Patah Hati
Warning!
Gaje, OOc, typo dan EYED masih berantakan! DLDR!
Happy reading minna!
.
.
.
.
"Kau pelit sekali Nagisa" ujar Karma sambil mencebik, ia menatap malas sahabatnya.
"Bukan begitu maksudku Karma-kun, aku tidak berani jika belum dapat izin langsung dari Hyuuga-san" balas Nagisa datar. Ia tidak perduli ketika Karma menatapnya tajam.
"Tapi aku sahabatmu loh Nagisa~~" ujar Karma yang masih berusaha membujuk sahabatnya.
"Tetap saja Karma-kun" balas Nagisa tak peduli.
"Ish, kau ini"
Saat ini mereka tengah duduk di sudut taman belakang sekolah.
Mereka tidak tahu bahwa ada seseorang yang sedang mengintai mereka. Sosok itu bersurai pirang belah tengah, tebak siapa dia?!
"Lagi pula apa kau tidak takut pada kakak Hyuuga-san?" tanya Nagisa, pandangannya masih belum teralih pada catatan kecil mengenai kelemahan Koro-sensei.
"Takut?? Kheh.. Jangan bercanda?!" Jawab Karma kesal.
"Kau akan menyesal saat bertemu dengannya nanti" ujar Nagisa pelan.
"Siapa dia?" tanya Karma penasaran.
"Hyuuga Neji, dan.." Nagisa menggantung kalimatnya, ia menoleh untuk melihat ekspresi dari si iblis merah.
"Dan?"
"Hyuuga Junpei" sambungnya pelan, ia meremas rumput yang diduduki nya, ingin sekali dia melepas tawa ketika melihat ekspresi dari sahabatnya.
"Aish, mereka kembar?" Tanya Karma dengan sebelah alis terangkat.
"Yah begitulah~~"
"Siapa takut, lagi pula aku punya Sei-nii" ujar Karma dengan bangganya.
"Sei-nii?" ulang Nagisa ia melepas note kecil ditangannya.
"Dia pasti akan dengan senang hati membantuku~~" ujar Karma dengan nada riang.
"Tadi kau bilang Sei-nii?" tanya Nagisa memastikan.
"Ya memangnya kenapa?" jawab Karma cuek.
"Aku ingin bertemu dengan nya! Dia adalah pemain bastek favoritku!" seru Nagisa.
"Sejak kapan basket jadi bastek?" tanya Karma sambil menahan tawa.
"Eh?!" Wajah Nagisa kini merah padam setelah menyadari kesalahan pada kalimat nya.
"..."
"Itu Maksudku"
"Bagaimana kalau kita barter?" tawar Karma, sudut bibirnya mengukir sebuah seringai.
"Barter?" tanya Nagisa, dahinya berkerut karena memikirkan tawaran dari Karma.
"Ya, kau mau?" jawab Karma sambil bertanya balik.
"Etto barter apa?"
Tanya Nagisa polos.
"Kau berikan nomor hp si Hyuuga Cantik dan aku akan membantumu bertemu dengan Sei-nii. Impas kan?"
"Etto tapi...."
"Kalau tidak mau ya sudah ~"
"Aku mau kok ya aku mau, tapi Karma-kun harus janji ok!"
"Aku selalu menepati janjiku~~"
"Uugh.."
Nagisa dengan perasaan terpaksa melakukan barter dengan Karma. Meski dalam hati nya ia terus mengucap mantra.
'Maafkan aku Hyuuga-san' batinnya nelangsa.
***
Hinata tengah memakan bekal buatannya, seperti biasa tak ada seorang pun yang menemaninya. Hanya karena alasan dia adalah saudara dari salah satu anak kelas 3E, dimana semua murid di gedung utama membenci mereka.
"Boleh ku duduk disini Hyuuga-san?" tanya Asano, ya dia Asano Gakushuu sang ketua osis. Penguasa sekolah Kunugigaoka.
"Etto.. Si-lahkan A-sano-kun" jawab Hinata gugup, ia mengalihkan pandangannya kearah lain.
"Arigato Hyuuga-san" Asano duduk setelah mengatakan kalimat tersebut.
Mereka menikmati bento masing-masing. Tak ada pembicaraan diantara mereka, meski begitu ada yang salah paham dengan kedekatan keduanya.
Karma meremas gusar onigiri buatan Okuda kemudian membuangnya.
"Sialan, aku terlambat" umpat Karma pelan sebelum meninggalkan tempat persembunyian nya.
Karma kembali ketempat awalnya dengan Nagisa, si mungil heran karena Karma kembali duduk di samping nya.
"Karma-kun?" panggil nya pelan, dahinya mengerut samar karena rasa penasaran.
"Aku terlambat" ujar Karma tiba-tiba.
"Nani?"
"Ternyata dia sudah pacaran dengan si lipan busuk itu" desis nya pelan.
"Eh? Lipan?" rasa bingung menghinggapi Nagisa.
"Asano Gakushuu" Nagisa paham kali ini, apa yang membuat sahabatnya begitu kesal.
'Cemburu toh~' batinnya tersenyum geli.
"Ah! Jadi mereka sudah pacaran?" Tanya Nagisa pura-pura.
"Hm"
"Souka"
'Mungkin lebih baik begini dulu' ujar Nagisa dalam hati. Ia menatap sahabatnya yang masih diliputi rasa kesal sekaligus cemburu.
'Suatu saat nanti, kau akan mengerti' batinnya sendu.
End
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Omake
"Nee-sama?" panggil Okano pelan, ia bingung dengan situasi yang mendadak tegang diantara mereka.
"Hm?" Hinata menjawab seadanya, entah kenapa. Hari ini terasa begitu berat, dibanding hari sebelumnya.
"Bukannya kau menyukai Karma-kun?" Tanya Okano hati-hati, ia tak mau mengambil langkah yang salah.
"Aku memang menyukainya, tapi.." Hinata menggantung kalimatnya dan itu semakin membuat Okano penasaran.
"Tapi?"
"Aku sudah di jodohkan dengan Gaara-kun" jawab Hinata lirih, ia tak tahu harus bagaimana untuk memperjuangkan cintanya.
"Eh? Gaara-senpai?" ujar Okano terkejut karena baru mendengar hal ini.
"Hai" Air matanya menetes, namun dengan cepat Hinata menghapusnya.
"Kok aku baru tau?" ujar Okano nyaris berbisik.
"Aku sendiri baru tahu semalam, tou-sama ingin aku menikah dengannya. Semua anggota keluarga pun telah setuju" jelas Hinata.
"Bagaimana dengan cinta nee-sama?" tanya Okano sambil menatap sang kakak sendu.
"Aku bisa belajar mencintai Gaara-kun, soal cinta yang baru tumbuh. Mungkin hanya kujadikan kenangan manis yang sempat kurasakan" mudah sekali mengatakan nya, namun ia harus berusaha keras agar bisa melupakan Karma.
"Kupikir onee-sama menyukai Asano" ujar Okano mengalihkan topik.
"Aku hanya berteman dengannya, tak lebih dari itu"
"Baguslah"
Mereka pun melanjutkan perjalanan yang sedikit tertunda.
Meski sulit untuk Hinata, karena ia harus kembali menata hatinya.
Yang sempat dihuni oleh Akabane Karma.
End beneran~
Gomen jika chap ini tak berkenan dihati para reader Sekalian.
Jangan lupa vote serta vomennya~
Sankyu~
Nisadiyanisa 230817
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro