Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

00 | Prolog

   DESING pesawat terdengar begitu nyaring. Langkah-langkah kaki di atas lantai bandara menggemakan keriuhan yang serupa.

   Seorang pemuda duduk pada salah satu kursi ruang tunggu penumpang. Terpekur, membagi tatapan antara tiket dan ponsel yang sudah mati dalam genggamannya. Layar gelapnya memantulkan wajah ragu sang pemilik.

   Sekali lagi, suara perempuan dari speaker menyebutkan nomor penerbangan dengan nada monoton. Memanggil para penumpang untuk segera naik ke dalam pesawat.

   Pemuda itu memejamkan mata, kemudian menghela napas sebagai upaya meyakinkan dirinya sendiri. Dia melepaskan simcard dari ponselnya, membelahnya menjadi dua bagian, lalu melemparnya begitu saja ke dalam tempat sampah.

   Dia bangkit dan menatap ke sekeliling. Ada kesedihan yang terbit pada matanya. Dinding-dinding bandara yang kokoh di sekitarnya mungkin jadi salah satu tempat yang mendengar isak tangis perpisahan paling banyak setelah tanah permakaman dan lantai putih rumah sakit. Hari ini, dia akan melangkah tanpa seorang pun melepas kepergiannya.

   Pemuda itu tersenyum masam. Rasanya masih enggan meninggalkan tanah kelahirannya, seolah seluruh tubuhnya telah terpaku di tempat  ini.

   Pada apa yang ingin dia tinggalkan, haruskah dia mengucapkan selamat tinggal yang akan menyisakan rasa kehilangan? []

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro