begitu pun dengan ayahnya yang juga selamat tetapi kepalanya tidak begitu sedangkan ibu Kevin sudah tak dapat diselamatkan lagi.
Dengan cepat Ayah Kevin menyelamatkan putranya meskipun badan dirinya sendiri sudah dilumuri darah dari kepalanya. Ayah Kevin meloncat menggenggam tangan Kevin keluar.
“Ibu! .... Ayah, tolong ibu!” ucap Kevin panik.
Ayahnya hanya bisa mengatakan
“ibu sudah tak dapat ditolong lagi, mobil ini akan segera meledak. Ayo kita segera menjauh.”
Mereka kemudian menjauh ke dalam hutan. Hingga ‘BOOM' mobil tersebut meledak.
“Ayah, ibu telah meninggal. Hu...hu..” Kevin sangat sedih begitupun dengan ayahnya lebih sedih sampai tak dapat membalas pertanyaan Kevin.
Koak... koaak...
Suara gerombolan gagak hitam datang menghampiri mereka berdua. Dan tiba-tiba gagak-gagak tersebut malah menyerang mereka berdua.
Refleks Ayah Kevin mendorong anaknya dan menyuruhnya untuk lari.
“Lari ... nak larilah!”
“Tidak, bagaimana bisa aku meninggalkan Ayah!”
“Kumohon nak, larilah ini demi ayah juga. Jangan sia-siakan perjuangan ayah naak! Uhk.. nak per .. gilah. Kumohon tetaplah hidup demi ayah...”
Mendengar perkataan ayahnya Kevin kemudian berlari. Air matanya terus bercucuran. Ketika melihat ke belakang Kevin sudah benar-benar sangat terpukul melihat ayahnya yang tengah dicabik-cabik oleh si gagak hitam. Benar-benar habis seluruh badan ayahnya dilahap oleh paruh gagak tersebut bajunya robek semua, juga celananya sudah habis di cakar-cakar. Semuanya penuh dengan darah.
Semenjak saat itulah Kevin menjadi orang yang aneh. Selalu bergumam tidak jelas. Tampaknya Kevin benar-benar terpukul karena kejadian itu.
***
Jalan-jalan Kevin berakhir di sebuah mini market. Kevin membeli beberapa roti untuk dimakan. Ketika ingin pulang langkah kaki Kevin tiba-tiba tertahan karena melihat seseorang dengan tatapan yang kosong di matanya, tengah berlari dengan kedua headset di telinga. Orang itu kemudian berlalu di depan Kevin. Penasaran, Kevin terus mengamati orang itu dan 'Buagh' orang tersebut menabrak sebuah tiang listrik.
Kevin menahan tawa dan segera pergi ke mini market. Ia kembali untuk membeli air minum akibat sedikit tersedak.
Beberapa menit kemudian, di dalam mini market
“lho orang itu! Ini sudah pasti. Dia orang yang sama sepertiku. Aku harus menanyakan sesuatu. Atau sekaligus mengajaknya yah,” gumam Kevin yang kemudian terus mengamati dan mengikuti orang yang tadi menabrak tiang.
Terus berjalan hingga akhirnya orang itu akan pergi keluar dengan membawa semua makanan yang ia beli termasuk makanan cemilan yang terus dia masukkan ke mulutnya.
Kevin tak ingin kehilangan kesempatan. Kevin mengumpulkan seluruh keberaniannya untuk berbicara dengan orang tersebut , Kevin pun berteriak memberhentikan langkah orang tersebut.
“Oe, oooeee. Hei kamu, tunggu sebentar!”
Orang tersebut berhenti dan berbalik menoleh ke Kevin
“Ada apa. Pe - ngun – tit? gua tahu dari tadi kamu lihat gua terus," ucap orang itu dengan kasar.
Kevin merasa tertekan dengan perkataan orang itu. Namun, kevin juga tetap berusaha untuk bisa berbicara dengannya
“A..ah maaf ada sesuatu yang ingin aku bicarakan,” ucap Kevin.
"Oh begitu. Ehm tapi kamu, kenapa mengikuti gua seperti penguntit pas gua masuk ke sini. Kamu tau gak, kamu keliatan mencurigakan sekali," kata orang itu yang tampak sedikit berhati-hati.
"Itu ... Ehm mphhaha,” Kevin tertawa kecil melihat benjolan yang besar tampak di dahi orang itu. Dalam hati Kevin tak menyangka menabrak tiang itu sebegitu hebatnya.
“Hei, kenapa kamu tertawa kecil” tanya orang itu heran.
"Maaf maaf, aku baru sadar ada biji rambutan yang besar di kepalamu yah," jawab Kevin.
Mendengar jawaban dari Kevin. Orang itu tersadar dan tampak malu-malu menutup benjolan di kepalanya dengan tangan.
"Hei, ayo keluar. Kita bicarakan ini di luar," ajak orang itu.
"Baiklah."
Mereka berjalan keluar dari mini market.
"Jadi apa yang ingin kamu bicarakan," tanya orang itu.
"Yah sebelum aku nanya, bagaimana kalau kita kenalan dulu," pinta Kevin. Kevin berpikir agar mengenalnya lebih dulu karena dia adalah orang yang Kevin pilih untuk menemaninya.
"Cih, baiklah. Gua Rio Airlangga Ezra Faresta panggil ajah Rio," ucapnya yang terus saja melirik lirik ponsel di tangannya.
"Aku, Indra Kevin Pradipa. Aku lebih suka kalau dipanggil Kevin ... Kayaknya kamu gak mau lama-lama yah. Bagaimana kalau besok saja kita ketemu di taman kota," kata Kevin karena melihat Rio yang tampak begitu gelisah.
Pada akhirnya Rio melihat jam di hp-nya, dan tiba-tiba saja ekspresi Rio tampak sangat kaget juga terheran-heran. Kevin yang melihat itu tampak biasa saja, malah Kevin tersenyum seakan-akan ada tebakan yang baru saja tepat dengan sesuatu.
"Buset dah, kok sudah jam 12. Benar katamu gua gak bisa lama-lama kakak gua kayaknya dah pulang!" Seru Rio sembari berlari meninggalkan Kevin.
"Oh iya. Hal yang ingin kubicarakan itu tentang 'Save me' ". Teriak Kevin sebelum Rio bertambah jauh dari hadapannya.
"Buseet, harus cepat-cepat nih! Tapi,..."
Tampaknya Rio tidak terlalu mendengar apa yang dikatakan Kevin, dia hanya terus berlari agar cepat sampai ke rumahnya.
“Hah, anak yang lucu. 'save me' kah? Hmm ini harus cepat kuselesaikan. Dunia yang penuh dengan teror itu benar-benar menyenangkan. Rio, semoga kamu bisa bertahan untuk sementara ini sebelum kita ke dunia itu hahaha..,” gumam Kevin sembari pulang kembali ke rumahnya.
****
“Berita hari ini, lagi-lagi ditemukan mayat yang mati dengan mengenaskan. Kejadian ini berada di jalan *** di kota ***, mayat ini sepertinya menjadi korban tabrak lari karena di mayat korban terbentuk ban truk yang besar melindasnya hingga gepeng selain tangan dan kakinya yang terpisah tidak jauh dari mayatnya. Ada beberapa benda di mayat tersebut yaitu hp dan headset serta beberapa makanan instan, dilihat dari ...”
“hoe hoe yang benar saja, Jalan itu kan jalan yang anak tadi malam itu lewati. Belum lagi ciri-ciri dari benda bawaannya sama persis dengannya. Ada apa ini!” Seru Kevin tampak begitu panik.
“aku berharap bukan dia,” segera Kevin pergi keluar rumah.
Belum sampai beberapa langkah dari rumahnya, Kevin di kejutkan lagi oleh seseorang.
“Ka..kamu. Rio?”
•
•
•
•
•
biar author tambah semangat kalian tinggal kan jejak yah. Dengan di vote dan komentar. Kalau bisa sih follow me juga 😁.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro