PART 5. Si Nomor Dua

Toko Buku Aksara terancam dijual. Kemal jelas tidak terima akan keputusan Dewo. Sementara Naka masih ragu, akankah dia akan membantu atau tidak. Lebih-lebih dia pun masih memiliki masalah yang belum selesai di rumahnya.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ninna mengambil tangan Kais dan menggantikan Naka untuk menuntun suaminya itu kembali ke dalam kamar. Dari belakang, Naka hanya termangu menonton keromantisan keduanya. Harusnya Naka senang melihat keharmonisan kedua orang tuanya itu. Namun, hanya kecewa dan kesal yang memenuhi dadanya sekarang.

"Kamu pulang kapan, Ka? Kok Ibu enggak tahu. Kamu udah makan?" tanya Ninna dari dalam kamar.

"Barusan. Belum sempat makan," jawab Naka mengintip dari ambang pintu.

"Ya udah kamu makan dulu. Ibu udah masak tadi. Ayah biar ibu yang jaga," kata Ninna menolehkan kepalanya dan tersenyum kepada anak lelakinya itu.

Naka mengangguk. Dia lalu berjalan gontai meninggalkan kedua orang tuanya. Sampai tatapannya berpindah pada foto keluarga di tengah ruangan dan berhenti pada foto seorang bayi perempuan di salah satu pigura. Naka berdecak sebal sembari masuk ke dalam kamarnya.

Ya, sejak dulu dia memang selalu menjadi nomor dua di keluarga ini.

Read more at :

https://karyakarsa.com/mooseboo

***

Halo guys, penasaran dengan kelanjutan cerita Ladinda dan Rumah Kata-Kata langsung kunjungi akun Mooseboo di Karya Karsa dan cari karyaku dengan tag Ladinda dan Rumah Kata-Kata. Ditunggu kunjungannya :)