Tentang "Kau"
Aku berdiri di tepi tumbir,
Kau, menari lincah di dasar bejana
Aku menjaring waktu, menyusun tumpukan asa
Kau tetap menari, kini di atas ranting kering.
Kepak sayap elang, jalang riang
Ilalang menari melambai gemulai
Rampak selaras lakumu
Aku meniti benakku, resah
Kau, kini menari di tepi tumbir benakku
Serpihan awan mengikutimu
Bersama badai yang menyapu asaku.
Kau menari
Aku lari
Kau menari
Aku pergi
Kau menari
Aku tidak peduli
Kau tetap menari.
Ku mendayung biduk untuk mengapai bulan, yang terinjak kaki langit di ujung samudera
Kau menari dalam senyap.
Oleh: S.S.Van Beuteles
Galela, 4 Ramadhan 1437 H
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro